5. Narator
Gambar 19 Narator mengenakan pakaian hitam dengan tambahan kain merah.
3.6.3 Properti
Properti adalah segala perlengkapan yang dibutuhkan dalam pementasan. Kegunaan properti yaitu sebagai pembangun atmosfer dan indikator ruang dan
waktu pementasan yang ditampilkan. Properti dalam sebuah pertunjukan bukan hanya sebagai pelengkap pertunjukan. Karena penggunaan properti tepat guna
akat sangat menunjang kualitas para pemain lakon di panggung. Properti yang digunakan pada pertunjukan ini diantaranya sebagai berikut; kain hitam panjang,
kursi, cawan, daun hijau, jeruk purut, kayu, dan sebagainya.
3.7 Instrumen Musik
Instrument musik yang digunakan pada pertunjukan Opera Batak dengan
cerita “Perempuan di Pinggir Danau” oleh PLOt adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
3.7.1 Sulim
Sulim merupakan alat musik aerofon yang berasal dari budaya Batak Toba. Funsi dari alat musik ini adalah sebagai pembawa melodi dalam ensambel
musik Batak Toba yang biasa disebut dengan uning-uningan. Yang menjadi leader dalam permainan ensambel musik Batak Toba adalah sulim. Sama halnya dengan
yang penulis ungkapkan dalam tulisan ini, dimana ensambel musik uning-uningan sebagai pengiring musik pada pertunjukan Opera Batak ini yang menjadi
pembawa melodi utama adalah sulim. Sulim terbuat dari bambu yang biasa disebut dengan bulu sulim. Alat musik ini memiliki 1 luba pembilah udara, 6
lubang pengatur melodi, dan 1 lubang udara bebas. Untuk pembuatan alat musi ini memiliki cara tersendiri yang sudah diturunkan dari turun-temurun dari nenek
moyang orang Batak sendiri.
Gambar 20 Sulim
3.7.2 Hasapi
Hasapi merupakan alat musik kordofon yang memiliki 2 senar yang berasal dari Batak Toba. Hasapi juga berfungsi sebagai pembawa melodi dalam
Universitas Sumatera Utara
ensambel musik uning-uningan dan tidak sering pula sebagai pembawa tempo atau disebut dengan doal. Hasapi biasanya terbuat dari kayu yang sudah tua atau
biasanya memakai kayu “Jior”. Hasapi memilikin tabung resonator yang tepat dibagian bawah atau berbanding terbalik dengan gitar dimana tabung resonatornya
dibuat dari atas. Untuk bagian senar yang digunakan, hasapi menggunakan senar gitar yang umumnya tetapi untuk kedua senarnya hanya menggunakan senar satu.
Hasapi memiliki 2 teknik permainan berdasarkan tuning nadanya. Salah satunya adalah nada DO-MI, pada bagian ini, senar yang paling atas adalah DO dan senar
yang dibawah adalah MI. Yang kedua yaitu dengan menggunakan nada SOL-RE, pada bagian ini senar paling atas menggunakan nada SOL dan senar yang dibawah
menggunakan nada RE.
Gambar 21 Hasapi
Universitas Sumatera Utara
3.7.3 Taganing
Taganing adalah salah satu alat musik Batak Toba, yang terdiri lima buah gendang yang berfungsi sebagai pembawa melodi dan juga sebagai ritem variable
dalam beberapa lagu. Klasifikasi instrumen ini termasuk ke dalam kelompok membranophone, dimainkan dengan cara dipukul membrannya dengan
menggunakan palu-palu stik.Taganing adalah drum set melodis drum-chime, yaitu terdiri dari lima buah gendang yang digantungkan dalam sebuah rak.
