Analisis Laporan Keuangan Pada Kantor Akuntan Publik Syamsul Bahri TRB Dan Rekan Untuk Menilai Kinerja Dan Prestasi Manajemen

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIKSYAMSUL BAHRI TRB DAN REKAN UNTUK MENILAI

KINERJA DAN PRESTASI MANAJEMEN OLEH :

TEUKU RADHIFAN SYAUQI 082102117

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : TEUKU RADHIFAN SYAUQI

NIM : 082102117

PROGRAM STUDI : D III AKUNTANSI

JUDUL : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA

KANTOR AKUNTAN PUBLIK SYAMSUL BAHRI TRB DAN REKAN UNTUK MENILAI KINERJA DAN PRESTASI MANAJEMEN

Tanggal ………..2011 Dosen Pembimbing

(Drs. Rustam, MSi, Ak) NIP : 19511114 198203 1 002

Tanggal ………..2011 Ketua Program Studi DIII Akuntansi

(Drs. Rustam, MSi, Ak) NIP : 19511114 198203 1 002

Tanggal……… ..2011 Dekan

NIP : 19550810 198303 1 004 (Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan ridhoNya kepada penulis sehingga tugas akhir yang berjudul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK SYAMSUL BAHRI TRB & REKAN UNTUK MENILAI KINERJA DAN PRESTASI MANAJEMEN” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Serta shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita ke jalan kebenaran yaitu jalan keimanan.

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orangtua penulis, ayahanda DRS.H.SYAMSUL BAHRI TRB MM,CPA,Ak dan ibunda HJ.RADHIATUN MARDIAH SE,MSi yang tidak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, perhatian, bimbingan, dorongan, dan doanya kepada penulis. Terima kasih telah menjadi ayah dan ibu yang terbaik dan juga pahlawan bagi penulis. Mungkin tugas akhir ini belum ada artinya dibandingkan dengan pengorbanan yang ayah dan ibu berikan kepada penulis selama ini, tapi InsyaAllah tugas akhir ini akan menjadi awal dari kesuksesan penulis dimasa yang akan datang. Kepada abang saya Dr. TEUKU FAUZAN ATSARI dan TEUKU QAEDI AUFAR, SE dan juga adik saya CUT DHAIFINA MALAHATI terima kasih telah menjadi abang dan adik yang baik bagi saya walaupun terkadang mengesalkan dan telah memberi dorongan kepada saya agar cepat menyelesaikan tugas akhir ini dan keluarga besarku tercinta terima kasih atas cinta, kasih sayang, dan doa yang diberikan selama ini. Terima kasih juga kepada


(4)

saya,teman kampusku audi,rangga,gita,mirza,feby,heri,kurnia terima kasih telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.si, Ak selaku sekretaris program studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. Rustam, MSi, Ak, selaku dosen pembimbing tugas akhir yang

telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, di dalamnya masih terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna kesempurnaan tugas akhir ini dan kebaikan penulis pada masa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.

Medan, Juni 2011 Penulis

Teuku Radhifan Syauqi NIM : 082102117


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Sistematika Penelitian ... 5

1. Jadwal Penelitian ... 5

2. Laporan Penelitian ... 6

E. Sistematika Pembahasan ... 6

BAB II PROFIL KAP SYAMSUL BAHRI TRB & REKAN ... 8

A. Sejarah Ringkas ... 8

B. Struktur Organisasi dan Personalia ... 9

C. Uraian Tugas (Job Description)... 10

D. Jaringan Usaha/Kegiatan ... 19

E. Kinerja Usaha Terkini ... 21


(6)

BAB III TOPIK PENELITIAN ... 25

A. Laporan Keuangan Perusahaan ... 25

B. Konsep Analisis Laporan Keuangan ... 28

C. Analisis Laporan Keuangan ... 36

BAB IV PENUTUP ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47 LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman Tabel 1 Rasio likuiditas KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan

tahun 2009 dan 2010 ... 37 Tabel 2 Rasio Solvabilitas KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan

tahun 2009 dan 2010 ... 39 Tabel 3 Rasio aktivitas KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen.

Setiap perusahaan memiliki tujuan khusus yang hendak dicapai. Dilihat dari tujuannya, KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan memberikan pelayanan jasa akuntansi dan audit, jasa konsultasi manajemen, jasa konsultasi perpajakan, penyusunan studi kelayakan, dan pendidikan pelatihan akuntansi/perpajakan. Apabila pengelolaan keuangan KAP tidak berjalan dengan baik, maka kebutuhan akan dana serta strategi pekerjaan akan terganggu. Kenyataannya, keuangan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan pekerjaan.

Kinerja pengelolaan keuangan suatu perusahaan tercermin dari laporan keuangan yang disusun setiap tahun. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan dari semua kelompok pengguna yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Setiap pengguna laporan keuangan memiliki motivasi berbeda dalam


(9)

membaca laporan keuangan. Suatu laporan keuangan akan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna apabila informasi yang disajikannya dapat dipahami. Akan tetapi, informasi dalam laporan keuangan belum begitu jelas dan tidak semua orang dapat memahaminya. Padahal interpretasi pengguna terhadap laporan keuangan akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Untuk itulah diperlukan analisis laporan keuangan sebagai alat bantu dalam menyederhanakan data-data yang disajikan dalam laporan keuangan sehingga menjadi lebih mudah dimengerti oleh pihak-pihak yang membaca dan memerlukan informasi keuangan.

Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.

Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemen laporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.


(10)

Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui gambaran keadaan keuangan KAP tersebut, sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap laporan keuangan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, terutama bagi managing partner sebagai pimpinan KAP dalam rangka menetapkan kebijakan, menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan kebijaksanaan yang lebih tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun berikutnya. Mengingat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan sebagai alat bantu serta sumber informasi dalam menilai kondisi keuangan serta prestasi (keberhasilan) suatu perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti yang telah diuraikan di atas, maka peneliti sangat tertarik untuk mendalami dan membahas topik tentang “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KAP SYAMSUL BAHRI TRB & REKAN UNTUK MENILAI KINERJA DAN PRESTASI MANAJEMEN”.

B. Perumusan Masalah

Dalam menulis tugas akhir ini, peneliti membatasi ruang lingkup yang menjadi pokok permasalahan yang akan dibahas. Dua hal yang menjadi pokok masalah yaitu:

1. bagaimana kondisi keuangan KAP yang ditinjau dari sudut likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas untuk periode 2009 dan 2010?,

2. bagaimana prestasi manajemen KAP dalam mengelola keuangan pada tahun 2009 dan 2010 yang tercermin dari


(11)

laporan keuangan serta hasil analisis terhadap laporan keuangan tahun berjalan?.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai peneliti dengan diadakannya penelitian ini adalah :

1. untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan KAP yang ditinjau dari sudut likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas untuk periode 2009 dan 2010,

2. untuk mengetahui bagaimana prestasi manajemen KAP dalam mengelola keuangan pada tahun 2009 dan 2010 yang tercermin dari laporan keuangan serta hasil analisis terhadap laporan keuangan tahun berjalan.

Manfaat yang didapat dengan diadakannya penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagi KAP, bagi peneliti sendiri, dan peneliti selanjutnya.

1. Bagi peneliti

Sebagai bahan masukan peneliti jika dimintai pendapat mengenai cara-cara menganalisis laporan keuangan dan penerapannya di perusahaan.

2. Bagi perusahaan

Sebagai bahan masukan dan rujukan bagi pimpinan dan pihak manajemen untuk memperbaiki kondisi keuangan


(12)

perusahaan serta sebagai bahan dalam menyusun rencana dan kebijakan keuangan di masa yang akan datang.

3. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan masukan serta sumber informasi penting bagi pihak-pihak yang memerlukan dan rekan-rekan lain dalam rangka menyempurnakan penelitian sejenis berikutnya.

D. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu jadwal penelitian dan laporan penelitian.

1. Jadwal Penelitian

Berikut diuraikan jadwal penelitian yang dilakukan selama proses penyusunan tugas akhir.

