Isolasi Jamur Pengamatan Laboratorim

Gambar 3. Lokasi pengambilan sampel pada tahun tanam 2003

2. Isolasi Jamur

Isolasi jamur tanah dilakukan menggunakan teknik pengenceran yaitu dengan mencuci 1g tanah kemudian dimasukkan ke dalam gelas beker yang berukuran 20 ml. Tanah tersebut ditambahkan air sampai 10 ml dan diaduk-aduk sampai terbentuk suspensi. Setelah itu diambil 1ml suspensi ini dengan menggunakan pipet tetes yang steril kedalam gelas beker yang telah diisi air steril sebanyak 9 ml kemudian diaduk rata hingga tercipta lagi suspensi yang kedua. Setelah itu diambil lagi 1 ml dari suspensi yang kedua dengan dan dimasukkan kedalam gelas beker yang telah diisi air steril sebanyak 9 ml. Setelah proses pengenceran ini selesai maka setengah dari hasil akhir dipindahkan kedalam cawan petri steril yang berisi PDA Potato Dextrose Agar dan disebarkan dengan menggunakan batang gelas steril. Cawan petri tersebut kemudian diinkubasi selama 5-6 hari sampai terbentuk koloni-koloni cendawan. Setelah terbentuk koloni-koloni cendawan kemudian dipisahkan koloni-koloni tersebut agar tidak tercampur dengan koloni cendawan yang lain. Universitas Sumatera Utara

3. Pengamatan Laboratorim

Setelah 5-6 hari, bagian jamur diambil dengan menggunakan pinset yang steril. Bagian jamur dimasukkan ke dalam cawan Petri, kemudian diletakkan di atas gelas preparat yang telah diberi metil blue kemudian ditutup dengan gelas penutup. Ciri-ciri makroskopik cendwan diamati, mencakup ciri-ciri koloni warna koloni dan diameter koloni. Ciri-ciri hifa ada tidaknya sekat pada hifa, tipe percabangan hifa dan ciri-ciri konidianya bentuk dan rangkaian konidia diamati dengan menggunakan mikroskop. Setelah diamati dibawah mikroskop, kemudian dengan menggunakan buku identifikasi maka dapat diidentifikasi jenis- jenis cendawan tersebut. Pengidentifikasian dengan menggunakan buku Diagnosa Penyakit Tanaman karangan B. Rubert yang diterbitkan oleh University of Arizona Press dan buku Pengenalan Kapang Tropik Umum karangan I. Gandjar dkk yang diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia.

4. Pembuatan media PDA

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penyakit Daun Pada Pembibitan Empat Klon Hasil Persilangan Eucalyptus grandis x Eucalyptus urrophylla Di Pt. Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

2 59 60

Daur Volume Maksimum Tegakan Eucalyptus hybrid (IND-32) di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., Sumatera Utara

7 49 69

Karakterisasi Penyakit Daun pada Pembibitan Enam Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis x Eucalyptus pellita di PT.Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

2 32 72

Pemetaan Potensi Simpanan Karbon Hutan Tanaman Industri Tegakan Eucalyptus spp. Studi Kasus di HTI PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Sektor Aek Nauli

0 51 96

Pendugaan Biomassa Akar Hutan Tanaman Eucalyptus grandis W. Hill ex Maiden di Areal Hutan Tanaman PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Sumatera Utara

0 30 76

Fungi Pada Kayu Eucalyptus urophylla Di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Kabupaten Tobasa Sumatera Utara

0 55 69

Karakteristik Patogen Penyebab Penyakit Hawar Daun pada Bibit Tanaman Eucalyptus spp di PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

6 85 78

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kimia Studi Kasus : Di PT Toba Pulp Lestari, Tbk., Porsea, Sumatera Utara

1 13 61

Uji Infeksi Puccinia psidii Penyebab Penyakit Karat Daun Pada Klon Hibrid Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.

1 9 45

Uji Infeksi Puccinia psidii Penyebab Penyakit Karat Daun Pada Klon Hibrid Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.

0 3 11