Deskripsi Musik Pada Pertunjukan Opera Batak Dalam Cerita “Perempuan Di Pinggir Danau“ Oleh Plot (Pusat Latihan Opera Batak) Di Medan

(1)

LAMPIRAN GAMBAR SANGGAR PLOt (PUSAT LATIHAN OPERA BATAK)


(2)

Gambar 25 (Piagam penghargaan kepada Bapak Dr. R.E. Nainggolan, M.M.)

Gambar 26 (Baliho penyerahan gelar kepada Dr. R.E. Nainggolan, M.M)


(3)

Gambar 28 (Piagam penghargaan dari PLOt kepada Dr. R.E. Nainggolan)


(4)

LAMPIRAN NASKAH DIALOG PERTUNJUKAN OPERA BATAK “PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU” OLEH PLOt

(Lena Simanjuntak-Mertes)

Sinopsis

Sebuah danau seperti Danau Toba yang ada di Sumatera Utara merupakan sumber air utama ke sekelilingnya dan pertanian yang dilalui aliran sungainya. Air danau menjadi air minum yang dijaga dengan upacara dan para perempuan. Mereka sangat dekat ke danau setiap hari. Jika danau semakin mengalami gejala pengrusakan maka para perempuan dan ibu-ibulah yang segera merintih. Rintihan itu akan terdengar sebagai pesan agar orang dapat mengetahui kenapa ada danau itu. Danau itu dapat saja dikisahkan oleh seorang narator. Konon Danau Toba terjadi karena pengingkaran sebuah janji dalam kisah legenda. Seorang bernama Samosir pernah ingkar janji kepada istrinya, sebagai penjelmaan seekor ikan, karena kerakusan anaknya bernama Toba.

Kemarahan akan pengingkaran janji itu menimbulkan bencana dan hamparan sebuah danau yang indah. Keindahan itu kemudian dipesankan agar dijaga dan dipelihara. Narator dapat saja mengaitkan kisahnya dengan sebuah ilmu, yakni asal-usul danau itu karena supervulkano. Yah, Danau Toba terbentuk karena adanya supervulkano puluhan ribu tahun lalu dengan beberapa kali letusannya. Keindahan itu sama dipuji berdasarkan legenda dan keilmuan. Namun pencemaran air dan lingkungan di sekitarnya lebih dekat kepada para perempuan atau ibu-ibu yang mengingat simbolik danau itu merupakan penjelmaan seorang perempuan, putri kahyangan.

Penokohan: 1. Perempuan.

2. Narator, tokoh pencerita dengan peran ganda lainnya. 3. Samosir, sebagai petani, suami, dan bapak.

4. Putri Ikan, kemudian bernama Sondang Nauli setelah menjadi manusia dan istri Samosir.

5. Ibu Ikan, personifikasi simbol kesuburan.

6. Toba, buah hati Samosir bersama Sondang Nauli. 7. Suara-Suara yang Menentang.

ADEGAN KE-1

MUSIK/ GONDANG PEMBUKAAN DISELINGI SUARA AIR

MUNCUL PEREMPUAN MERATAP (DENGAN GAYA ANDUNG BATAK) SAMBIL MANORTOR KEADAAN ALAM.

Kau ciptakan aku sebagai simbol kesuburan. Kau basuh aku dengan kelembutan curahan air dari langit yang singgah di atas daun menjadi embun pada pagi hari dan mengalir di selah-selah tanah menuju liukan sungai ,berhenti sejenak menyapa danau melangkah ke lautan lepas. Kau letakkan nyanyian mantra di lidahku untuk memelihara bumi. Tetapi kenapa kau biarkan keindahan


(5)

ciptaanMu dirusak dan dinodai oleh kerakusan dan nafsu untuk merusak kebersamaan. Bumi ini semakin panas karena ulah manusia. Lihat perempuan- perempuan di pinggir danau merintih melihat anak-anaknya terseot- seot mencari air bersih. Sementara banyak bapak menghirup cairan alkohol, sampai mereka mabuk melarikan diri dari masalah sampai akhirnya melakukan kekerasan. (DIAM)

TETAPI KEMUDIAN IA MEMBERKATI NYA.

Ampuni kami penguasa bumi dan langit. Karena kami mencabik-cabik janji bersama untuk memelihara ciptaanmu. Seperti kesetiaan matahari terbit dari timur menyusuri bumi menabur cahaya dan mengundurkan diri di barat mempersilahkan rembulan dan bintang menghias kegelapan malam. Selimuti kami dengan kasih setiaMu. Selamatkan kami dari nafsu mencemari air, tanah, dan alam untuk kehidupan.

MENYANYI DAN PERLAHAN-LAHAN PERGI.

Hai angin, hembuskan nafasmu ke tujuh macam cemara. Biar kuramu wewangiannya menjadi mantra, kan kutabur di delapan penjuru angin...

Hai perempuan di pinggir danau…… ramu air matamu dengan mantra untuk menjadi tangkal penahan penderitaanmu.

ADEGAN KE-2

SUARA GEMURUH PEREMPUAN MENGHILANG TERDENGAR SAYUP-SAYUP “AIR .. AIR.Oh:. Danauku.. . Oh Danauku “ MUNCUL NARATOR TERJEREMBAB DI ATAS PANGGUNG: PELAN-PELAN BERDIRI DENGAN GERAKAN SILAT MENGAWASI SELURUH PANGGUNG: SETELAH MERASA AMAN. MEMBENAHI DAN MEMBERSIHKAN PAKAIANNYA.

Aku tak tahu tadi apa aku tercampak atau dicampakkan. Sakit juga …! Tugasku di panggung ini selain menyapu tapi juga untuk membenahi apa yang tak beres atau menjelaskan apa yang sudah jelas. He…he… maksudku yang tak jelas. Misalnya tadi ada suara berbisik maksudnya suara sayup-sayup yang tak jelas apa memanggil atau merintih menyebut „ Oh danauku…oh Danau Toba“ Tentang air dan danau di dunia ini, menurut UUD 45… maaf maksudnya dalam Alkitab. Ah salah lagi, maksudku dalam kitab sejarah. Maksudku tentang Danau sebagai contoh Danau Toba. Danau Toba adalah sebua ukura

Menurut sejarah dari Wikipedia …. maaf para penonton saya harus memakai data dari Wikipedia supaya datanya menurut orang-orang moderen akurat atau sesuai dengan konteks…..Diperkirakan Danau Toba terjadi saat dari vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³


(6)

batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut. Dahsyat nggak penonton..? Cuma sayang Danau Toba yang dasyat ini tidak pernah dilihat sebagai ,warisan dari keajaiban alam yang bisa menjadi sumber inspirasi untuk menimba berbagai macam ilmu. Ilmu alam, Ilmu matematik, Ilmu geologi, Ilmu sejarah, ilmu hidup dan kehidupan dsb…dsbnya. Coba cerita pada orang-orang tentang Danau Toba pasti pikiran utamanya untuk berekreasi….. jadilah nasibnya hanya sebagai obyek parawisataSedangkan menurut Mitos Danau Toba terjadi….

ADEGAN KE-3 SAMOSIR

(MASUK PANGGUNG) Woiiiii, dialogmu jangan terlalu panjang. Sekarang giliranku main.

NARATOR

Sebentar kuberi dulu pengantar sebelum kau masuk dan permainan dimulai. Menurut legenda di tanah Batak kenapa terjadi atau ledakan gunung merapi super atau super volcano yang ahirnya menjadi Danau Toba ?

SAMOSIR

Janganlah kau ceritakan semua dulu. Nanti penonton cepat pulang. NARATOR

Ok…Bos. Penonton,…sebelum saya diam (Menunjuk pada Samosir) tokoh ini bernama Samosir, dia akan berperan sebagai Petani, suami dan Bapak. Kalau kau perlu bantuanku panggil aku.

SAMOSIR

Dahulu kala hidup seorang petani miskin dan dia….. Ah ini kan bukan dialogku. Ini harus narator yang menceritakannya. Narator…Narator.

NARATOR

(DATANG BERLARI KE TENGAH PANGGUNG) Ada apa? SAMOSIR

Awal cerita yang menceritakan tentang gambaran kehidupan dan lingkunganku kan seharusnya kau yang ceritakan, bukan aku. Karena aku yang akan memerankan atau memainkannya.

NARATOR

Tadi kau suruh aku cepat-cepat pergi. Makanya jangan sok tau supaya jangan terperangkap dengan kebodohan sendiri. Sudah sana kau ambil sulingmu. Kau mainkan sulingmu pada saat aku bercerita. Tapi harus kau perhatikan suara sulingmu tidak boleh lebih keras dari dialogku.


(7)

SAMOSIR MENIUP SULINGNYA NARATOR

Dahulu kala akibat kemarau panjang seluruh penduduk di sebuah kampung mati kelaparan kecuali seorang petani bernama Samosir. Ia hidup karena mengisap akar rumput yang jatuh dari paruh burung. Karena hujan tak kunjung datang, dia meninggalkan kampung halamannya untuk mencari makanan. Hingga suatu saat Dia tiba di hutan yang banyak buah-buah, bunga-bunga dan ada sungai mengalir serta nyanyian burung-burung liar saling sahut bersahutan.Dia terpukau lalu memutuskan untuk tinggal di hutan itu. Kemudian membuka ladang untuk menanam padi dan sayur-sayuran. Samosir hidup dengan makanan berkecukupan bahkan berlimpah tetapi ia kesepian. Penonton lihat ! (MENUNJUK KE ARAH SAMOSIR)

SAMOSIR

Semua pohon berdaun dan ada yang berbuah, binatang hidup berkelompok membentuk rumpunnya. Burung berkicau ria saling berbalasan . Bunga-bunga yang hanya bergerak karena tiupan angin namun mampu menyebarkan keturunannya. Pohon-pohon walaupun saling berlomba berebutan mencari matahari namun hidup berdampingan dengan damai menikmati cahaya matahari yang membelai lembut dedaunan dan tubuh mereka.

Tapi aku… aku manusia yang kau ciptakan sebagai mahluk tertinggi, kau biarkan aku hidup seorang diri. Apakah aku harus mati tanpa ada yang menangis mayatku ? Kalau memang begitu nasibku…. Kenapa tidak Kau ambil nyawaku sekarang juga.

NARATOR

Yah…ya memang kata orang , buat apalah semua kekayaan atau keindahan kalau hidup dicekam rasa sepi ? Biarlah hidup di gubuk tetapi punya teman sehidup – semati.Ah.. Samosir janganlah begitu. Nanti aku ikut sedih dan menangis. Kan aku ada dan kau tidak sendiri.

SAMOSIR

Kehadiranmu tak dapat menghapus rasa sepiku. Kau hadir hanya sebagai teman untuk berpikir tetapi bukan teman seperasaan. Aku kehilangan keluarga, kampung dan handai tolan karena kelaparan. Tetapi kini aku hidup dalam kelimpahan tetapi jiwaku kelaparan. Aku ingin seorang istri yang menjadi teman hidupku. Hidup seorang diri begitu gersang.

NARATOR

Sudahlah…Samosir jangan mengeluh dan menangis seperti itu. Nanti aku tak dapat meneruskan cerita kita ini pada publik karena kau seret aku ke dalam kesepian. Hari sudah siang pergilah pancing ikan untuk makan. Supaya tubuhmu kuat kembali.


(8)

SAMBIL MEMANCING SAMOSIR MEMAINKAN SULINGNYA. TIBA-TIBA PANCINGNYA BERGETAR LALU IA MENAHAN PANCINGNYA SAMPAI TUBUHNYA IKUT BERGETAR KARENA MENCOBA MENGUASAI KEKUATAN IKAN YANG MENARIK PANCINGNYA. TERJADI TARIK-MENARIK YANG DAHSYAT ANTARA IKAN DAN SAMOSIR. AKHIRNYA IKAN TAKLUK DAN TERTANGKAP.

SAMOSIR

Baru kali ini aku melihat ikan sebesar ini, cantik pula. Cukup untuk makan beberapa hari. (Membawa ikan ke tempat yang aman) Biar kucari dulu kayu bakar.( Dengan gembira Ia pergi sambil meniup sulingnya)

ADEGAN KE-5 MUSIK

IKAN MENGGELIAT DAN MENGGELEPAR SISIKNYA BERJATUHAN DAN BERUBAH MENJADI SEORANG PEREMPUAN. IA MENGAMBIL SISIKNYA MENCOBA MENEMPELKAN KEMBALI KE TUBUHNYA TAPI TAK BERHASIL AKHIRNYA IA MENANGIS.