K E T E R A N G A N M E I J U N I

1 2 3 4 1 2 3 4 Pengurusan Surat Izin Penelitian Pengajuan Judul Pengajuan Dosen Pembimbing Pengajuan Izin Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan analisis Data Penyusunan dan Perbaikan Tugas

Akhir

Bimbingan Tugas Akhir Pengesahan Tugas Akhir


(13)

2. Laporan Penelitian

Dalam penyusunan tugas akhir ini, peneliti membuat penulisan secara sistematis untuk mempermudah pemahaman dari isi tugas akhir yang disajikan. Pelaporan dibagi dalam empat bab. Pada bab pendahuluan diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian. Pada bab II diuraikan tentang profil KAP yang mencakup sejarah singkat KAP, struktur organisasi dan personalia, pembagian tugas (job description), jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, serta rencana kegiatan. Selanjutnya pada bab III diuraikan tentang topik penelitian yang terdiri dari laporan keuangan sektor publik, konsep analisis laporan keuangan, serta analisis rasio laporan keuangan KAP yang meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio aktivitas. Bab terakhir adalah penutup. Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya serta saran yang dianggap berguna, terutama bagi managing partner sebagai pimpinan KAP dalam menyusun rencana dan pengambilan keputusan yang tepat di masa yang akan datang.

E. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam penulisan paper ini, penulis membuat sistematika pembahasan dalam 4 (empat) bab. Setiap bab dibagi atas beberapa sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhan penulis.


(14)

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penelitian, sistematika pembahasan.

BAB II : PROFIL KAP SYAMSUL BAHRI TRB & REKAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, rencana kegiatan.

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai laporan keuangan perusahaan, konsep analisis laporan keuangan, analisis laporan keuangan.

BAB IV : PENUTUP

Sebagai bab akhir dari tugas akhir ini maka penulis akan mengambil kesimpulan dan memberi saran dari penelitian yang dilaksanakan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Syamsul Bahri TRB & Rekan.


(15)

BAB II

PROFIL KAP SYAMSUL BAHRI TRB & REKAN

A. Sejarah Ringkas

Pada tahun 1984 – 1996 masing-masing partner adalah staf auditor sampai dengan staf auditor senior pada beberapa Kantor Akuntan Publik di Medan, antara lain :

฀ Kantor Akuntan Publik S. Parman & Co ฀ Kantor Akuntan Publik Drs. Fachrudin, MSM ฀ Kantor Akuntan Publik Katio & Rekan

฀ Kantor Akuntan Publik Oman Komaruddin & Rekan ฀ Kantor Akuntan Publik Bustamam Rahim

฀ Kantor Akuntan Publik Albert Pakpahan & Rekan ฀ Kantor Akuntan Publik Moenaf Hamid Regar

Pada Tahun 1996 - 2004 mendirikan dan tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Dra. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA & Rekan, masing-masing berkedudukan sebagai Partner.

Pada Tahun 2005 memisahkan diri dari Kantor Akuntan Publik Dra. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA & Rekan, dan mendirikan Kantor Akuntan Publik Syamsul Bahri TRB & Rekan


(16)

B. Struktur Organisasi dan Personalia

STRUKTUR ORGANISASI DAN SUSUNAN PERSONALIA

Susunan Personalia :

Managing Partner : Drs. Syamsul Bahri TRB, MM, CPA, Ak P a r t n e r : Drs. Irwan Djanahar, MAFIS, CPA, Ak

Drs. Arifin Hamzah, MM, CPA, Ak Divisi A u d i t : Drs. A. Karim Ali, Ak

Divisi Peracang. Sistem : Drs. Irwan Djanahar, MAFIS, CPA, Ak Divisi Perpajakan : Drs. Arifin Hamzah, MM, CPA, Ak Divisi Bidang Umum : Drs. Ramli Puteh, Ak

Divisi Pemb. & Kom. : Dorlen Advensius Saragih, SE. Divisi Administrasi : Muninta Munte G, Ssos

Budi Harsono Pelaksana Lapangan :

○ Dony Yushera Pohan, SE. ○ Maslija Noviani Iwai, SE ○ Faisal Hakim, A. Md. ○ Sry Wahyuni, SE

Managing P a r t n e r

D i v i s i A u d i t

D i v i s i

Perpaja-kan P a r t n e r

D i v i s i Perancangan

Sistem D i v i s i

Pembinaan &

Komuni-kasi

D i v i s i Bidang U m u m

P e l a k s a n a L a p a n g a n D i v i s i

Adminis-trasi


(17)

○ M. Hubban Kamily, A.Md ○ Rio Kurnia Ginting Suka, A.Md ○ Denny Arifin, SE ○ T. Qaedi Aufar, SE

○ T. Radhifan Syauqi ○ Rika Handayani, SE

○ Irani Utamy, SE ○ Ilham Ramadhan, SE

C. Uraian Tugas (Job Description)

Setiap jenjang mempunyai wewenang yang menjadi pokok kegiatan dalam menjalankan tugas, sebagaimana yang tertera dalam struktur organisasi.

1. Managing Partner

• Menandatangani perikatan dengan pihak lain untuk dan atas nama perusahaan, baik terkait dengan aktivitas operasi normal perusahaan, maupun peminjaman/meminjamkan uang kepada pihak lain, ataupun menjual/membeli aset untuk kepentingan perusahaan, serta perikatan lainnya yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

• Menunjuk/membentuk tim kerja lapangan untuk masing-masing kegiatan terkait perikatan yang telah disepakati dengan klien termasuk menetapkan Penanggung jawab Tim (penandatangan laporan), Supervisi, Anggota maupun jabatan lainnya yang diperlukan dalam tim • Memeriksa/menandatangani laporan hasil pekerjaan seperti Laporan

Auditor Independen atau laporan lainnya terkait dengan pekerjaan perusahaan

• Menandatangani Cek/Bilyet Giro Bank bersama salah seorang Partner untuk kepentingan perusahaan


(18)

• Mengotorisasi anggaran yang disusun Divisi Administrasi, baik anggaran rutin maupun anggaran tidak rutin setiap bulan atau setiap kegiatan

• Menandatangani Laporan Keuangan Perusahaan, atau laporan-laporan lainnya untuk kepentingan perusahaan

• Menetapkan rate honorarium tim kerja lapangan

• Bersama-sama partner menetapkan gaji/honorarium tetap (rutin) staf dan karyawan

• Menandatangani surat-surat keluar untuk kepentingan perusahaan, seperti penawaran, penagihan, kwitansi, faktur pajak, pemberitahuan, atau surat-surat keluar lainnya

2. Partner

• Jika Managing Partner tidak berada ditempat/berhalangan, Partner dapat menandatangani perikatan dengan pihak lain untuk dan atas nama perusahaan, baik terkait dengan aktivitas operasi normal perusahaan, maupun peminjaman/meminjamkan uang kepada pihak lain, ataupun menjual/membeli aset untuk kepentingan perusahaan, serta perikatan lainnya yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

• Jika Managing Partner tidak berada ditempat/berhalangan, Partner dapat menunjuk/membentuk tim kerja lapangan untuk masing-masing kegiatan terkait perikatan yang telah disepakati dengan klien termasuk


(19)

menetapkan Penanggung jawab Tim (penandatangan laporan), Supervisi, Anggota maupun jabatan lainnya yang diperlukan dalam tim • Jika Managing Partner tidak berada ditempat/berhalangan, Partner dapat

menunjuk/membentuk tim kerja lapangan untuk masing-masing kegiatan terkait perikatan yang telah disepakati dengan klien termasuk menetapkan Penanggung jawab Tim (penandatangan laporan), Supervisi, Anggota maupun jabatan lainnya yang diperlukan dalam tim

• Memeriksa/menandatangani laporan hasil pekerjaan seperti Laporan Auditor Independen atau laporan lainnya terkait dengan pekerjaan perusahaan

• Menandatangani Cek/Bilyet Giro Bank bersama-sama dengan Managing Partner untuk kepentingan perusahaan

