Kontribusi status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

(1)

i

KONTRIBUSI STATUS SOSIAL EKONOMI, PARTISIPASI

DAN PEMAHAMAN ANGGOTA TERHADAP TINGKAT

KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN EKONOMI

DALAM PROGRAM CSR SARIHUSADA

(Penelitian Survei di Rumah Srikandi, Kampung Badran, RW XI, Bumijo, DIY)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh: Yeni Nur Prilanita

NIM: 091324039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

(3)

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

ALLAH SWT dan Nabi Muhammad SAW Bapak Isbani Pratama dan Ibu Sudariyah Syaiful Annas (Alm) dan Oksya Daffa Nararya Dreamers and Bongers

Keluarga Besar Pendidikan Ekonomi 2009 Almamaterku Universitas Sanata Dharma


(5)

v

MOTTO

* * * *

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS (Al-Inshirah) 94:5-8)

“Hidup ini tidak boleh sederhana.

Hidup ini harus besar, hebat, kuat, luas dan bermanfaat.

Yang sederhana itu adalah sikapnya. Sehingga jika semakin besar yang

Anda inginkan, harus semakin sederhana sikap Anda.

Sederhananya, lakukan yang harus Anda Lakukan, hindari yang harus Anda

hindari, lalu perhatikan apa yang terjadi.” - Mario Teguh -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

(7)

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(8)

viii

ABSTRAK

KONTRIBUSI STATUS SOSIAL EKONOMI, PARTISIPASI DAN PEMAHAMAN ANGGOTA TERHADAP TINGKAT

KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DALAM PROGRAM CSR SARIHUSADA

Penelitian Survei di Rumah Srikandi, Kampung Badran, RW XI, Bumijo, DIY Yeni Nur Prilanita

Universitas Sanata Dharma 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di Rumah Srikandi, Kampung Badran, RW XI, Bumijo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan April 2013. Populasi dari penelitian ini adalah anggota Amal Srikandi dalam program CSR Sarihusada yang berjumlah 40 orang. Sampel diambil dengan teknik sampel jenuh. Data dikumpulkan menggunakan wawancara dan kuesioner. Uji instrumen berupa uji validitas dan reliabelitas hanya digunakan pada variabel partisipasi anggota. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) status sosial ekonomi anggota tidak berkontribusi secara signifikan terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada (nilai sig. 0,517 > = 0,05), (2) partisipasi anggota tidak berkontribusi secara signifikan terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada (nilai sig. 0,545 > = 0,05), (3) pemahaman anggota tidak berkontribusi secara signifikan terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada (nilai sig. 0,662 > = 0,05), (4) status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman anggota secara bersama-sama dapat menjelaskan tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada sebesar 2,4% (Rsquare =


(9)

ix

ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF ECONOMIC SOCIAL STATUS, PARTICIPATION AND COMPREHENSION OF MEMBERS TOWARD

THE SUCCESS RATE OF ECONOMIC EMPOWERMENT IN CSR SARIHUSADA PROGRAM

A Survey in Rumah Srikandi, Kampung Badran, RW XI, Bumijo, DIY Yeni Nur Prilanita

Sanata Dharma University 2013

The purpose of this study is to find out the contribution of economic social status, participation and comprehension of members toward the success rate of economic empowerment in CSR Sarihusada program.

This study is an explanatory study that was conducted in Rumah Srikandi, Kampung Badran, RW XI, Bumijo, Yogyakarta Special Territory in April, 2013. The population of this study are 40 members of Amal, Srikandi in CSR programs. The samples were taken by a saturated sample technique.The data were gathered by interview and questionnaire. Test instruments such as validity and reliability are used only on the variable participation of members. The data analysis technique is the regression linear analysis.

The result of this study indicates that: (1) economic social status of members do not have a significant contribution to the success rate of economic empowerment in CSR Sarihusada program (sign value 0,517 > α= 0,05); (2) participation of members do not have a significant contribution to the success rate of economic empowerment in CSR Sarihusada program (sign value 0,545 > α= 0,05); (3) the comprehension of members do not have a significant contribution to the success rate of economic empowerment in CSR Sarihusada program (sign value 0,662 > α= 0,05); (4) economic social status, participation and comprehension of member simultaneously can explain the success rate of economic empowerment in CSR Sarihusada program (2,4% (Rsquare = 0,024).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, kasih dan karunia-Nya yang tidak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan, program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, tidak sedikit pihak yang turut terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan bantuan yang tidak terhingga dari:

1. Allah SWT yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

2. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ., Rektor Universitas Sanata Dharma yang memberikan kesempatan pada penulis untuk memperoleh pendidikan terbaik selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

3. Romo C. Kuntoro Adi, SJ., M.A., M.Sc., Ph.D.,wakil rektor III Universitas Sanata Dharma, yang membimbing penulis selama berproses dalam kegiatan kemahasiswaan.

4. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.


(11)

xi

5. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

6. Bapak Dr. Constantinus Teguh Dalyono, M.S. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah membimbing dan meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan dan semangat.

7. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang dengan penuh ketelitian dalam memeriksa skripsi ini.

8. Bapak Y.M.V Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku dosen tamu penguji dalam skripsi ini.

9. Bapak Drs. Joko Wicoyo, M.Si. yang telah meluangkan waktunya untuk mengoreksi abstract penulis.

10. Bapak Joko Sularno selaku ketua RW Kampung Badran RW XI atas kesediaannya memberikan ijin penelitian.

11. Mbak Titin yang selalu memberikan informasi dan membantu dalam kelancaran selama masa perkuliahan dan pembuatan skripsi penulis.

12. Bapak Isbani Pratama dan Ibu Sudariyah, selaku orangtua saya. Terimakasih atas doa, semangat, dukungan serta kasih sayang yang telah diberikan selama ini.

13. Ririska Vakta Ninda, Darmawati Susanti dan Atika Puspitasari Wijayanti, terimakasih atas waktu dan kesetiaannya dalam suka maupun duka selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(12)

(13)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Corporate Social Responsibility ... 10

2. Status Sosial Ekonomi Anggota ... 13

3. Partisipasi Anggota ... 18

4. Pemahaman Anggota ... 20

5. Tingkat Keberhasilan Pemberdayaan Ekonomi dalam Program CSR Sarihusada ... 22

B. Hipotesis ... 23

1. Kerangka Berpikir ... 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(14)

xiv

2. Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel ... 30

1. Populasi ... 30

2. Sampel ... 30

D. Data yang Dicari ... 30

1. Data Primer ... 30

2. Data Sekunder ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

1. Pengumpulan Data Primer ... 31

2. Pengumpulan Data Sekunder ... 37

F. Teknik Analisis Data ... 38

1. Analisis Deskriptif ... 38

a. Deskripsi Status Sosial Ekonomi Responden ... 38

b. Deskripsi Partisipasi Responden ... 44

c. Deskripsi Pemahaman Responden ... 48

d. Deskripsi Tingkat Keberhasilan Pemberdayaan Ekonomi Responden ... 51

2. Uji Hipotesis ... 52

a. Uji Prasyarat ... 52

1) Uji Normalitas ... 52

2) Uji Linieritas ... 53

b. Uji Hipotesis ... 54

1) Uji Asumsi Klasik ... 54

a) Uji Multikolinieritas ... 54

b) Uji Heteroskedastisitas ... 55

c) Uji Autokorelasi ... 55

2) Analisis Regresi Berganda ... 56

3) Uji F ... 57

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 61

A. Rumah Srikandi ... 61

B. Pemberdayaan Ekonomi ... 65


(15)

xv

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 75

A. Deskripsi Responden ... 76

1. Deskripsi Data tentang Karakteristik Responden ... 76

2. Deskripsi Data tentang Status Sosial Ekonomi Responden . 77 3. Deskripsi Data tentang Partisipasi Responden ... 83

4. Deskripsi Data tentang Pemahaman Responden ... 87

5. Deskripsi Data tentang Tingkat Keberhasilan Program Pemberdayaan Ekonomi ... 88

B. Analisis Data ... 90

1. Pengujian Prasyarat ... 90

a. Uji Normalitas ... 90

b. Uji Linieritas ... 91

2. Pengujian Asumsi Klasik ... 92

a. Uji Multikolieritas ... 92

b. Uji Heteroskedastisitas ... 94

c. Uji Autokorelasi ... 95

d. Rangkuman dari Hasil Uji Asumsi Klasik ... 96

C. Pengujian Hipotesis ... 96

D. Pembahasan ... 101

BAB VI SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 116

A. Kesimpulan ... 116

B. Keterbatasan ... 117

C. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 119

LAMPIRAN ... 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian ... 32

Tabel III.2 Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggota ... 36

Tabel III.3 Hasil Uji Reliabelitas ... 37

Tabel III.4 Mean dan Standar Deviasi Variabel Status Sosial Ekonomi Responden ... 42

Tabel III.5 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Status Sosial Ekonomi ... 43

Tabel III.6 Frekuensi Anggota Mengikuti Rapat atau Pertemuan ... 44

Tabel III.7 Frekuensi Anggota dalam Memberikan Saran atau Usulan .... 45

Tabel III.8 Pengukuran Anggota dalam Memanfaatkan Fasilitas Tabungan ... 45

Tabel III.9 Frekuensi Anggota dalam Memanfaatkan Fasilitas Tabungan ... 45

Tabel III.10 Pengukuran Anggota dalam Memanfaatkan Fasilitas Pinjaman ... 45

Tabel III.11 Frekuensi Anggota dalam Memanfaatkan Fasilitas Pinjaman ... 46

Tabel III.12 Mean dan Standar Deviasi Variabel Partisipasi Responden ... 46

Tabel III.13 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Partisipasi ... 47

Tabel III.14 Pengukuran Pemahaman Anggota ... 48

Tabel III.15 Mean dan Standar Deviasi Variabel Pemahaman Responden ... 49

Tabel III.16 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Pemahaman ... 50

Tabel III.17 Skala Likert Pengukuran Keberhasilan Program ... 51

Tabel IV.1 Jumlah Pendudukan RW 11 Badran ... 70


(17)

xvii

Tabel IV.3 Pendidikan Penduduk RW 11 Badran ... 71

Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 76

Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 76

Tabel V.3 Distribusi Frekuensi mengenai Pendidikan Responden ... 78

Tabel V.4 Distribusi Frekuensi mengenai Pekerjaan Responden ... 78

Tabel V.5 Distribusi Frekuensi mengenai Penghasilan Responden ... 80

Tabel V.6 Distribusi Frekuensi mengenai Status Kepemilikan Responden ... 81

Tabel V.7 Distribusi Frekuensi Kategori Status Sosial Ekonomi ... 82

Tabel V.8 Distribusi Frekuensi Kategori Partisipasi ... 83

Tabel V. 9 Pemanfaatan Fasilitas Tabungan Oleh Responden ... 85

Tabel V.10 Pemanfaatan Fasilitas Pinjaman Oleh Responden ... 86

Tabel V.11 Distribusi Frekuensi Kategori Pemahaman ... 87

Tabel V.12 Distribusi Frekuensi Kategori Keberhasilan Program Pemberdayaan Ekonomi ... 89

Tabel V.13 Hasil Uji Normalitas ... 91

Tabel V.14 Hasil Uji Linieritas ... 91

Tabel V.15 Hasil Uji Multikolinearitas ... 93

Tabel V.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 94

Tabel V.17 Hasil Uji Autokorelasi ... 95

Tabel V.18 Rangkuman Hasil Uji Asumsi Klasik ... 96

Tabel V.19 Pengujian Hipotesis ... 96

Tabel V.20 Model Summary ... 100

Tabel V.21 Anova ... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 122

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 127

Lampiran 3 Uji Prasyarat Normalitas dan Linieritas ... 129

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik ... 132

Lampiran 5 Uji Hipotesis ... 134

Lampiran 6 Data Induk Penelitian ... 136


(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, perusahaan memiliki peran yang penting dalam suatu negara. Bahkan dapat dikatakan bahwa peruhasaan yang besar merupakan sebuah icon bagi suatu negara yang maju pula. Tentu saja dalam menjalankan usahanya, suatu perusahaan tidak hanya bergerak di dalam perusahaan itu sendiri (lingkungan internal). Namun perusahaan pun membutuhkan lingkungan eksternal perusahaan seperti masyarakat luas khususnya konsumen yang menggunakan produk dari perusahaan tersebut dalam menyukseskan usahanya.

Konsumen merupakan sektor terpenting dalam perusahaan. Tanpa adanya konsumen, produk yang perusahaan tawarkan tidak ada yang menampung atau membeli sehingga dapat dikatakan perusahaan tersebut tidak memiliki income yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Dengan seperti itu, perusahaan tidak dapat mengembangkan usahanya bahkan akan terancam bangkrut.

Selain itu perusahaan dalam menjalankan usahanya tersebut sedikit banyak mengambil hak masyarakat luas. Sebagai contoh, dalam mobilitas produksi, perusahaan menggunakan jalan umum yang sama dengan masyarakat luas sehingga mengakibatkan kemacetan di beberapa ruas jalan utama selain itu tidak jarang pula perusahaan juga merusak lingkungan atau alam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(20)

Sebagai timbal balik atas “jasa” konsumen atau masyarakat pada umumnya, perusahaan memiliki tanggung jawab sosial atau sering disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Program tersebut ditujukan untuk masyarakat luas yang kurang mampu atau masyarakat yang dinilai membutuhkan bantuan dalam bentuk program CSR tersebut.

Salah satu perusahaan yang memiliki program CSR adalah perusahaan susu Sarihusada. Program CSR perusahaan berada di beberapa wilayah antara lain Jakarta, Klaten dan D.I Yogyakarta. Program CSR Sarihusada yang biasa dikenal dengan Rumah Srikandi yang bergerak dibeberapa bidang yaitu bidang pendidikan, kesehatan masyarakat serta pemberdayaan ekonomi.

Di Rumah Srikandi Badran, D.I Yogyakarta pun melakukan ketiga bidang program tersebut. Menurut ketua RW setempat, masyarakat yang menerima program tersebut adalah masyarakat yang memiliki latar belakang ekonomi menengah ke bawah. Dengan keterangan tersebut, mendukung opini awal bahwa penerima program adalah masyarakat yang membutuhkan atau masyarakat yang kurang mampu dalam hal finansial. Melihat kenyataan di lapangan tentu sesuai apabila program CSR tersebut salah satunya memberdayakan perekonomian masyarakat.