PUTRI IKAN

Ibu…air, air. Ibu tolong aku. Panas…panas sekali. Aku mau kembali ke air. Kenapa kau tidak membiarkanku hidup sesuai kodratku sebagai ikan, sebagai penghuni air?

IBU IKAN

Jangan…jangan menangis putriku.Panas itu hanya sementara kau rasakan nanti kau akan terbiasa. Dan tak layak seorang putri raja menyesal terhadap janji yang telah diikrarkan. Sejak kau berada di dalam kandunganku tugas untuk menjaga air, tanah dan alam telah diserahkan padamu. Air ketuban pecah mengalir dari rahimku mengawali kehadiranmu di bumi. Setelah kau meninggalkan rahimku menyusul ari-ari dan kuserahkan Ia dalam pelukan tanah.Itulah tanda perjanjian kita.

PUTRI IKAN.

Tetapi kenapa harus aku? Bukankah bumi, air, tanah dan alam milik semua makhluk ? Semua makhluk harus bertanggungjawab menjaganya. Tidak adil kalau ini semua menjadi tanggungjawabku. (Menangis) dan bukankah aku putrimu, kenapa kau jauhkan aku darimu ibu?

IBU IKAN

Putriku jangan…jangan menangis. Patutkah seorang boru ni raja menangis, menangis menghindar tanggung jawab? Tengadahkan kepalamu ke angkasa lihat pancaran matahari memeluk semua yang hidup di bumi dan di planet. Pernahkah


(9)

matahari berkata , Aku lelah kenapa harus aku bertanggungjawab menjaga alam semesta ini dengan sinarku?

PUTRI IKAN

Tapi aku bukan matahari. Aku seekor ikan yang ditakdirkan hidup di air. Kenapa aku harus keluar dari takdirku sebagai ikan? Kenapa….. apa urusanku dengan kehidupan di darat. Apa urusanku menjaga kelestarian air dan tanah.

IBU IKAN

Putri Raja, hati-hati dengan perkataanmu. Ibu mana yang menginginkan anaknya hidup dalam bencana? Ketika aku dijodohkan dan dinikahkan oleh ayahmu yang tak kukenal . Aku merasa aku menikah bukan dengan ayahmu melainkan aku menikah dengan takdir.Walaupun pada saat itu aku mampu untuk mengelak takdir.

PUTRI IKAN

Apa maksud ibu . Bagaimana takdir bisa dibantah? IBU IKAN

Kita bisa menghindar dari takdir. Yaitu pada saat kita mengatakan, „ Tidak.“ Dan setelah itu kita siap berperang dengan takdir.. Kalah atau menang keduanya menuntut tanggung jawab. Ditundukkan atau menundukkan.

PUTRI IKAN

Artinya, saat itu ibu menyerah pada takdir karena kawin dengan bapakku? Dan…itu sebabnya sekarang ibu mau bermain sebagai takdir dalam hidupku. Begitu kejam kau ibu. Kau lahirkan aku untuk permainanmu untuk menjadi bonekamu, untuk menjadi kepuasan dirimu.Karena itu kau menyerah pada takdir IBU IKAN

Tidak… aku tidak menyerah.Dan aku juga tidak kalah. Aku mencari jalan untuk tidak berperang. Pada saat itu aku mengajukan persyaratan pada takdir. Aku menerima ayahmu sebagai suamiku tapi aku meminta bahwa anak-anak yang lahir dari perutku harus menjadi raja dan menjadi putri-putri raja.

PUTRI IKAN Maksudmu ? IBU IKAN

Ya, anak-anak yang kulahirkan dari rahimku harus menjadi raja dan putri-putri raja. Permintaanku dikabulkan namun dari kayangan muncul protes, karena permintaanku dianggap terlalu angkuh dan haus kekuasaan. Dan juga dianggap cukup berbahaya untuk keharmonisan kehidupan di dunia. Tetapi aku mengatakan, bahwa sesuatu yang sudah disepakati pantang dicabut dan diingkari. PUTRI IKAN

Lalu …permintaanmu disetujui? IBU IKAN


(10)

Disetujui tetapi dengan persyaratan. (Diam) PUTRI IKAN

Apa.. apa persyaratan para dewa dari kayangan? IBU IKAN

Aku tak boleh hidup di atas tanah atau di daratan. Tempatku bersemayam di dalam air.

PUTRI IKAN

Tapi kenapa sekarang kau lemparkan aku ke daratan? Apakah kau mau mengikari janji? Bukankah kau sendiri mengatakan bahwa sesuatu yang sudah disepakati tak dapat ditarik kembali?

IBU IKAN

Aku tak pernah mengingkari janji. Aku tak pernah mengatakan sepakat pada keputusan mereka ketika mereka menyuruhku hidup dalam air.

PUTRI IKAN Maksudmu? IBU IKAN

Aku hidup di air atas keputusan mereka. Tuduhan bahwa aku angkuh dan haus kekuasaan tidaklah benar. Menurut pendapatku, aku diciptakan sebagai perempuan bukan hanya untuk melahirkan dan meneruskan keturunan tetapi juga menjaga dan merawat lingkungan tempat keturunanku hidup agar mereka kelak bisa hidup dengan damai dan adil. Di samping itu hidup damai sejahtera hanya bisa dicapai apabila dipimpin oleh para raja dan para putri raja.

PUTRI IKAN

Bukankah di dunia ini sudah banyak raja dan putri raja yang berkuasa atau memimpin rakyat. Tidak mungkin semua orang bisa jadi raja dan putri raja. Kalau itu terjadi siapa yang menjadi rakyatnya?

IBU IKAN

Putriku, putri raja. Kau memang pintar tetapi meragukan, yang kau lemparkan melalui kata-katamu bukanlah kata-kata seorang putri raja. Dengarlah ceritaku! Ketika aku tau kau muncul di rahimku, aku melompat ke darat berlari menyapa angin dan berhenti, berdiri dibawah sinar matahari lalu mengatupkan kedua belah tanganku menatap awan dan kutundukan kepala. Lalu kurentang kedua belah tanganku menyapa langit dan kakiku tertancap di atas tanah, tiba-tiba muncul getaran lembut menggoyangkan tubuh dan tanganku kedelapan mata angin. Udara sejuk menyusup di bibirku dan aku bersenandung.

Wahai penghuni di atas dan di bawah tanah.

Bisikkan ke telinga langit dalam rahimku ada desah. Desah benih mencari tempat untuk tumbuh.

Kusiapkan rahimku untuk permadani tempat berbaringnya para raja dan putri raja.


(11)

Kusiapkan buah dadaku untuk membesarkannya.

Kusiapkan nyanyian dari ramuan mantra untuk merawatnya. PUTRI IKAN

Ah bunda kau nina bobokan aku dengan senandungmu. Kenapa kau tak jawab pertanyaanku. Kalau setiap orang menjadi raja dan putri raja siapa yang akan menjadi rakyatnya?

IBU IKAN

Raja dan putri raja sejati melihat rakyatnya adalah pikiran dan perasaannya sendiri. Bagaimana raja dan putri raja mampu memimpin, menguasai dan mewaspadai pikiran dan perasaannya. Seorang raja dan putri raja tidak akan sembarang mengeluarkan kata-kata dan berhati-hati dalam menentukan langkahnya. Tidak ada rakyat. Kita semua raja dan putri raja sebab bumi ini adalah milik bersama seperti udara yang kita hisap secara bersama untuk bernafas. Oleh sebab pabila para raja dan putri raja saling berhadapan tata krama utama adalah saling menghormati sebelum membicarakan persoalan-persoalan yang ada .

PUTRI IKAN

Bila bumi ini tempat bersemayamnya putri raja dan para raja yang hidupnya setara dan memegang prinsip saling menghormati. Artinya setiap orang sebagai penghuni bumi ini mempunyai tanggung jawab dan tugasnya untuk menjaga alam ini. Kenapa aku, kau lemparkan ke darat untuk menjaga air, tanah dan alam? IBU IKAN

Karena kau putri raja! Benar setiap makhluk mempunyai tugas dan bagiannya masing-masing untuk saling menjaga dan saling menghormati. Bumi diciptakan agar semua mahluk mempunyai ruangnya masing-masing untuk hidup tetapi bukan untuk saling merampas bagian yang lain.

Lihat, sebagian besar bumi diisi oleh air. Mungkin 70 persen isi bumi ini air. Sisanya daratan atau tanah. Dari 70 persen air di bumi ini mungkin hanya 7 persen air tawar selebihnya air laut yang asin.Kau lihat perbandingannya, putriku ? Sementara jumlah penduduk dunia semakin akan melimpah.dan kebutuhan air bersih semakin tinggi., Apakah aku bersalah mengutusmu untuk menjaga air, tanah dan alam ini ?

PUTRI IKAN

Ibu Burung memakan makanan sebanyak yang dia butuhkan demikian juga gajah. Lagi pula belum tentu makanan yang burung sukai akan disukai oleh Gajah. Kalau binatang saja seperti itu tentu manusia sebagai mahluk tertinggi lebih memiliki hikmat dan kesadaran bagaimana hidup untuk saling berbagi dan menghormati di bumi ini. Kita tidak usah takut semua sudah diatur dan tak perlu kita campuri urusan alam.


(12)

Kau benar putriku. Bumi memang diciptakaan untuk saling memberi ruang agar terjadi keadilan dan kebenaran. Tetapi hiruk pikuk persaingan, saling merampas hak orang lain semakin bergemuruh. Sehingga manusia kehilangan martabatnya dan hidup mengotori dirinya dengan keserakahan. Putriku , putri raja aku harus pergi ada yang datang....

PUTRI IKAN

Ibu… Ibu jangan tinggalkan aku. Aku kepanasan. Peluk aku ibu, aku ingin berada didekatmu.

IBU IKAN

Aku tidak menjauhkanmu dariku. Justru ketika kau menjalankan tanggung jawabmu menjaga alam ini kita akan semakin dekat. Walaupun kau hidup dalam alam daratan namun nafas yang mengalirkan air tetap memelukmu.

Putri Raja …… aku harus pergi.

PUTRI IKAN MANGANDUNG (MENANGIS) INGIN IKUT IBUNYA TETAPI KETIKA IA MAU MELONCAT KE AIR PUTRI IKAN SADAR BAHWA TUBUHNYA TIDAK MEMILIKI SISIK LAGI. IA MERATAP MEMANGGIL IBUNYA.

SUARA IBU

Putriku, tidak pantas seorang putri raja meratap seperti itu: bukankah kau menjawab “ Ya “ ketika aku menyampaikan bahwa kau adalah utusan yang akan memelihara alam ini. Aku mengerti tangisanmu tapi jangan kau keluarkan air matamu sembarangan. Aku tetap mencintaimu walaupun hidup kita terpisah PUTRI IKAN

Bunda aku tetap membutuhkan pelukanmu berapa pun umurku. Kau membiarkan aku tertawa dan menghapus airmataku. Pelukanmu menetramkanku dalam situasi apapun. Bunda………bunda kau temanku yang sejati.

ADEGAN KE-6

NARATOR

Yah... akupun sampai kehilangan kata-kata untuk menanggapi peristiwa barusan. Rupanya ada perjanjian antara Ibu dan putrinya. Apa itu, aku tak tau. Paling hanya bisa menerka-nerka.

SAMOSIR MASUK MEMBAWA KAYU BAKAR LANGKAHNYA TERHENTI KETIKA MELIHAT SEORANG PEREMPUAN LAGI BERSIMPUH DI TEPI KOLAM: SAMOSIR MENATAP NARATOR TETAPI NARATOR MENGANGKAT BAHUNYA LALU PERGI.

SAMOSIR

Hai perempuan ...maaf hai adik kenapa kau menangis? Siapa kau dan siapa namamu?


(13)

(PEREMPUAN IKAN TIDAK MENJAWAB , SAMOSIR MEMBERANIKAN DIRI MENDEKAT KARENA MAU MENOLONGNYA)

Apa yang terjadi denganmu ?

(PEREMPUAN IKAN TIDAK MENJAWAB). Darimana asalmu ? (PEREMPUAN MENATAP SAMOSIR DENGAN TAKUT)

Aku tidak akan menyakitimu. Jangan takut. Aku hanya ingin tau siapa kau dan darimana asalmu.