• Jika Managing Partner tidak berada ditempat/berhalangan, Partner dapat mengotorisasi anggaran yang disusun Divisi Administrasi, baik anggaran rutin maupun anggaran tidak rutin setiap bulan atau setiap kegiatan

• Jika Managing Partner tidak berada ditempat/berhalangan, Partner dapat menandatangani Laporan Keuangan Perusahaan, atau laporan-laporan lainnya untuk kepentingan perusahaan

• Jika Managing Partner tidak berada ditempat/berhalangan, Partner dapat menetapkan rate honorarium tim kerja lapangan


(20)

• Bersama-sama managing partner menetapkan gaji/honorarium tetap (rutin) staf dan karyawan

• Jika Managing Partner tidak berada ditempat/berhalangan, Partner dapat menandatangani surat-surat keluar untuk kepentingan perusahaan, seperti penawaran, penagihan, kwitansi, faktur pajak, pemberitahuan, atau surat-surat keluar lainnya

3. Divisi Audit

• Mengkoordinir tim kerja lapangan baik yang melaksanakan general audit, special audit, atau audit lainnya atas kontrak kerja yang telah ditandatangani perusahaan

• Mengkoordinir penyusun audit program dan audit prosedur oleh tim untuk masing-masing penugasan yang akan diimplementasikan

• Memberi pemahaman atas tugas tim sesuai tugas masing-masing personil

• Menetapkan, memonitor dan mengevaluasi tugas-tugas personil dalam tim kerja lapangan sesuai dengan struktur tim yang telah dibentuk perusahaan

• Menandatangani/memparaf serta membubuhi tanggal pada kertas kerja hasil pemeriksaan (audit)

• Mensupervisi pekerjaan audit yang dilaksanakan tim

• Mengkoordinir penyusunan serta memelihara sampai dengan penyimpanan kertas kerja


(21)

• Mengkoordinir, mengevaluasi, menyusun, mereview laporan hasil pemeriksaan

• Memonitor, memastikan terpenuhinya jadwal pekerjaan sesuai kontrak kerja

4. Divisi Perancangan Sistem

• Mengkoordinir tim kerja lapangan dalam melaksanakan perancangan sistem sesuai kontrak kerja yang telah ditandatangani perusahaan

• Mengkoordinir penyusun perencanaan tugas oleh tim untuk masing-masing penugasan yang akan dilaksanakan rancang bangun sistem • Memberi pemahaman atas tugas tim sesuai tugas masing-masing

personil

• Menetapkan, memonitor dan mengevaluasi tugas-tugas personil dalam tim kerja lapangan sesuai dengan struktur tim yang telah dibentuk perusahaan

• Menandatangani/memparaf serta membubuhi tanggal pada kertas kerja hasil rancangan

• Mensupervisi pekerjaan rancang bangun yang dilaksanakan tim

• Mengkoordinir penyusunan serta memelihara sampai dengan penyimpanan dokumen kerja, seperti source programs, flowchart, data flow diagram, struktur data, input layouts, output layouts dan lain sebagainya


(22)

• Mengkoordinir, mengevaluasi, menyusun, mereview hasil pekerjaan rancang bangun

• Memonitor, memastikan terpenuhinya jadwal pekerjaan sesuai kontrak kerja

5. Divisi Perpajakan

• Mengkoordinir tim kerja lapangan dalam melaksanakan dibidang perpajakan atas kontrak kerja yang telah ditandatangani perusahaan • Mengkoordinir penyusun perencanaan tugas oleh tim untuk

masing-masing penugasan yang akan diimplementasikan

• Memberi pemahaman atas tugas tim sesuai tugas masing-masing personil

• Menetapkan, memonitor dan mengevaluasi tugas-tugas personil dalam tim kerja lapangan sesuai dengan struktur tim yang telah dibentuk perusahaan

• Menandatangani/memparaf serta membubuhi tanggal pada kertas kerja sesuai dengan penugasan

• Mensupervisi pekerjaan dibidang perpajakan yang dilaksanakan tim • Mengkoordinir penyusunan serta memelihara kertas kerja pekerjaan • Mengkoordinir, mengevaluasi, menyusun, mereview laporan hasil

pejerjaan

• Memonitor, memastikan terpenuhinya jadwal pekerjaan sesuai kontrak kerja


(23)

6. Divisi Bidang Umum

• Membuat dan mengusulkan perencanaan perkembangan usaha perusahaan sesuai perkembangan dan kemampuan pendanaan perusahaan

• Membina hubungan dengan klien, calon klien, atau institusi lainnya agar terjalin hubungan yang sehat sesuai peraturan yang berlaku

• Melakukan penagihan atas piutang perusahaan dengan berkoordinasi dengan Divisi administrasi atas tagihan-tagihan yang jatuh tempo

• Menyusun rencana, dan menyelengarakan kegiatan yang bersifat non formal seperti rekreasi pimpinan, staf dan karyawan, kegiatan keagamaan, serta kegiatan lainnya guna membina kekompakan, kekeluargaan seluruh keluarga besar perusahaan

• Menyelenggarakan program kegiatan yang dapat memotivasi staf dan karyawan dalam rangka peningkatan serta rasa memiliki, melaksanakan tugas kegiatan perusahaan

7. Divisi Pembinaan dan Komunikasi

• Menseleksi atas lamaran-lamaran yang diterima perusahaan, serta mengusulkan penerimaan staf sesuai kebutuihan perusahaan

• Menyelenggarakan Program Pendidikan Berkelanjutan (PPL) dilingkungan perusahaan, bagi staf lapangan sesuai kebutuhan dan


(24)

• Mengusulkan, mengikut sertakan Akuntan Publik (AP), Staf Auditor, Staf Ahli lainnya pada PPL yang diselenggarakan diluar perusahaan sesuai kebutuhan dan kemampuan perusahaan

• Mentabulasi tugas-tugas staf auditor lapangan, staf ahli, atau staf pelaksana lapangan lainnya, serta membuat laporan bulanan serta akumulasinya untuk menetapkan jenjang/predikat staf dimaksud

• Mengusulkan penetapan atau kenaikan jenjang/predikat staf auditor lapangan, staf ahli, atau staf pelaksana lapangan lainnya

• Menghitung/mentabulasi serta melaporkan secara periodik Satuan Kredit Pendidikan (SKP) dari masing-masing akuntan publik, staf auditor lapangan, staf ahli, atau staf pelaksana lapangan lainnya

• Membuat laporan tahunan sesuai batas waktu yang ditetapkan atas SKP Akuntan Publik yang terkumpul setiap periodenya

8. Divisi Administrasi

• Mengkoordinir, menyelenggarakan, memonitoring, pekerjaan administrasi seperti pembuatan konsep surat sesuai kebutuhan, pengetikan surat-surat keluar, termasuk penawaran, kontrak kerja, company profile, surat penagihan, kwitansi tagihan, faktur pajak dan lain sebagainya

• Menyusun, membuatan anggaran atas perencanaan keuangan perusahaan baik anggaran rutin maupun tidak rutin sesuai kebutuhan


(25)

• Menyusun, membuat laporan keuangan bulanan atau tahunan atas kegiatan perusahaan

• Membuat laporan tahunan sesuai format yang ditetapkan sesuai jadwal untuk disampaikan ke Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Peninai (PPAJP), Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

• Menyelenggarakan dokumentasi, kewajiban perusahaan dibidang perpajakan

• Menjaga, memelihara, mengusulkan kebutuhan aset-aset perusahaan, termasuk kebersihan dilingkungan kantor

• Menjaga, memelihara ataupun menjamin ketersediaan kebutuhan Alat Tulis Kantor (ATK) atau kebutuhan kantor lainnya

• Memonitor, membayar sesuai jadwal kewajiban-kewajiban perusahaan, sesuai ketersediaan uang kas perusahaan

• Melaporkan kepada pimpinan sesegera mungkin jika kebutuhan/ketersediaan dana perusahaan tidak mencukupi

