Kuat Jaringan networking peserta program posdaya adalah interaksi dan
Jayalihat tabel 6. Secara lengkap Tabel 5 menyajikan berbagai jenis profesi penduduk Desa Cikarawang.
Tabel 5. Sebaran Penduduk menurut Mata Pencaharian di Desa Cikarawang 2010 No. Mata
Pencaharian Persentase
1. Petani dan Buruh Tani
35,9 2.
Pembantu Rumah Tangga 20,1
3. Karyawan Swasta
14,8 4. Pensiunan
PNSTNIPOLRI 14,1
5. PNS 11,7
6. Lain-lain 3,4
Jumlah 100,0
Sumber: Data potensi Desa Cikarawang 2010
Desa Cikarawang memiliki empat kelompok tani yang secara jelas disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 6 .
Kelompok Tani di Desa Cikarawang 2010 No.
Nama Kelompok Tani Jumlah Anggota
1 Kelompok Tani Hurip
125 Orang 2
Kelompok Tani Mekar 100 Orang
3 Kelompok Tani Setia
100 Orang 4
Kelompok Tani Subur Jaya 100 Orang
Sumber:Data potensi Desa Cikarawang 2010
Gambaran Kegiatan Posdaya Desa Cikarawang Posdaya Mandiri Terpadu
Sejak tahun 2007 P2SDM LPPM IPB telah mengembangkan posdaya di kota dan Kabupaten Bogor. Posdaya Pos Pemberdayaan Keluarga adalah sebuah
upaya pemberdayaan masyarakat dengan menghidupkan modal sosial kegotongroyongan pemberdayaan dan kemandirian di masyarakat. Posdaya
bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia IPM melalui empat bidang utama kegiatan, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Kewirausahaan dan
Lingkungan. Bentuk kerjasama kemitraan untuk pengembangan masyarakat. Pada tahun 2009, P2SDM LPPM IPB bekerjasama denagan PT. AkzoNobel Car
Refinishes Indonesia ANCRI melaksanakan program pemberdayaan masyarakat melalui posdaya di Desa Cikarawang berbasis kelompok tani. Kelompok tani
dianggap memiliki peran yang sangat penting dan strategis untuk memberdayakan masyarakat di Desa Cikarawang. Kelompok tani menjadi wadah bagi para petani
untuk belajar, berdiskusi, bertukar pengalaman dan untuk menyalurkan aspirasi para petani.
Posdaya Mandiri Terpadu dibentuk melalui lokakarya mini yang dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2009 di Balai Desa Cikarawang yang
dihadiri oleh 85 peserta berasal dari P2SDM LPPM IPB, aparat desa, tokoh masyarakat, dan berbagai perwakilan kelembagaan yang ada di masyarakat
kelompok tani, PAUD, Posyandu, pemuda, dan DKM. Posdaya dibentuk dengan nama Mandiri Terpadu. Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan di Posdaya
Mandiri Terpadu berasal dari keswadayaan anggota-anggota dan bantuan donatur- donatur. Unsur kepengurusan Posdaya Mandiri Terpadu meliputi Koordinator
Umum, Sekretaris dan Bendahara. Dikarenakan cakupan wilayah kegiatan yang luas, maka koordinator umum dibantu oleh koordinator dari masing-masing
dusun. Koordiantor Dusun dibantu oleh 4 orang koordinator bidang yang menjadi fokus kegiatan Posdaya. Adapun beberapa kegiatan Posdaya Mandiri Terpadu
Desa Cikarawang yaitu, Intensifikasi Pertanian ubi jalar, pengembangan varietas unggul, pengembangan alat pengupas ubi jalar, pengembangan pertanian organik
ubi jalar dan pembentukan koperasi.
Selain itu, terdapat beberapa program lain yang termasuk dalam empat bidang utama program Posdaya, diantaranya 1 bidang Kesehatan yaitu pelatihan
kader Posyandu dan Posbindu Lansia, 2 bidang Pendidikan yaitu pelatihan guru PAUD, Asosiasi PAUD Cikarawang, APE, Pembinaan Remaja dan Perpustakaan
Warga, 3 bidang Lingkungan yaitu saung Posdaya, lanjutan komposting, pelatihan pengolahan sampah plastik, komposting skala RT, Gerakan Lingkungan
Sehat, Kebun Bergizi, pengembangan pertanian organik dan TOGA, 4 bidang Ekonomi yaitu pembinaan potensi kerajinan dan usaha ekonomi mikro,
pengembangan koperasi dan pertanian, peternakan, dan perikanan.
Berdasarkan proses terbentuknya Posdaya Mandiri Terpadu dan program- program yang dilaksanakan, model pengembangan masyarakat yang digunakan
lebih cenderung kepada model perencanaan sosial. Perencanaan sosial menunjuk pada proses pragmatis untuk menentukan keputusan dan menetapkan tindakan
dalam memecahkan masalah sosial tertentu. Perencanaan sosial lebih berorientasi pada ”tujuan tugas” task goal daripada ”tujuan proses”. Sistem klien
perencanaan sosial umumnya adalah kelompok-kelompok yang kurang beruntung disadvantage groups atau kelompok rawan sosial ekonomi. Pekerja sosial
berperan sebagai perencana sosial yang memandang mereka sebagai “konsumen” atau “penerima pelayanan”. Keterlibatan para penerima pelayanan dalam proses
pembuatan kebijakan, penentuan tujuan, dan pemecahan masalah bukan merupakan prioritas karena pengambilan keputusan dilakukan oleh para pekerja
sosial di lembaga-lembaga formal. Para perencana sosial dipandang sebagai ahli expert dalam melakukan penelitian, menganalisis masalah dan kebutuhan
masyarakat, serta dalam mengidentifikasi, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program pelayanan kemanusiaan
Profil Progam-Program Posdaya Mandiri Terpadu Pengembangan Jambu Kristal
Desa Cikarawang tidak akan terkenal seperti sekarang ini bila tidak ada jambu kristal. Namun, buah yang dikenal hanya ada di desa ini pun tidak akan
banyak diketahui orang bila Pos Pemberdayaan Keluarga Posdaya tidak terbentuk. Sejak dibentuk Posdaya Mandiri Terpadu, warga Desa Cikarawang
yang enggan menanam jambu kristal jadi tertarik. Jambu kristal yang menjadi salah satu produk unggulan Posdaya Mandiri Terpadu sebenarnya berasal dari
Taiwan. Dari 13 orang penanam jambu kristal, kini sudah ada sekitar 35 orang dengan 7.000 pohon. Jambu kristal tak ubahnya jambu Bangkok. Disebut kristal,
karena jambu ini memiliki keistimewaan yang unik. Kulit permukaannya putih dan lapisan dalamnya pun putih, bahkan hampir tanpa biji, sehingga semuanya