Pemanfaatan Kapasitas Penangkapan Fishing Capacity

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pemanfaatan Kapasitas Penangkapan Fishing Capacity

Dalam menganalisis kapasitas penangkapan purse seine berdasarkan bulan, data adalah data pendaratan ikan dari kapal-kapal purse seine yang tercatat di Pangkalan pendaratan ikan PPI mulai bulan September 2009 sd Agustus 2010. Jumlah unit purse seine di Kabupaten Aceh Besar sebanyak 56 unit, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 unit. Penghitungan menggunakan single output yaitu total hasil tangkapan selama setahun mulai bulan September 2009 sd Agustus 2010 dengan hasil tangkapan tercatat di tempat pendaratan ikan. Gambar 14 Dinamika nilai capacity unit September 2009-Agustus 2010. Gambar 14 memperlihatkan nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU maksimum bulan September 2009 adalah 1 dan nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU minimum adalah 0,08. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 sebanyak 2 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 berjumlah 11 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 17 unit kapal, dengan dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata 0,47 Lampiran 14. Bulan Oktober nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU maksimum adalah 1 dan nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU minimum adalah 0,09. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 sebanyak 2 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 berjumlah 6 unit kapal, sedangkan yang 5 10 15 20 25 30 Sept Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Unit purse seine 0.5 0.5 ‐0.99 1 1.01 ‐1.50 mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 22 unit kapal, dengan dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata 0,39 Lampiran 15. Bulan November nilai tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU maksimum adalah 1 dan nilai tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU minimum adalah 0,03. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 sebanyak 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 berjumlah 3 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 26 unit kapal, dengan dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata 0,31 Lampiran 16. Bulan Desember nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU maksimum adalah 1 dan nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU minimum adalah 0,2. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 sebanyak 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 berjumlah 12 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 17 unit kapal, dengan dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata 0,48 Lampiran 17. Bulan Januari nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU maksimum adalah 1 dan nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU minimum adalah 0,09 Lampiran 18. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 sebanyak 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 adalah 9 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 adalah 20 unit kapal, dengan dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata 0,40 Lampiran 18. Bulan Februari nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU maksimum adalah 1 dan nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU minimum adalah 0,07. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 sebanyak 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 berjumlah 4 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 25 unit kapal, dengan dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata 0,33 Lampiran 19. Bulan Maret nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU maksimum adalah 1 dan nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU minimum adalah 0,06, dengan jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan optimum sebanyak 1 unit kapal. Sedangkan jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 yaitu 6 unit, jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 23 unit dengan dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata 0,38 Lampiran 20. Bulan April nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU CU maksimum adalah 1 dan nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU minimum adalah 0,03, dengan jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 sebanyak 2 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 berjumlah 3 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 25 unit kapal, dengan dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata 0,31 Lampiran 21. Bulan Mei nilai tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,02. