Latar Belakang Analisis Infiltrasi Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga
                                                                                dihasilkan  dapat  membantu  menaikkan  permeabilitas  dan  laju  infiltrasi  tanah Asdak, 2002.
Serasah  atau  bahan  organik  yang  merupakan  sisa  dari  tumbuhan  dan binatang yang telah mengalami pelapukan berperan sebagai perekat butiran lepas
menjadi  agregat,  sehingga  mempengaruhi  sifat  fisik  tanah  Buckman  dan  Brady, 1969.  Bahan  organik  dapat  meningkatkan  kemantapan  agregat,  kecepatan
infiltrasi, dan memperbaiki aerasi tanah, sehingga tata air dan udara tanah menjadi lebih  baik  dan  dapat  menunjang  pertumbuhan  tanaman.  Seperti  yang  dikatakan
oleh  Kertonegoro  1981  bahwa  bahan  organik  mempengaruhi  kemantapan agregat dan kemampuan tanah menahan air.
II.4.
Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan land use merupakan bentuk intervensi campur tangan manusia terhadap sumberdaya lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya,
baik  materil  maupun  spiritual  Arsyad,  2006.  Kebutuhan  tersebut  termasuk kebutuhan  primer  maupun  kebutuhan  sekunder,  atau  dalam  istilah  lain  yaitu
kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
Penggunaan  lahan  berpengaruh  besar  terhadap  laju  infiltrasi  tanah. Pengaruh penggunaan lahan ini berkaitan dengan vegetasi dan teknik pengolahan
tanah.  Perbedaan  kerapatan  tanaman  dan  teknik  pengolahan  tanah  pada penggunaan  lahan  dapat  memberikan  pengaruh  yang  berbeda  terhadap  besarnya
laju  infiltrasi  tanah.  Yanrilla  2001  mengemukakan  bahwa  laju  infiltrasi  hutan lebih tinggi dibandingkan dengan laju infiltrasi pada penggunaan lahan semak dan
lahan  pertanian.  Jenis  tanaman  semusim  yang  ditanam  pada  lahan  pertanian memiliki  akar  yang  dangkal  dengan  penyerapan  air  yang  sedikit  sehingga
kandungan air tanah tinggi dan laju infiltrasi menjadi rendah.
Isyari  2005  juga  mengemukakan  laju  infiltrasi  pada  penggunaan  lahan hutan,  tegalan,  dan  semak  lebih  tinggi  daripada  laju  infiltrasi  penggunaan  lahan
pemukiman.  Pemadatan  yang  terjadi  akibat  aktivitas  manusia  menurunkan  laju infiltrasi. Sofyan 2006 menyatakan bahwa laju infiltrasi tanah hutan lebih tinggi
daripada  laju  infiltrasi  tanah  pada  lahan  tegalan  dan  lahan  agroforestry. Kandungan  bahan  organik  dan  jumlah  pori  makro  yang  tinggi  menjadi  faktor
utama  tingginya  laju  infiltrasi  lahan  hutan  dibandingkan  laju  infiltrasi  lahan tegalan  maupun  lahan  agrofrestry.  Lahan  tegalan  dan  lahan  agroforestry
mengalami proses pengolahan tanah. Namun pengolahan tanah pada lahan tegalan lebih  intensif  daripada  pengolahan  tanah  pada  lahan  agroforestry  sehingga  laju
infiltrasi lahan agroforestry lebih tinggi daripada laju infiltrasi lahan tegalan.
                                            
                