Persyaratan Tempat Tumbuh Inventarisasi Fungi Tanah Penyebab Penyakit Pada Pertanaman Eucalyptus spp. (Studi Kasus Di PT. Toba Pulp Lestari, Porsea Sumatera Utara)

Tanaman Eucalyptus bertajuk tidak rapat, tinggi bervariasi menurut jenisnya. Jenis ampupu tinggi dapat mencapai 35 meter dengan diameter 120 cm, jenis hue tingginya dapat mencapai 25 m dengan diameter 80 cm, sedangkan jenis leda tingginya dapat mencapai 40 m dengan berdiameter 125 cm. Eucalyptus mempunyai musim berbunga yang berbeda satu dengan yang lainnya. E. deglupta berbunga bulan April-Juli, E. pathyphylla berbunga bulan Juli-November, E. alba berbunga bulan Oktober, E. saligna berbunga bulan September-Desember, E. grandis berbunga bulan Januari-Agustus, E. umbellate berbunga bulan Agustus- Oktober. Biji Eucalyptus tergolong sangat halus, kecil dan lembut. Jumlah per kilogram untuk setiap jenis berbeda-beda. Jenis hue tiap kg mengandung 850.000 biji, jenis leda 11 juta biji, jenis saligna 702.000 biji, dan jenis ampupu mengandung 2,5 juta biji Khaerudin, 1993. Menurut Nurcahyaningsih 2004 Eucalyptus pelita merupakan jenis tanaman cepat tumbuh yang berpotensi besar dalam pembangunan Hutan Tanaman Industri HTI. Ukuran pohon bervariasi dari pohon kerdil dengan percabangan yang banyak sampai pohon besar dengan tinggi mencapai 10 m dengan diameter lebih dari 100 cm.

