Surfaktan Metil Ester Sulfonat MES

Keterangan: Yijk = Variabel responhasil pengamatan karena pengaruh besarnya faktor α taraf ke-i dan faktor ω taraf ke-j pada ulanganblok ke-k; dengan i= 1, 2, 3; j=1, 2, 3, 4, 5, 6, 7; dan k=1,2 Μ = Pengaruh rata-rata sebenarnya rata-rata umum K = Pengaruh dari blokulangan ke-k k=1,2 αi = Pengaruh dari faktor suhu input α taraf ke-i, ulangan ke-k i=1, 2, 3; k=1, 2 δik = Galat faktor α ωj = Pengaruh faktor lama sulfonasi ω taraf ke-j, ulangan ke-k j= 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7; k = 1, 2 jk = Galat faktor ω αωij = Pengaruh interaksi faktor α dengan faktor ω ωijk = Galat interaksi faktor α dengan faktor ω Parameter yang diamati meliputi densitas, viskositas, warna, pH, kadar bahan aktif, bilangan iod dan bilangan asam.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sifat Fisiko Kimia Minyak Jarak Pagar.

Minyak jarak yang digunakan pada penelitian ini berasal dari tanaman jarak pagar Jatropha curcas Linn yang dihasilkan dari proses pengepresan menggunakan mesin screw press dengan kapasitas terpasang 300 kg per hari. Minyak yang dihasilkan dari proses pengepresan pada umumnya masih bercampur dengan sludge, sehingga diperlukan pemurnian melalui pengendapan. Sludge pada minyak berasal dari daging buah atau cangkang yang telah hancur, air maupun getah. Pengendapan dilakukan secara manual selama 1 minggu hingga minyak terpisah pada bagian atas dan sludge di bagian bawah. Perbedaan penampakan minyak jarak pagar sebelum dan setelah pemisahan sludge dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 Minyak jarak pagar sebelum dan setelah diendapkan. Sebelum diolah menjadi metil ester, minyak jarak yang dihasilkan dianalisis terlebih dahulu untuk mengetahui sifat fisikokimianya. Data hasil analisis sifat fisiko kimia minyak jarak pagar diperlukan untuk menentukan tahapan proses yang akan digunakan dalam produksi metil ester serta untuk menentukan kebutuhan metanol dan katalis yang diperlukan. Beberapa sifat fisiko kimia yang dianalisis antara lain: bilangan asam, bilangan iod, kadar air, kandungan asam lemak bebas, densitas dan viskositas. Hasil analisis minyak jarak pagar disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil Analisis Sifat Fisiko Kimia Minyak Jarak Pagar. No. Sifat Fisiko Kimia Nilai Satuan 1 Bilangan asam 63,84 mg KOH g minyak 2 Bilangan iod 97,24 mg Iod g minyak 3 Bilangan penyabunan 211,09 mg KOHg minyak 3 Kadar air 0,36 4 Kandungan asam lemak bebas 32,08 5 Densitas 0,91 gcm 3 6 Viskositas 30 o C 52,60 Cp Bilangan asam minyak jarak adalah sebesar 63,84 mg KOHg minyak Tabel 2. Bilangan asam merupakan jumlah milligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas dari satu gram minyak atau lemak Ketaren, 1986. Jika dibandingkan dengan CPO maupun produk turunan CPO lainnya seperti olein dan stearin, bilangan asam minyak jarak pagar relatif lebih tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena adanya kerusakan minyak pada saat pengepresan maupun selama penyimpanan biji dan minyak sebelum diolah menjadi metil ester. Kandungan asam lemak bebas FFA minyak jarak pagar yang digunakan cukup tinggi yaitu 32,08 . Tingginya nilai kandungan asam lemak bebas minyak tersebut terjadi karena adanya reaksi hidolisis asam lemak maupun oksidasi asam lemak. Reaksi hidrolisis asam lemak dapat terjadi pada saat masih dalam bentuk biji maupun saat proses pengendapan sludge. Pada umumnya biji jarak pagar dikeringkan dengan cara penjemuran di bawah sinar matahari. Adanya fluktuasi suhu pengeringan dan tidak seragamnya kualitas pengeringan pada biji jarak pagar serta kondisi penyimpanan konvensional diduga menjadi pemicu utama terjadinya peningkatan laju reaksi hidolisis pada biji jarak pagar. Kandungan asam lemak pada biji jarak pagar akan meningkat seiring dengan waktu penyimpanan. Selain hidrolisis, peningkatan kandungan asam lemak bebas pada minyak jarak juga dapat disebabkan karena adanya reaksi oksidasi asam lemak akibat cahaya maupun kontak dengan udara pada saat pengepresan dan pemisahan sludge.