Uji Anova Satu Arah Hasil Uji BNT

Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa selama 30 menit waktu pengamatan pada masing-masing pengulangan pada konsentrasi 0 kontrol tidak terdapat kematian nyamuk. Sedangkan pada konsentrasi 10 ekstrak daun babandotan jumlah nyamuk yang mati pada ulangan pertama sebanyak 3 ekor, ulangan kedua sebanyak 5 ekor dan ulangan ketiga sebanyak 3 ekor dengan rata-rata kematian nyamuk sebanyak 4 ekor 12,22. Pada konsentrasi 20 ekstrak daun babandotan jumlah nyamuk yang mati pada ulangan pertama sebanyak 17 ekor, ulangan kedua sebanyak 21 ekor dan ulangan ketiga sebanyak 19 ekor dengan rata-rata kematian nyamuk sebanyak 19 ekor 63,33. Pada konsentrasi 30 ekstrak daun babandotan jumlah nyamuk yang mati pada ulangan pertama sebanyak 25 ekor, ulangan kedua sebanyak 26 ekor dan ulangan ketiga sebanyak 28 ekor dengan rata-rata kematian nyamuk sebanyak 27 ekor 91,11. Pada konsentrasi tertinggi yaitu konsentrasi 40 ekstrak daun babandotan dapat menyebabkan 100 kematian nyamuk uji pada masing-masing ulangan perlakuan.

4.2 Hasil Analisa Data

Berdasarkan data hasil pengamatan selama 30 menit kemudian dilakukan analisis data secara statistik. Adapun hasilnya sebagai berikut:

4.2.1 Uji Anova Satu Arah

Setelah diketahui bahwa kelima varians terbukti sama maka dapat langsung dilanjutkan dengan uji Anova Satu Arah. Adapun hasil ujinya disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.8. Hasil Uji Anova Rata-rata Kematian Nyamuk A. aegypti dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Babandotan menurut RAL Sumber Keragaman Derajat bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah Signifikansi Perlakuan 4 2224,667 556,167 0,000 Galat 10 13,333 1,333 Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai p 0,000 0,05, artinya H ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan rata-rata yang bermakna antara kematian nyamuk A. aegypti dengan berbagai konsentrasi penyemprotan ekstrak daun babandotan.

4.2.2 Hasil Uji BNT

Hasil perhitungan Koefisien Keragaman KK diperoleh nilai KK adalah sebesar 7,22. Besar nilai KK ini untuk percobaan yang dilakukan di dalam laboratorium atau ruang terkontrol lainnya tergolong sedang 5-10, oleh karena itu untuk uji lanjutannya akan menggunakan uji BNT. Adapun hasil dari uji BNT dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.9. Hasil Uji BNT terhadap Rata-rata Kematian Nyamuk A. aegypti dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Babandotan menurut RAL Kelompok pengamatan Beda Rata-rata Signifikansi I J Konsentrasi Konsentrasi 10 -3,67 0,003 Konsentrasi 20 -19,00 0,000 Konsentrasi 30 -27,33 0,000 Konsentrasi 40 -30,00 0,000 Konsentrasi 10 Konsentrasi 0 3,67 0,003 Konsentrasi 20 -15,33 0,000 Konsentrasi 30 -23,67 0,000 Konsentrasi 40 -26,33 0,000 Konsentrasi 20 Konsentrasi 0 19,00 0,000 Konsentrasi 10 15,33 0,000 Konsentrasi 30 -8,33 0,000 Konsentrasi 40 -11,00 0,000 Konsentrasi 30 Konsentrasi 0 27,33 0,000 Konsentrasi 10 23,67 0,000 Konsentrasi 20 8,33 0,000 Konsentrasi 40 -2,67 0,018 Konsentrasi 40 Konsentrasi 0 30,00 0,000 Konsentrasi 10 26,33 0,000 Konsentrasi 20 11,00 0,000 Konsentrasi 30 2,67 0,018 Keterangan : Tanda = berbeda nyata p 0,05 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa kelima konsentrasi ekstrak daun babandotan memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan konsentrasi lainnya. Adapun perbedaan rata-rata kematian nyamuk pada konsentrasi 0 kontrol lebih kecil nilainya dibandingkan dengan konsentrasi 10 3,67, 20 19, 30 27,33 dan 40 30. Perbedaan rata-rata kematian nyamuk pada konsentrasi 10 lebih besar nilainya dibandingkan dengan konsentrasi 0 3,67 dan lebih kecil nilainya dibandingkan dengan konsentrasi 20 15,33, 30 23,67, dan 40 26,33. Perbedaan rata-rata kematian nyamuk pada konsentrasi 20 lebih besar nilainya dibandingkan dengan konsentrasi 0 19 dan 10 15,33 serta lebih kecil nilainya dibandingkan dengan konsentrasi 30 8,33 dan 40 11. Perbedaan rata-rata kematian nyamuk pada konsentrasi 30 lebih besar nilainya dibandingkan dengan konsentrasi 0 27,33 dan 10 23,67, 20 8,33 serta lebih kecil nilainya dengan konsentrasi 40 2,67. Perbedaan rata-rata kematian nyamuk pada konsentrasi 40 lebih besar nilainya dibandingkan dengan konsentrasi 0 30, 10 26,33, 20 11 dan 30 2,67. Tabel 4.10. Hasil Uji BNT terhadap Rata-rata Kematian Nyamuk A. aegypti dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Babandotan dalam Subset Homogenitas konsentrasi N Subset for α = 0,05 1 2 3 4 5 0 kontrol 3 0,00 10 3 3,67 20 3 19,00 30 3 27,33 40 3 30,00 Jika pada tabel 4.10 sebelumnya menunjukkan pasangan konsentrasi mana saja yang memiliki perbedaan nyata, maka dalam subset homogenitas akan dilihat grupsubset mana saja yang mempunyai perbedaan rata-rata yang tidak berbeda secara signifikan dan juga untuk mempermudah dalam menentukan perlakuan terbaik dari percobaan. Dari tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa pada subset 1 hanya terdapat konsentrasi 0 kontrol saja, yang berarti konsentrasi 0 berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. Pada subset 2 hanya terdapat konsentrasi 10 dengan rata-rata angka kematian nyamuk sebesar 3,67 yang berarti konsentrasi ini berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. Pada subset 3 hanya terdapat konsentrasi 20 dengan rata-rata angka kematian nyamuk sebesar 19 yang berarti konsentrasi ini berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. Pada subset 4 hanya terdapat konsentrasi 30 dengan rata-rata angka kematian nyamuk sebesar 27,33 yang berarti konsentrasi ini berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. Pada subset 5 hanya terdapat konsentrasi 40 dengan rata-rata angka kematian nyamuk sebesar 30 yang berarti konsentrasi ini berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya.

4.3 Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara