b. Receivable turn over, yaitu rasio yang menunjukkan seberapa cepat
penagihan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan
piutang dilakukan dengan cepat. Rumusnya yaitu:
receivable turn over =
g piu
pendapa total
tan tan
x 1 kali
c. Average collection period, yaitu rasio yang menunjukkan berapa
lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan informasi yang
digambarkan receivable turn over. Rumusnya adalah:
average collection period = tan
tan pendapa
total rata
rata g
piu −
x 360 hari
C. Analisis Laporan Keuangan
Dari laporan keuangan KAP, yaitu neraca serta laporan laba rugi dan arus kas, peneliti akan mengadakan perhitungan rasio-rasio keuangan serta analisis dan
evaluasi mengenai posisikondisi keuangan KAP selama periode tahun 2009- 2010.
1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
= Lancar
g Hu
Lancar Aktiva
tan x 100
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2009 =
.315 Rp.339.875
6 182.459.67
Rp.
x 100 = 53
Tahun 2010 =
1 331.048.33
Rp. 57.552.306
Rp.
x 100 = 17
b. Cash Ratio
=
gLancar Hu
Bank Kas
tan +
x 100
Tahun 2009 =
5 339.875.31
Rp. 010
Rp.70.514.
x 100 = 21
Tahun 2010 =
.331 Rp.331.048
21.258.175 Rp.
x 100 = 6
Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas KAP di atas, maka dapat disusun rasio likuiditas seperti yang terlihat pada tabel:
Tabel 1 Rasio Likuditas
KAP Syamsul Bahri TRB Rekan Tahun 2009-2010
No .
Nama Rasio Tahun 2009
Tahun 2010
1. Current Ratio
53 17
2. Cash Ratio
21 6
Sumber: KAP, data diolah
1 Current Ratio
Current Ratio KAP pada tahun 2009 adalah sebesar 53 dan pada tahun 2010 sebesar 17 . Dari posisi ini terlihat adanya penurunan
Universitas Sumatera Utara
current ratio sebesar 36 yang disebabkan oleh turunnya aktiva lancar yang sangat signifikan pada tahun 2010 sebesar Rp.
124.907.370 dimana perbandingan penurunannya diikuti oleh hutang lancar yang turun sebesar Rp. 8.826.984 pada tahun 2010. Penurunan
rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan KAP untuk melunasi hutang lancarnya berkurang sehingga dapat dikatakan bahwa
likuiditas KAP semakin kurang baik.
2 Cash Ratio
Cash Ratio KAP pada tahun 2009 sebesar 21 dan pada tahun 2010 sebesar 6 . Posisi rasio ini menunjukkan adanya penurunan sebesar
15 , disebabkan oleh adanya penurunan jumlah hutang lancar sebesar Rp. 8.826.984. Penurunan cash ratio ini menunjukkan
kemampuan KAP untuk melunasi hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang paling likuid yaitu kas dan bank, kurang begitu baik.
Dengan kata lain, ada kemungkinan KAP akan mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman.
2. Rasio Solvabilitas
a. Total Debt to Equity Ratio =
Modal Total
g Hu
Total tan
x 100
Tahun 2009 =
6 409.902.30
Rp. 5
339.875.31 Rp.
x 100 = 82.9
Tahun 2010 =
7 565.010.84
Rp. 1
331.048.33 Rp.
x 100 = 58.5
Universitas Sumatera Utara
b. Total Debt to Total Assets Ratio =
Aktiva Total
g Hu
Total tan
x100
Tahun 2009 =
.621 Rp.749.777
5 339.875.31
Rp.
x 100 = 45.3
Tahun 2010 =
.178 Rp.896.059
1 331.048.33
Rp.
x 100 = 36.9
Rasio leverage KAP untuk tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel :
Tabel 2 Rasio Solvabilitas
KAP Syamsul Bahri TRB Rekan Tahun 2009 dan 2010
No. Nama Rasio Tahun 2009
Tahun 2010
1. Total Debt to Equity Ratio
82.9 58.5
2. Total Debt to Total Assets Ratio
45.3 36.9
Sumber: KAP, data diolah
1 Total Debt to Equity Ratio
Pada tahun 2009, total debt to equity ratio KAP adalah 82.9 dan pada tahun 2010 adalah 58.5 . Dari posisi ini terlihat adanya
penurunan rasio sebesar 24.4 yang disebabkan oleh turunnya total hutang dan naiknya modal sendiri. Penurunan rasio ini menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
kondisi KAP cukup baik, dimana kemampuan KAP menaik dalam melunasi semua hutangnya dengan penggunaan modal sendiri.
2 Total Debt to Total Assets Ratio
Pada tahun 2009, KAP memiliki total debt to total assets ratio sebesar 45.3 dan pada tahun 2010, total debt to total assets ratio sebesar
36.9 . Dari posisi ini terlihat adanya penurunan rasio sebesar 8.4 disebabkan oleh turunnya total aktiva tidak sebanding dengan turunnya
total hutang. Dengan adanya penurunan rasio ini menunjukkan telah terjadi penurunan penggunaan hutang untuk membiayai kegiatan
operasional KAP.
3. Rasio Aktivitas