• Menyelenggarakan pengarsipan dokumentasi perusahaan, meliputi surat masuk, surat keluar, kontrak kerja, kertas kerja pemeriksaan, serta dokumentasi lainnya

• Mengelola kas kecil, termasuk pengisian kembali kas sesuai ketentuan • Menyelenggarakan administrasi perbankan atas rekening perusahaan


(26)

9. Pelaksana Lapangan

• Melaksanakan tugas sebagaimana penunjukan/pembentukan tim kerja yang ditetapkan perusahaan, baik tim audit, rancang bangun, perpajakan atau bidang lainnya

• Ikut serta menyusun audit program, audit prosedur, perencanaan rancang bangun, perencanaan perpajakan atau bidang lainnya dibawah koordinasi masing-masing ketua tim/kepala divisi/penanggung jawab • Menyiapkan kertas kerja pemeriksaan, dokumentasi lainnya, serta

mengarsipkan sesuai dengan petunjuk, atau aturan-aturaan yang telah digariskan dibawah koordinasi masing-masing ketua tim/kepala divisi/penanggung jawab

• Menyiapkan laporan hasil pekerjaan sesuai penugasan dibawah koordinasi masing-masing ketua tim/kepala divisi/penanggung jawab • Menjaga atau memastikan terpenuhinya jadwal pekerjaan sesuai

kontrak kerja

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

Dalam menjalankan kegiatan usahanya KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan membentuk suatu jaringan agar mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang usahanya, antara lain mengikuti pelatihan-pelatihan khusus agar dapat mengerjakan pekerjaan sesuai spesifikasi yang digariskan institusi pemberi kerja. Sebagai contoh mengikuti pelatihan Auditor untuk dan atas nama Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPKRI), dengan mendapatkan


(27)

sertifikat ini Kantor Akuntan dapat melakukan audit pada entitas publik seperti dilingkungan Pemerintah Daerah antara lain Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten atau Pemerintah Kota, ataupun entitas publik lainnya seperti Audit pada Komisi Pemilihan Umum. Mengikuti pelatihan Audit Dengan Prosedur Disepakati untuk kepentingan Audit Dana Kampanye ataupun Audit Belanja Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Mengikuti pelatihan khusus Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK), agar dapat mengaudit perusahaan dilingkungan Bapepam LK ataupun, atau terdaftar sebagai Auditor Bapepam LK.

Disamping mengikuti pelatihan-pelatihan khusus sebagaimana diuraikan diatas perusahaan juga mengikuti seleksi agar terdaftar sebagai rekanan dilingkungan perbankan dengan tujuan dapat mengaudit nasabah bank untuk kepentingan nasabah dilingkungan perbankan.

Untuk mengembangkan atau menciptakan pekerjaan baru dari klien yang sudah ada, ditawarkan pada perusahaan klien tersebut untuk jenis pekerjaan baru yang dibutuhkan perusahaan dimaksud seperti rancang-bangun sistem informasi akuntansi bagi perusahaan yang sistem informasi akuntansinya masih belum memadai, atau mengganti sistem informasi akuntansi dari sistem manual ke sistem yang berbasis komputer, ataupun membangun modul-modul khusus yang dibutuhkan perusahaan seperti Modul Piutang, Modul Hutang, Modul Persediaan dan lain sebagainya.


(28)

dengan harapan klien akan tetap membutuhkan kantor akuntan ditahun-tahun mendatang. Aturan yang berlaku untuk melaksanakan General Audit disuatu perusahaan kantor akuntan dapat melaksanakan audit selama 6 (enam) tahun berturut-turut, dengan syarat akuntan publik yang menandatangi laporan harus dirotasi untuk 3 (tiga) tahun berturut-turut, dengan perkataan lain kantor akuntan publik yang sama dapat mengaudit selama enam tahun, dimana tiga tahun pertama ditandatangani oleh salah seorang rekan, tiga tahun berikutnya oleh rekan yang lain dari kantor akuntan yang sama.

E. Kinerja Usaha Terkini

Pada tahun 2010 Kantor Akuntan Publik Syamsul Bahri TRB & Rekan mendapat penghargaan “International Good Company Award 2010” dalam kategori ”Best Accountant Public and Service Exellent of the Year” dari lembaga International Achievement Foundation pada tanggal 26 Nopember 2010 di Hotel Le Meridien Jakarta, sertifikat penghargaan dimaksud turut ditandatangani Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Bapak Dr. H. R. Agung Laksono dan Menteri Kebudayaan dan Parawisata Republik Indonesia Bapak Ir. Jero Wacik, SE.

Pada tahun yang sama pimpinan perusahaan bapak Drs. Syamsul Bahri TRB, MM, CPA, Ak sebagai Managing Parner terpilih menjadi salah satu dari “Super 50 Tokoh Pengusaha, Profesional dan Pendidik Indonesia edisi Oktober 2010” yang dilaksanakan oleh Pusat Profil dan Biografi Indonesia.


(29)

Pada tanggal 17 Desember 2010 di Hotel Kartika Chandra Jakarta bapak Drs. Syamsul Bahri TRB, MM, CPA, Ak sebagai Managing Parner KAP juga terpilih sebagai “Tokoh Peduli Anak Bangsa 2010” oleh Yayasan Restu Bunda, sertifikat penghargaan turut ditandatangani oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Bapak Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta, MS.

Dengan mendapat berbagai penghargaan dimaksud memberikan nilai lebih bagi kantor akuntan dalam mendapatkan pekerjaan dan kepercayaan dari berbagai pihak, dengan demikian lebih meningkatkan daya jual perusahaan dibandingkan perusahaan sejenis sebagai kompetitor.

Kantor Akuntan memiliki Pedoman Pengendalian Mutu Perusahaan yang digunakan baik bidang administrasi maupun bidang teknis dalam menjalankan kegiatan usahanya, sehingga standarisasi pekerjaan administrasi serta teknik dapat terjaga dengan baik dan bisa dipertanggung-jawabkan.

Disamping hal tersebut kantor akuntan selalu mengikut sertakan rekan ataupun staf untuk mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) baik yang dilaksanakan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) maupun lembaga lainnya sesuai bidang usaha kantor akuntan. PPL dimaksud ada yang dilaksanakan di Medan, Jakarta atau kota-kota lainnya seperti Bandung. Juga kantor akuntan melaksanakan Inhouse Training bagi staf auditornya terutama materi-materi terkini yang dibutuhkan bidang usahanya dengan nara-sumber dari lingkungan intern perusahaan, yang dikuti oleh seluruh staf auditor lapangan dilingkungan perusahaan.


(30)

Hal ini telah teruji dimana perusahaan pada tahun 2010 mendapat pemeriksaan dari Pusat Pembinaan Akuntan Publik dan Jasa Penilai (PPAJP) Departemen Keuangan Republik Indonesia dari Jakarta dengan hasil kantor akuntan hanya memerlukan sedikit pembenahan di arsip kertas kerja pemeriksaan.

F. Rencana Kegiatan

Untuk meningkatkan daya saing dengan perusahaan sejenis kantor akuntan tetap menjaga mutu baik administrasi maupun teknis dengan jalan mengikuti Pedoman Pengendalian Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan. Disamping itu perusahaan secara periodik selalu menyususun proyeksi anggaran anggaran penerimaan dan pengeluaran Kas dan Bank, terutama kebutuhan biaya-biaya rutin yang harus dipenuhi setiap bulannya, hal ini dilakukan agas ketersediaan dana tetap terjaga.

Untuk meningkatkan penguasaan materi sesuai kebutuhan usaha terutama issue-issue terkini, perusahaan selalu merencanakan pelatihan-pelatihan Inhouse Training dengan nara sumber para rekan atau auditor senior, serta mengikuti PPL diluar perusahaan baik bagi rekan, auditor senior, maupun staf auditor lapangan. Disamping kegiatan sebagaimana tersebut diatas kantor akuntan juga secara rutin (minimal setahun sekali) melakukan rekreasi yang didanai perusahaan baik bagi pimpinan, staf, maupun divisi administrasi juga melibatkan seluruh keluarga besar KAP, sebagai refessing, mencegah kejenuhan serta membina silaturrahmi keluarga besar perusahaan. Tidak lupa juga perusahaan melaksanakan


(31)

kegiatan-kegiatan sosial guna membina hubungan baik dengan lingkungan dan meningkatkan spiritual individu dilingkungan perusahaan.