PUTRI IKAN

Betulkah abang mau mengetahui darimana asalku?

(SAMOSIR MENGANGGUK. SAMBIL MENGHAPUS AIRMATANYA PEREMPUAN IKAN BERDIRI)

Betul kau ingin mengetahui darimana asalku? SAMOSIR

Ya, buat apa aku pura-pura mau tau. PEREMPUAN IKAN

Aku hanya mau cerita apabila kau bersumpah bahwa kau tidak akan menceritakan pada siapa pun darimana asalku.

SAMOSIR

Aku bersumpah demi langit dan bumi, aku tidak akan menceritakan pada siapa pun darimana asalmu.

(SETELAH MENGUCAPKAN SUMPAHNYA SAMOSIR MENJATUHKAN BADANNYA TERTELUNGKUP DI HADAPAN PEREMPUAN IKAN SEBAGAI TANDA KESUNGGUHANNYA)

PUTRI IKAN

Ketika kudengar alunan senandung seruling::: (PEREMPUAN IKAN MULAI MENARI DAN BERNYANYI). Air di sekelilingku berputar mengusap tubuhku dan merebahkan tubuhku di atas daun-daun air. Aku berayun-ayun di atas liukan gemulai dedaun sambil merasakan kehangatan pijaran matahari yang menerawang kedalaman air. Kupejamkan mata dan suara seruling makin bergema memeluk tubuhku. Aku terbuai dan merasakan seperti ada tangan menggandengku ke arah suara seruling. Keinginanku untuk mengetahui darimana asal suara seruling itu semakin menjeratku untuk melompat keluar dari dalam air.Tiba-tiba muncul Ibu. Dia bertanya kemana aku mau pergi dan aku menjawab, mau bertemu dengan suara seruling. Ibuku mengatakan , kau tak dapat bertemu dengan suara melalui mata kecuali dengan kuping. Tapi kau dapat bertemu dengan siapa peniup seruling . Ibu mencegah niatku itu.Namun aku bersikeras ingin bertemu dengan si penyuling. Sampai akhirnya ibuku menyerah. Putriku,rupanya sudah saatnya kau harus pergi. Begitu kata ibu. Untuk mempermudah semua, aku menjawab, ya. Aku tidak tahu mengapa keinginan untuk bertemu dengan si


(14)

penyuling begitu bergelora dalam jiwaku. Putriku, Putri raja. Rupanya inilah saatnya kau melangkah menjalankan tugasmu, Tugas memelihara alam serta tanah dan airnya. Begitu kata Ibu. Lalu dia merawatku dan aku menerima tugas tersebut dengan menyatukan kedua belah tanganku dengan posisi menyembah tanpa pertanyaan. Lalu ibu menyuruh aku makan sebuah benda yang tergantung dan mengatakan; Kau akan kesakitan setelah memakannya tetapi setelah itu kau akan bertemu dengan peniup suling.

PEREMPUAN IKAN BERHENTI BERCERITA LALU MENANGIS KARENA INGIN PULANG KE TEMPAT ASALNYA, SAMOSIR BINGUNG TETAPI KEMUDIAN DIA MENGAMBIL SULING DAN MENIUPNYA.

ADEGAN KE-7 NARATOR

Suara seruling melumpuhkan hati Putri ikan dari keinginannya untuk pulang ke asalnya. Samosir jatuh cinta pada putri ikan. Walaupun kadang Samosir berpikir bagaimana mungkin seekor ikan bisa menjadi manusia. Tetapi nyatanya di hadapannya ada seorang perempuan. Cantik, lembut tapi tegas. Akhirnya Samosir mengutarakan keinginan untuk mengawininya.

SAMOSIR

(Samosir menjumpai narator) Tak usah kau yang sampaikan padanya tentang perasaanku. Aku bisa sendiri.

NARATOR

Aku hanya mau membantumu, kawan. Siapa tahu kau malu. Lagi pula dalam adat untuk meminang biasanya orang lain yang melakukan, bukan langsung calon suami.

SAMOSIR

Oh:.begitu. Betul juga. Pinanglah dia! NARATOR

Kalau begitu kau pergi dulu. Tapi kau mainkan serulingmu untuk mengiringi dialogku.

ADEGAN KE-8 NARATOR

Dalam masyarakat Batak untuk mengatur keharmonisan atau keseimbangan kehidupan kekerabatan diatur oleh Dalihan Na Tolu artinya Tungku berkaki tiga. Dalihan Na Tolu ini simbol dari tiga unsur kekeluargaan yang selalu dipakai dalam upacara perkawinan, kematian, kelahiran atau upacara adat lainnya. Tiga tungku ini terdiri dari, (1) Hula-hula adalah pihak dari keluarga istri mempunyai posisi tertinggi dan dianggap sebagai penasehat dalam masyarakat Batak.. Karena itu ada kata somba atau sembah kepada Hula-hula. Kedua Boru. (2) Boru adalah anak perempuan dari marga yang mengambil istri. Posisinya sebagai pengatur


(15)

kesejahteraan kehidupan para tamu dalam acara adat. Oleh sebab itu terhadap boru kita harus bisa membujuk dan lemah lembut.

(3) Dongan Sabutuha artinya teman satu perut atau sesama marga. Posisinya sebagai penyelenggara upacara. Menghadapi Dongan Sabutuha ini harus hati-hati karena dia sebagai penyelenggara suatu hajatan. Jadi posisi dalam adat batak semua tergantung dari Dalihan Na Tolu bukan dari pangkat atau kekayaan. Dan menariknya ketiga tingkat posisi ini selalu berubah tergantung marga apa yang menyelenggarakan upacara adatnya. Tetapi apapun posisinya semua adalah raja dan Boru ni Raja. Seperti yang dikatakan ibu perempuan itu...

Bah……..semoga keteranganku dapat dimengerti Supaya kelihatan lebih intelektual menurut Wikipedea :

SAMOSIR

Inti ajaran Dalihan Natolu adalah kaidah moral berisi ajaran saling menghormati (masipasangapan) dengan dukungan kaidah moral: saling menghargai dan saling menolong. Dalihan Natolu menjadi media yang memuat azas hukum yang objektif.

Aduh…….. cepatlah. Jangan terlalu lama penjelasannya. NARATOR

Dalam setiap upacara masyarakat Batak diatur oleh DALIHAN NATOLU seperti barusan yang kuterangkan. (MENATAP KE ARAH SAMOSIR) Sekarang kita punya masalah………mana pihak margamu dan mana pihak istri. Marga apa istrimu dan darimana asal istrimu.

SAMOSIR

Diam ! (MENDATANGI NARATOR).Kau boleh Tanya apa saja padaku kecuali jangan tanya asal muasal istriku. Yang penting selenggarakan upacara supaya kami bisa menjadi suami -istri.

ADEGAN KE-9

UPACARA PERKAWINAN: SUASANA GELAP HANYA SUARA MUSIK NARATOR

Akhirnya Samosir menikah dan Istrinya diberi nama Sondang Nauli. Mereka hidup sebagai suami istri yang bahagia. Samosir mengolah sawah dan ladang, mencari kayu dan Sondang Nauli mengurus rumah. Tetapi ketrampilan Sondang na uli luar biasa adalah menganyam tikar dan memilih padi untuk dipersiapkan menjadi bibit serta meramu rempah-rempah. Suatu saat istrinya hamil dan melahirkan anak laki diberi nama Toba. Kehadiran anak di tengah-tengah mereka makin membuat keluarga Samosir ceria dan bahagia. Toba tumbuh menjadi anak yang gagah dan cerdas. Tapi……yah itulah seperti kata pepatah “ no body perfect lah “ Toba punya kelemahan dia sering lapar. Walaupun dikasih makan dua piring besar tapi satu atau dua jam setelahnya dia lapar lagi. Ibu dan Bapaknya sering kali kewalahan dibuatnya. Karena harus punya persediaan makanan yang banyak di rumah. Selain membantu ibu, tugas Toba setiap siang membawa makanan ke sawah untuk ayahnya. Tetapi seringkali makanan bapaknya tinggal setengah yang sampai karena dimakan Toba dalam perjalanan ke sawah. Oleh sebab itu sering Samosir merasa lapar dan tidak kuat meneruskan pekerjaannya. Berkali-kali Ibu


(16)

dan Bapaknya memperingatkan Toba agar tidak makan makanan ayahnya. Toba selalu meminta maaf dan menyesali perbuatannya dan janji tidak akan mengulangi perbuatannya. Hingga suatu saat….

ADEGAN KE-10 SAMOSIR

Toba cepatlah….bapak sudah lapar dan haus. TOBA

(TOBA DATANG DENGAN MENANGIS) Bapak…bapak maafkan aku. SAMOSIR

Ada apa nak. Apa yang terjadi? TOBA

Maafkan aku.Maafkan aku, makanan bapak sudah habis kumakan. SAMOSIR

Apa… kau habiskan makananku. Tak sedikitpun tersisa? TOBA

Tidak ada, semua kuhabiskan. Aku lapar sekali. SAMOSIR

Dan minuman? TOBA

Juga sudah habis. SAMOSIR

Kau tau aku capek bekerja. Sekarang lapar dan haus. Dasar anak tak punya rasa kasihan. Rakus dan hanya memikirkan dirimu sendiri.

TOBA

Maafkan aku Bapak. Aku lapar. SAMOSIR

Apa kau kira aku tak lapar! Dasar anak ikan.!.

TIBA-TIBA TERDENGAR HALILINTAR DAN AWAN HITAM BERLARI DITIUP ANGIN MENYELIMUTI LANGIT .DITENGAH KEGELAPAN MUNCUL SUARA PUTRI IKAN ATAU SONDANG NAULI

ADEGAN KE-11 SONDANG NAULI


(17)

Suamiku ….suamiku kenapa kau langgar kesepakatan kita. Kenapa kau mengingkari janji yang kita ikat .

SAMOSIR

Istriku…Sondang nauli maafkan aku. Aku tak sengaja dan aku tidak bermaksud melanggar perjanjian kita berdua. Matahari begitu terik, aku begitu capek bekerja di ladang, aku haus dan perutku begitu lapar.Tapi …..anak kita menghabiskan seluruh makanan yang kau kirim untukku.

SONDANG NAULI

Hanya karena rasa laparmu kau khianati janji. Suamiku, aku akan kembali ke asalku menjadi ikan karena dari mulutmu mengucapkan itu.

SAMOSIR

Maafkan aku. Jangan tinggalkan kami. Anak kita masih membutuhkanmu. SONDANG NAULI

Suamiku aku mencintai kalian berdua dengan seluruh jiwaku. Tetapi pelanggaran terhadap sumpah perjanjian bersama tak mungkin diselesaikan dengan kata maaf. Aku memaafkanmu tetapi pelanggaran hanya bisa ditebus dengan perpisahan kita serta bencana.

SAMOSIR

Istriku…istriku katakan apa yang harus kulakukan agar kita tak berpisah dan hindarkan bencana. Aku siap mati sebagai hukuman terhadap pelanggaranku. SONDANG NAULI

Kematian bukan jalan keluar, pelanggaran harus diselesaikan dengan upacara pembersihan. Sekarang bawa anak kita lari ke puncak gunung Pusuh Buhit karena sebentar lagi air bah akan menutup seluruh daratan: Cepat selamatkan dirimu dan anak kita.

SAMOSIR

Apakah kami dapat bertemu denganmu lagi? SONDANG NAULI

Kalau air menjadi danau dan muncul daratan di tengahnya sesekali aku akan menjemur tubuhku di pulau itu. Kalian harus menjaga kebersihan dan kesucian air danau tempatku hidup supaya pada saat bulan purnama kalian dapat melihat bayanganku dalam air bersama seluruh penghuni serta keindahan danau.Dan danau ini suatu saat menjadi sumber buat kehidupan manusia.