Bentuknya sama dengan gordang, hanya ukurannya bermacam-macam. Yang paling besar adalah gendang paling kanan, dan semakin ke kiri ukurannya
semakin kecil. Nadanya juga demikian, semakin ke kiri semakin tinggi nadanya. Taganing ini dimainkan oleh satu atau 2 orang dengan menggunakan dua buah
stik. Dibanding dengan gordang yang relatif konstan, maka taganing adalah melodis. Masuk dalam jenis alat musik membranphone yang berebentuk tabung,
yang merupakan alat pukul atau tabuh. Seperangkat Taganing terdiri 5 buah. Di dalam sebuah permainan, posisi Taganing sangat penting. Selain tabuhan
Taganing yang berpadu dengan melodi Serune, juga berfungsi sebagai leader yang memberikan aba-aba, dan memberikan pengaruh semangat pada semua musisi
yang terlibat. Pada pertunjukan Opera Batak ini, taganing hanya dimainkan oleh 1 orang saja.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 22 Taganing
3.7.4 Ogung Gong
Ogung merupakan alat musik sekaligus alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat batak. Ogung itu sendiri berbentuk gong dengan ukuran yang
bervariasi. Ogung adalah salah satu bagian daripada Gondang Sabangunan terdiri dari Taganing, Ogung, Sarune dan Hesek, yang dipakai untuk upacara adat
seperti upacara meninggal orang tua yang sudah punya cicit, menggali tulang belulang orang tua untuk dipindahkan ke bangunan yang telah disediakan, bahkan
pada upacara adat perkawinan. Ogung ada 4 jenis yaitu Ogung Oloan, Ogung Ihutan, Ogung Panggora, Ogung Doal. Alat musik ini termasuk kedalam
klarifikasi idiophone, dimana sumber bunyinya berasal dari benda itu sendiri. Untuk pementasan ini, ogung dimainkan oleh 2 orang.
Ogung Oloan pemimpin atau yang harus dituruti ogung oloan mempunyai fungsi sebagai instrumen ritme konstan, yaitu memainkan iringan irama lagu
dengan model yang tetap. Fungsi ogung oloan ini umumnya sama dengan fungsi ogung ihutan, ogung panggora dan ogung doal dan sedikit sekali perbedaannya.
Ogung doal memperdengarkan bunyinya tepat di tengah-tengah dari dua pukulan hesek dan menimbulkan suatu efek synkopis nampaknya merupakan suatu ciri
Universitas Sumatera Utara
khas dari gondang sabangunan. Fungsi dari ogung panggora ditujukan pada dua bagian. Di satu bagian, ia berbunyi bersamaan dengan tiap pukulan yang kedua,
sedang di bagian lain sekali berbunyi bersamaan dengan ogung ihutan dan sekali lagi bersamaan dengan ogung oloan. Oleh karena musik dari gondang sabangunan
ini pada umumnya dimainkan dalam tempo yang cepat, maka para penari maupun pendengar hanya berpegang pada bunyi ogung oloan dan ihutan saja. Berdasarkan
hal ini, maka ogung oloan yang berbunyi lebih rendah itu berarti “pemimpin” atau “Yang harus di turuti” , sedang ogung ihutan yang berbunyi lebih tinggi, itu
“Yang menjawab” atau “Yang menuruti”. Maka dapat disimpulkan bahwa peranan dan fungsi yang berlangsung antara ogung oloan dan ogung ihutan
dianggap oleh orang Batak Toba sebagai suatu permainan “tanya jawab”. Ogung Ihutan atau Ogung pangalusi Yang menjawab atau yang menuruti. Ogung
panggora atau Ogung Panonggahi Yang berseru atau yang membuat orang
terkejut. Ogung Doal bisa disebut juga sebagai pembawa tempo.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 23 ogung dan palu-palu
3.7.5 Hesek
Hesek adalah salah satu alat musik Batak Toba, yang instrumen pembawa tempo ketukan dasar yang terbuat dari pecahan logam atau besi dan kadang kala
dipukul dengan botol kosong. Instrumen ini dimainkan dengan cara mengadu pecahan logam tersebut sesuai dengan irama dari suatu lagu. Klasifikasi ini
termasuk kedalam kelompok idiophone.
Universitas Sumatera Utara
3.8 Teknik Penyajian Musik Pertunjukan