efektif beserta penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas accountability,
3. untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
manajerial dan organisasional. Dari uraian di atas, maka terdapat kesamaan antara tujuan laporan keuangan yang
dikemukakan oleh Ulum 2004:9, yaitu sama-sama bertujuan untuk pengelolaan stewardship dan erat hubungannya dengan akuntabilitas accountability.
Perusahaan berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik oleh
pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik tersebut meliputi informasi
yang digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang dianggarkan, menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi, membantu
menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya, serta membantu dalam
mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
B. Konsep Analisis Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2009:5.10 analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata, yaitu analisis dan laporan keuangan. Analisis berarti
mengaitkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan, serta
Universitas Sumatera Utara
membandingkan antara satu perkiraan dengan perkiraan lain. Sedangkan laporan keuangan yaitu rangkuman dan ringkasan tentang gambaran kondisi serta posisi
atau keadaan keuangan KAP dalam satu periode anggaran. Jika digabungkan, maka analisis laporan keuangan memiliki arti pengaitan angka-angka pada
perkiraan account yang terdapat dalam setiap elemen laporan keuangan, serta mencari perbandingan antara satu perkiraan dengan perkiraan yang sama dari
tahun sebelumnya untuk mengetahui gambaran kondisi serta posisikeadaan keuangan suatu perusahan.
Sementara itu, menurut Harahap 1999:37, analisis berarti memecahkan atau menguraikan suatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan laporan
keuangan adalah elemen yang terdiri atas neraca, laporan labarugi, dan arus kas dana. Kalau dua pengertian ini digabungkan, maka analisis laporan keuangan
berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai
makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Berdasarkan hasil uraian di atas, maka terdapat kesamaan antara definisi yang terkandung
dalam analisis laporan keuangan KAP dengan definisi yang dikemukakan oleh Harahap, yaitu sama-sama melihat hubungan antara berbagai pos dalam laporan
keuangan serta sama-sama digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Analisis laporan keuangan menurut pihak Ikatan Akuntansi Indonesia 2009:5.10 dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu
laporan keuangan. Dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka informasi mentah yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan
lebih dalam. Mendukung pernyataan tersebut, Munawir 2004:46 mengemukakan bahwa laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil prestasi yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih
berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisis lebih lanjut sehingga
dapat diperoleh data yang akan mendukung keputusan yang akan diambil. Berdasarkan hasil uraian diatas, terdapat hubungan antara pemahaman yang
dikemukakan oleh pihak Ikatan Akuntan Indonesia 2009:5.10 dengan Munawir 2004:46 yaitu analisis sangat bermanfaat sebagai sumber informasi keuangan
dan sarana untuk mendukung keputusan. Secara lengkap menurut KAP kegunaan analisis laporan keuangan antara lain:
1. dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
terdapat dari laporan keuangan biasa, 2.
dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata explicit dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan
implicit, 3.
dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan,
Universitas Sumatera Utara
4. dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi
yang diperoleh dari luar perusahaan, 5.
dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan kata lain, apa yang dimaksudkan dari laporan
keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan, yaitu: a.
dapat menilai prestasi dan memproyeksi keuangan perusahaan, b.
dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu seperti posisi keuangan asset, neraca, modal,
hasil usaha perusahaan hasil dan biaya, likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan rentabilitas,
c. menilai perkembangan dari waktu ke waktu,
d. melihat komposisi struktur keuangan, arus dana.
6. dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan
periode sebelumnya atau dengan standar ideal yang normal, 7.
dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, strukur keuangan, dan sebagainya,
8. memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang
akan datang. Selain manfaat yang terkandung dalam hasil analisis terhadap laporan
keuangan, analisis laporan keuangan juga memiliki kelemahan. Kelemahan yang terkandung dalam analisis laporan keuangan harus diperhatikan dalam
Universitas Sumatera Utara
mempertimbangkan suatu keputusan. Jadi, menurut KAP berikut adalah langkah yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan suatu keputusan :
1. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh
karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari hasil analisis itu tidak salah.
2. Obyek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai
suatu laporan keuangan tidak cukup hanya dari angka-angka laporan keuangan. Kita juga harus melihat aspek lainnya seperti tujuan perusahaan,
situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, budaya perusahaan, dan budaya masyarakat.
3. Obyek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan
kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan. 4.
Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahaan lain maka perlu dilihat beberapa penyebab perbedaan angka, misalnya: prinsip akuntansi,
size perusahaan, jenis industri, periode laporan, jenis perusahaan aspek profit motive atau non profit motive.
5. Analisis rasio juga memiliki beberapa kelemahan.
a. Rasio ini diambil dari data akuntansi yang juga memiliki sifat-sifat
tersendiri yang harus diketahui, dan memerlukan tafsiran tersendiri. Dan bukan tidak mungkin data akuntansi itu sendiri mengandung
data manipulasi atau kesalahan-kesalahan lainnya. Perbedaan- perbedaan yang sama-sama boleh dalam akuntansi misalnya
perbedaan metode penyusutan akan memberikan data keuangan
Universitas Sumatera Utara
yang berbeda, penilaian persediaan, periode akuntansi, dan lain- lain.
b. Dalam menilai suatu rasio baik atau buruk, analis harus hati-hati.
Turn over yang tinggi belum tentu baik. Mungkin perusahaan melakukan obral besar-besaran dan cenderung mau bangkrut atau
mungkin jenis perusahaannya berbeda. c.