SAMOSIR

Sondang Nauli artinya cahaya nan indah sesuai dengan namamu kami berjanji akan menjaga kebersihan dan kesucian air danau. Aku mencintaimu

SONDANG NAULI


(18)

TOBA Ibu….ibu

DITENGAH SUARA AIR YANG BERGEMURUH TERDENGAR SAYUP-SAYUP SUARA SONDANG NAULI UNTUK MENYURUH MEREKA LARI MENGHINDAR AIR DISELINGI TANGISAN TOBA INGIN IKUT IBUNYA. ADEGAN KE-12

NARATOR

Yahhh, begitulah akhirnya mereka berpisah.Berbeda dengan WikipedIa bahwa Danau tersebut terjadi karena letusan vulkanik, orang Batak dalam legendanya begitulah kejadian seperti yang sudah saudara-saudara lihat dan dengar. Danau itu bernama Danau Toba sesuai dengan nama putra mereka, pulaunya Pulau Samosir dan airnya Aek Nauli artinya air yang indah. Sekarang masyarakat resah melihat kondisi danau yang semakin tercemar. Oh ada yang datang

ADEGAN KE-13 IBU IKAN

Suara rintihan perempuan dan tangisan bayi serta anak-anak berdengung seperti suara genderang memasuki gerbang jantungku. Aku tak tahan berdiam dalam singgasana kesendirianku. Rintihan serak kehausan, tangisan bayi dan anak kesakitan berenang dalam air yang tercemar

Samosir ! Samosir ! Dimana kau ?

MUSIK. SAMOSIR MASUK DENGAN MANORTOR SAMOSIR

Aku disini. Ada apa? IBU IKAN

Bukankah kau berjanji menjaga kebersihan dan kesucian air danau. Bukankah kau ingin melihat bayangan istri dan seluruh penghuni serta keindahan danau pada setiap bulan Purnama? Bukankah danau ini akan menjadi sumber kehidupanmu dan keturunanmu? Kenapa sekarang para perempuan di pinggir danau merintih dan bayi serta anak-anak menangis. Kenapa air danau semakin surut dan tercemar.

SAMOSIR

Keajaiban danau pada bulan purnama mengundang orang dari seluruh penjuru datang berduyun-duyun untuk melihatnya.Seluruh penduduk di sekitarnya bangga karena hidup di pinggir danau yang ajaib. Dan kedatangan orang banyak menguntungkan penduduk. Bukankah itu yang diinginkan istriku? Menjadi sumber kehidupan?

IBU IKAN

Tetapi kenapa para perempuan di pinggir danau merintih kehilangan sumber kehidupan. Mereka kini harus menyingkir dari tanah kediamannya karena


(19)

lahannya diambil alih? Air tercemar karena sampah dimana-mana. Pohon-pohon ditebang dan hutan sekitar danau dibabat.

SAMOSIR

Ibu, bukankah keindahan danau untuk semua orang. Lihat di sekeliling danau yang dulunya banyak rumah, kandang binatang atau lumbung didirikan secara berantakan Kini menjadi teratur dengan adanya bangunan-bangunan yang diciptakan agar orang merasa nyaman menikmati danau. Pohon-pohon memang banyak ditebang tapi banyaknya juga terbakar karena penduduk sembarangan membakari hutan. Memang ada Perusahaan-perusahaan kayu yang menebangi kayu Tetapi Kami mencoba menghijaukan kembali hutan-hutan yang sudah gundul dengan pohon-pohon yang baru.Bukankah itu kemajuan?

NARATOR

Juga sekarang banyak dikembangkan kerambah atau peternakan ikan. Karena air danau surut ikannya juga berkurang sementara penduduk semakin bertambah. Kebutuhan akan ikan semakin meningkat. Bukan hanya itu kita bangga bahwa untuk kesejahteraan rakyat, peternakan dikembangkan di sekitar danau. Sebab air menjadi kebutuhan utamanya. Pokoknya, ibu jangan kuatir danau akan tetap terjaga. Selain banyak pengusaha mengembangkan usahanya masing-masing demi kepentingan kemajuan ekonomi atau kesejahteraan kehidupan masyarakat. Dan ada banyak ahli yang selalu meneliti keadaan danau agar kelestariannya tetap terjaga.

IBU IKAN

Kalau itu memang untuk kenyamanan semua orang atau kepentingan orang banyak, mengapa ada rintihan perempuan di pinggir danau? Tangisan itu makin lama makin bergema mengalir menyelusuri hampir setiap mata air yang mulai kering,.Sungai-sungai berubah wujud menjadi saluran limbah dan alirannya semakin terseok-seok kehilangan kekuatan arus. Lembah-lembah dulu ceria menyerap dan meniriskan air, kini mengerang kepanasan karena hutan habis dirambas.Dimana-mana limbah dan sampah bau busuk.

NARATOR

Tapi itu kan bukan tanggungjawab kami, nenek, Ibu. .. perempuan. Maaf aku harus panggil apa.

IBU IKAN

Aku adalah suara perempuan. Dan kau siapa? NARATOR

Aku Narator, tokoh pencerita. Bila ada sesuatu tak jelas akulah yang menjelaskan. Dalam bahasa kerennya ahli informasi, komunikasi dan transformasi. Kadang aku juga jadi pemimpin atau pengarah. Jadi aku harus panggil suara perempuan, begitu? Aneh !

IBU IKAN

Bagaimana kau bisa mencapai posisi sebagai pemimpin, pengarah,ahli pencerita, pemberi informasi, dan segala macam embel.-embel tetek-bengek sementara tatakrama memanggil orang saja kau tak tau? Aku tak membutuhkanmu. Semua


(20)

persoalan cukup jelas bagiku. Aku menuntut Samosir bertanggungjawab atas janjinya.

NARATOR

Aduh... ketinggalan jaman betul.! Kita ini sudah hidup di zaman Globalisasi. Tuntutan akan janji itu sudah kadaluwarsa. Sama saja dengan menuntut bayangan masa lampau menjadi wujud masa depan. Dalam Globalisasi kita butuh modal atau Kapital bahasa kerennya. Dengan adanya modal orang bebas dapat membuat usaha apa saja dan di mana saja. Artinya pasar bebas....

IBU IKAN

Jangau ngacau! Kekuatan modal dan pasar bebas katamu? Bagaimana nasib orang yang tak punya modal?, Mau kau kemanakan mereka? Danau ini sebagai tanda peringatan atas pelanggaran janji bersama dalam mitos Batak. Namun danau juga sebagai anugerah yang diberikan kepada manusia secara cuma-cuma untuk menjadi milik bersama. Sekarang berubah menjadi milik pribadi karena dikuasai orang yang punya modal. Begitu kan? Itu kau katakan kemajuan....untuk memajukan orang banyak supaya hidup sejahtera? Pergi Kau!

Samosir... Samosir, dimana kau? NARATOR

Uh..galak juga inang itu. Tetapi penonton, ada kebenaran dalam ucapannya. Sekarang jaman bergerak ke arah Globalisasi. Aku sebenarnya tidak faham betul dengan maksud di balik kata-kata itu kecuali menurut tafsiranku sedang terjadi perubahan besar di dunia ini terutama dalam mengatasi masalah ekonomi. Semua orang bisa dengan bebas membuat usahanya asalkan punya modal. Misalnya... ini hanya misalnya. Masalah air. Kalau dulu ada mata air setiap orang berhak mengambilnya tapi kalau kawasan mata air itu dibeli dan diolah menjadi air minum dalam botol plastik. Akhirnya masyarakat membeli air minum.

IBU IKAN

Samosir... Samosir, dimana kau? ADEGAN KE-14

SAMOSIR

Lae…lae tolong akulah. Apa yang harus ku jawab pada perempuan itu tentang air dan danau yang keadaannya sudah berubah?

NARATOR

Itulah kau. Waktu kau senang kau tinggalkan aku.Sekarang kau susah barulah kau datang padaku.

SAMOSIR

Janganlah begitu lae. Tuhan saja tidak marah kalau kita datang padanya waktu susah saja.


(21)

Itu kan Tuhan. Aku kan manusia. Jadi kau perlu jawabanku? Kau jawab saja apa adanya.

SAMOSIR

Tapi tak pintar aku menjawab karena aku kan hanya mengikuti permintaan mereka.

NARATOR

Maksudmu, siapa mereka? SAMOSIR

Orang-orang yang membuat pembangunan di tepi danau untuk memajukan masyarakat,terutama kami masyarakat atau orang-orang desa.

NARATOR

Maksudmu kemajuan bagaimana? SAMOSIR

Cobalah kalau dulu aku bekerja sepanjang hari mencari ikan. Sekarang mereka membangun kerambah peternakan ikan dan aku diminta sebagai penjaga ikan-ikan itu. Karena aku setia menjaga peternakan ikan itu siang dan malam. Mereka kasih aku gaji. Dari gaji itu bisa beli ikan yang besar-besar dari majikan peternakan. Di samping itu masyarakat di sini semua dikasih pekerjaan untuk melayani tamu-tamu yang mau menikmati keindahan danau. Mereka tak usah capek-capek lagi jadi nelayan atau petani.

NARATOR

Ah... sudahlah. Aku juga tau tentang itu. Sudah kau jawab saja seperti itu.. pada perempuan itu.

SAMOSIR

Kalau aku jawab itu dia pasti mengerti,kan? NARATOR

Mana kutau…

TERDENGAR SUARA MEMANGGIL SAMOSIR. ADEGAN KE-15

TERDENGAR HANYA SUARA MEMANGGIL SAMOSIR. SAMOSIR

Aku disini. IBU IKAN


(22)

SAMOSIR

Aku malu dan takut. Karena tidak memenuhi janji. IBU IKAN

Kenapa kau tak memenuhi janjimu? Tahukah kau arti kehilangan tanah dan air? SAMOSIR

Tetapi pembangunan itu untuk kemajuan dan menolong masyarakat terutama masyarakat yang tertinggal dan miskin.

IBU IKAN

Pintar benar jawabanmu. Apakah itu kalimat yang berasal dari dirimu atau kalimat orang yang kau coba tiru?

SAMOSIR MUNCUL DENGAN MENCOBA RAMAH KEPADA

PEREMPUAN. SAMOSIR

Maafkan aku apabila aku menucapkan kata-kata yang tidak berkenan. Tetapi kita membutuhkan kemajuan demi kepentingan orang banyak..

IBU IKAN

Kepentingan siapa? Kepentingan orang banyak bagaimana?

Kenapa ada tangisan perempuan di pinggir danau dan raungan anak-anak dan bayi karena penyakit akibat kekurangan air bersih maupun gizi? Itukah yang kau namakan kemajuan, di mana-mana rakyat kehilangan tanah dan menjadi pelayan atau buruh di tanahnya sendiri . Itukah yang kau namakan kemajuan ketika rakyat yang dekat dari sumber air tetapi membeli air dan minum dari botol plastik ? Itu maksudmu..

SAMOSIR

Bukan itu maksudnya… aku tidak meninggalkan Danau. Aku duduk setiap hari siang dan malam menjaga kerambah sambil menanti cahaya bulan purnama tercurah di atas air danau dan menanti bayang-bayang istriku muncul. Tapi…. MENANGIS

IBU IKAN

(DIAM) Bagaimana bisa kau lihat bayangan istrimu, danau sudah tertutup dengan tumbuhan kiambang, tercemar limbah dan sampah lainnya.

MUNCUL SUARA- SUARA YANG MENENTANG PENDAPAT PEREMPUAN.

IBU IKAN

- Hai perempuan berhentilah mengoceh!

- Tak kau lihat kesetiaan Samosir menanti bayangan istrinya? - Dan kau perempuan tau apa.... dengan seluruh pengolahan alam.


(23)

- Kami berusaha,bekerja keras untuk memikirkan bagaimana agar kelaparan dan kemiskinan dapat diatasi. Bagaimana masyarakat hidup sehat dan berpendidikan. Hidup damai dan sejahtera.

- Pergilah kau masuk dalam dunia primitifmu yang selalu melihat sesuatu dengan sakral sementara orang lapar.

IBU IKAN

Apa kalian bilang? Tak kalian dengar suara-suara itu.

MUNCUL RINTIHAN DAN SUARA- SUARA PEREMPUAN SERTA TANGISAN ANAK-ANAK .

IBU IKAN

Lihat bagaimana para perempuan membanting tulang mengatasi kehidupan sehari-hari karena kehilangan air bersih.Bukan hanya itu air yang tercemar akan mencemari rahim-rahim perempuan sebagai mahligai generasi penerus. Kalian mengatas namakan kesejahteraan orang banyak tapi apa hasilnya, kalian lemahkan masyarakat.

NARATOR

Wah...wah bahaya ini. Bisa terjadi perang. Perempuan ini melawan tanpa memikirkan bahayanya. Kalau perang mereka punya uang, kekuasaan dan senjata sementara dia hanya punya keberanian dan moral. Wahhh… mati aku. Apa yang harus kuperbuat.