Program pemberdayaan ekonomi di Rumah Srikandi, Badran tersebut pernah tersendat di tahun-tahun awal pelaksanaannya. Apabila dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat yang kekurangan dalam hal finansial, sunguh “aneh” jika program tersebut tidak direspon dengan baik oleh masyarakat itu sendiri. Seperti yang dilangsir oleh newsletter edisi September 2012 yang


(21)

3

diterbitkan oleh Rumah Srikandi. Rumah Srikandi sempat tidak terurus dikarenakan minimnya dana dan tidak ada pendampingan intensif yang mengakibatkan kapasitas masing-masing anggota tidak dapat digunakan secara maksimal.

Saat ini program pemberdayaan ekonomi telah mengalami perkembangan ke arah yang positif. Walaupun program tersebut dapat dikatakan belum maksimal. Menurut pendamping program pemberdayaan ekonomi, Rahmadi, program pemberdayaan ekonomi memiliki kendala dalam pelaksanaannya yang timbul dari masyarakat itu sendiri. Kendala program pemberdayaan ekonomi antara lain kesadaran masyarakat, partisipasi serta persepsi masyarakat yang menganggap bahwa administrasi dalam program tersebut terlalu berbelit-belit. Tentu saja kendala-kendala program tersebut berkontribusi dengan tingkat keberhasilan atau tidaknya suatu program pemberdayaan ekonomi yang telah disusun.

Penulis pun hanya fokus terhadap permasalahan pada program yang di sebabkan oleh masyarakat penerima program pemberdayaan ekonomi sebab keberhasilan program tidak terlepas dari usaha masyarakat itu sendiri. Masyarakat pun dapat dikatakan sebagai faktor penentu keberhasilan. Penyebab dari masyarakat pun dapat dibagi menjadi status sosial ekonomi anggota, partisipasi anggota serta pemahaman anggota terhadap tingkat keberhasilan program pemberdayaan ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(22)

B. Identifikasi Masalah

Keberhasilan program pemberdayaan ekonomi tidak terlepas dari peran masyarakat penerima program itu sendiri. Walaupun program telah disusun dengan rapi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat tetapi masyarakat tidak merespon dengan baik maka program tersebut akan semakin menjauhi titik keberhasilan yang telah direncanakan.

Apabila melihat dari latar belakang masyarakat penerima program tersebut status ekonominya dapat digolongkan ke dalam menengah ke bawah sehingga masyarakat tersebut perlu dibantu untuk meningkatkan kondisi perekonomian mereka kearah yang lebih baik. Program yang diberikan oleh program CSR Sarihusada penulis rasa telah seseuai. Program tersebut berada di tengah masyarakat sehingga dalam pelaksanaanya pun mengajak masyarakat untuk ikut turun tangan secara langsung. Dari segi kebutuhan masyarakatnya, program tersebut pun dibutuhkan oleh masyarakat. Serta apabila masyarakat memanfaatkan program dengan baik maka ada persentase kemungkinan kondisi perekonomian masyarakat pun akan lebih baik.

Namun sangat disayangkan, program yang telah dirasa sesuai dan baik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat justru malah kurang diapresiasi oleh masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu keberhasilan program pun belum maksimal.

Penulis pun mengidentifikasi keberhasilan program dapat optimal jika ada dukungan dari masyarakat atau sumber daya manusia yang ada di dalam program tersebut. Kesadaran dan dukungan dari masyarakat tersebut


(23)

5

disebabkan oleh status sosial ekonomi masyarakat, partisipasi masyarakat serta pemahaman masyarakat terhadap program itu sendiri.

Dari uraian di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Seberapa besar kontribusi dan signifikan status sosial ekonomi anggota jika ada, terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada?

2. Seberapa besar kontribusi dan signifikan partisipasi anggota jika ada, terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada?

3. Seberapa besar kontribusi dan signifikan pemahaman anggota jika ada, terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada ?

4. Seberapa besar kontribusi dan signifikan status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman anggota jika ada, terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada?

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah suatu atribut dari orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut (Sugiyono, 2010). Variabel-variabel dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(24)

1. Variabel bebas (Independen)

a. Status Sosial Ekonomi Anggota (X1)

Status sosial itu sendiri merupakan posisi atau kedudukan seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Unsur-unsur status sosial mencangkup pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, jenis kelamin dan lain sebagainya yang dimiliki oleh seseorang di dalam suatu masyarakat. Indikator dalam status sosial ekonomi anggota sebagai berikut pendidikan anggota, pekerjaan anggota, penghasilan anggota, dan status rumah yang ditempati.

b. Partisipasi Anggota (X2)

Partisipasi masyarakat yaitu proses keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada. Kegiatan dalam program tersebut berupa rapat atau pertemuan anggota, menabung dan meminjam sejumlah dana. Indikator dalam partisipasi masyarakat sebagai berikut frekuensi anggota mengikuti rapat atau pertemuan, frekuensi anggota dalam memberikan saran atau usulan, frekuensi anggota dalam memanfaatkan fasilitas tabungan dan frekuensi anggota dalam memanfaatkan fasilitas pinjaman.

c. Pemahaman Anggota terhadap Program Pemberdayaan Ekonomi (X3) Pemahaman anggota terhadap program pemberdayaan ekonomi merupakan tingkat pengetahuan anggota tentang seluk beluk program baik itu dalam manfaat, tujuan dan fasilitas program yang diberikan.


(25)

7

Adapun indikator dari pemahaman masyarakat sebagai berikut pengetahuan anggota tentang manfaat program, pengetahuan anggota tentang tujuan program dan pengetahuan anggota tentang fasilitas program yang diberikan.

2. Variabel terikat (Dependen) a. Keberhasilan Program (Y)

Kebehasilan program merupakan tingkat ketercapaian hasil atau tujuan dari program pemberdayaan ekonomi yang telah dirumuskan sebelumnya. Tujuan dari program perdayaan ekonomi itu sendiri adalah menyejahterakan masyarakat. Sehingga dapat dikatakan tingkat keberhasilan program sejalan dengan perkembangan tingkat kesejahteraan raktyat. Adapun indikator tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada adalah peningkatan pendapatan masyarakat.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kontribusi dan signifikan status sosial ekonomi anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada. Jika ada, seberapa besar dan signifikan kontribusi status sosial ekonomi terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada tersebut.

2. Untuk mengetahui adanya kontribusi dan signifikan partisipasi anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(26)

Sarihusada. Jika ada, seberapa besar dan signifikan kontribusi partisipasi masyarakat terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada tersebut.

3. Untuk mengetahui adanya kontribusi dan signifikan pemahaman anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada. Jika ada, seberapa besar dan signifikan kontribusi pemahaman masyarakat terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada tersebut.

4. Untuk mengetahui adanya kontribusi dan signifikan status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada. Jika ada, seberapa besar dan signifikan kontribusi status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada tersebut.

E. Manfaat Penelitian

1. Secara teoretis

Hasil penelitian ini kiranya dapat menambah pengetahuan serta dapat digunakan acuan penelitian dimasa yang akan datang.