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan optimum sebanyak 1 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU=0,5–0,99 yaitu 1 unit, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 28 unit, dengan dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata 0,24 Lampiran 22. Bulan Juni nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU maksimum adalah 1,12 dan nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU minimum adalah 0,13, dengan jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan optimum sebanyak 3 unit kapal dan yang mencapai nilai CU 1,01–1,50 adalah 1 unit kapal, jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 berjumlah 7 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 19 unit kapal dengan dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata 0,45 Lampiran 23. Bulan Juli nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU maksimum adalah 1 dan nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan CU minimum adalah 0,19. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 sebanyak 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 berjumlah 15 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 14 unit kapal, dengan dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata 0,53 Lampiran 24. Bulan Agustus nilai tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU maksimum adalah 1 dan nilai tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU minimum adalah 0,09. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 sebanyak 2 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 berjumlah 7 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 22 unit kapal, dengan dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata 0,39 Lampiran 25. Gambar 19 memperlihatkan bahwa hasil penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan dengan menggunakan single output total tangkapan berdasarkan bulan September 2009-Agustus 2010 menunjukkan bahwa hanya ada 1–3 unit kapal purse seine yang mencapai optimum CU = 1 pada setiap bulannya. Sehingga dari 30 unit kapal purse seine yang digunakan sebagai sampel, ada 26–28 91-95 unit kapal yang tidak optimum dalam pemanfaatan kapasitas penangkapannya. Nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan yang masih jauh dari optimum CU 0,5 rata-rata mencapai 72 22 unit, dengan penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan berdasarkan bulan September 2009-Agustus 2010 diperoleh 17 unit kapal yang mencapai nilai optimum CU=1 dengan nilai kapasitas penangkapan purse seine di perairan Kabupaten Aceh Besar adalah 257 tonunittahun. Perkembangan perikanan purse seine di perairan Aceh Besar, jika nilai rasio penggunaan input kurang dari 1 berarti telah terjadi surplus dalam penggunaan input, sehingga pengusaha mengurangi pengunaan input tersebut Fare et al. 1994. Gambar 15 Dinamika nilai VIU September 2009-Agustus 2010. 5 10 15 20 25 30 35 ABK lampu palkah trip ABK lampu palkah trip ABK lampu palkah trip ABK lampu palkah trip 0.5 0.5VIU1 1 1 ‐VIU1.5 Unit purse seine Variabel input unit Sept Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst 41 Gambar 15 memperlihatkan bahwa nilai pemanfaatan variabel input VIU bulan september hasil penghitungan dengan menggunakan single output, maka variabel ABK nilai rata-rata VIU 0,94 , variabel lampu nilai rata-rata VIU 1,21, variabel palkah nilai rata-rata VIU 1,06 dan variabel trip nilai rata-rata VIU 1,27. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk variabel ABK 9 unit, variabel lampu 2 unit, variabel palkah 8 unit dan variabel trip 4 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk variabel ABK 16 unit, variabel lampu 0 unit, variabel palkah 5 unit dan variabel trip 5 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk variabel ABK 6 unit, variabel lampu 29 unit, variabel palkah 17 unit dan variabel trip 8 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 dan 1,5 hanya pada variabel 4 masing-masing 5 unit dan 9 unit kapal Lampiran 14. Bulan Oktober nilai pemanfaatan variabel input VIU hasil penghitungan dengan menggunakan single output, maka untuk variabel ABK nilai rata-rata VIU 1,17, variabel lampu nilai rata-rata VIU 1,11, variabel palkah nilai rata-rata VIU 1,13 dan variabel trip nilai rata-rata VIU 0,63. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk variabel ABK 7 unit, variabel lampu 8 unit, variabel palkah 5 unit dan variabel trip 2 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk variabel ABK 2 unit, variabel lampu 8, variabel palkah 1 unit dan variabel trip 11 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk variabel ABK yaitu 21 unit, variabel lampu 14 unit, variabel palkah 25 unit dan variabel trip 2 unit kapal. Sedangkan jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel trip dengan jumlah 15 unit kapal Lampiran 15. Bulan November nilai pemanfaatan variabel input VIU hasil penghitungan dengan menggunakan single output, maka untuk variabel ABK nilai rata-rata VIU 0,96, variabel lampu nilai rata-rata VIU 1,01, variabel palkah nilai rata-rata VIU 1,05 dan variabel trip nilai rata-rata VIU 0,46. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk variabel ABK 5 unit, variabel lampu 6 unit, variabel palkah 5 unit dan variabel trip 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk variabel ABK 16 unit, variabel lampu 8 unit, variabel palkah 5 unit dan variabel trip 9 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk variabel ABK 9 unit, variabel lampu 16 unit , variabel palkah 20 unit dan variabel trip 1 unit kapal. Sedangkan jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel trip berjumlah 19 unit kapal Lampiran 16. Bulan Desember nilai pemanfaatan variabel input VIU hasil penghitungan dengan menggunakan single output, maka variabel ABK nilai rata-rata VIU 0,90, variabel lampu nilai rata-rata VIU 1,14, variabel palkah nilai rata-rata VIU 0,99 dan variabel trip nilai rata-rata VIU 0,85. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 variabel ABK 22 unit, variabel lampu 0 unit, variabel palkah 12 unit dan variabel trip 19 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 variabel ABK yaitu 3 unit, variabel lampu 27 unit, variabel palkah 13 unit dan variabel trip 5 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 dan 1,5 hanya pada variabel 4 berjumlah 3 unit dan 1 unit kapal Lampiran 17. Bulan Januari nilai pemanfaatan variabel input VIU hasil penghitungan dengan menggunakan single output, maka untuk variabel ABK nilai rata-rata VIU 0,90, variabel lampu nilai rata-rata VIU 1,13, variabel palkah nilai rata-rata VIU 0,99, dan variabel trip nilai rata-rata VIU 0,62. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk variabel ABK 6 unit, variabel lampu 4 unit, variabel palkah 6 unit dan variabel trip 2 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk variabel ABK 22 unit, variabel lampu 0 unit, variabel palkah 13 unit dan variabel trip 13 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk variabel ABK yaitu 2 unit, variabel lampu 26 unit, variabel palkah 11 unit dan variabel trip 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel trip 13 unit dan nilai VIU 1,5 hanya pada variabel trip 1 unit kapal Lampiran 18. Bulan Februari nilai pemanfaatan variabel input VIU hasil penghitungan dengan menggunakan single output, maka untuk variabel ABK nilai rata-rata VIU 0,98, variabel lampu nilai rata-rata VIU 1,04, variabel palkah nilai rata-rata VIU 1,06 dan variabel trip nilai rata-rata VIU 0,45. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk variabel ABK 2 unit, variabel lampu 3 unit , variabel palkah 2 unit dan variabel trip 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk variabel ABK 14 unit, variabel lampu 5 unit, variabel palkah 5 unit dan variabel trip 10 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01-1,5 untuk variabel ABK 14 unit, variabel lampu 22 unit, variabel palkah 23 unit dan variabel trip 0 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel trip berjumlah 19 unit kapal Lampiran 19. Bulan Maret nilai pemanfaatan variabel input VIU dengan hasil penghitungan dengan menggunakan single output, maka untuk variabel ABK nilai rata-rata VIU 0,96, variabel lampu nilai rata-rata VIU 1,01, variabel palkah nilai rata-rata VIU 1,07 dan variabel trip nilai rata-rata VIU 0,61. Kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk variabel ABK berjumlah 5 unit , variabel lampu berjumlah 6 unit, variabel palkah berjumlah 5 unit dan variebel trip berjumlah 2 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU= 0,5–0,99 untuk variabel ABK berjumlah 16 unit, variabel lampu berjumlah 8 unit, variabel palkah berjumlah 5 unit dan variabel trip berjumlah 15 unit. Kapal yang mencapai nilai VIU=1,01–1,5 untuk variabel ABK berjumlah 9 unit, variabel lampu berjumlah 16 unit, variabel palkah berjumlah 20 unit dan variabel trip berjumlah 3 unit. Kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada varibel trip berjumlah 10 unit Lampiran 20. Bulan April nilai pemanfaatan variabel input VIU hasil penghitungan dengan menggunakan single output, maka untuk variabel ABK nilai rata-rata VIU adalah 0,98, variabel lampu rata-rata VIU 1,29 , variabel palkah rata-rata VIU 1,08 dan variabel trip rata-rata VIU 0,65. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk varibel ABK berjumlah 10 unit kapal, variabel lampu berjumlah 1 unit, variabel palkah berjumlah 9 unit dan variabel trip berjumlah 3 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk variabel ABK berjumlah 15 unit, variabel lampu berjumlah 0 unit, variabel palkah 4 unit dan variabel trip berjumlah 12 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk variabel ABK 5 unit, variabel lampu 28 unit, variabel palkah 17 unit dan variabel trip 2 unit kapal. Sedangkan jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel trip berjumlah 14 unit kapal Lampiran 21. Bulan Mei nilai pemanfaatan variabel input VIU dengan hasil penghitungan deengan menggunakan single output, maka untuk variabel ABK nilai rata-rata VIU 0,97, variable lampu nilai rata-rata VIU 1,02, variabel palkah nilai rata-rata VIU 1,07 dan variabel trip nilai rata-rata VIU 0,35. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk variable ABK berjumlah 2 unit, variabel lampu berjumlah 3 unit , variable palkah berjumlah 2 unit dan variable trip berjumlah 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 0,5–0,99 untuk variabel ABK berjumlah 16 unit, variabel lampu berjumlah 8 unit, variabel palkah berjumlah 5 unit dan variabel trip berjumlah 3 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU= 1,01–1,5 untuk variabel ABK berjumlah 12 unit, variabel lampu berjumlah 19 unit, variabel palkah berjumlah 23 unit dan variabel trip berjumlah 0 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel trip berjumlah 26 unit kapal Lampiran 22 . Bulan Juni nilai pemanfaatan variabel input VIU dengan hasil penghitungan menggunakan single output, maka untuk variabel ABK nilai rata- rata VIU 0.97, variabel lampu nilai rata-rata VIU 0,9 variabel palkah nilai rata- rata VIU 1,01 dan variabel trip nilai rata-rata VIU 0,43. Kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk variabel ABK berjumlah 4 unit, variabel lampu berjumlah 4 unit, variabel palkah 4 unit dan variabel trip 3 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk varibel ABK berjumlah 15 unit, variabel lampu berjumlah 14 unit, variabel palkah berjumlah 14 unit dan variabel trip berjumlah 9 unit kapal. Sedangkan jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01– 1,5 untuk variabel ABK berjumlah 11 unit, variabel lampu berjumlah 13 unit, variabel palkah berjumlah 13 unit dan variabel trip berjumlah 0 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada varibel trip berjumlah 18 unit kapal Lampiran 23. Bulan Juli nilai pemanfaatan variabel input VIU hasil penghitungan dengan menggunakan single output, maka untuk variabel ABK nilai rata-rata VIU 0,09, variabel lampu nilai rata-rata VIU 1,11, variabel palkah nilai rata-rata VIU 0,99 dan variabel trip nilai rata-rata VIU 0,48. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk variabel ABK 5 unit, variabel lampu 5 unit , variabel palkah 5 unit dan variabel trip 2 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk variabel ABK 22 unit, variabel lampu 0 unit, variabel palkah 13 unit dan variabel trip 9 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk variabel ABK 3 unit, variabel lampu 27 unit , variabel palkah 12 unit dan variabel trip 0 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0.5 pada variabel trip berjumlah 19 unit kapal Lampiran 24. Bulan Agustus nilai pemanfaatan variabel input VIU hasil penghitungan dengan menggunakan single output, maka untuk variabel ABK nilai rata-rata VIU 0,99, variabel lampu nilai rata-rata VIU 1,03, variabel palkah nilai rata-rata VIU 1,06 dan variabel trip nilai rata-rata VIU 0,69. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk variabel ABK yaitu 3 unit, variabel lampu 4 unit, variabel palkah 3 unit dan variabel trip 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5– 0,99 untuk variabel ABK 16 unit, variabel lampu 8 unit, variabel palkah 5 unit dan variabel trip 15 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk variabel ABK 12 unit, variabel lampu 19 unit, variabel palkah 23 unit dan variabel trip 3 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel trip berjumlah 11 unit kapal Lampiran 25. Gambar 15 memperlihatkan persentase jumlah unit kapal purse seine yang pemanfaatan kapasitas penangkapannya tidak optimum erat kaitannya dengan tingkat pemanfaatan variabel input trip. Apabila pencapaian tingkat pemanfaatan kapasitas belum optimum masih ada peluang untuk meningkatkannya melalui berbagai upaya. Upaya tersebut dapat berupa pengurangan atau penambahan baik input maupun outputnya Kirkley and Squire, 1999. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai VIU 4 trip 1, rata-rata diperoleh 72 24 unit kapal setiap bulannya. Kapal purse seine yang mencapai nilai VIU 4 trip = 1 optimum umumnya setara dengan 4 trip setiap bulannya. Kapal purse seine yang beroperasi 4 trip perbulan berarti tidak optimum memanfaatkan variabel input ini. Tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input lampu dan palkah pada umumnya hampir merata pada semua unit kapal setiap bulannya yaitu di atas pemanfaatan optimum VIU1. Kapal-kapal purse seine Aceh Besar umumnya menggunakan kekuatan lampu 11.000–16.000 watt dan volume palkah 6–9 m 3 . Berdasarkan hasil perhitungan, penangkapan menjadi lebih maksimal dengan kekuatan lampu 13.000 watt dan volume palkah 7 m 3 . Sehingga kapal-kapal purse seine yang menggunakan kekuatan lampu 16.000 watt dan volume palkah 9 ton agar menguranginya, Tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input ABK pada umumnya juga merata pada semua unit kapal purse seine Aceh Besar di setiap bulannya yaitu di bawah pemanfaatan optimum VIU1. Kapal purse seine di peraian Aceh Besar umumnya menggunakan ABK berjumlah 15–20 orang. Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah ABK optimum untuk kegiatan penangkapan berjumlah 17 orang. Kapal purse seine yang menggunakan 15 orang ABK dapat menambahnya, sehingga tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan menjadi lebih optimal. Sadhotomo et al. 1986 menyatakan bahwa semakin lama kapal purse seine di laut ternyata bukan juga penyebab kenaikan laju tangkap, akan tetapi secara keseluruhan fluktuasi laju tangkap cenderung lebih dipengaruhi oleh fluktuasi tahunan daripada lamanya kapal di laut.

5.2 Analisis Bioekonomi Perikanan Purse Seine