IKAN IBU

Apa katamu? Perang? Pasti akan terjadi perang. Bukan karena aku tetapi karena perebutan air bersih seperti dulu mereka perang karena minyak. Air bersih maupun tanah akan dikuasai hanya oleh orang-orang tertentu. Sehingga rakyat kehilangan hak atas air bersih dan tanah

NARATOR

Pandai kali perempuan ini. Mungkin banyak menggoogle, ya?

Iya , tadi malam terjadi perang antar desa. Karena kurang air mengairi sawah, orang dari satu desa membendung aliran sungai agar sawahnya dapat air. Tetapi akibatnya kampung lain tidak kebagian air utk sawahnya. Dan akhirnya antar masyarakat kampung terjadi bentrokan. Bahkan sampai terjadi pembakaran rumah penduduk

IBU IKAN

Kalau begitui kau sudah paham masalahnya? NARATOR

Iya. Tapi tolong pelan-pelan marahnya. Hmmm..maksudku bukan marahnya tapi cara memperingatinya. Karena bahaya.


(24)

SAMOSIR

Betul kita harus hati-hati karena mereka sakti. Mereka bisa mengirim pasukan yang gesit yang memiliki senjata. Kalau meledak suaranya bukan saja menyeramkan tetapi dapat mematikan puluhan bahkan ratusan orang sekaligus. NARATOR

Ah… kau juga sok tahu. Tidak semudah itu senjata meledak. SAMOSIR

Begitu cerita si Tombuk ketika mereka mau mempertahankan tanah supaya jangan direbut. Bukan hanya itu ketika mereka berteriak protes karena hilir sungai dijadikan tempat pembuangan limbah sehingga masyarakat sepanjang sungai yang hidupnya tergantung dari sungai mengalami persoalan besar.

NARATOR

Maksudmu? Apa urusan limbah dengan kehidupan masyarakat? SAMOSIR

Ya, itulah persoalannya. NARATOR

Bagaimana lae ini? Yang aku mau tau, apa..apa persoalan? SAMOSIR

Begini…kata Tombuk. Banyak nelayan kehilangan mata pencahariannya karena ikan hampir musnah akibat keracunan limbah. Dan para perempuan tidak lagi bisa mengambil air untuk kebutuhan rumah tangga, mencuci, mandi, dan lain-lainnya. Banyak anak-anak kena penyakit kulit dan penyakit lainnya karena mandi air sungai yang kotor. Dan..

NARATOR

Ah… sok pintar dia. Sudahlah.. sudahlah jangan teruskan bikin pusing saja ceritamu. Menangis sajalah karena kau tak dapat melihat bayangan istrimu lagi di air danau.

Hai ..Perempuan sudahlah kami mengerti kemarahan dan keluhanmu. Mereka juga orang pintar yang mengenal masalah-masalah yang ada. Mereka tidak buta dengan masalah…masalah yang ada..

IBU IKAN

Mata mereka memang tidak buta tetapi nurani mereka yang buta. Tanah, air, udara dan kekayaan alam adalah milik bersama tetapi semua tercemar karena kerakusan yang merajalela. Bukan hanya suara tangis dan rintih manusia juga suara binatang-binatang semakin sayup-sayup menuju kepunahan, kicau burung semakin serak.Tarian dan musik pepohonan yang dihembus angin semakin lunglai.Senyuman bebungaan liar menyambut matahari telah hilang menghias keindahan hutan,


(25)

SUARA- SUARA YANG MENENTANG

1. Tutup mulutmu perempuan. Lebih baik kau pulang mengurus rumah tanggamu daripada omong kosong.

2. Jangan kau hanya mengeluh. Penduduk dunia semakin meningkat, apa jalan keluarmu untuk mengatasi kebutuhan manusia? Apakah kau sampai hati melihat petani yang bekerja membanting tenaga tetapi hanya menuai sekedar untuk cukup makan. Bagaimana masa depan anak-anaknya ?

3. Bagaimana dengan anak-anak mereka. Apakah mereka tak perlu pendidikan ? Kalaupun ada petani yang bisa menyekolahkan anak-anaknya lalu setelah mereka dapat pendidikan, apakah mereka harus jadi petani lagi?

4. Bagaimana supaya sayur-sayur atau hasil bumi petani tidak rusak untuk dibawa ke kota kalau tidak ada kendaraan. Bagaimana nasib para nelayan bila tidak ada alat pendingin untuk ikannya ?

5. Bagaimana dengan kematian perempuan akibat melahirkan karena tidak adanya pelayanan medis yang baik.

6. Cukup, itu saja dulu. Apa jawabanmu? IBU IKAN

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan satu per satu. Manusia tidak bisa hidup tanpa air bersih. Apabila sumber air sudah tercemar ke mana kalian akan cari air? Tidakkah kalian lihat air danau yang mulai turun berkurang. Tumbuhan kiambang yang biasanya tumbuh di air rawa atau air kotor kini mulai tumbuh liar mencemari permukaan danau.

SUARA PEREMPUAN

Akupun perempuan. Keluh-kesahmu betul-betul tak beralasan. Apa yang salah bila kita maju ke depan mengembangkan potensi-potensi yang ada demi kepentingan orang banyak. Kita tidak boleh berhenti dalam masa lampau.

IBU IKAN

Siapa kau ? Aku tak berbicara tentang masa lampau tetapi aku tentang .kekotoran air Bisakah kau membayangkan bagaimana janin yang tumbuh dalam air ketuban yang kotor ? Bagaimana perasaanmu bila bayi yang keluar dari rahimmu dimandikan dengan air yang kotor ?

MUNCUL RINTIHAN DAN SUARA- SUARA PEREMPUAN SERTA TANGISAN ANAK-ANAK.

Hai para perempuan berhentilah merintih dan menangis. Hapus airmatamu, ikat rambutmu , tegakkan kepalamu. Pukul genderang, tebarkan senyummu dan nyanyikan dengan nyaring lagu peringatan sambil .menyusuri jalan-jalan ,lorong dan setiap sudut bumi. Katakan pada setiap orang yang kau temui, kita masih bisa merubah keadaan.

SUARA PEREMPUAN

Bukankah itu pekerjaan yang sia-sia. Kau suruh para perempuan keluar rumah dan berteriak-teriak di jalan. Bukahkan itu melanggar kodratnya sebagai manusia


(26)

yang lembut? Bukankan lebih baik ia di rumah mendidik anak-anaknya atau menjaga keluarganya agar hidup dengan harmoni?

IBU IKAN

Kodrat katamu? Harmoni? Puiiih….. Perempuan melahirkan itu memang kodrat. Tetapi perempuan harus lembut dan menutup mulut, itu bukan kodrat itu adalah pemasungan! Apa maksudmu dengan harmoni? Harmoni itu hanya mitos yang disebarkan untuk menutup mulut dan menutup mata orang-orang demi kepentingan kekuasaan. Bukan kata-kata hampa harmoni yang kita butuhkan. Kita butuh saling menghormati

SUARA PEREMPUAN

Menghormati? Ah… ternyata kau mencari dan butuh penghormatan. MUNCUL SUARA GELAK TAWA PARA PENENTANG

IBU IKAN

Bukan hanya aku saja yang membutuhkan penghormatan? Kau juga dan kalian semua termasuk seluruh penghuni bumi dan alam ini. Oleh sebab itu kebersihan air dan alam harus dijaga sebagai tanda penghormatan karena kita hidup dari air dan alam

SUARA- SUARA PENENTANG

- Ah… perempuan ini semakin bebal dan semakin ngawur! - Tak bisa diajak dialog

- Tak bisa diajak kompromi mau menang sendiri - Apa yang dia tau tentang alam ini

- Dia pikir kita tidak kerja keras untuk mempelajari bagaimana untuk menjaga alam ini

- Seret dia dan kurung supaya tidak mengganggu ketentraman masyarakat TERDENGAR DERAP LANGKAH DAN SUARA TERIAKAN PEREMPUAN YANG MENCOBA MELEPASKAN DIRI DARI TANGAN-TANGAN YANG MENANGKAPNYA

ADEGAN KE-16 IBU IKAN

(Dalam kurungan) Mereka pikir dengan mengasingkan dan mengurungku persoalannya menjadi selesai.

Kau ciptakan aku sebagai simbol kesuburan. Kau basuh aku dengan kelembutan curahan air dari langit yang singgah di atas daun menjadi embun pada pagi hari dan mengalir disela-sela tanah menuju liukan sungai, berhenti sejenak menyapa danau melangkah ke lautan lepas. Kau letakkan nyanyian mantera di lidahku untuk memelihara bumi. Tetapi kenapa kau biarkan keindahan ciptaanmu dirusak dan dinodai oleh kerakusan dan nafsu untuk merusak kebersamaan.


(27)

Kudengar rintihan suara perempuan di pinggir danau semakin parau sebentar lagi mereka akan menjadi lemah dan tak berdaya seperti air yg semakin surut dan akan mengering.

Kau ciptakan aku sebagai simbol kesuburan. Anak-anak yang berada sembilan bulan dalam kandungan, para perempuan dengan kesakitan melahirkan mereka serta membesarkan dalam belaian kasih ibu. Tapi kini mereka berubah menjadi tamak membangun kekuasaannya di atas penderitaan perempuan dan merendahkan harkat perempuan. Ampuni…. Kami..

Berapa lama lagi Tuhan aku berteriak tetapi tidak Kau dengar? NARATOR

Aku dapat surat dari internet tanpa tau siapa penulisnya. Jadi sebelum kubaca surat ini aku minta permisi dulu pada penulisnya. Judulnya surat dari masa depan. Biar kubacakan:

Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku. Aku teringat di saat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya. Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral. Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng.

Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja. Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan: “JANGAN MEMBUANG BUANG AIR”. Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering. Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari. Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah. Kami menggunakan septic-tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air. Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun. Para


(28)

ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air.

Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang. Morphology manusia mengalami perubahan… yang menghasilkan / melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.

Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari. [31.102 galon] Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari “kawasan ventilasi” yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia di dalam “kawasan ventilasi” tidak berkualitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun. Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata. Di sini di tempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi. Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli. Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau.

Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu. Dia bertanya: – Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi sekarang? Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku. .. Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian… dan banyak orang lain juga !. Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan. Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya, Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir. Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi… Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini


(29)

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Thompson Hs Umur : 47 Tahun

Alamat : Jl. Bahagia No.66 Pekerjaan : Seniman / Budayawan 2. Nama : Lena Simanjuntak

Umur : 58 Tahun Alamat : Medan

Pekerjaan : Seniman / Budayawan 3. Nama : Marsius Sitohang

Umur : 63 Tahun

Alamat : Jl. Medan, Tanjung Morawa Pekerjaan : Musisi Batak


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Dediansyah. 2007. Rendra: Seni Drama Untuk Remaja, Burung Merak Press, Jakarta.

El Saptaria, Rikrik. 2006. Panduan Praktis Akting Untuk Film dan Teater: Acting Handbook, Rekayasa Sains, Bandung.

Murgianto, Sal. 1996. Cakrawala Pertunjukan Budaya Mengkaji Batas-Batas dan Arti Pertunjukan. MSPI.

Koentjaraningrat. 1985. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Malm, William P. 1977. Music Cultures of Pacific, Near East, and Asia. Englewood Clifs. New Jersey: Prentice Hall.

Merriam, Alan P. 1964. The Anthropology of Music. Chicago: North Western University Press.

Nettle, Bruno. 1964. Theory of Methode in Etnomusicology. New York: The Free Press.

Satori, Djam’an dan Aan Komariah. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung.

Moleong, L. J. 1990. Penelitian Metodologi Kualitatif. Jakarta: Gramedia, Rosda Karya.

Singer, Hilton. 1996. Cakrawala Pertunjukan Budaya Mengkaji Batas dan Arti Pertunjukan. Yogyakarta, Jurnalis MSPI.


