Puncak hujan di wilayah Ma kemiringan arah datangnya
bulan Juni-Juli-Agustus Ha
Gamba
4.1.4. Pola hujan be
Pola hujan berbeda mempunyai pola yang berbe
Menurut Hamada et al. 2002 ditemui di wilayah- wilayah
jelas. Sedangkan di dalam sebagian wilayah Gorontal
Indonesia Gambar 1.
Gambar
Di wilayah Gorontal sebesar 1418 mm. Rata-rata
berkisar 150 mm. Pada w
50 100
150 200
250 300
350 400
450
Jan
C H
m m
50 100
150 200
250 300
350 400
450
Jan
C H
m m
Maluku mungkin disebabkan oleh efek orogr ya angin pada punggung gunung arah tengga
Hamada et al. 2002.
bar 14. Pola hujan lokal di Maluku.
berbeda dengan variasi musiman tidak jelas
da diperoleh di wilayah Gorontalo dimana pol rbeda dari pola muson, equatorial dan lokal Ga
2002, terdapat pola hujan berbeda di Indon yah dengan variasi musim hujan dan kemarau y
lam penelitian Aldrian dan Susanto 2003 talo yang tidak masuk dalam tiga pola hujan
bar 15. Pola hujan wilayah Gorontalo.
ontalo, curah hujan tahunannya tidak terlalu ting ata curah hujan bulanan pada bulan Januari – J
wilayah tersebut, curah hujan mengalami pe
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nop Des Maluku
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nop Des Gorontalo
ografik yaitu ggara selama
las
pola hujan Gambar 15.
ndonesia yaitu u yang tidak
2003, terdapat hujan dominan
tinggi yaitu – Juni hanya
i penurunan
terjadi mulai bulan Juli hingga September, dan mulai mengalami peningkatan pada bulan Oktober Gambar 15. Pada analisis selanjutnya, wilayah Gorontalo
dengan pola hujan berbeda tidak digunakan dalam tahapan validasi dan koreksi data satelit TRMM.
4.2. Pemilihan stasiun hujan dan grid TRMM
Pemeriksaan dan analisis data stasiun hujan dan grid TRMM di seluruh wilayah studi dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu membuat plot secara
spasial seluruh stasiun dan grid TRMM yang ada di wilayah studi analisis tahap 1, memilih stasiun hujan dengan ketersediaan data lebih dari 75 analisis
tahap 2 dan memilih stasiun serta grid TRMM yang akan digunakan untuk membangun model persamaan penduga hujan bulanan analisis tahap 3. Selain
itu, juga dilakukan pemeriksaan kendali mutu quality control data hujan pada analisis tahap 2 menggunakan cross validation. Hasil pemeriksaan dan pemilihan
stasiun hujan dan Grid TRMM di masing-masing wilayah studi ditunjukkan pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 diperoleh bahwa untuk setiap wilayah kecuali
Maluku dipilih grid dengan ukuran sama yaitu 2 x 2 4 grid. Daftar stasiun dan grid TRMM terpilih ditunjukkan pada Lampiran 4.
Tabel 3. Perbandingan jumlah stasiun dan grid TRMM hasil pemeriksaan dan pemilihan stasiun
No Wilayah
Analisis Tahap 1 Analisis Tahap
2 Analisis Tahap
3
Pola hujan Total
stasiun Grid
Sta. terpilih
75 Grid
Sta. terpilih
Grid
1
Lampung Muson
59 27
38 21
14 4
2 Jawa Timur
Muson 172
44 40
20 9
4
3 Kalimantan
selatan Muson
78 27
64 24
17 4
4
Sumatera Utara Equatorial
88 46
39 22
7 4
5
Kalimantan Barat
Equatorial 87
48 31
26 7
4
6
Maluku Lokal
7 7
7 7
3 3
Pemilihan stasiun hujan dan grid TRMM, dilakukan dengan pertimbangan bahwa di dalam setiap grid TRMM terdiri dari satu stasiun hujan. Hal tersebut