C. Persyaratan Tempat Tumbuh

Umumnya Eucalyptus spp tumbuh baik pada jenis tanah alluvial kecuali E. saligna yang memerlukan jenis tanah podsol, kelembaban tinggi dan tergenang air. Jenis E. deglupta tumbuh baik pada tanah alluvial subur, bertopografi datar dan rendah serta waktu hujan tanahnya tergenang kemudian mengering. Ketinggian tempat yang sesuai untuk Eucalyptus berbeda-beda. Jenis hue, leda Universitas Sumatera Utara dan saligna dapat tumbuh pada ketinggian antara 0-100 mdpl, sedangkan untuk jenis ampupu dan grandis ketinggian tempat yang sesuai masing-masing 600-2300 mdpl dan 0-800 mdpl. Untuk tumbuh baik Eucalyptus menghendaki iklim yang berbeda-beda menurut jenisnya. Jenis ampupu dan hue menghendaki daerah beriklim kering dan tipe iklim C,D, dan E menurut Schmidt dan Ferguson. E. grandis dan E. saligna menghendaki tipe iklim C dan D, sedangkan jenis leda menghendaki iklim tipe A Khaerudin, 1993. Penyakit Pada Tanaman Eucalyptus spp A. Definisi Penyakit Tanaman Hutan Ilmu penyakit hutan adalah ilmu yang mempelajari tentang 1 hal-hal yang menyebabkan pohon menjadi sakit biotik dan kondisi lingkungan, 2 mekanisme faktor-faktor tersebut sehingga menyebabkan penyakit, 3 interaksi antara inang dan patogen atau penyabab lain faktor fisik, lingkungan atau kimia, dan 4 metode pengelolaan pencegahan dan pengurangan kerugian akibat penyakit. Penyakit tumbuhan adalah suatu perubahan atau penyimpangan dalam satu atau lebih bagian dari rangkaian proses fisiologi penggunaan energi yang mengakibatkan hilangnya koordinasi dalam inang host. Termasuk di dalamnya gangguan dan kemunduran aktivitas seluler, yang biasanya ditunjukkan oleh perubahan morfologi inang yang disebut gejala symptom Widyastuti dkk, 2005. Konsep penyakit pada dasarnya akan lengkap apabila dapat memberikan penjelasan dan penekanan pada peran faktor lingkungan terhadap patogen, inang Universitas Sumatera Utara dan interaksi keduanya. Apabila dilakukan, maka penyakit sebenarnya merupakan hubungan segi empat antar faktor patogen, faktor inang, faktor lingkungan fisikkimia dan lingkungan biologi, serta manusia sehingga disebut segi empat penyakit. Gambar 1. Piramida Penyakit yang menghubungkan faktor-faktor patogen. Jadi penyakit hutan merupakan gabungan antara empat faktor yaitu manusia, patogen, lingkungan dan inang yang saling terkait dan berinteraksi sebagai berikut: 1 patogen berinteraksi dengan inang melalui proses-proses parasitisme dan patogenesis, dan sebaliknya inang berinteraksi dengan patogen dalam hal penyediaan makanan dan ketahanan selain itu patogen berinteraksi dengan lingkungan fisik dalam pengeluaran racun, pengurasan makanan, dan sebaliknya lingkungan fisik memberikan tidak hanya fasilitas kelembaban, suhu dan hara tetapi juga racun, 2 lingkungan fisik berinteraksi dengan tumbuhan dalam proses penyakit abiotik dan pra-disposisi dan sebaliknya inang berpengaruh terhadap lingkungan fisik berupa pemberian naungan, dan eksudat, serta pengurasan hara dan air, 3 inang memfasilitasi parasit skunder dan populasi lingkungn biologi, dan sebaliknya biologi dapat menjadi parasit skunder serta simbion, 4 patogen berinteraksi dengan lingkungan biologi melalui parasitisme Manusia Lingkungan Pohon Inang Patogen Universitas Sumatera Utara alternatif, dan sebaliknya lingkungan biologi dapat memparasit patogen, 5 lingkungan fisik memberikan fasilitas suhu, kelembaban, makanan dan juga racun kepada lingkungan biologi, dan sebaliknya lingkungan menguras hara serta mengeluarkan antibiotik ke dalam lingkungan fisik, 6 manusia melakukan kegiatan dalam pengelolaan tegakan hutan termasuk pembalakan hutan alam, penentuan jarak tanam, pencampuran jenis, penjarangan, penentuan jenis tanaman sela, pemanfaatan mikroorganisme yang berguna untuk pembentukan mikoriza, Rhizobium, Trichoderma Widyastuti dkk, 2005.

B. Penyakit pada Tanaman Eucalyptus

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penyakit Daun Pada Pembibitan Empat Klon Hasil Persilangan Eucalyptus grandis x Eucalyptus urrophylla Di Pt. Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

2 59 60

Daur Volume Maksimum Tegakan Eucalyptus hybrid (IND-32) di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., Sumatera Utara

7 49 69

Karakterisasi Penyakit Daun pada Pembibitan Enam Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis x Eucalyptus pellita di PT.Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

2 32 72

Pemetaan Potensi Simpanan Karbon Hutan Tanaman Industri Tegakan Eucalyptus spp. Studi Kasus di HTI PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Sektor Aek Nauli

0 51 96

Pendugaan Biomassa Akar Hutan Tanaman Eucalyptus grandis W. Hill ex Maiden di Areal Hutan Tanaman PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Sumatera Utara

0 30 76

Fungi Pada Kayu Eucalyptus urophylla Di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Kabupaten Tobasa Sumatera Utara

0 55 69

Karakteristik Patogen Penyebab Penyakit Hawar Daun pada Bibit Tanaman Eucalyptus spp di PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

6 85 78

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kimia Studi Kasus : Di PT Toba Pulp Lestari, Tbk., Porsea, Sumatera Utara

1 13 61

Uji Infeksi Puccinia psidii Penyebab Penyakit Karat Daun Pada Klon Hibrid Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.

1 9 45

Uji Infeksi Puccinia psidii Penyebab Penyakit Karat Daun Pada Klon Hibrid Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.

0 3 11