(31)

BAB III

DESKRIPSI MUSIK PADA PERTUNJUKAN OPERA BATAK DALAM CERITA “PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU” OLEH PLOt

3.1 Sejarah Cerita Opera Batak “Perempuan di Pinggir Danau”

Sejarah cerita Opera Batak “Perempuan di Pinggir Danau” diuraikan dalam tulisan ini. Di latar belakangi dengan seiring kehidupan kita yang sekarang, dimana semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia ini maka begitu juga kebutuhan akan air juga semakin meningkat. Lena Simanjuntak seorang lulusan IKJ (Institut Kesenian Jogjakarta) yang sangat peduli dengan lingkungan mengangkat sebuah cerita sekaligus menyutradarai pertunjukan Opera Batak “Perempuan di Pinggir Danau”. Tidak hanya itu saja, Lena Simanjuntak juga melhat keadaan Danau Toba yang semakin memperihatinkan sekarang ini juga menjadi alasan untuk mengangkat cerita opera ini. Dan juga untuk mendukung Danau Toba sebagai salah satu anggota Geopark UNESCO.

3.2 Naskah dan Alur Musik

Naskah merupakan lakon dalam teater yang juga merupakan penunjang lahirnya berbagai unsur-unsur yang ada yaitu: aktor, pentas, sutradara, kostum, dan panggung. Naskah memiliki unsure-unsur teknis berbentuk ruang teks untuk memandu penyutradaraan antara lain sebagai berikut:

1) Scene number yaitu nomor adegan yang memudahkan untuk merancang breakdown dan proses penyutradaraan.


(32)

3) Direction yaitu pengarahan adegan oleh penulis naskah yang berbentuk kata-kata instruktif dan telah diperhitungkan matang dari sisi alur dan dramatiknya.

4) Character yaitu tokoh yang terlibat dalam masalah.

5) Parenthetical yaitu sisipan di bawah character yang menerangkan ekspresi atau aksi khusus sebagai penekanan informasi dramatik untuk tokoh itu sendiri.

6) Dialogue yaitu dialog tokoh.

7) Transition yaitu transisi atau perpindahan antar scene atau shot dalam proses editing.

Berikut ini adalah naskah drama Perempuan di Pinggir Danau karya PLOt yang ditulis oleh Lena Simanjuntak.


(33)

OPERA BATAK DALAM CERITA “PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU” OLEH PLOt

(Untuk memulai acara maka panggung diatur supaya terasa hampa dengan mengurangi cahaya pada panggung dan hanya ada pemusik yang bersiap untuk memulai acara untuk mengiri penari yang telah bersiap disamping panggung). *Keterangan Alur Musik*

Musik 1

Opening (Musik suasana hening dengan instrumen: sulim, hasapi, taganing, ogung, hesek, dan juga lampu diredupkan)

Instrumen musik dimainkan dengan solfeggio DO-MI-SOL, dan langsung dilanjutkan ke instrumen musik Batak Toba yang berjudul Saniang Naga Laut, yang akan mengantarkan pemain lakon ke tengah panggung yang berperan sebagai ibu ikan yang akan bercerita dan juga dibarengi dengan iringan penari. Dan juga dilanjutkan dengan petikan hasapi dengan instrumen musik yang berjudul Gondang Malim yang berfungsi menarik penari dari panggung dan kembali ke belakang panggung.

Musik 2

Di saat ibu ikan sedang menyelesaikan ceritanya langsung disambut oleh alunan sulim dengan melodi andung-andung dan taganing sebagai pembawa ritem dan juga melodi. Musik berhenti dan kemudian taganing dimainkan dengan tempo yang cepat (tempo 120) untuk memberi bantuan efek suara petir sebagai pengantar masuknya narator ke panggung dan juga pengantar ibu ikan ke belakang panggung. Saat narator sedang bercerita tiba-tiba masuklah Samosir (pemuda miskin).


(34)

Musik 3

Alunan melodi sulim dimainkan dimana Samosir yang sebenarnya memainkan sulim lipsing dengan bantuan dari tim pemusik. Setelah itu musik dimainkan sebagai pengantar Samosir yang hendak pergi memancing ke sungai. Kemudian terdengar suara taganing untuk memberi efek gemuruh di saat Samosir menarik pancingnya dan mendapatkan ikan yang besar.

Musik 4

Permainan andung-andung sulim terdengar disaat pemudi diatas pergi mencari kayu bakar dan ikan besar tersebut menjelma menjadi seorang wanita cantik (Sondang Nauli). Suara gemuruh dari taganing dimainkan sebagai pertanda akan ada orang yang akan datang dan ibu ikan meninggalkan Sondang Nauli. Kemudian musik dimainkan kembali untuk mengiringi nyanyian vocal (Parende) yang berjudul Tio Pe Mual, yang juga sebagai musik pengiring Sondang Nauli yang sedang menari mengikuti alunan nyanyian tersebut

Musik 5

Melodi andung-andung hasapi dengan judul instrumen Sibuka Pikkiran dimainkan untuk mengiringi Sondang Nauli yang menari sendiri dan juga mengiringi pembacaan teks prolog oleh parende. Setelah itu terdengar gemuruh taganing dan dilanjutkan lagi dengan melodi andung-andung hasapi dengan musik instrumen yang sama diatas. Musik berhenti sejenak dan langsung diisi oleh melodi sulim saja oleh pemusik dimana Samosir bermain sulim lipsing.

Musik 6


(35)

berteriak “Pesta-Pesta” yang menandakan musik dimainkan dengan judul instrumen Medley “Marmutik Inggir-Inggir-Sulaman Barat” yang akan mengiringi penari dipanggung dan juga Samosir dan Sondang Nauli.

Musik 7

Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai seoorang anak laki-laki yang bernama Toba. Hingga suatu ketika di saat Toba telah bertumbuh besar dan kuat, dia pun disuruh oleh ibunya untuk mengantarkan bekal ayahnya ke ladang. Ayahnya marah kepada Toba karena makanannya telah habis dimakan. Di saat itu juga taganing berbunyi dengan memberi efek suara petir kala Samosir mengingkari janjinya.

Musik 8

Itulah legenda awal terjadinya Danau Toba dan Pulau Samosir. Berikutnya masuk paada bagian tor-tor gondang “Hata Sopisik” yag diiringi oleh pemusik yang berdurasi selama 4 menit, dan disitu juga parende memasuki tengah panggung dan menyanyikan lagu yang berjudul “Au Supir Motor”.

SELESAI

3.3 Manajemen Produksi Pertunjukan Opera Batak

Menajemen produksi adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan (sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi) yang berhubungan dengan pertunjukan agar dapat terlaksana dengan lancar dan terorganisir. Supaya manajemen produksi berjalan dengan lancar, maka harus ada kerjasama diantara pelaku seni (teater).


(36)

Oleh karena itu, suatu pementasan opera/teater harus diselenggarakan dengan cara yang profesional, yang berarti manajemen yang matang dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan pasca produksinya (Wijaya, 2007:192). Berikut adalah manajemen produksi pertunjukan Opera Batak dalam cerita “Perempuan di Pinggir Danau” adalah sebagai berikut.

1. Sutradara

Sutradara adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab penuh selama latihan atau selama persiapan pementasan sampai pementasan dilaksanakan. Sutradara harus bisa mewujudkan tujuan yang hendak dicapai melalui pementasan teater yang dilakukan. Seorang sutradara haruslah pandai memilih pemain, pemilihan naskah, pandai bekerjasama dengan penata artistik dan non-artistik. Sutradara pada pementasan pertunjukan ini adalah seorang wanita lulusan IKJ (Institut Kesenian Jogjakarta) yang bernama Lena Simanjuntak. Dia merupakan salah satu pendiri sanggar PLOt.


(37)

Gambar 1 (Lena Simanjuntak)

2. Stage Manager

Stage manager merupakan seseorang yang fokus mengatur semua hal-hal teknis yang ada di pementasan, mulai dari tata letak pangung, ukuran panggung, ruang-ruang yang ada di dekat panggung, loading barang, back stage, setting, properti, kostum, make-up, multimedia, musik, lighting. Semua hal-hal yang disebutkan di atas merupakan tanggung jawab stage manager. Yang bukan menjadi tanggung jawab seorang stage manager adalah untuk membuat blocking. Seorang stage manager harus mengetahui setiap adegan pemain, menghandle durasi waktu supaya tidak berlebihan. Stage manager juga mengatur pencahayaan warna artistik, kostum, lighting. Pada pertunjukan ini, untuk menhandle pekerjaan stage manager dilakukan dengan kerja sama bukan hanya diatur oleh seseorang saja yang berarti tidak menunjuk seseorang untuk menjadi stage manager.


(38)

3. Penata artistik

Seseorang yang merancang setting panggung dan mempersiapkan properti yang dibutuhkan oleh para pemain disebut penata artistik. Dengan kata lain, penata artistik disebut jga dengan istilah skenografi, karena meliputi set-decor-property. Yang menjadi penata artistik dalam pertunjukan ini adalah seorang mahasiswa seni rupa dari UNIMED yang bernama Edi Sitohang.

Gambar 2 (Edi Sitohang)

4. Penata Panggung (Stage Crew)

Stage panggung adalah orang-orang yang mengerjakan hal-hal teknis di belakang layar dan bekerja sebagai pembantu umum. Stage mempunyai tugas yaitu membantu tugas penata artistik untuk mengadakan, membuat, mengumpulkan, menyiapkan, dan menjaga serta memelihara segala perlengkapan dan peralatan panggung, membantu tugas penata lampu. Yang menjadi penata


(39)

panggung pada pertunjukan ini adalah teman-teman dari jurusan seni rupa FBS Unimed.

5. Penata Cahaya

Di dalam sebuah pementasan pertunjukan, semua orang yang terlibat dalam pementasan memiliki peran yang penting. Dan untuk pertunjukan Opera Batak ini, settingan cahaya pada panggung sudah diatur terlebih dahulu dari awal dimulainya acara dan sampai akhir acara tidak ada perubahan settingan yang dilakukan.

6. Penata Musik

Penata musik dijelaskan pada bagian ini, yang berarti seseorang yang merancang dan mendesain penataan musik dan efek-efek suara lainnya untuk membawa suasana yang dibutuhkan dalam pementasan. Perlu diketahui bahwa sebelum pementasan dilakukan, tim sanggar PLOt telah membuat daftar lagu yang sesuai dengan cerita yang akan diserahkan tim pemusik untuk kemudian dilatih oleh tim pemusik sendiri. Kepala pemusik tim Opera Batak ini dipimpin oleh seorang alumni Etnomusikologi USU yaitu Octavianus Matondang S.Sn. Pada tim pemusik, penulis sendiri juga turut ambil bagian pada pertunjukan. Saat pelatihan musik untuk peertunjukan ini, tim pemusik yang sebelumnya telah berlatih sendiri telah melakukan latihan gabungan dengan seluruh tim terlebih dengan para penari yang akan diiringi pada pementasan.


(40)

Gambar 3 (Octavianus Matondang)

7. Pimpinan Produksi

Pimpinan produksi merupakan seseorang yang mengatur, mengelola atau memanage, serta mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam sebuah produksi pementasan teater. Pimpinan produksi dalam pertunjukan Opera Batak ini adalah Herri Ketaren adalah seorang alumni lulusan IKJ.


(41)

8. Penata Rias dan Busana

Penata rias adalah seseorang yang mempersiapkan tata rias para pemain untuk menimbulkan karakter yang dibutuhkan dan pemeranan serta mempersiapkan, mendesain, dan mengkordinir pakaian yang diperlukan oleh setiap pemain. Penata rias dan busana pada pementasan pertunjukan Opera Batak ini adalah Mateus Suwarsono, seorang seniman, serta pemilik sanggar tari yang bernama Bale Marojahan.

Gambar 5 (Mateus Suwarsono)

9. Aktor

Elemen penting dari sebuah garapan disebut dengan aktor. Sebuah garapan akan terasa hidup jika aktor-aktornya memainkan peran dengan baik, sebuah garapan bias hidup tanpa sutradara tetapi mustahil sebuah garapan berjalan tanpa seorang aktor. Berikut nama-nama aktor pada pertunjukan Opera Batak ini adalah sebagai berikut:

1. Rinda Turnip (sebagai ibu ikan). 2. Ridwan Situmorang (sebagai samosir ).


(42)

3. Devi Sinaga (sebagai putri ikan / Sondang Nauli). 4. Tumpak Josepin Sinaga (sebagai anak ikan / Toba). 5. Thompson Hs (sebagai narator).

6. Mateus Suwarsono (sebagai masyarakat penantang). 7. Octavianus Matondang (sebagai pemain sulim). 8. Tumpal Saragih (sebagai pemain taganing). 9. Rini Sinaga (sebagai penari).

10.Martha Sinaga (sebagai penari). 11.Farida siallagan (sebagai penari). 12.Adella (sebagai penari).