2. Secara praktis

a. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dapat menjadi kontribusi pengembangan pengetahuan khususnya dibidang Ekonomi mengenai status sosial ekonomi,


(27)

9

partisipasi serta pemahaman dalam keberhasilan suatu program. Selain itu dapat menambah referensi bacaan ilmiah.

b. Bagi Rumah Srikandi Badran

Dapat mengetahui seberapa kontribusi status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap keberhasilan program pemberdayaan sehingga dapat menjadi masukan bagi rumah Srikandi dalam merancang suatu kebijakan atau program kedepannya.

c. Bagi pembaca

Diharapkan setelah selesai penulisan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan sumber bagi setiap orang yang ingin melakukan penelitian yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(28)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) Menurut H.R Bowen yang dikutip oleh Ismail Solihin dalam buku yang berjudul Corporate Sosial Responsibility tahun 2008 menyatakan bahwa para pelaku bisnis memiliki kewajiban untuk mengupayakan suatu kebijakan serta membuat keputusan dan melalukan berbagai tindakan sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai masyarakat. Pendapat tersebut yang dijadikan acuan untuk membuat kerangka konsep tanggung jawab sosial perusahaan. Corporate Social Responsibility (tanggung jawab sosial perusahaan) itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu konsep bahwa organisasi atau perusahaan yang memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan khususnya dalam segi sosial.

Perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal yang diberikan kepada pemegang saham atau shareholder saja. Namun perusahaan juga memiliki kewajiban kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas. Pihak-pihak lain yang berkepentingan misalnya seperti masyarakat luas yang secara tidak langsung juga memiliki dampak bagi kemajuan perusahaan tersebut (outside stakeholders).


(29)

11

Beberapa hal yang termasuk dalam CSR ini antara lain adalah tatalaksana perusahaan (corporate governance) yang sekarang sedang marak di Indonesia, kesadaran perusahaan akan lingkungan, kondisi tempat kerja dan standar bagi karyawan, hubungan perusahan-masyarakat, investasi sosial perusahaan (corporate philantrophy). Menurut Kotler dan Lee yang dikutip oleh Jatmiko (2011) menyebutkan enam kategori aktivitas CSR, yaitu:

a. Promosi kegiatan sosial (Cause Promotions)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. Fokus utama dari kategori aktivitas CSR ini adalah komunikasi persuasif, dengan tujuan menciptakan kesadaran masyarakat terhadap suatu masalah sosial. b. Pemasaran terkait kegiatan sosial (Cause Related Marketing)

Pada saat sebuah perusahaan menyatakan bahwa sebagian dari keuntungan atau penjualan produknya akan disumbangkan untuk kegiatan sosial tertentu, maka perusahaan tersebut sedang melakukan apa yang disebut sebagai cause related marketing (CRM). Kegiatan ini biasanya didasarkan kepada penjualan produk tertentu, untuk jangka waktu tertentu serta untuk aktivitas derma tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(30)

c. Pemasaran kemasyarakatan perusahaan (Corporate Societal Marketing)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. d. Kegiatan filatropi perusahaan (Corporate Philanthropy)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, bingkisan/paket bantuan atau pelayanan secara cuma-cuma.

e. Pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela (Commuity Volunteering)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan mendukung dan mendorong para karyawan, rekan pedagang eceran atau para pemegang franchise agar menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program.

f. Praktik bisnis yang memiliki tanggung jawab sosial (Socially Responsible Business Practice)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan


(31)

13

tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup. Komunitas dalam hal ini mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor, organisasi-organisasi nirlaba yang menjadi mitra perusahaan serta masyarakat secara umum.

Tujuan utama program CSR yang dilakukan adalah untuk kepentingan sosial. Kepentingan sosial tersebut antara lain yaitu dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi. Namun dalam prakteknya, program CSR tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa kendala yang dapat mengakibatkan ketidakberhasilan program CSR tersebut. Misalnya tidak ada pendampingan atau bimbingan dari pihak lain dalam program. Dengan tidak ada pendampingan tersebut wajar jika program CSR kurang berhasil. Mengingat penerima program CSR adalah masyarakat yang kurang mampu dari segi perekonomian serta dalam segi pendidikan masih kurang. Sehingga masyarakat disana kurang dapat mengerti dengan program yang telah ada.

2. Status Sosial Ekonomi Anggota

Status sosial dapat diartikan sebagai posisi atau kedudukan seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Status sosial ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang dimiliki oleh seseorang (anggota) dalam suatu kelompok. Pendapat tersebut didukung oleh Hopkins yang menyatakan bahwa status sosial ekonomi merupakan hasil kombinasi dari status sosial dan status ekonomi dimana mencakup tingkat pendidikan, pekerjaan, jabatan dan tempat tinggal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(32)

Posisi atau kedudukan seseorang ditentukan oleh yang dia miliki serta dipandang penting oleh masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan, pekerjaan, jabatan dan tempat tinggal seseorang maka semakin tinggi pula status sosial ekonomi di masyarakat.

Melihat uraian di atas, dapat diuraikan unsur-unsur yang terdapat dalam status sosial ekonomi. Unsur-unsur tersebut antara lain:

a. Pekerjaan

Pekerjaan menjadi salah satu unsur sebab kebutuhan akan terpenuhi jika seseorang tersebut bekerja. Keterpenuhan kebutuhan tersebut dapat menentukan status sosial ekonomi seseorang. Selain mendapatkan pemenuhan kebutuhan, pekerjaan atau bekerja akan mendapatkan kepuasan jasmani. Menurut Soeroto (blog.ub.ac.id), pekerjaan merupakan kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa baik itu untuk dirinya sendiri atau orang lain, baik itu mendapatkan upah atau pun tidak. Bila dipandang dari segi ekonomis, mendapatkan pendapatan dari hasil bekerja tersebut dapat dijadikan pemenuhan kebutuhan sehingga status sosial ekonomi seseorang dapat meningkat.

Menurut pedoman ISCO (International Standart Clasification of Oecupation) pekerjaan dapat diklasifikasikan menjadi:

1) Profesional ahli teknik dan ahli jenis 2) Kepemimpinan dan ketatalaksanaan 3) Administrasi tata usaha dan sejenisnya 4) Jasa


(33)

15

5) Petani

6) Produksi dan operator alat angkut

Dari klasifikasi pekerjaan di atas, orang dapat memilih sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan, kemampuan serta keterampilan yang dimilikinya. Namun dalam masyarakat muncul pekerjaan yang diakui bahwa pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang terhormat atau lebih dihargai bila dilihat dari sosial dan ekonomi, tetapi ada pula pekerjaan yang kurang dihargai oleh masyarakat. Sehingga status sosial ekonomi pun dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang dimilikinya.

b. Pendapatan

Seperti yang diuraikan di atas, bahwa pemenuhan kebutuhan pun menjadi salah satu tolok ukur penilaian status sosial ekonomi oleh masyarakat. Tentu saja untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan pendapatan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pendapatan menjadi salah satu pengaruh status sosial ekonomi. Biro pusat statistik mengkategorikan pendapatan sebagai berikut:

1) Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang sifatnya reguler dan diterima biasanya sebagai balas atau kontra prestasi, sumbernya berasal dari:

a) Gaji dan upah yang diterima dari gaji pokok, kerja sampingan, kerja lembur dan kerja kadang-kadang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(34)

b) Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, penjualan dari kerajinan rumah

c) Hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah. Keuntungan serial yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik

2) Pendapatan yang berupa barang, yaitu pembayaran upah dan gaji yang ditentukan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan dan rekreasi.

c. Pendidikan

Di beberapa kasus, semakin tinggi status sosial ekonomi seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan yang mereka tempuh. Hal tersebut mengingat bahwa untuk memiliki pendidikan yang tinggi, seseorang harus menyiapkan beberapa hal. Salah satunya adalah biaya. Biaya pendidikan akan semakin terpenuhi jika pendapatan yang diperoleh seseorang tersebut semakin tinggi.

