17 mengukur-menimbang yang butir-butir pertanyaannya berisikan pilihan yang
berjenjang Budiaji 2013. Data dikumpulkan secara langsung di lokasi penelitian melalui wawancara dengan responden interview dan kuesioner.
3. Analisis SWOT
Perencanaan konservasi mangrove sesuai dengan potensi dan permasalahan hasil kajian, dianalisis dengan SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pengelolaan yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan
peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. SWOT adalah singkatan dari
lingkungan internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats. Analisis SWOT membandingkan antara faktor
eksternal dan internal Rangkuti 2014.
Hal pertama yang dilakukan dalam menentukan matriks SWOT adalah mengetahui faktor strategi internal IFAS dan faktor strategi eksternal EFAS
Rangkuti 2014. Penentuan berbagai faktor, bobot setiap faktor dan tingkat kepentingan setiap faktor didapatkan dari hasil wawancara dengan orang-orang
yang berkompeten dibidangnya dan disesuaikan dengan kondisi di lapang. Hal ini dilakukan agar sifat obyektif dari analisis ini dapat diminimalkan.
a. Cara penentuan faktor strategi internal:
1. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan dari kegiatan pengelolaan.
2. Memberi bobot masing-masing faktor tersebut sesuai dengan tingkat kepentingannya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,00.
3. Menghitung rating kolom 3 untuk masing-masing faktor berdasarkan pengaruhrespon faktor-faktor tersebut terhadap pengelolaan ekosistem
mangrove nilai : 4 = sangat penting, 3 = penting, 2 = cukup penting, 1 = kurang penting.
4. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasil dari perkalian ini
akan berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor.
b. Cara penentuan faktor strategi eksternal:
1. Menentukan faktor-faktor yang menjadi peluang serta ancaman dari
kegiatan pengelolaan. 2.
Memberi bobot masing-masing faktor tersebut sesuai dengan tingkat kepentingannya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,00.
3. Menghitung rating kolom 3 untuk masing-masing faktor berdasarkan
pengaruhrespon faktor-faktor tersebut terhadap pengelolaan ekosistem mangrove nilai : 4 = sangat penting, 3 = penting, 2 = cukup penting, 1 =
kurang penting.
4. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya akan berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor.
c. Pembuatan Matriks SWOT Setelah matriks IFAS dan EFAS selesai, selanjutnya unsur-unsur tersebut
dihubungkan dalam matrik untuk memperoleh beberapa alternatif strategi. Dalam
menentukan strategi yang terbaik, dilakukan pemberian bobot yang berkisar antara 0,0-1,0 dimana 0,0 berarti tidak penting dan nilai 1,0 berarti sangat penting.
Disamping itu diperhitungkan rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala 4 hingga 1, yaitu dari sangat baik sampai kurang baik.
Selanjutnya antara bobot dan rating dikalikan untuk menghasilkan skor Rangkuti 2014. Setelah masing-masing SWOT diperhitungkan skornya, selanjutnya unsur-
unsur tersebut keterkaitan dalam bentuk matriks untuk memperoleh beberapa alternatif strategi. Adapun matriks SWOT disajikan pada tabel 2 dibawah ini:
Tabel 2 Matriks SWOT
IFAS EFAS
STRENGHTS S Tentukan Faktor
Kekuatan Internal WEAKNESSES W
Tentukan Faktor Kelemahan
Internal OPPORTUNIES O
Tentukan Faktor Peluang
eksternal Strategi S- O
Strategi Menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang Strategi W-O
Strategi meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
TREATHS T Tentukan Faktor
ancaman eksternal
Strategi S-T Strategi menggunakan
kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi W-T Strategi meminimalkan
kelemahan untuk mengundari ancaman
1 Strategi kekuatan – Peluang
Strategi ini didasarkan pada pemanfaatan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2 Strategi Kekuatan-Ancaman
Strategi ini didasarkan pada pengumuman seluruh kekuatan untuk mengatasi ancaman
3 Strategi Kelemahan-Peluang
Strategi ini diterapkan berdarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada
4 Strategi Kelemahan-Ancaman
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta mengindari ancaman.