13.Pretty Manurung (sebagai parende opera).

3.4 Penokohan dan Karakter

Usaha untuk membedakan peran satu dengan peran yang lainnya merupakan pengertian dari penokohan. Jika proses identifikasi berhasil, maka perasaan penonton akan seperti terwakili oleh perasaan yang diidentifikasi tersebut. Oleh sebab itu, perbedaan peran ini sangat diharapkan akan diidentifikasi oleh penonton. Misalnya kita mengidentifikasi suatu peran, secara tidak langsung kita telah mengadopsi pikiran-pikiran dan perasaan itu menjadi pikiran dan perasaan kita.Penokohan dalam sebuah lakon memegang peranan yang sangat penting pada saat pertunjukan. Lajos Egri berpendapat bahwa perwatakanlah yang paling utama dalam memainkan sebuah lakon. Tanpa itu, tidak akan ada arah cerita, dan tanpa perwatakan tidak bakal ada plot. Padahal ketidaksamaan watak akan melahirkan pergeseran, tabrakan kepentingan, konflik yang akhirnya


(43)

melahirkan cerita (A. Adjib Hamzah, 1985). Peran dalam penokohan Opera Batak dalam cerita “Perempuan di Pinggir Danau” oleh PLOt adalah:

1. Protagonis

Protagonis merupakan peran utama yang menjadi pusat atau sentral dari cerita. Keberadaan peran adalah untuk mengatasi persoalan-persoalan yang muncul ketika mencapai suatu cita-cita. Persoalan ini bisa timbul dari tokoh lain, bisa dari alam, bisa juga dari kekurangan diri sendiri. Hal ini juga sangat menentukan jalannya cerita yang akan dipertunjukkan.

Gambar 6 (Ibu ikan)

2. Antagonis

Antagonis merupakan peran lawan, karena dia sering kali menjadi musuh yang menyebabkan konflik itu terjadi. Antara tokoh antagonis dan tokoh protagonis harus memungkinkan untuk menjalin pertikaian, dan itu harus berkembang sampai mencapai klimaks. Tokoh ini haruslah memiliki watak yang kuat dan kontradiktif terhadap terhadap tokoh protagonis.


(44)

Gambar 7 (Masyarakat penantang)

3. Deutragonis

Deutragonis merupakan tokoh lain yang berada di pihak tokoh protagonis. Peran ini juga mendukung penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh tokoh protagonis.


(45)

4. Foil

Foil merupakan peran yang secara tidak langsung terlibat dalam konflik yang terjadi tetapi ia diperlukan guna menyelesaikan cerita. Biasanya peran ini berpihak pada tokoh antagonis.

Gambar 9 (Narator)

5.Tetragonis

Tetragonis adalah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain.


(46)

6. Compiden

Compiden adalah tokoh yang menjadi tokoh pengutaraan tokoh utama.

Gambar 11 (Narator)

7. Reisonneur

Reisonneur adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang.


(47)

8. Yuticiling

Yuticiling adalah tokoh pembantu, baik tokoh hitam maupun tokoh putih.

Gambar 13 (Parende Opera)

3.5 Pendukung Pertunjukan

Dalam hal menganalisis pendukung pertunjukan, Milton Singer mengemukakan pemikirannya dalam jurnal Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (1996: 164-165) bahwa pertunjukan selalu memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut.

3.5.1 Waktu Pertunjukan Yang Terbatas

Waktu pertunjukan yang terbatas dapat diartikan yaitu dalam sebuah pertunjukan memiliki durasi tertentu untuk menyajikan hasil karyanya di panggung semaksimal mungkin dengan waktu yang telah ditetapkan. Yang berarti sebagai pelaku bagian dari pertunjukan itu berinisiatif menampilkan yang terbaik


(48)

dengan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Begitu juga dengan pergantian setting panggung juga termasuk dalam adegan. Pertunjukan ini berdurasi cukup panjang yaitu 01 : 12 : 05 detik. Bukan hanya sekedar menghibur tetapi pertunjukan opera ini memiliki pesan di dalamnya yang dapat diambil untuk bisa diperhatikan oleh masyarakat akan pentingnya air untuk masa yang akan datang.

3.5.2 Acara Kegiatan Yang Terorganisir

Pengertian dari acara kegiatan yang terorganisir adalah sususan acara yang diatur secara sistematis baik secara musik, tari, dan lakon yang dipertunjukkan. Hal ini dapat berjalan karena memiliki manajemen produksi yang baik terhadap sutradara, stage manager, pimpinan produksi, tim kreatif, penata musik, penata panggung, dan aktor sudah memiliki porsi masing-masing untuk membentuk acara yang terorganisir. PLOt memiliki manajemen produksi yang baik sehingga dapat menampilkan pertunjukan yang sangat eksklusif.

3.5.3 Sekelompok Pemain

Sekelompok pemain yang dimaksud disini yaitu orang-orang yang menjadi bagian penting dalam pertunjukan. Umumnya dalam naskah sudah terlebih dahulu ditentukan siapa saja pemainnya. Dalam pertunjukan ini yang dimaksud dalam sekelompok orang itu adalah pemeran utama, pemain figuran, penari, narator, pemusik yang menjadi bagian penting dalam pertunjukan Opera Batak dengan cerita “Perempuan di Pinggir Danau” oleh PLOt.


(49)

3.5.4 Sekelompok Penonton

Pengertian dari sekelompok penonton adalah seseorang atau sekelompok orang yang datang untuk mendengar dan menonton yang menikmati jalannya pertunjukan. Para penonton berdatangan dari semua kalangan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa seperti disebutkan disini kalangan mahasiswa, kalangan orang tua, kalangan pecinta seni.

3.5.5 Tempat Pertunjukan

Tempat pertunjukan adalah bagian yang sangat mendukung terlaksananya suatu pertunjukan. Tempat pertunjukan bisa dilakukan di alam terbuka maupun di dalam ruangan. Opera Batak dulunya sering dimainkan di alam terbuka karena belum ada sarana dan prasana aula pementasan. Dengan bantuan panggung yang apa adanya. Tetapi untuk pertunjukan Opera Batak ini semuanya dilakukan di dalam ruangan, dan untuk yang penulis deskripsikan disini, dimana pertunjukan dilaksanakan di gedung auditorium UNIMED.


(50)

3.5.6 Kesempatan Pementasan

Yang dimaksud disini adalah dimana pertunjukan ini hanya ditampilkan dalam satu moment yang tepat. Dengan kata lain, pelaku pertunjukan ini ingin benar-benar menyampaikan pesan dari pertunjukan itu dan ingin penonton pertunjukan mengerti dan memahami maksud yang disampaikan dalam pertunjukan itu. Pulat Latihan Opera Batak atau yang sering dipanggil dengan singkatan PLOt memanfaatkan kesempatan itu saat hari libur sehabis ujian tengah semester dan beruntung sekali karena mendapat dukungan dari kampus UNIMED sebagai tempat terselenggaranya pertunjukan ini.

3.6 Proses Persiapan Panggung

Proses persiapan panggung untuk pertunjukan ini telah dilakukan dua hari sebelum pertunjukan ditampilkan, antara lain sebagai berikut.

3.6.1 Panggung

Dalam persiapan panggung pertunjukan Opera Batak dengan cerita “Perempuan di Pinggir Danau” oleh PLOt disetting dengan sedemikian indah untuk menyesuaikan dengan cerita yang akan ditampilkan. Panggung didekorasi dengan menyerupai suasana pedesaan pada zaman dahulu. Disisi kiri / kanan panggung disetting bebatuan yang terbuat dari kertas semen yang kemudian diberi cat sesuai dengan warna batu. Untuk bagian back drop kanan / kiri panggung dihiasi dengan gantungan tirai gorga berwarna merah, putih, dan hitam. Untuk bagian depan bawah panggung, dihiasi dengan lukisan danau yang dilukis di kain putih yang panjang. Untuk posisi pemusik berada disebelah kanan panggung tepat


(51)

dibelakang hiasan batu yang dibuat. Dan satu lagi, ranting-ranting bambu juga dibuat sebagai penghias panggung yang disisipkan di sisi kiri / kanan panggung.

3.6.1.1 Tata Suara

Tata suara tidak hanya pengaturan sound system, melainkan musik pengiring pertunjukan. Musik pengiring diperlukan agar suara yang digambarkan terasa lebih meyakinkan dan lebih enak didengar bagi penonton. Musik pengiring dimainkan oleh pemusik untuk membantu permainan diatas panggung. Peran suara ini benar-benar menentukan jika menjadi pelengkap adegan yang ikut diucapkan dalam dialog para pelakunya. Baik musik maupun sound effect hanya berperan untuk member efek psikologis dan menghidupkan adegan yang dipertunjukkan. Oleh karena itu, juru musik dan juru suara harus lebih mementingkan lakon dan saling member konfirmasi antara pemain lakon dan pemusik kapan volume diperkecil dan kapan diperbesar baik secara cepat atau pun secara perlahan. Musik dan suara yang melebihi porsi akan sangat mengganggu permainan dan tidak jarang bisa berakibat kegagalan dalam pementasan. Pada pementasan pertunjukan ini, semua pemain lakon menggunakan mic wireless sebagai pengeras suara yang ditempelkan di kepala pemain, atau disebut dengan “clip on”.

3.6.1.2 Lighting Panggung

Lighting panggung merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah pementasan pertunjukan opera. Lighting merupakan penataan peralatan pencahayaan. Dalam hal ini, lighting dibutuhkan untuk memberi penerangan dan


(52)

efek pada panggung dari segi pencahayaan. Fungsi lighting dalam pementasan teater adalah sebagai berikut:

1. Lighting sebagai penerangan yang berarti fungsi lighting hanya sebatas menerangi panggung serta menerangi unsur-unsurnya sehingga pementasan dapat terlihat oleh penonton.

2. Lighting sebagai pencahayaan yang berarti fungsi lighting sebagai fungsi artistik pementasan yang bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana pementasan sesuai dengan naskah.

3.6.2 Kostum

Kostum pementasan teater merupakan bahasa visual tersendiri dan salah satu alat komunikasi pemeran dan penonton (bahasa non verbal). Dalam pementasan teater, kostum juga memegang peranan yang sangat penting, bukan hanya sekedar penutup tubuh pemain dan fungsi utamanya saja dan buka sekedar fasilitas pemeran. Bahkan untuk saat ini kostum memiliki ruang tersendiri dalam dunia seni rupa. Walaupun dalam struktur kerjanya penata kostum adalah pembantu aktor/aktris, dan sutradara (semua yang terlibat dalam garapan tersebut). Kostum yang digunakan dalam pertunjukan Opera Batak ini semuanya berdasarkan karateristik cerita yang dibawakan yaitu “Perempuan di Pinggir Danau”, dimana pada dasarnya cerita ini dilandaskan pada budaya Batak Toba sehingga bahan kostum yang digunakan kebanyakan Ulos. Ulos tersebut dirombak kembali dan menjadikannya sebagai bahan pakaian.

Kostum yang digunakan para pemain dalam pertunjukan Opera Batak dengan cerita “Perempuan di Pinggir Danau” oleh PLOt adalah sebagai berikut:


(53)

1. Ibu Ikan

Gambar 15 (Ibu ikan mengenakan kostum putih dengan tambahan ulos).

2. Putri ikan


(54)

3. Samosir

Gambar 17 (Samosir mengenakan manset kuning dengan tambahan ulos).

4. Anak ikan

Gambar 18 (Toba mengenakan celana pendek hitam dengan kain merah sebagai pengikat kepala).


(55)

5. Narator

Gambar 19 (Narator mengenakan pakaian hitam dengan tambahan kain merah).

3.6.3 Properti

Properti adalah segala perlengkapan yang dibutuhkan dalam pementasan. Kegunaan properti yaitu sebagai pembangun atmosfer dan indikator ruang dan waktu pementasan yang ditampilkan. Properti dalam sebuah pertunjukan bukan hanya sebagai pelengkap pertunjukan. Karena penggunaan properti tepat guna akat sangat menunjang kualitas para pemain lakon di panggung. Properti yang digunakan pada pertunjukan ini diantaranya sebagai berikut; kain hitam panjang, kursi, cawan, daun hijau, jeruk purut, kayu, dan sebagainya.