Untuk tren saat ini pun, pendidikan dapat dijadikan untuk meningkatkan harga diri. Masyarakat pun memandang apabila seseorang tersebut memiliki gelar sarjana lebih memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan seseorang yang notabennya hanya lulusan SD, SMP ataupun SMA.

d. Pemilikan atau kekayaan

Selain pekerjaan, pendapatan dan pendidikan yang menjadi tolok ukur status sosial ekonomi adalah pemilikikan atau kekayaan


(35)

17

seseorang tersebut. Semakin seseorang memiliki barang yang berharga seperti rumah, maka dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut memiliki status sosial ekonomi yang tinggi daripada orang yang belum memiliki rumah.

Apabila dilihat dari sisi kepemilikan rumah, seseorang yang memiliki rumah sendiri dipandang lebih memiliki status sosial ekonomi lebih tinggi oleh masyarakat. Akan menjadi demikian, apabila pembandingkan dengan seseorang yang hanya memiliki rumah kontrakan, milik orang tua dan lain sebagainya.

Status sosial ekonomi seseorang pun dapat berkontribusi terhadap pencapaian atau keberhasilan suatu program. Seperti penelitian sebelumnya yang berjudul Hubungan Antara Keikutsertaan Siswa dalam Program Bimbingan Belajar, Status Sosial Ekonomi Orangtua, Motivasi Belajar Siswa dengan Keberhasilan Siswa Menempuh Ujian Akhir Nasional yang ditulis oleh Fransisca dari Universitas Sanata Dharma.

Pada penelitian tersebut menyatakan bahwa status sosial ekonomi berhubungan pada keberhasilan siswa menempuh ujian nasional. Dalam penelitian tersebut pun ditambahkan bahwa status sosial ekonomi memiliki hubungan yang positif dan signifikan. Sehingga dapat dikatakan, jika status sosial ekonomi orangtua tinggi maka keberhasilan siswa menempuh Ujian Akhir Nasional juga akan meningkat. Namun dalam karya tulis tersebut, tidak dijelaskan alasan status sosial ekonomi memiliki hubungan yang positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(36)

3. Partisipasi Anggota

Secara harafiah, partisipasi dapat diartikan turut berperan serta dalam kegiatan, baik itu secara aktif maupun proaktif. Namun partisipasi pun dapat dikatakan secara luas yang berarti bentuk keterlibatan dan keikutsertaan masyarakat secara aktif dan sukarela, baik alasan dari dalam dirinya atau tekanan dari luar pada seluruh proses kegiatan yang bersangkutan. Adapun pengertian partisipasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

a. Menurut Keith Davis yang dikutip oleh wikipedia.org, partisipasi adalah suatu keterlibatan mantal dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalam kegiatan tersebut. Dalam pendapat tersebut, ditekankan dua aspek yaitu keterlibatan mental dan emosi (as mental and emotional involment of persons of person in a group situation which encourages him to

contribute to group goals and share responsibility in them).

b. Menurut Sastropoetro yang dikutip oleh Turindra (2009), partisipasi adalah keikutsertaan, peranserta atau keterlibatan dengan keadaan lahiriahnya.

Beberapa hal pokok yang dapat diambil dari pengertian-pengertian partisipasi di atas adalah sebagai berikut:

a. Keterlibatan mental dan emosi yang menyertai partisipasi b. Keterlibatan dengan keadaan lahiriah


(37)

19

c. Peran serta diberikan seseorang sampai tujuan program atau kegiatan mencapai tujuan dan ikut bertanggung jawab secara sadar.

Dari hal pokok di atas, dapat ditarik mengenai bentuk-bentuk partisipasi yang ada. Berikut bentuk-bentuk partsipasi:

a. Partisipasi pasif merupakan seseorang yang hanya ikut saja dalam suatu kegiatan tanpa tanggung jawab penuh. Seseorang tersebut biasanya hanya sebagai peserta kegiatan sehingga seseorang tersebut cenderung kurang mengetahui kegiatan secara keseluruhan.

b. Partisipasi aktif adalah tindakan seseorang yang menerima dan melaksanakan tugas dalam suatu kegiatan dengan tanggung jawab penuh. Seseorang pun mencurahkan pengetahuan, perasaan dan keterampilannya untuk mencapai suatu tujuan yang telah dirumuskan.

Partisipasi anggota pun juga menjadi salah satu faktor tercapainya keberhasilan suatu anggota. Dengan adanya partisipasi anggota, kegiatan proaktif yang bersifat membangun pun diberikan oleh anggota tersebut. Dengan keterlibatan anggota seperti itu, maka keberhasilan program pun akan tercapai.

Pendapat tersebut pun didukung oleh hasil penelitian yang ditulis oleh Hernida Kusuma Listya, ST dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang berjudul Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Tingkat Keberhasilan Proyek Pemberdayaan Masyarakat Di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian tersebut menyatakan bahwa partisipasi berpengaruh pada tingkat keberhasilan proyek pemberdayaan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(38)

di Kabupaten Bayuwangi. Bahkan dalam penelitian tersebut, partisipasi masyarakat paling dominan dalam mendukung keberhasilan proyek. Hal tersebut disebabkan pemerintah atau lembaga-lembaga masyarakat tidak dapat selalu mendorong atau menyediakan sarana prasara yang dibutuhkan masyarakat untuk mengembangkan diri mereka sendiri (pemberdayaan masyarakat), sehingga masyarakat itu sendiri yang harus mengembangkan dirinya. Apabila pemberdayaan masyarakat tersebut telah sesuai dengan target rencana awal proyek maka proyek dinyatakan berhasil.

4. Pemahaman Anggota

Pemahaman berasal dari kata dasar „paham‟. Menurut kamus besar bahasa Indonesia paham berarti pengertian, pendapat pikiran dan mengerti benar. Sedangkan pemahaman diberi imbuhan pe- dan –an sehingga berarti sesuatu hal yang kita pahami dan mengerti dengan benar. Adapun pengertian pemahaman menurut beberapa yang dikutip oleh Muhammad Zainal Abidin (2011) sebagai berikut:

a. Menurut Sadiman, pemahaman adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan, mengartikan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.

b. Menurut Suharsimi, pemahaman adalah bagaimana seseorang mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali dan memperkirakan. Pengertian tersebut


(39)

21

merupakan pemahaman untuk siswa dalam belajar. Namun apabila ditarik kedalam pemahaman anggota suatu organisasi dapat diartikan sebagai mengerti secara menyeluruh tentang organisasi sehingga dapat mengambil tindakan untuk menangani permasalahan atau memajukan organisasi tersebut.

