Analisis Kristal Hasil Isolasi

3.3.6. Analisis Kristal Hasil Isolasi

3.3.6.1. Uji Kemurnian Hasil Isolasi dengan Kromatografi Lapis Tipis

Uji kemurnian kristal dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis, dimana fase diam yang digunakan adalah Kieselgel 60 F 254 0,2 mm E.Merck.Art 554 dan fase gerak kloroform : metanol 80 : 20 vv. Prosedur: Kristal yang diperoleh dilarutkan dengan metanol, lalu ditotolkan pada plat KLT. 1. Dimasukkan larutan fase gerak kloroform : metanol 80 : 20 vv dalam bejana kromatografi lapis tipis yang telah dijenuhkan. Plat yang telah ditotolkan sampel dimasukkan ke dalam bejana kromatografi tersebut dan dibiarkan hingga pelarut naik sampai batas atas yang telah ditentukan dalam plat tipis. 2. Dikeluarkan plat dari bejana kromatografi, lalu dikeringkan dan dilihat bercak noda di bawah lampu UV, kemudian difiksasi dengan FeCl 3 yang memberikan bercak noda berwarna hitam yang menunjukkan bahwa senyawa flavonoida positif. 3. Dikeringkan hingga terbentuk kristal. Dari kristal yang terbentuk tersebut diperoleh kristal berbentuk seperti berwarna kuning dan hasil bercak noda dari KLT yang telah dilakukan diperoleh lebih dari satu bercak noda. 4. Dimurnikan dengan etil asetat sebanyak 5 kali, kemudian diuapkan hingga terbentuk kristal. Dilakukan uji kemurnian terhadap kristal yang sudah dimurnikan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis, dengan cara : - Dimasukkan larutan fase gerak kloroform : metanol 80 : 20 vv dalam bejana kromatografi lapis tipis yang telah dijenuhkan. Plat yang telah ditotolkan sampel dimasukkan ke dalam bejana kromatografi tersebut dan dibiarkan hingga pelarut naik sampai batas atas yang telah ditentukan dalam plat tipis. - Dikeluarkan plat dari bejana kromatografi, lalu dikeringkan dan dilihat bercak noda di bawah lampu UV, kemudian difiksasi dengan FeCl 3 yang memberikan bercak noda tunggal berwarna hitam yang menunjukkan bahwa senyawa flavonoida positif.

3.3.6.2. Uji Reaksi Warna terhadap Kristal Hasil Isolasi dengan Pereaksi Flavonoida

Dilarutkan kristal hasil isolasi secukupnya ke dalam botol vial, lalu diteteskan menjadi 4 larutan ke dalam plat tetes. 1. Larutan pertama ditetesi dengan FeCl 3 menghasilkan larutan berwarna hitam 2. Larutan kedua ditetesi dengan Mg-HCl menghasilkan larutan berwarna merah muda 3. Larutan ketiga ditetesi dengan NaOH 10 menghasilkan larutan berwarna hijau 4. Larutan ketiga ditetesi dengan H 2 SO 4 menghasilkan larutan berwarna merah

3.3.6.3. Penentuan Titik Lebur

Kristal hasil isolasi yang telah murni dimasukkan ke dalam melting point apparatus, lalu diamati pada suhu berapa kristal melebur.

3.3.7 Analisis Spektroskopi Kristal Hasil Isolasi