Harus juga disadari bahwa laporan keuangan yang dianalisis tidak menggambarkan perubahan nilai uang dan tenaga belinya.
d. Hati-hati terhadap kemungkinan adanya window dressing, income
smoothing, atau laporan konsolidasi. Menurut Munawir 2004:47 teknik atau metode analisis yang biasa
digunakan dalam analisis laporan keuangan meliputi : 1.
metode komparatif perbandingan laporan keuangan dari tahun ke tahun, 2.
seri trend angka indeks, 3.
metode common size bentuk awam, 4.
analisis rasio, terdiri dari: likuiditas, solvabilitas, leverage, dan aktivitas. 5.
analisis khusus, meliputi: ramalan kas, analisis perubahan posisi keuangan, laporan variasi gross margin, analisis break even, serta analisis dupont.
Metode analisis yang dipakai dalam penulisan tugas akhir ini adalah analisis rasio. Menurut Kuswadi 2006:27 analisis rasio adalah suatu metode analisis
untuk mengetahui hubungan matematis dari dari pos-pos tertentu dalam laporan keuangan. Berdasarkan sumber datanya, maka angka rasio dapat dibedakan antara
: 1.
rasio-rasio neraca balance sheet ratios, yaitu semua rasio yang datanya diambil atau bersumber pada neraca, misalnya current ratio,
acid test ratio,
Universitas Sumatera Utara
2. rasio laporan laba rugi, yaitu angka-angka rasio yang dalam
penyusunannya semua datanya diambil dari laporan rugi laba, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio,
3. rasio-rasio antar laporan interstatement ratios ialah semua angka
rasio yang penyusunan datanya berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan rugi laba, misalnya tingkat perputaran persediaan, tingkat
perputaran piutang.
Menurut Simangunsong 1991:39, pembagian angka rasio berdasarkan tujuan analisis rasio terbagi menjadi empat bagian, yaitu rasio pengukuran
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio pengukuran efektivitas penggunaan aktiva, dan rasio rentabilitas. Pihak KAP menggunakan analisis laporan keuangan yang hanya
meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas. Menurut Kuswadi 2006:28 pembahasan terperinci terhadap pembagian
rasio dilakukan hanya sebatas pada yang digunakan dalam tugas akhir ini. 1.
Rasio pengukuran likuiditas, yaitu analisis rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh
tempo. Terdiri atas rasio lancar,, dan rasio kas. a.
Rasio lancar current ratio, yaitu rasio yang menunjukkan hubungan dalam perbandingan antara aktiva lancar dengan
hutang jangka pendek. Angka rasio ini terutama menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek kemampuan
perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya. Rumus rasio lancar:
current ratio = lancar
g hu
lancar harta
tan x 100
Universitas Sumatera Utara
b. Rasio kas cash ratio ratio of immediate solvency, yaitu rasio
yang menunjukkan hubungan dalam perbandingan antara kas ditambah efek dengan hutang jangka pendek. Angka rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya, dengan hanya memperhitungkan uang tunai
serta efek. Dengan demikian, angka rasio ini menggambarkan kemampuan yang lebih pasti dari perusahaan untuk membayar
hutang jangka pendeknya. Rumus rasio kas adalah: cash ratio
= lancar
g hu
bank kas
tan +
x 100
2. Rasio pengukuran solvabilitas, yaitu analisis rasio untuk mengukur
kemampuan perusahan untuk membayar semua hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan
dilikuidasi. Rasio solvabilitas terdiri atas rasio total hutang terhadap total aktiva, dan rasio total hutang terhadap modal.
a. Rasio total hutang terhadap total aktiva total debt to total asset
ratio, yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana hutang dapat
ditutupi oleh aktiva. Rasio ini sangat banyak digunakan dalam analisis laporan keuangan sebab rasio ini menampakkan efek dari
solvabilitas keuangan. Supaya aman, porsi hutang terhadap aktiva
assets harus lebih kecil. Rumusnya adalah:
total debt to total assets ratio = aktiva
total g
hu total
tan x100
Universitas Sumatera Utara
b. Rasio hutang atas modal total debt to equity ratio, yaitu rasio
yang menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini
semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk keamanan pihak luar yang meminjamkan dana, rasio adalah baik
jika jumlah modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau manajemen, rasio
leverage ini sebaiknya besar. Rumusnya yaitu:
total debt to equity ratio = al
total g
hu total
mod tan
x 100
3. Rasio pengukuran efektivitas penggunaan aktiva, yaitu analisis rasio
yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemakaian aktiva yang diinvestasikan dalam kegiatan usaha perusahaan. Rasio ini sering juga
disebut sebagai rasio aktivitas.
a. Total asset turn over, yaitu rasio yang menunjukkan perputaran
aktiva diukur dari volume penjualan. Dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Rasio ini
digunakan KAP untuk mengukur sejauh mana kemampuan aktiva
menghasilkan pendapatan. Rumusnya adalah:
total assets turn over = aktiva
total pendapa
total tan
x 1 kali
Universitas Sumatera Utara
b. Receivable turn over, yaitu rasio yang menunjukkan seberapa cepat
penagihan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan
piutang dilakukan dengan cepat. Rumusnya yaitu:
receivable turn over =
g piu
pendapa total
tan tan
x 1 kali
c. Average collection period, yaitu rasio yang menunjukkan berapa
lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan informasi yang
digambarkan receivable turn over. Rumusnya adalah:
average collection period = tan
tan pendapa
total rata
rata g
piu −
x 360 hari
C. Analisis Laporan Keuangan