Dengan adanya pemahaman mengenai suatu hal, maka seseorang akan mengerti dan memahami secara menyeluruh mengenai hal tersebut. Sehingga apabila ada suatu permasalahan dalam organisasi, dapat cepat menemukan problem solving. Keberhasilan program atau organisasi pun tentu tidak sulit dicapai.

Pendapat tersebut didukung oleh artikel yang berjudul Hubungan antara Pemahaman Pemerintah tentang Realitas Sosial Masyarakat dengan Keberhasilan Program Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Diok-Diok. Di dalam artikel tersebut diuraikan bahwa penanganan kemiskinan di kabupaten Diok-Diok tidak maksimal atau dapat dikatakan tidak sesuai dengan sasaran. Penanggulangan kemiskinan yang tidak sesuai mengakibatkan program penanggulangan tersebut pun menjadi gagal. Salah satu faktor yang mengakibatkan kegagalan program adalah pemahaman pemerintah yang masih kurang. Dengan tidak adanya pemahaman dari pemerintah, program yang telah dicanangkan dirasa kurang menyentuh segala lini kehidupan sehingga program pengentasan kemiskinan kurang memiliki makna dan berdaya guna. Oleh karena itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(40)

dapat disimpulkan ada hubungan positif antara variabel pemahaman pemerintah dengan keberhasilan program.

5. Tingkat Keberhasilan Pemberdayaan Ekonomi Dalam Program CSR Sarihusada

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, „hasil‟ merupakan sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) dengan usaha usaha. Melihat pengertian tersebut, „hasil‟ dapat didefinisikan sebagai tujuan yang akan dicapai dengan melakukan berbagai usaha. Oleh karena itu, berhasil dapat diartikan sebagai tercapainya suatu tujuan dengan melakukan berbagai usaha.

Melihat uraian di atas, keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada adalah tercapainya tujuan utama program tersebut. Tujuan utama program adalah peningkatan pendapatan masyarakat. Dengan seperti itu, program dapat dikatakan berhasil jika telah mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dalam program ini, terdapat berbagai cara untuk mengusahakan program tersebut antara lain peminjaman modal usaha, kegiatan program pembimbingan, serta pertemuan rutin yang dilakukan oleh seluruh anggota pemberdayaan ekonomi. Program-program tersebut dirasa telah mampu melayani kebutuhan anggota dalam usaha meningkatkan pendapatan mereka. Dengan adanya program peminjaman modal usaha, anggota diharapkan dapat mengembangkan atau membuka usaha baru sehingga dapat menambah pendapatan mereka. Dalam usaha peningkatan


(41)

23

pendapatan pun anggota tidak dibiarkan berjalan sendiri. Mereka memiliki fasilitas bimbingan yang dapat dimanfaatkan pada saat mereka mengalami kesulitan dan biasanya pada setiap pertemuan rutin pembimbing hadir sehingga anggota dapat memanfaatkannya. Selain itu, setiap bulannya terdapat pertemuan rutin yang memungkinkan setiap anggota mengungkapkan apa yang menjadi hambatan mereka dalam meningkatkan pendapatannya tersebut.

B. Hipotesis

1. Kerangka Berpikir

Dari hipotesis-hipotesis di atas, dapat ditarik kerangka berfikir yang terkait dengan hal tersebut. Adapun kerangka berfikir sebagai berikut:

2. Hipotesis

Dari beberapa uraian di atas, dapat ditarik beberapa hipotesis yang terkait dengan hal tersebut yaitu:

a. Kontribusi status sosial ekonomi anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

Status Sosial Anggota Partisipasi

Anggota Pemahaman

Anggota

Tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam

program CSR Sarihusada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(42)

Status sosial ekonomi masyarakat merupakan kedudukan atau posisi seseorang dalam suatu kelompok masyarakat itu sendiri. Seseorang memiliki kedudukan pasti memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan orang lain di suatu kelompok masyarakat tersebut. Kelebihan tersebut dapat berupa memiliki pengetahuan atau pendidikan yang lebih bila dibandingkan orang lain, pendapatan yang lebih banyak, jabatan yang lebih tinggi dan lain sebagainya. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya seseorang akan terlihat berbeda. Hal tersebut yang menciptakan di dalam masyarakat terdapat status sosial yang berbeda.

Seseorang yang memiliki kedudukan lebih tinggi biasa akan bertindak lebih dominan dalam suatu masyarakat sebab mereka lebih mengerti apa yang harus mereka lakukan. Hal tersebut dapat terjadi karena mereka memiliki kelebihan-kelebihan seperti yang diungkapkan diawal. Apabila dalam suatu organisasi masyarakat pun, biasanya seseorang lebih aktif mengeluarkan pendapat-pendapat yang membangun. Dengan kedudukan seseorang tersebut pun dapat mempengaruhi orang lain untuk mengikuti suatu organisasi. Dengan seperti itu, tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada akan meningkat apabila status sosial masyarakat semakin meningkat pula.


(43)

25

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi antara status sosial ekonomi masyarakat terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada. Ha: ada kontribusi dan signifikan antara status sosial ekonomi anggota

terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

b. Kontribusi partisipasi anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

Partisipasi masyarakat merupakan salah satu pendukung suatu keberhasilan program di dalam masyarakat itu sendiri. Tanpa adanya partisipasi masyarakat, program yang dari awal telah ditujukan untuk masyarakat tersebut tidak akan terwujud. Tanpa partisipasi masyarakat pun sama halnya tidak ada yang menjalankan program tersebut.

Sebaliknya jika ada partisipasi masyarakat atau peran serta masyarakat dalam program tersebut maka ada penggerak program sehingga program tidak stagnan. Misalnya saja program yang telah disiapkan untuk masyarakat namun masyarakat tersebut tidak merespon atau tidak mau berpartisipasi maka program tersebut tidak akan berjalan. Namun hal yang terjadi berbeda bila masyarakat ikut berpartisipasi dalam program tersebut, ada kemungkinan program tersebut akan lebih berhasil. Dengan partisipasi masyarakat tersebut, masyarakat yang menjadi objek program mau mengembangkan program. Oleh sebab itu dapat disimpulkan dengan partisipasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(44)

masyarakat dapat meningkatkan tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi antara partisipasi masyarakat terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

Ha: ada kontribusi dan signifikan antara partisipasi anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

c. Kontribusi pemahaman anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

Setiap orang pasti memiliki pemahaman masing-masing terhadap suatu hal. Seseorang yang memiliki suatu pemahaman terhadap suatu hal tersebut pasti akan melakukan apa yang menguntungkan bagi mereka serta akan menjauhi kegiatan yang akan merugikan bagi mereka. Sebab seseorang yang memiliki suatu pemahaman apabila akan melakukan sesuatu tindakan selalu berdasarkan pemikiran yang logis. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pemahaman seseorang terbentuk juga dari pengetahuan seseorang tersebut.