(32)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan perusahaan merupakan komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas perusahaan. Adanya tuntutan yang semakin besar terhadap pelaksanaan akuntabilitas menimbulkan implikasi bagi manajemen untuk memberikan informasi kepada pengguna, salah satunya adalah informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan. Informasi keuangan berfungsi memberikan dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

Pihak KAP mendefinisikan laporan keuangan sebagai rangkuman dan ringkasan tentang gambaran kondisi serta posisi atau keadaan keuangan KAP dalam satu periode anggaran. Bastian (2008:5) mengungkapkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi, yang memberikan gambaran tentang pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi pencapaian target pendapatan, dan realisasi pembiayaan. Berdasarkan uraian tersebut, terdapat hubungan antara definisi laporan keuangan yang dikemukakan oleh KAP dengan uraian yang dipaparkan oleh Indra Bastian, yaitu sama-sama memberikan gambaran tentang kondisi serta pencapaian kinerja di bidang keuangan.

KAP sebagai salah satu bentuk bidang usaha pelayanan jasa akuntan dan audit membuat laporan keuangan internal yang antara lain meliputi neraca,


(33)

laporan laba rugi, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan. KAP menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai acuan dalam penyusunan laporan keuangan.

Pada dasarnya, laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam. Secara umum, Ulum (2004:9) mengemukakan tujuan dan fungsi laporan keuangan yaitu:

1. kepatuhan dan pengelolaan (compliance and stewardship),

2. akuntabilitas dan pelaporan retrospektif (accountability and retrospective reporting),

3. perencanaan dan informasi otorisasi (planning and authorization information)

4. kelangsungan organisasi (viability), 5. hubungan masyarakat (public relation),

6. sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures).

Sementara itu menurut KAP sendiri, tujuan umum dari laporan keuangan meliputi:

1. untuk memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola bidang usaha secara tepat, efisien, dan ekonomis menyangkut kegiatan dan alokasi sumber daya yang dipercayakan ke bidang usaha. Tujuan ini erat dengan pengendalian dan pengelolaan (stewardship),


(34)

efektif beserta penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas (accountability),

3. untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.

Dari uraian di atas, maka terdapat kesamaan antara tujuan laporan keuangan yang dikemukakan oleh Ulum (2004:9), yaitu sama-sama bertujuan untuk pengelolaan (stewardship) dan erat hubungannya dengan akuntabilitas (accountability).

Perusahaan berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik tersebut meliputi informasi yang digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang dianggarkan, menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi, membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya, serta membantu dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.

B. Konsep Analisis Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:5.10) analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata, yaitu analisis dan laporan keuangan. Analisis berarti mengaitkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan, serta


(35)

membandingkan antara satu perkiraan dengan perkiraan lain. Sedangkan laporan keuangan yaitu rangkuman dan ringkasan tentang gambaran kondisi serta posisi atau keadaan keuangan KAP dalam satu periode anggaran. Jika digabungkan, maka analisis laporan keuangan memiliki arti pengaitan angka-angka pada perkiraan (account) yang terdapat dalam setiap elemen laporan keuangan, serta mencari perbandingan antara satu perkiraan dengan perkiraan yang sama dari tahun sebelumnya untuk mengetahui gambaran kondisi serta posisi/keadaan keuangan suatu perusahan.

Sementara itu, menurut Harahap (1999:37), analisis berarti memecahkan atau menguraikan suatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan laporan keuangan adalah elemen yang terdiri atas neraca, laporan laba/rugi, dan arus kas (dana). Kalau dua pengertian ini digabungkan, maka analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Berdasarkan hasil uraian di atas, maka terdapat kesamaan antara definisi yang terkandung dalam analisis laporan keuangan KAP dengan definisi yang dikemukakan oleh Harahap, yaitu sama-sama melihat hubungan antara berbagai pos dalam laporan keuangan serta sama-sama digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan.


(36)

Analisis laporan keuangan menurut pihak Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:5.10) dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka informasi mentah yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Mendukung pernyataan tersebut, Munawir (2004:46) mengemukakan bahwa laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil (prestasi) yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan mendukung keputusan yang akan diambil. Berdasarkan hasil uraian diatas, terdapat hubungan antara pemahaman yang dikemukakan oleh pihak Ikatan Akuntan Indonesia (2009:5.10) dengan Munawir (2004:46) yaitu analisis sangat bermanfaat sebagai sumber informasi keuangan dan sarana untuk mendukung keputusan. Secara lengkap menurut KAP kegunaan analisis laporan keuangan antara lain:

1. dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa,

2. dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit),


(37)

4. dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan,

5. dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan kata lain, apa yang dimaksudkan dari laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan, yaitu:

a. dapat menilai prestasi dan memproyeksi keuangan perusahaan, b. dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari

aspek waktu tertentu seperti posisi keuangan (asset, neraca, modal), hasil usaha perusahaan (hasil dan biaya), likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan rentabilitas,

c. menilai perkembangan dari waktu ke waktu, d. melihat komposisi struktur keuangan, arus dana.

6. dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar ideal yang normal,

7. dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, strukur keuangan, dan sebagainya, 8. memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang

akan datang.

Selain manfaat yang terkandung dalam hasil analisis terhadap laporan keuangan, analisis laporan keuangan juga memiliki kelemahan. Kelemahan yang


(38)

mempertimbangkan suatu keputusan. Jadi, menurut KAP berikut adalah langkah yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan suatu keputusan :

1. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari hasil analisis itu tidak salah.

2. Obyek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya dari angka-angka laporan keuangan. Kita juga harus melihat aspek lainnya seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, budaya perusahaan, dan budaya masyarakat.

3. Obyek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan.

4. Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahaan lain maka perlu dilihat beberapa penyebab perbedaan angka, misalnya: prinsip akuntansi, size perusahaan, jenis industri, periode laporan, jenis perusahaan aspek profit motive atau non profit motive.

5. Analisis rasio juga memiliki beberapa kelemahan.

a. Rasio ini diambil dari data akuntansi yang juga memiliki sifat-sifat tersendiri yang harus diketahui, dan memerlukan tafsiran tersendiri. Dan bukan tidak mungkin data akuntansi itu sendiri mengandung data manipulasi atau kesalahan-kesalahan lainnya. Perbedaan-perbedaan yang sama-sama boleh dalam akuntansi misalnya perbedaan metode penyusutan akan memberikan data keuangan


(39)

yang berbeda, penilaian persediaan, periode akuntansi, dan lain-lain.

b. Dalam menilai suatu rasio baik atau buruk, analis harus hati-hati. Turn over yang tinggi belum tentu baik. Mungkin perusahaan melakukan obral besar-besaran dan cenderung mau bangkrut atau mungkin jenis perusahaannya berbeda.

c. Harus juga disadari bahwa laporan keuangan yang dianalisis tidak menggambarkan perubahan nilai uang dan tenaga belinya.

d. Hati-hati terhadap kemungkinan adanya window dressing, income smoothing, atau laporan konsolidasi.

Menurut Munawir (2004:47) teknik atau metode analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan meliputi :

1. metode komparatif (perbandingan laporan keuangan dari tahun ke tahun), 2. seri trend/ angka indeks,

3. metode common size (bentuk awam),

4. analisis rasio, terdiri dari: likuiditas, solvabilitas, leverage, dan aktivitas. 5. analisis khusus, meliputi: ramalan kas, analisis perubahan posisi keuangan,

laporan variasi gross margin, analisis break even, serta analisis dupont. Metode analisis yang dipakai dalam penulisan tugas akhir ini adalah analisis rasio.