3.7 Instrumen Musik

Instrument musik yang digunakan pada pertunjukan Opera Batak dengan cerita “Perempuan di Pinggir Danau” oleh PLOt adalah sebagai berikut:


(56)

3.7.1 Sulim

Sulim merupakan alat musik aerofon yang berasal dari budaya Batak Toba. Funsi dari alat musik ini adalah sebagai pembawa melodi dalam ensambel musik Batak Toba yang biasa disebut dengan uning-uningan. Yang menjadi leader dalam permainan ensambel musik Batak Toba adalah sulim. Sama halnya dengan yang penulis ungkapkan dalam tulisan ini, dimana ensambel musik uning-uningan sebagai pengiring musik pada pertunjukan Opera Batak ini yang menjadi pembawa melodi utama adalah sulim. Sulim terbuat dari bambu yang biasa disebut dengan bulu sulim. Alat musik ini memiliki 1 luba pembilah udara, 6 lubang pengatur melodi, dan 1 lubang udara bebas. Untuk pembuatan alat musi ini memiliki cara tersendiri yang sudah diturunkan dari turun-temurun dari nenek moyang orang Batak sendiri.

Gambar 20 (Sulim)

3.7.2 Hasapi

Hasapi merupakan alat musik kordofon yang memiliki 2 senar yang berasal dari Batak Toba. Hasapi juga berfungsi sebagai pembawa melodi dalam


(57)

ensambel musik uning-uningan dan tidak sering pula sebagai pembawa tempo atau disebut dengan doal. Hasapi biasanya terbuat dari kayu yang sudah tua atau biasanya memakai kayu “Jior”. Hasapi memilikin tabung resonator yang tepat dibagian bawah atau berbanding terbalik dengan gitar dimana tabung resonatornya dibuat dari atas. Untuk bagian senar yang digunakan, hasapi menggunakan senar gitar yang umumnya tetapi untuk kedua senarnya hanya menggunakan senar satu. Hasapi memiliki 2 teknik permainan berdasarkan tuning nadanya. Salah satunya adalah nada DO-MI, pada bagian ini, senar yang paling atas adalah DO dan senar yang dibawah adalah MI. Yang kedua yaitu dengan menggunakan nada SOL-RE, pada bagian ini senar paling atas menggunakan nada SOL dan senar yang dibawah menggunakan nada RE.


(58)

3.7.3 Taganing

Taganing adalah salah satu alat musi dalam beberapa lagu. Klasifikasi instrumen ini termasuk ke dalam kelompok membranophone, dimainkan dengan cara dipukul membrannya dengan menggunakan palu-palu (stik).Taganing adalah drum set melodis (drum-chime), yaitu terdiri dari lima buah gendang yang digantungkan dalam sebuah rak. Bentuknya sama dengan gordang, hanya ukurannya bermacam-macam. Yang paling besar adalah gendang paling kanan, dan semakin ke kiri ukurannya semakin kecil. Nadanya juga demikian, semakin ke kiri semakin tinggi nadanya. Taganing ini dimainkan oleh satu atau 2 orang dengan menggunakan dua buah stik. Dibanding denga melodis. Masuk dalam jenis alat musik membranphone yang berebentuk tabung, yang merupakan alat pukul atau tabuh. Seperangkat Taganing terdiri 5 buah. Di dalam sebuah permainan, posisi Taganing sangat penting. Selain tabuhan Taganing yang berpadu dengan melodi Serune, juga berfungsi sebagai leader yang memberikan aba-aba, dan memberikan pengaruh semangat pada semua musisi yang terlibat. Pada pertunjukan Opera Batak ini, taganing hanya dimainkan oleh 1 orang saja.


(59)

Gambar 22 (Taganing) 3.7.4 Ogung / Gong

Ogung merupakan alat masyarakat bervariasi. Ogung adalah salah satu bagian daripada dari seperti upacara meninggal orang tua yang sudah punya cicit, menggali tulang belulang orang tua untuk dipindahkan ke bangunan yang telah disediakan, bahkan pada upacara adat perkawinan. Ogung ada 4 jenis yaitu Ogung Oloan, Ogung Ihutan, Ogung Panggora, Ogung Doal. Alat musik ini termasuk kedalam klarifikasi idiophone, dimana sumber bunyinya berasal dari benda itu sendiri. Untuk pementasan ini, ogung dimainkan oleh 2 orang.

Ogung Oloan (pemimpin atau yang harus dituruti) ogung oloan mempunyai fungsi sebagai instrumen ritme konstan, yaitu memainkan iringan irama lagu dengan model yang tetap. Fungsi ogung oloan ini umumnya sama dengan fungsi ogung ihutan, ogung panggora dan ogung doal dan sedikit sekali perbedaannya. Ogung doal memperdengarkan bunyinya tepat di tengah-tengah dari dua pukulan hesek dan menimbulkan suatu efek synkopis nampaknya merupakan suatu ciri


(60)

khas dari gondang sabangunan. Fungsi dari ogung panggora ditujukan pada dua bagian. Di satu bagian, ia berbunyi bersamaan dengan tiap pukulan yang kedua, sedang di bagian lain sekali berbunyi bersamaan dengan ogung ihutan dan sekali lagi bersamaan dengan ogung oloan. Oleh karena musik dari gondang sabangunan ini pada umumnya dimainkan dalam tempo yang cepat, maka para penari maupun pendengar hanya berpegang pada bunyi ogung oloan dan ihutan saja. Berdasarkan hal ini, maka ogung oloan yang berbunyi lebih rendah itu berarti “pemimpin” atau “Yang harus di turuti” , sedang ogung ihutan yang berbunyi lebih tinggi, itu “Yang menjawab” atau “Yang menuruti”. Maka dapat disimpulkan bahwa peranan dan fungsi yang berlangsung antara ogung oloan dan ogung ihutan dianggap oleh orang Batak Toba sebagai suatu permainan “tanya jawab”. Ogung Ihutan atau Ogung pangalusi (Yang menjawab atau yang menuruti). Ogung panggora atau Ogung Panonggahi (Yang berseru atau yang membuat orang terkejut). Ogung Doal bisa disebut juga sebagai pembawa tempo.


(61)

Gambar 23 (ogung dan palu-palu)

3.7.5 Hesek

Hesek adalah salah satu alat musi tempo (ketukan dasar) yang terbuat dari pecahan logam atau besi dan kadang kala dipukul dengan botol kosong. Instrumen ini dimainkan dengan cara mengadu pecahan logam tersebut sesuai dengan irama dari suatu lagu. Klasifikasi ini termasuk kedalam kelompok idiophone.


(1)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 (Lena Simanjuntak Sebagai Sutradara)……… 26

Gambar 2 (Edi Sitohang Sebagai Penata Artistik) ... 27

Gambar 3 (Octavianus Matondang S.Sn. Sebagai Penata Musik) ... 29

Gambar 4 (Herri Ketaren Sebagai Pimpinan Produksi) ... 30

Gambar 5 (Mateus Suwarsono Sebagai Penata Rias dan Busana) ... 31

Gambar 6 (Ibu Ikan Sebagai Protagonis) ... 33

Gambar 7 (Masyarakat Penantang Sebagai Antagonis) ... 34

Gambar 8 (Parende Opera Sebagai Deutragonis) ... 34

Gambar 9 (Narator Sebagai Foil) ... 35

Gambar 10 (Sondang Nauli, Samosir, Toba Sebagai Tetragonis) ... 35

Gambar 11 (Narator Sebagai Compiden) ... 36

Gambar 12 (Narator Sebagai Reisonneur) ... 36

Gambar 13 (Parende Opera Sebagai Yuticiling) ... 37

Gambar 14 (Tempat Pertunjukan) ... 39

Gambar 15 (Ibu Ikan Mengenakan Kostum Putih Dengan Tambahan Ulos) .. 43

Gambar 16 (Sondang Nauli Mengenakan Kostum Berwarna Hijau) ... 43

Gambar 17 (Samosir Mengenakan Manset Kuning Dengan Tambahan Ulos) 44 Gambar 18 (Toba Mengenakan Celana Pendek Hitam Dengan Kain Merah Sebagai Pengikat Kepala) ... 44

Gambar 19 (Narator Mengenakan Pakaian Hitam Dengan Tambahan Kain Merah) ... 45

Gambar 20 (Sulim) ... 46

Gambar 21 (Hasapi) ... 47


(2)

Gambar 25 (Piagam Penghargaan Kepada Bapak Dr. R.E. Nainggolan, M.M.) 68 Gambar 26 (Baliho Penyerahan Gelar Kepada Dr. R.E. Nainggolan, M.M.)…….69 Gambar 27 (Piagam Penghargaan Kepada Zulkaidah Harahap)………69 Gambar 28 (Piagam Penghargaan Dari PLOt Kepada Dr. R.E.

Nainggolan,M.M.) ... 70 Gambar 29 (Brosur Pertunjukan Opera Batak Perempuan di Pinggir Danau)…..70


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah ... 1

1.2 Pokok Permasalahan ... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 5

1.4 Konsep dan Teori ... 5

1.4.1 Konsep ... 5

1.4.2 Teori ... 7

1.5 Metode Penelitian ... 9

1.5.1 Kerja Lapangan ... 10

1.5.1.1 Studi Kepustakaan ... 11

1.5.1.2 Observasi ... 11

1.5.1.3 Wawancara ... 11

1.5.1.4 Perekaman ... 12

1.5.2 Kerja Laboratorium ... 12


(4)

BAB II GAMBARAN UMUM SANGGAR PLOt (PUSAT LATIHAN OPERA BATAK)

2.1 Sejarah Berdirinya Sanggar PLOt ... 13

2.2 Kepengurusan Sanggar PLOt ... 14

2.3 Penghargaan dan Prestasi Sanggar ... 16

2.4 Moto, Visi, dan Misi Sanggar PLOt ... 17

2.5 Sistem Pendanaan Sanggar PLOt ... 18

2.6 Proses dan Jadwal Latihan Sanggar PLOt ... 19

2.7 Persiapan Pertunjukan ... 19

BAB III DESKRIPSI MUSIK PADA PERTUNJUKAN OPERA BATAK DALAM CERITA “PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU” OLEH PLOt 3.1 Sejarah Cerita Opera Batak “Perempuan di Pinggir Danau” ... 20

3.2 Naskah dan Alur Musik ... 20

3.3 Manajemen Produksi Pertunjukan Opera Batak ... 24

3.4 Penokohan dan Karakter ... 32

3.5 Pendukung Pertunjukan ... 37

3.5.1 Waktu Pertunjukan Yang Terbatas………...37

3.5.2 Acara Kegiatan Yang Terorganisir………...38

3.5.3 Sekelompok Pemain……….38

3.5.4 Sekelompok Penonton ... 39

3.5.5 Tempat Pertunjukan ... 39

3.5.6 Kesempatan Untuk Pementasan ... 40

3.6 Proses Persiapan Panggung ... 40

3.6.1 Panggung ... 40

3.6.1.1 Tata Suara ... 41

3.6.1.2 Lighting Panggung ... 41


(5)

3.7 Instrument Musik ... 45

3.7.1 Sulim……….46

3.7.2 Hasapi ... 46

3.7.3 Taganing ... 47

3.7.4 Ogung / Gong ... 49

3.7.5 Hesek ... 51

3.8 Teknik Penyajian Musik ... 51

3.8.1 Bereaksi Kepada Irama Musik ... 51

3.8.2 Bereaksi Kepada Melodi Musik ... 52

3.8.3 Menanggapi Musik Dari Isi Perasaannya ... 52

3.8.4 Menanggapi Isi Dari Syair Lagunya ... 52

3.9 Alur Cerita Pertunjukan Opera Batak ... 53

3.9.1 Bagian Awal ... 53

3.9.2 Bagian Isi ... 54

3.9.3 Bagian Akhir ... 55

BAB IV STRUKTUR LAGU TIO PE MUAL PADA PERTUNJUKAN OPERA BATAK DALAM CERITA “PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU” OLEH PLOt (PUSAT LATIHAN OPERA BATAK) 4.1 Pengantar ... 56

4.2 Struktur Melodi Lagu ... 56

4.2.1 Tangga Nada ... 58

4.2.2 Nada Dasar ... 58

4.2.3 Wilayah Nada ... 60

4.2.4 Jumlah Nada ... 60

4.2.5 Interval ... 60


(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 66

LAMPIRAN GAMBAR ... 68

DATA INFORMAN ... 96 DAFTAR PUSTAKA