Seseorang kurang memiliki pengetahuan, dia pun akan kurang memiliki dasar berfikir sehingga keputusan yang mereka ambil sering melenceng dari apa yang seharusnya dia pilih. Misalnya saja, program pemberdayaan ekonomi bertujuan baik dalam mengembangkan


(45)

27

perekonomian mereka sehingga seharusnya mengikuti program tersebut. Namun kenyataannya program tersebut “sepi” dengan peminat. Ada indikasi bahwa tingkat pemahaman orang-orang disana masih rendah. Sebaliknya apabila masyarakat penerima program pemberdayaan ekonomi tersebut memiliki tingkat pemahaman yang tinggi, maka mereka akan memanfaatkan program tersebut. Sebab program tersebut akan memberikan keuntungan seperti akan meningkatkan kesejahteraan dalam sektor finansial setiap masyarakat.

Melihat uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pemberdayaan ekonomi akan semakin tercapai apabila pemahaman yang dimiliki masyarakat juga semakin tinggi. Sehingga ada kontribusi antara pemahaman masyarakat terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

Ha: ada kontribusi dan signifikan antara pemahaman anggota terhadap

tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

d. Kontribusi status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada

Tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada dipengaruhi oleh sikap masyarakat penerima program itu sendiri. Sikap tersebut pun didapat dari status sosial ekonomi masyarakat, partisipasi masyarakat serta pemahaman masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(46)

dalam mengikuti program tersebut. Semakin baik atau tinggi status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman masyarakat, semakin baik atau tinggi pula tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada tersebut. Sebab dengan adanya ketiga faktor tersebut, masyarakat akan lebih merespon positif dan berperan proaktif terhadap program.

Dengan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

Ha: ada kontribusi dan signifikan status sosial ekonomi, partisipasi dan

pemahaman anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.


(47)

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksplanatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui.

Peneliti menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Srikandi, RW XI Kampung Badran, Kelurahan Bumijo, Jetis, Yogyakarta. Tempat tersebut dirasa sesuai dengan apa yang akan diteliti penulis karena memiliki program pemberdayaan ekonomi sebagai salah satu program CSR Sarihusada yang masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu lokasi penelitian tersebut diharapkan akan memberikan data yang akan digunakan untuk penelitian yang relevan dengan apa yang akan penulis teliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 15 – 25 April 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(48)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitan ini yang menjadi populasi adalah seluruh anggota program pemberdayaan ekonomi di Rumah Srikandi, Badran yang berjumlah 40 orang. Yang notabennya seluruh anggota tinggal di Kampung Badran, RW XI, Kelurahan Bumijo, Jetis, Yogyakarta.

2. Sampel

Menimbang dari jumlahnya populasi yang relatif kecil, maka penulis menggunakan teknik sampling jenuh. Walaupun menurut Sugiyono (2010) sampling jenuh dilakukan jika populasi kurang dari 30 orang namun jumlah populasi tidak terlalu jauh dari angka tersebut dan relatif kecil. Oleh karena itu penulis merasa bahwa sampling jenuh sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

D. Data yang Dicari

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka data yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian (responden). Adapun data yang akan dicari yaitu:

a. Pendidikan anggota b. Pekerjaan anggota c. Penghasilan anggota


(49)

31

e. Frekuensi anggota mengikuti rapat atau pertemuan f. Frekuensi anggota dalam memberikan saran atau usulan g. Frekuensi anggota dalam memanfaatkan fasilitas tabungan h. Frekuensi anggota dalam memanfaatkan fasilitas pinjaman i. Pengetahuan anggota tentang manfaat program

j. Pengetahuan anggota tentang tujuan program

k. Pengetahuan anggota tentang fasilitas program yang diberikan l. Peningkatan pendapatan masyarakat

2. Data Sekunder, yaitu data yang tidak diperoleh secara langsung dari subjek penelitian (responden), tetapi diperoleh dari monografi dusun/desa/kecamatan, pejabat tingkat dusun/desa/kecamatan. Adapun data yang akan dicari adalah:

a. Keadaan geografis b. Keadaan demografis

c. Data anggota Rumah Srikandi

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mencari informasi awal sebelum melakukan penelitian lebih lanjut atau dengan kata lain wawancara ini berguna untuk penjejakan awal dari penelitian ini. Informasi awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(50)

tersebut berupa kondisi perekonomian anggota, kondisi program pemberdayaan ekonomi dan lain sebagainya. Wawancara tersebut ditujukan kepada ketua RW setempat yang sekaligus menjadi ketua program.

Selain untuk mencari informasi awal, teknik pengumpulan data tersebut juga digunakan untuk mencari data-data yang relevan lainnya pada saat bertemu dengan sampel dari penelitian ini. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga keakuratan data yang diperoleh.

b. Angket (Kuesioner)

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner yang bertujuan untuk mencari data primer. Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan kepada anggota pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada yang berkaitan dengan status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman anggota tersebut. Tipe kuesioner yang dipakai penulis adalah kuesioner tipe tertutup sehingga kuesioner tersebut hanya berisi pertanyaan-pertanyaan alternatif jawaban yang telah disediakan sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan.

c. Instrumentasi

1) Kisi-kisi instrumen

Tabel III.1

Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian

No. Nama Variabel Indikator Jumlah

Item

1. Status sosial ekonomi anggota

1. Pendidikan terakhir anggota


(51)

33

2. Pekerjaan pokok anggota

3. Jumlah penghasilan anggota setiap bulannya 4. Status rumah atau

tempat tinggal anggota tempati

1 1 1

2. Partisipasi anggota

1. Frekuensi anggota mengikuti

rapat/pertemuan 2. Frekuensi anggota

dalam memberikan saran/usulan 3. Frekuensi anggota

dalam memanfaatkan fasilitas tabungan 4. Frekuensi anggota

dalam memanfaatkan fasilitas pinjaman 1 1 2 2

3. Pemahaman anggota tentang program

pemberdayaan ekonomi

1. Pengetahuan anggota tentang manfaat program

2. Pengetahuan anggota tentang tujuan program 3. Pengetahuan anggota

tentang fasilitas

program yang diberikan

5

3

4 4. Tingkat

keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada

1. Peningkatan pendapatan anggota setelah

mengikuti program

1

2) Uji instrumen penelitian a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu koesioner. Suatu koesioner dikatakan valid jika pertanyaan di dalamnya mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(52)

validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi product moment (Sugiyono, 2010), yaitu:

Dimana: rxy : koefisien korelasi antara variabel x dengan y

X : nilai tiap variabel Y : nilai semua variabel N : jumlah sampel

Dengan taraf signifikan ( ) = 5 % dan jumlah sampel sebesar 40 orang maka r tabel product moment dari penelitian ini yaitu 0,312. Sehingga untuk mengetahui skor masing – masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistik sebagai berikut:

(1) Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid.

(2) Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid. (3) Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0 akan

tetap ditolak dan Ha diterima.

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang mempunyai indikator dari variabel atau


(53)

35

konstruk. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (keajegan).

