Latar Belakang Prosedur Untuk Memperoleh Senyawa Kimia dari Ekstrak

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tumbuhan yang mengandung senyawa flavonoida biasanya mempunyai khasiat seperti mengobati stroke, rematik, mastitis, sakit jantung, melancarkan ASI, mengobati sembelit, borok, mengobati flu, rematik, dan kanker Santoso, 2008 Salah satu tumbuhan yang terdapat di Indonesia dan dapat dijadikan obat adalah tumbuhan kedondong laut Nothopanax fruticosum L. Miq. Daun tumbuhan ini bermanfaat untuk meluruhkan air seni, obat sakit kepala, rematik, dan digunakan dalam mengobati sistem saraf. Belardo et al, 1995 Dari studi literatur, penelitian terhadap kandungan senyawa yang terdapat dalam tumbuhan kedondong laut telah dilakukan oleh Sekolah Farmasi ITB Bandung pada tahun 1994. Pemeriksaan fitokimia pendahuluan daun kedondong laut ditemukan adanya senyawa flavonoida, steroida dan triterpenoida, saponin serta tanin. Dari ekstrak etanol telah diisolasi suatu senyawa yang diduga sebagai saponin triterpenoida. Dari fraksi n- heksana telah diisolasi suatu senyawa yang diduga termasuk senyawa golongan steroida atau triterpenoida. Dari fraksi etil asetat ditemukan adanya golongan senyawa asam fenolat yang diduga sebagai asam p-hidroksi benzoat dan asam vanilat, serta satu senyawa yang belum diidentifikasi. Flavonoida ditemukan pada ekstrak etanol, fraksi diklormetana, fraksi etil asetat dan fraksi air. Dari fraksi air telah diisolasi suatu senyawa flavonoida yang mirip kelompok auron. Istyawati. 1994. Penelitian tentang tumbuhan kedondong laut juga telah pernah dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Laboratorium Kimia Organik Universitas Brawijaya Malang. Kedondong laut merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, antibakteri, antidisentri, dan untuk mengobati diuretik. Kedondong laut dikenal sebagai puding Melayu, kedondong laut Sunda dan Java, kedundung pethedan madura, bombu Makasar, keudem rintek Minahasa, gurabati Ternate, dan dewu papua Ambon. Dari hasil skrining fitokimia diketahui bahwa di dalam tumbuhan kedondong laut juga terdapat senyawa golongan tanin dan flavonoida, yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan anti radang. Selain itu, di dalam tumbuhan kedondong laut juga mengandung senyawa aktif saponin triterpenoid. Untuk isolasi senyawa saponin dari tumbuhan kedondong laut dilakukan dengan melakukan ekstraksi dengan metanol, dilanjutkan dengan dietil eter dan n-butanol. Senyawa yang sejauh ini berhasil diisolasi antara lain 3-O- β-D-Glukopiranosil 1 →2 β-D-Glukopiranosil, 3-O-β-D-ramnopiranosil 1→2 -β-D-ramnopiranosil 1→3 - β-D-glukopiranosil, dan 3-O-β-D-glukopiranosil. Masruri et al, 2007 Sejauh ini penelitian terhadap kandungan senyawa flavonoida dari daun tumbuhan kedondong laut belum ada dilaporkan dalam publikasi ilmiah, oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kandungan senyawa flavonoida dari daun tumbuhan kedondong laut tersebut. Metode yang digunakan yaitu dengan mengekstraksi daun tumbuhan kedondong laut dengan pelarut metanol, kemudian dilakukan analisa KLT dan kolom kromatografi. Selanjutnya komponen atau senyawa murni yang diperoleh diidentifikasi dengan menggunakan Spektrofotometer Infra Merah FT-IR, Spektrofotometer Ultra Violet-Visible UV, Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti Proton 1 H-NMR dan penentuan titik lebur.

1.2. Permasalahan