alternatif, dan sebaliknya lingkungan biologi dapat memparasit patogen, 5 lingkungan fisik memberikan fasilitas suhu, kelembaban, makanan dan juga racun
kepada lingkungan biologi, dan sebaliknya lingkungan menguras hara serta mengeluarkan antibiotik ke dalam lingkungan fisik, 6 manusia melakukan
kegiatan dalam pengelolaan tegakan hutan termasuk pembalakan hutan alam, penentuan jarak tanam, pencampuran jenis, penjarangan, penentuan jenis tanaman
sela, pemanfaatan mikroorganisme yang berguna untuk pembentukan mikoriza, Rhizobium, Trichoderma Widyastuti dkk, 2005.
B. Penyakit pada Tanaman Eucalyptus
Beberapa penyakit yang menyerang tanaman Eucalyptus spp di seluruh dunia antara lain: kanker Coniothyrum, penyakit pink, busuk akar, rengas atau
riyuh atau rayap Coptotermes curvignatus, cendawan akar putih, cendawan Akar merah, damping off, hawar daun dan bercak daun.
1. Kanker Coniothyrum Penyakit yang sangat merusak jenis pohon Eucalyptus yang disebabkan
oleh jamur Coniothyrium zuluense. Penyakit ini pertama kali dikenal di Afrika Selatan pada tahun 1989. Infeksi yang disebabkan oleh C. zuluense pada awalnya
hanya mengakibatkan noda nekrotik pada batang dan akar. Kemudian lama- kelamaan kanker tersebut meluas sehingga mengurangi kualitas kayu yang pada
akhirnya akan menyebabkan kematian pada pohon. Batang yang terinfeksi akan membatasi pengelupasan kulit sebelum pembuatan bubur kertas sehingga akan
meningkatkan pekerjaan dan biaya. Jamur ini menginfeksi dengan cara membentuk pycnidia dan konidia pada batang tersebut Old dkk, 2003.
Universitas Sumatera Utara
2. Penyakit Pink Karakteristik umum penyakit ini adalah kematian pada cabang, kanker
pada batang, produksi tunas epikormik, pruduksi pertumbuhan miselium pink pada jaringan pohon yang terinfeksi tersebar secara cepat sehingga akan
menyebabkan kematian pada pohon. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Ethiopia yang disebabkan oleh jamur Erythricium salmonicolor jamur ini barasal
dari famili Corticiceae yang banyak menyerang tanaman perkebunan seperti kopi, karet, cokelat, teh dan semua jenis akasia. Penyakit ini merupakan penyakit yang
serius di India dan Brazil Old dkk, 2003.
Gambar 2. Kanker dan penyakit pink yang menyerang Eucalyptus spp.
3. Busuk akar Bagian tanaman yang diserang adalah banir dan akar. Pada kulit terdapat
benang-benang berwarna putih yang apabila dibasahi berwarna kunig dan rontok, ranting mati. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi busuk akar,
yaitu yang sakit ditebang, tunggak dan akar dibongkar Irwanto, 2007. 4. Rengas, rinyuh atau rayap Coptotermes curvignatus
Bagian yang diserang oleh rayap ini adalah batang dan akar. Rayap mulai menyerang dari akar samping atau akar tunggang. Tanda yang lain dapat dilihat
yaitu pangkal batang dari pohon yang terserang berwarna coklat hitam. Untuk
Universitas Sumatera Utara
mengatasinya dapat dilakukan dengan menghancurkan sarangnya atau mencampur insektisida tertentu di sekitar tanaman misalnya dieldrin atau aldrin
Irwanto, 2007. 5. Cendawan akar putih Corticium salmonicolor.
Bagian yang diserang biasanya bagian bawah dari cabang dan ranting. Bagian tersebut akan lama kelamaan menjadi merah jingga. Kulit pohon dibawah
benang menjadi belah dan busuk. Cara untuk mengatasinya dengan memperbanyak masuknya udara dan sinar matahari. Serangan yang masih baru
diberi fungisida kemudian dikupas dan dibakar. Apabila serangan sudah lanjut, pohon ditebang dan dibakar Irwanto, 2007.
6. Cendawan akar merah Ganoderama pseudoferreum Akibat serang cendawan ini pohon menjadi layu dan merana. Bila
serangan sudah lanjut pohon akan mati. Cara mengatasinya dengan menebang pohon yang sakit, membongkar tunggak dan akarnya dibakar atau dengan
menggunakan fungisida pada bekas tanaman pohon yang diserang Irwanto, 2007.
7. Damping off rebah kecambah Penyakit ini menyerang tanaman sewaktu masih dipembibitan. Penyakit
ini disebabkan oleh jamur Phytium dan Fusarium spp. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan teknik pembibitan yang tepat pengontrolan kualitas tanah,
kadar air dan kondisi lingkungan sekitar persemaian dan dapat dikendalikan dengan pemberian fungisida pada saat dibutuhkan Irwanto, 2007.
Universitas Sumatera Utara
8. Hawar daun Penyakit ini menyerang tanaman pada tingkat pancang yang disebabkan
oleh jamur Cylindrocladium sp, Kirramyces sp. Hawar daun dan bercak daun adalah penyakit menular yang terjadi apabila curah huajn tinggi dan daerah
lembab. Merupakan penyakit beresiko di Asia Tenggara dan bagian lain dunia. Telah ada penggunaan alat untuk memprediksi tingginya resiko terhadap areal
dengan curah hujan tahunan 1400 mmtahun dan suhu minimum terendah dari bulan terdingin 16°C. Penyebaran penyakit disebarkan dengan konidia dalam
jumlah sangat besar diatas permukaan daun. Selama hujan lebat, spora-spora tersebut dipercik keudara dan terjangkit dekat pohon-pohon.
Spesies Cylindocladium biasanya dapat bertahan dalam tanah karena adanya dinding tebal chlamidospora dan propagulnya yang melakukan penularan
pertama di bawah tegakan Eucalyptus. Penularan biasanya muncul pada daun dari cabang bawah dan menyebar sampai mahkota. Penyakit paling nyata ditemukan
dipersemaian batang-pohon, dimana serangan menjadi sangat luas Old dkk., 2003.
9. Bercak Daun penyakit ini menyerang tanaman pada tingkat semai dan pancang. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pestolatia sp, Curvularia sp,
Mycospphaerella spp . Jamur ini telah ditemukan pada negara-negara beriklim
sedang dimana Eucalyptus tumbuh secara luas tetapi pada daerah tropis hanya muncul sedikit Old dkk., 2003.
Universitas Sumatera Utara
C. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh patogen tanah pada tegakan Eucalyptus.