Menurut Kuswadi (2006:27) analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari dari pos-pos tertentu dalam laporan keuangan. Berdasarkan sumber datanya, maka angka rasio dapat dibedakan antara :

1. rasio-rasio neraca (balance sheet ratios), yaitu semua rasio yang datanya diambil atau bersumber pada neraca, misalnya current ratio,


(40)

2. rasio laporan laba rugi, yaitu angka-angka rasio yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan rugi laba, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio, 3. rasio-rasio antar laporan (interstatement ratios) ialah semua angka

rasio yang penyusunan datanya berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan rugi laba, misalnya tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang.

Menurut Simangunsong (1991:39), pembagian angka rasio berdasarkan tujuan analisis rasio terbagi menjadi empat bagian, yaitu rasio pengukuran likuiditas, rasio solvabilitas, rasio pengukuran efektivitas penggunaan aktiva, dan rasio rentabilitas. Pihak KAP menggunakan analisis laporan keuangan yang hanya meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas.

Menurut Kuswadi (2006:28) pembahasan terperinci terhadap pembagian rasio dilakukan hanya sebatas pada yang digunakan dalam tugas akhir ini.

1. Rasio pengukuran likuiditas, yaitu analisis rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo. Terdiri atas rasio lancar,, dan rasio kas.

a. Rasio lancar (current ratio), yaitu rasio yang menunjukkan hubungan (dalam perbandingan) antara aktiva lancar dengan hutang jangka pendek. Angka rasio ini terutama menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek (kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya). Rumus rasio lancar:

current ratio =

lancar g

hu

lancar harta


(41)

b. Rasio kas (cash ratio/ ratio of immediate solvency), yaitu rasio yang menunjukkan hubungan (dalam perbandingan) antara kas ditambah efek dengan hutang jangka pendek. Angka rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya, dengan hanya memperhitungkan uang tunai serta efek. Dengan demikian, angka rasio ini menggambarkan kemampuan yang lebih pasti dari perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya. Rumus rasio kas adalah:

cash ratio =

lancar g

hu

bank kas

tan +

x 100%

2. Rasio pengukuran solvabilitas, yaitu analisis rasio untuk mengukur kemampuan perusahan untuk membayar semua hutangnya (baik jangka pendek maupun jangka panjang) apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Rasio solvabilitas terdiri atas rasio total hutang terhadap total aktiva, dan rasio total hutang terhadap modal.

a. Rasio total hutang terhadap total aktiva (total debt to total asset ratio), yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Rasio ini sangat banyak digunakan dalam analisis laporan keuangan sebab rasio ini menampakkan efek dari solvabilitas keuangan. Supaya aman, porsi hutang terhadap aktiva (assets) harus lebih kecil. Rumusnya adalah:


(42)

b. Rasio hutang atas modal (total debt to equity ratio), yaitu rasio yang menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk keamanan pihak luar yang meminjamkan dana, rasio adalah baik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau manajemen, rasio leverage ini sebaiknya besar. Rumusnya yaitu:

total debt to equity ratio =

al total

g hu total

mod tan

x 100%

3. Rasio pengukuran efektivitas penggunaan aktiva, yaitu analisis rasio yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemakaian aktiva yang diinvestasikan dalam kegiatan usaha perusahaan. Rasio ini sering juga disebut sebagai rasio aktivitas.

a. Total asset turn over, yaitu rasio yang menunjukkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Rasio ini digunakan KAP untuk mengukur sejauh mana kemampuan aktiva menghasilkan pendapatan. Rumusnya adalah:

total assets turn over =

aktiva total

pendapa

total tan


(43)

b. Receivable turn over, yaitu rasio yang menunjukkan seberapa cepat penagihan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Rumusnya yaitu:

receivable turn over =

g piu pendapa total tan tan

x 1 kali

c. Average collection period, yaitu rasio yang menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan informasi yang digambarkan receivable turn over. Rumusnya adalah:

average collection period =

tan tan pendapa total rata rata g piu

x 360 hari

C. Analisis Laporan Keuangan

Dari laporan keuangan KAP, yaitu neraca serta laporan laba rugi dan arus kas, peneliti akan mengadakan perhitungan rasio-rasio keuangan serta analisis dan evaluasi mengenai posisi/kondisi keuangan KAP selama periode tahun 2009-2010.

1. Rasio Likuiditas

a. Current Ratio =

Lancar g

Hu

Lancar Aktiva


(44)

Tahun 2009 = .315 Rp.339.875 6 182.459.67 Rp.

x 100% = 53%

Tahun 2010 =

1 331.048.33 Rp.

57.552.306 Rp.

x 100% = 17%

b. Cash Ratio =

gLancar Hu Bank Kas tan + x 100%

Tahun 2009 =

5 339.875.31 Rp. 010 Rp.70.514.

x 100% = 21%

Tahun 2010 =

.331 Rp.331.048

21.258.175 Rp.

x 100% = 6%

Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas KAP di atas, maka dapat disusun rasio likuiditas seperti yang terlihat pada tabel:

Tabel 1 Rasio Likuditas

KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan Tahun 2009-2010

No. Nama Rasio Tahun 2009 Tahun 2010

1. Current Ratio 53 % 17 %

2. Cash Ratio 21 % 6 %

Sumber: KAP, data diolah

1) Current Ratio

Current Ratio KAP pada tahun 2009 adalah sebesar 53 % dan pada tahun 2010 sebesar 17 %. Dari posisi ini terlihat adanya penurunan


(45)

current ratio sebesar 36 % yang disebabkan oleh turunnya aktiva lancar yang sangat signifikan pada tahun 2010 sebesar Rp. 124.907.370 dimana perbandingan penurunannya diikuti oleh hutang lancar yang turun sebesar Rp. 8.826.984 pada tahun 2010. Penurunan rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan KAP untuk melunasi hutang lancarnya berkurang sehingga dapat dikatakan bahwa likuiditas KAP semakin kurang baik.

2) Cash Ratio

Cash Ratio KAP pada tahun 2009 sebesar 21 % dan pada tahun 2010 sebesar 6 %. Posisi rasio ini menunjukkan adanya penurunan sebesar 15 %, disebabkan oleh adanya penurunan jumlah hutang lancar sebesar Rp. 8.826.984. Penurunan cash ratio ini menunjukkan kemampuan KAP untuk melunasi hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang paling likuid yaitu kas dan bank, kurang begitu baik. Dengan kata lain, ada kemungkinan KAP akan mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman.

2. Rasio Solvabilitas

a. Total Debt to Equity Ratio =

Modal Total g Hu Total tan x 100%

Tahun 2009 =

6 409.902.30 Rp. 5 339.875.31 Rp.

x 100% = 82.9 %

1 331.048.33 Rp.


(46)

b. Total Debt to Total Assets Ratio = Aktiva Total g Hu Total tan x100%

Tahun 2009 =

.621 Rp.749.777

5 339.875.31 Rp.

x 100% = 45.3 %

Tahun 2010 =

.178 Rp.896.059

1 331.048.33 Rp.

x 100% = 36.9 %

Rasio leverage KAP untuk tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel :

Tabel 2 Rasio Solvabilitas

KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan Tahun 2009 dan 2010

No. Nama Rasio Tahun 2009 Tahun 2010

1. Total Debt to Equity Ratio 82.9 % 58.5 %

2. Total Debt to Total Assets Ratio 45.3 % 36.9 %

Sumber: KAP, data diolah

1) Total Debt to Equity Ratio

Pada tahun 2009, total debt to equity ratio KAP adalah 82.9 % dan pada tahun 2010 adalah 58.5 %. Dari posisi ini terlihat adanya penurunan rasio sebesar 24.4 % yang disebabkan oleh turunnya total hutang dan naiknya modal sendiri. Penurunan rasio ini menunjukkan


(47)

kondisi KAP cukup baik, dimana kemampuan KAP menaik dalam melunasi semua hutangnya dengan penggunaan modal sendiri.

2) Total Debt to Total Assets Ratio

Pada tahun 2009, KAP memiliki total debt to total assets ratio sebesar 45.3 % dan pada tahun 2010, total debt to total assets ratio sebesar 36.9 %. Dari posisi ini terlihat adanya penurunan rasio sebesar 8.4 % disebabkan oleh turunnya total aktiva tidak sebanding dengan turunnya total hutang. Dengan adanya penurunan rasio ini menunjukkan telah terjadi penurunan penggunaan hutang untuk membiayai kegiatan operasional KAP.

3. Rasio Aktivitas

a. Total Assets Turn Over =

Aktiva Total

Pendapa

Total tan

x 1 kali

Tahun 2009 =

.621 Rp.749.777

7 850.154.86 Rp.

x 1 kali = 1,13 kali

Tahun 2010 =

.178 Rp.896.059

000 1.246.100. Rp.

x 1 kali = 1,39 kali

b. Receivable Turn Over =

g Piu Pendapa Total tan tan

x 1 kali

Tahun 2009 =

89.500.000 Rp. 7 850.154.86 Rp.

x 1 kali = 9,49 kali

00.000 Rp.1.246.1


(48)

c. Average Collection Period = tan tan Pendapa Total rata Rata g Piu

x 360 hari

Tahun 2009 =

7 850.154.86 Rp.

58.500.000 Rp.

x 360 hari = 24,77 hari

Tahun 2010 =

000 1.246.100. Rp. 000 . 500 . 58 . Rp

x 360 hari = 16,90 hari

Rasio aktivitas KAP untuk tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3 Rasio Aktivitas

KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan Tahun 2009 dan 2010

No. Nama Rasio Tahun 2009 Tahun 2010

1. Total Assets Turn Over 1,13 kali 1,39 kali

2. Receivable Turn Over 9,49 kali 45,31 kali

3. Average Collection Period 24,77 hari 16,90 hari

Sumber: KAP, data diolah 1) Total Assets Turn Over

Pada tahun 2009, KAP memiliki total assets turn over sebesar 1,13 kali, artinya dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun berputar 1,13 kali. Pada tahun 2010, total assets turn


(49)

over mengalami kenaikan sebesar 0,26 kali menjadi 1,39 kali. Kenaikan pada rasio ini menunjukkan cukup efektifnya KAP dalam menggunakan aktivanya untuk memperoleh pendapatan.

2) Receivable Turn Over

Pada tahun 2009, perputaran piutang KAP adalah 9,49 kali, artinya dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 9,49 kali. Pada tahun 2010, mengalami kenaikan tajam sebanyak 35,82 kali dan menjadi 45,31 kali. Kenaikan rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan KAP dalam melakukan pengumpulan piutang meningkat secara drastis.

3) Average Collection Period

Pada tahun 2009, periode rata-rata pengumpulan piutang KAP mencapai 24,77 hari, artinya waktu yang dibutuhkan KAP untuk menagih piutang sebanyak 24,77 hari atau mendekati 25 hari. Pada tahun 2010, periode pengumpulan piutang semakin cepat yaitu mencapai 16,90 hari atau mendekati 17 hari. Adanya penurunan waktu dalam penagihan piutang mengindikasikan bahwa kemampuan KAP dalam menagih piutang kepada pihak-pihak yang terlibat semakin meningkat.


(50)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian pada bab III tentang analisis rasio laporan keuangan pada KAP, peneliti mengambil lima kesimpulan.

1. Likuiditas KAP dalam dua tahun berturut-turut (tahun 2009-tahun 2010) mengalami penurunan. Untuk lebih jelasnya, berikut akan diuraikan satu persatu secara terperinci.

a. Current ratio KAP pada tahun 2009 adalah 53 % dan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 36 % menuju posisi 17 %. Hal ini berarti jaminan aktiva lancar terhadap hutang lancar KAP mengalami penurunan dan berada dalam posisi kurang aman karena berada dibawah 20 %.

b. Cash ratio KAP pada tahun 2009 adalah 21 % dan pada tahun 2010 mengalami sedikit penurunan sebesar 15 % menuju posisi 6 %. Hal ini menunjukkan bahwa menurunnya kemampuan KAP dalam membayar hutang lancarnya dengan aktiva yang paling likuid, yaitu kas dan bank yang tersedia.

2. Dari rasio solvabilitas terlihat bahwa kondisi KAP selama dua tahun ini (tahun 2009-2010) cukup begitu baik.

a. Total debt to equity ratio KAP pada tahun 2009 adalah 82,9% dan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 58,5%. Hal ini


(51)

menunjukkan bahwa modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang KAP mengalami kenaikan.

b. Total debt to total assets ratio KAP selama dua tahun juga cukup begitu baik, dimana terjadi penurunan hutang untuk membiayai operasional KAP sebesar 8,4 %. Dengan adanya penurunan rasio ini menunjukkan telah terjadi penurunan penggunaan hutang untuk membiayai kegiatan operasional KAP.

3. Ditinjau dari segi aktivitasnya, kondisi KAP juga cukup begitu baik. Hal ini dapat terlihat dari:

a. perputaran aktiva KAP dari tahun 2009-2010 mengalami sedikit kenaikan sebanyak 0,26 poin, menunjukkan cukup efektifnya KAP dalam menggunakan aktivanya untuk meningkatkan pendapatan.

b. menurunnya jumlah hari dalam penagihan piutang dari tahun 2009 dan tahun 2010 sebanyak 7,87 hari atau mendekati 8 hari, menggambarkan bahwa cukup efektifnya kemampuan KAP dalam melakukan penagihan piutang kepada pihak-pihak yang terlibat.

c. Mengalami kenaikan tajam sebanyak 35,82 kali yang pada tahun 2009 piutang berputar sebanyak 9,49 kali dan pada tahun 2010 menjadi 45,31 kali.

4. Dilihat dari sisi keuangan yang telah peneliti analisis, maka prestasi KAP dalam mengelola keuangan dapat dikatakan kurang baik dari sisi likuiditas, tetapi cukup begitu baik dari sisi solvabilitas dan aktivitas.


(52)

B. SARAN

Peneliti akan memberikan empat saran yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan KAP di masa yang akan datang.

1. Dilihat dari keadaan likuiditas KAP yang mengalami penurunan, maka penulis menyarankan agar KAP dapat terus meningkatkan likuiditasnya dengan baik dari tahun ke tahun dan menambah jumlah aktiva lancar terutama kas dengan cara meningkatkan kualitas, sehingga dapat memaksimalkan pengendalian kebutuhan dana dengan hutang apabila terjadi likuidasi, agar KAP tidak mengalami kesulitan dalam melunasi seluruh kewajibannya, terutama kewajiban yang bersifat jangka panjang.

2. Dalam rasio aktivitas, manajemen dapat mengoptimalisasikan penggunaan aktiva dan meningkatkan pendapatan, untuk tidak adanya asset KAP yang menganggur, jadi usahakan memberlakukan batas penagihan piutang yang jelas dan tegas kepada pihak yang terlibat.

3. Upayakan untuk melakukan analisis biaya manfaat, tiap kali akan berencana untuk membeli perlengkapan kantor, peralatan kantor, serta fasilitas lainnya. Dengan catatan, minimalisasi belanja itu tidak mengganggu kelancaran serta keefektifan jalannya aktivitas operasional normal KAP. Pemilihan program yang efektif dan efisien ini sangat membantu meringankan anggaran.

4. Diharapkan prestasi keuangan KAP semakin ditingkatkan lagi dari tahun-tahun sebelumnya terutama dari segi likuiditas. Pengelolaan dan pengendalian keuangan dengan benar serta pengambilan keputusan keuangan yang cepat


(53)

dan akurat akan meningkatkan prestasi KAP. Dengan begitu, kegiatan operasional dan pelayanan KAP akan berjalan semakin baik ke depannya.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2008. Akuntansi Kesehatan. Edisi 1. Cetakan Pertama. Penerbit Erlangga: Jakarta

Harahap, Sofyan Syafri. 1999. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan Kedua. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan Per 1 April 2002, edisi 3 cetakan kedua Penerbit Salemba Empat.

KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan,2005, Pedoman Pengendalian Mutu KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan.

Kuswadi,2006, Memahami Rasio – Rasio Keuangan Bagi Orang Awam, edisi 1 cetakan kedua Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Cetakan ketiga belas. Penerbit Liberty : Yogyakarta

Simangunsong, MP. 1991. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan Pertama. Penerbit CV Setia Beriman: Jakarta

Ulum, Ihyaul. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Edisi 1. Cetakan Pertama. Universitas Muhammadiyah Malang Press: Surabaya .


(1)

over mengalami kenaikan sebesar 0,26 kali menjadi 1,39 kali. Kenaikan pada rasio ini menunjukkan cukup efektifnya KAP dalam menggunakan aktivanya untuk memperoleh pendapatan.

2) Receivable Turn Over

Pada tahun 2009, perputaran piutang KAP adalah 9,49 kali, artinya dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 9,49 kali. Pada tahun 2010, mengalami kenaikan tajam sebanyak 35,82 kali dan menjadi 45,31 kali. Kenaikan rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan KAP dalam melakukan pengumpulan piutang meningkat secara drastis.

3) Average Collection Period

Pada tahun 2009, periode rata-rata pengumpulan piutang KAP mencapai 24,77 hari, artinya waktu yang dibutuhkan KAP untuk menagih piutang sebanyak 24,77 hari atau mendekati 25 hari. Pada tahun 2010, periode pengumpulan piutang semakin cepat yaitu mencapai 16,90 hari atau mendekati 17 hari. Adanya penurunan waktu dalam penagihan piutang mengindikasikan bahwa kemampuan KAP dalam menagih piutang kepada pihak-pihak yang terlibat semakin meningkat.


(2)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian pada bab III tentang analisis rasio laporan keuangan pada KAP, peneliti mengambil lima kesimpulan.

1. Likuiditas KAP dalam dua tahun berturut-turut (tahun 2009-tahun 2010) mengalami penurunan. Untuk lebih jelasnya, berikut akan diuraikan satu persatu secara terperinci.

a. Current ratio KAP pada tahun 2009 adalah 53 % dan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 36 % menuju posisi 17 %. Hal ini berarti jaminan aktiva lancar terhadap hutang lancar KAP mengalami penurunan dan berada dalam posisi kurang aman karena berada dibawah 20 %.

b. Cash ratio KAP pada tahun 2009 adalah 21 % dan pada tahun 2010 mengalami sedikit penurunan sebesar 15 % menuju posisi 6 %. Hal ini menunjukkan bahwa menurunnya kemampuan KAP dalam membayar hutang lancarnya dengan aktiva yang paling likuid, yaitu kas dan bank yang tersedia.

2. Dari rasio solvabilitas terlihat bahwa kondisi KAP selama dua tahun ini (tahun 2009-2010) cukup begitu baik.


(3)

menunjukkan bahwa modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang KAP mengalami kenaikan.

b. Total debt to total assets ratio KAP selama dua tahun juga cukup begitu baik, dimana terjadi penurunan hutang untuk membiayai operasional KAP sebesar 8,4 %. Dengan adanya penurunan rasio ini menunjukkan telah terjadi penurunan penggunaan hutang untuk membiayai kegiatan operasional KAP.

3. Ditinjau dari segi aktivitasnya, kondisi KAP juga cukup begitu baik. Hal ini dapat terlihat dari:

a. perputaran aktiva KAP dari tahun 2009-2010 mengalami sedikit kenaikan sebanyak 0,26 poin, menunjukkan cukup efektifnya KAP dalam menggunakan aktivanya untuk meningkatkan pendapatan.

b. menurunnya jumlah hari dalam penagihan piutang dari tahun 2009 dan tahun 2010 sebanyak 7,87 hari atau mendekati 8 hari, menggambarkan bahwa cukup efektifnya kemampuan KAP dalam melakukan penagihan piutang kepada pihak-pihak yang terlibat.

c. Mengalami kenaikan tajam sebanyak 35,82 kali yang pada tahun 2009 piutang berputar sebanyak 9,49 kali dan pada tahun 2010 menjadi 45,31 kali.

4. Dilihat dari sisi keuangan yang telah peneliti analisis, maka prestasi KAP dalam mengelola keuangan dapat dikatakan kurang baik dari sisi likuiditas, tetapi cukup begitu baik dari sisi solvabilitas dan aktivitas.


(4)

B. SARAN

Peneliti akan memberikan empat saran yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan KAP di masa yang akan datang.

1. Dilihat dari keadaan likuiditas KAP yang mengalami penurunan, maka penulis menyarankan agar KAP dapat terus meningkatkan likuiditasnya dengan baik dari tahun ke tahun dan menambah jumlah aktiva lancar terutama kas dengan cara meningkatkan kualitas, sehingga dapat memaksimalkan pengendalian kebutuhan dana dengan hutang apabila terjadi likuidasi, agar KAP tidak mengalami kesulitan dalam melunasi seluruh kewajibannya, terutama kewajiban yang bersifat jangka panjang.

2. Dalam rasio aktivitas, manajemen dapat mengoptimalisasikan penggunaan aktiva dan meningkatkan pendapatan, untuk tidak adanya asset KAP yang menganggur, jadi usahakan memberlakukan batas penagihan piutang yang jelas dan tegas kepada pihak yang terlibat.

3. Upayakan untuk melakukan analisis biaya manfaat, tiap kali akan berencana untuk membeli perlengkapan kantor, peralatan kantor, serta fasilitas lainnya. Dengan catatan, minimalisasi belanja itu tidak mengganggu kelancaran serta keefektifan jalannya aktivitas operasional normal KAP. Pemilihan program yang efektif dan efisien ini sangat membantu meringankan anggaran.

4. Diharapkan prestasi keuangan KAP semakin ditingkatkan lagi dari tahun-tahun sebelumnya terutama dari segi likuiditas. Pengelolaan dan pengendalian keuangan dengan benar serta pengambilan keputusan keuangan yang cepat


(5)

dan akurat akan meningkatkan prestasi KAP. Dengan begitu, kegiatan operasional dan pelayanan KAP akan berjalan semakin baik ke depannya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2008. Akuntansi Kesehatan. Edisi 1. Cetakan Pertama. Penerbit Erlangga: Jakarta

Harahap, Sofyan Syafri. 1999. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan Kedua. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan Per 1 April 2002, edisi 3 cetakan kedua Penerbit Salemba Empat.

KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan,2005, Pedoman Pengendalian Mutu KAP Syamsul Bahri TRB & Rekan.

Kuswadi,2006, Memahami Rasio – Rasio Keuangan Bagi Orang Awam, edisi 1 cetakan kedua Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Cetakan ketiga belas. Penerbit Liberty : Yogyakarta

Simangunsong, MP. 1991. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan Pertama. Penerbit CV Setia Beriman: Jakarta

Ulum, Ihyaul. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Edisi 1. Cetakan Pertama. Universitas Muhammadiyah Malang Press: Surabaya .


Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Kantor Akuntan Publik Syamsul Bahri TRB Dan Rekan

0 38 108

Akuntansi Aktiva Tetap Pada Kantor Akuntan Publik Syamsul Bahri TRB & Rekan

4 75 58

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam Citra Jaya Sentosa ( Studi Kasus Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada

0 2 15

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam Citra Jaya Sentosa ( Studi Kasus Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada

2 13 16

Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Kantor Akuntan Publik Syamsul Bahri TRB Dan Rekan

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Kerja 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja - Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Kantor Akuntan Publik Syamsul Bahri TRB Dan Rekan

0 15 22

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Kantor Akuntan Publik Syamsul Bahri TRB Dan Rekan

0 0 7

Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Kantor Akuntan Publik Syamsul Bahri TRB Dan Rekan

0 0 13

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

0 2 108