Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah ABK optimum untuk kegiatan penangkapan berjumlah 17 orang. Kapal purse seine yang menggunakan 15 orang
ABK dapat menambahnya, sehingga tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan menjadi lebih optimal. Sadhotomo et al. 1986 menyatakan bahwa semakin lama
kapal purse seine di laut ternyata bukan juga penyebab kenaikan laju tangkap, akan tetapi secara keseluruhan fluktuasi laju tangkap cenderung lebih dipengaruhi
oleh fluktuasi tahunan daripada lamanya kapal di laut.
5.2 Analisis Bioekonomi Perikanan Purse Seine
Estimasi keseimbangan bioekonomi dengan pendekatan pengelolaan perikanan merupakan salah satu alternatif pengelolaan sumberdaya perikanan
secara berkelanjutan dengan pertimbangan biologi dan ekonomi. Tujuan utama pendekatan bioekonomi adalah aspek ekonomi dengan kendala aspek biologi
sumberdaya perikanan, dengan indikator terdiri atas: hasil tangkapan optimal, effort
optimal dan rente optimal.
5.2.1 Biaya penangkapan
Aspek ekonomi perikanan yang diperhitungkan adalah faktor harga dan biaya. Beberapa asumsi dalam model Gordon-Schaefer menurut Fauzi 2004
adalah biaya per satuan upaya c dan harga per satuan output adalah konstan dan hanya faktor penangkapan yang diperhitungkan. Ketiga asumsi tersebut
dipergunakan dalam penelitian optimasi purse seine. Berdasarkan asumsi tersebut, maka biaya penangkapan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah total
pengeluaran rata-rata unit penangkapan ikan, meliputi biaya operasional dan biaya penyusutan per trip penangkapan.
Biaya pengoperasian purse seine dibagi dalam biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan dan jumlahnya tetap. Biaya
tetap digunakan untuk perawatan kapal, perawatan mesin, perawatan lampu, dan perawatan dinamo lampu. Biaya tidak tetap adalah semua biaya yang dikeluarkan
dalam jumlah yang tidak tetap setiap melakukan operasi penangkapan. Biaya ini dapat berubah sesuai dengan kebutuhan operasional penangkapan. Biaya ini
digunakan untuk biaya operasional penangkapan yang terdiri dari kebutuhan solar, minyak tanah, oli, gemuk, es balok, konsumsi nelayan dan air tawar. Upah ABK
bersifat tidak tetap dalam jumlah rupiah tetapi bersifat tetap dalam sistem bagi hasil. Tabel 7 menunjukkan pengeluaran rata-rata per trip unit purse seine.
Tabel 7 Rata-rata pengeluaran per trip unit purse seine
No Komponen Biaya
Harga Rp Persentase
1 Biaya Operasional
Solar Oli
Minyak Tanah Bensin
Ransum Air Tawar
Es 3.015.000
170.000 64.000
112.500 350.000
100.000 200.000
65,38 5,76
2,73 1,79
1,.22 5,69
10,41 Total
4.011.500 100
Berdasarkan Tabel 7 biaya penangkapan per trip c alat tangkap purse seine di Kabupaten Aceh Besar Rp 4.011.500, dengan persentase terbesar pada
pembelian solar sebesar Rp 3.015.000. Hal ini disebabkan harga bahan bakar minyak BBM yang sangat tinggi untuk para nelayan yaitu Rp 4.500. Alokasi
biaya pengoperasian lebih banyak terpakai untuk pembelian solar sebagai bahan bakar utama yang dipakai untuk mengoperasikan purse seine, sehingga
mendorong nelayan untuk menaikkan harga jual hasil tangkapan untuk mengimbangi biaya operasional yang meningkat.
5.2.2 Harga ikan hasil tangkapan