2.9. Analisis Multikriteria Spasial
Analisis MultikriteriaMulticriteria Evaluation MCE secara umum didefinisikan sebagai sebuah cara pengambilan keputusan dan sebuah alat matematis
yang memungkinkan perbandingan dari berbagai alternatif atau skenario berdasarkan banyak kriteria, seringkali konflik, dengan tujuan memberi petunjuk pada pengambil
keputusan untuk mengambil tindakan yang adilobjektif Roy dalam Chakkar dan Mousseau, 2007.
Diagram alur pada Gambar 4.2 menunjukkan skema umum analisis multi kriteria. Analisis multi kriteria spasial merupakan analisis multi kriteria dalam
konteks spasial dimana pilihan alternatif, kriteria, dan unsur lainnya secara eksplisit mengandung informasi spasialkeruangan Chakkar et. al., 2007.
Setelah proses identifikasi dan persiapan terhadap kriteria yang akan digunakan, tahapan selanjutnya adalah menghitung dan mengkuantifikasi pengaruh
relatifsignifikansi dari masing-masing kriteria . Seringkali masing-masing kriteria memiliki pengaruh yang berbeda terhadap hasil yang dikeluarkan. Untuk mengetahui
besaran pengaruh kuantitatif dari masing-masing kriteria, setiap kriteria harus diurutkan berdasarkan tingkat pengaruhnya dengan menggunakan prosedur
pengurutanrangking dan pembobotanweighting. Penetapan rangking dan bobot dalam analisis multikriteria ini merupakan bagian yang paling sulit sehingga
memerlukan proses diskusi, verifikasi lapang dan modifikasi yang berulang untuk mendapatkan hasil yang baik Luo et. al., 2009. Beberapa prosedur pengurutan dan
pembobotan diantaranya adalah rating, rangking, dan Pairwise comparison. Ketiga metode ini hanya menghasilkan perkiraan relatif dari nilai bobot
sehingga semakin besar jumlah kriterianya semakin kecil kecocokan metode-nya. Metode ini sebaiknya hanya digunakan pada kasus dimana jumlah kriterianya hanya
sedikit.
Beberapa metode yang digunakan dalam analisis multikriteria MCE diantaranya, 1 Boolean combination,
2 index overlay, 3 algebraic combination, 4 Bayesian Probability,
5 Dempster-Shafer Theory, 6 Weighted linear faktor atau lebih dikenal dengan analytical hierarchy processAHP, 7 fuzzy logic dan vectorial fuzzy
modelling . Pilihan-pilihan metode ini tergantung pada kompleksitas data yang tersedia
Liu et. al.,2009. Hasil akhir proses analisis spasial memungkinkan data-data dari berbagai
sumber tersebut diolah bersama secara terintegrasi dengan menjadikan atribut posisi geografis sebagai faktor penghubung kunci. Proses ini merupakan analisis yang
dilakukan dengan tujuan mendapatkan unit spasial baru yang diasumsikan homogen dimana pada unit tersebut terdapat seluruh informasi yang akan dijadikan dasar
penetapan lahan tersedia.
Alternatif potensi Kriteria evaluasi
Hambatan Fungsi objektif
Preferensi Agregasi lokal
Solusi yang layak Solusi tidak dominan
Analisis sensitifitas kuat Rekomendasi
Skor Tabel kinerja
Preferensi Agregasi
Analisis sensitifitas kuat Rekomendasi
a b
Gambar 1. Skema metode analisis multikriteria a diskret dan b kontinyu Chakkar et. al., 2007
III. METODE PENELITIAN
3.1. Alur Kerangka Pemikiran Penelitian