Dalam penelitian ini , uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS, yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha ( α ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005). Jadi apabila nilai Cronbanch Alpha dari variabel partisipasi masyarakat lebih dari 0,60 maka variabel tersebut dinilai reliabel.

c) Hasil Pengujian Validitas Instrumen

Pengujian tingkat validitas koesioner dilakukan dengan menggunakan teknik Product Moment antar masing-masing item yang mengukur suatu variabel dengan skor total variabel tersebut (Corrected Item-Total Correlation). Kriteria yang digunakan dalam pengujian validitas adalah bila nilai koefisien Corrected Item-Total Correlation suatu item bernilai positif dan lebih besar dari r-tabel pada taraf signifikansi = 0,05, berarti item tersebut valid. Dengan N = 40, = 0,05 sehingga diperoleh nilai r tabel sebesar 0,312 (Tabel Nilai-nilai r Product Moment, Sugiyono, 2010). Jadi koefisien Corrected Item-Total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(54)

Correlation harus lebih besar dari 0,312 untuk menyatakan suatu item adalah valid.

Uji validitas hanya dapat digunakan pada variabel partisipasi anggota. Hal tersebut disebabkan variabel lain seperti status sosial ekonomi anggota, pemahaman anggota tentang program pemberdayaan ekonomi serta tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada memiliki skala penilaian yang berbeda-beda. Hasil uji validitas sebagai berikut:

Tabel III.2

Hasil Uji Variabel Partisipasi Anggota Butir

Pertanyaan R-hitung R-tabel Kesimpulan

1 0,513 0,312 Valid

2 0,459 0,312 Valid

3 0,336 0,312 Valid

4 0,449 0,312 Valid

Sumber: data diolah, 2013

d) Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak. Pedoman yang digunakan sebagai berikut: jika rhitung lebih besar dari rtabel pada

= 0,05 maka instrumen dikatakan reliabel, dan jika rhitung

lebih kecil dari rtabel pada = 0,05 maka instrumen dikatakan

tidak reliabel. Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat Cronbach’s Alpha apabila > 0,6 maka butir pertanyaan dikatakan reliabel.


(55)

37

Uji reliabelitas pun hanya dapat digunakan pada variabel partisipasi anggota. Berikut ini adalah hasil rangkuman variabel penelitian setelah diolah menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 16.

Tabel III.3 Hasil Uji Reliabelitas

Variabel Alpha

Cronbach

Koef.

Alpha Kesimpulan

Partisipasi anggota

0,655 0,600 Reliabel Sumber: data diolah, 2013

Berdasarkan hasil dari tabel III.3 maka dapat disimpulkan bahwa dari bahwa dari 4 butir pertanyaan pada variabel partisipasi anggota diperoleh nilai rhitung sebesar 0,655.

Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Dengan jumlah data (N) sebanyak 40

responden dan derajat keyakinan sebesar 0,05 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung > rtabel (0,655 > 0,600). Hal ini berarti

bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel partisipasi anggota dapat dikatakan handal.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data yang diberikan oleh pengelola rumah Srikandi, Badran serta pejabat setempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(56)

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Untuk membuat generalisasi pada penelitian analisis data terhadap 40 responden yang meliputi status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman responden terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada menggunakan analisis deskriptif. a. Deskripsi Data Status Sosial Ekonomi Responden

Status sosial ekonomi merupakan posisi atau kedudukan seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Indikator dalam status sosial ekonomi anggota sebagai berikut pendidikan anggota, pekerjaan anggota, penghasilan anggota, dan status rumah yang ditempati. 1) Pendidikan anggota

Pendidikan anggota merupakan tingkat pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh anggota hingga mendapatan bukti kelulusan. Tingkat pendidikan yang dicapai oleh anggota antara lain:

a) Tidak bersekolah (1)

b) Tamat SD (2)

c) Tamat SMP (3)

d) Tamat SMA (4)


(57)

39

2) Pekerjaan anggota

Pekerjaan anggota merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh anggota untuk memperoleh penghasilan. Menurut Spillane yang dikutip oleh Chatrin Fanni Ambaria dalam penelitian tahun 2012, pekerjaan atau jabatan seseorang dikelompokan sebgai berikut:

a) Golongan A: Pensiunan, Tidak mempunyai pekerjaan b) Golongan B: Buruh nelayan, Buruh tani, Petani kecil,

Penebang kayu

c) Golongan C: Petani penyewa, Buruh tidak tetap, Penarik becak

d) Golongan D: Pembantu, Penjual keliling, Tukang cuci e) Golongan E: Seniman, Buruh tetap, Montir, Pandai besi,

Penjahit, Sopir bus/colt, Tukang kayu, Tukang listrik dan Tukang mesin

f) Golongan F: Pemilik bus/colt, Pengawas keamanan, Petani pemilik tanah, pegawai sipil (ABRI), Mandor, Pemilik perusahaan/toko/pabrik, Pedagang, Pegawai kantor, Peternak, Tuan tanah

g) Golongan G: ABRI (Tamtama s/d Bintara), pegawai badan hukum, Kepala kantor pos cabang, Manajer perusahaan kecil, Supervisor/pengawas, Pamong Praja, Guru SD,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(58)

Kepala bagian, Pegawai negeri sipil (Golongan I A s/d I D)

h) Golongan H: Guru SMA/SMP, Perawat, Pekerja sosial, Perwira ABRI (Letda, Lettu, Kapten), PNS (Golongan II A s/d II D), Kepala sekolah, Kontraktor, Wartawan.

i) Golongan I: Ahli hukum, Manager perusahaan, Ahli ilmu tanah, Apoteker, Arsitek, Dokter, Dosen/guru besar, Gubernur, Kepala kantor, Menteri PNS (golongan III A ke atas), Pengarang, Peneliti, Pilot, Walikota/Bupati, Kontraktor besar.

Berdasarkan penggolongan di atas, penulis membagi menjadi 5 golongan, yaitu:

Golongan 1: A diberi skor 1 Golongan 2: B – D diberi skor 2 Golongan 3: E diberi skor 3 Golongan 4: F diberi skor 4 Golongan 5: G – I diberi skor 5 3) Penghasilan anggota

Pendapatan anggota merupakan jumlah total penerimaan anggota dari penghasilan pokok, penghasilan sampingan dalam bentuk uang selama satu bulan. Untuk melihat tinggi atau rendahnya pendapatan yang diterima anggota, diberikan 5 alternatif pilihan. Pendapatan minimum mengacu pada


(59)

41

pendapatan minimum (UMK) yang telah berlaku di Yogyakarta tahun 2013, yaitu Rp 1.065.247,00. Adapun alternatif pilihan jumlah penghasilan tersebut antara lain:

a) Penghasilan kurang dari Rp 1.100.000,00 (diberi skor 1) b) Penghasilan antara Rp 1.100.000,00 – Rp 1.650.000,00

(diberi skor 2)

c) Penghasilan antara Rp 1.650.000,00 – Rp 2.200.000,00 (diberi skor 3)

d) Penghasilan antara Rp 2.200.000,00 – Rp 2.750.000,00 (diberi skor 4)

e) Penghasilan lebih dari Rp 2.750.000,00 (diberi skor 5) 4) Status rumah yang ditempati

Status rumah yang ditempati merupakan status kemilikan rumah yang ditempati tersebut. Adapun status rumah yang ditempati adalah sebagai berikut:

a) Sewa diberi skor 1

b) Kontrak diberi skor 2 c) Rumah Dinas diberi skor 3 d) Milik Keluarga diberi skor 4 e) Milik Sendiri diberi skor 5

Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(60)

pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut:

(Sumber: Sugiyono) Keterangan:

= rata-rata (Mean) = jumlah skor = jumlah responden

Namun dalam penelitian ini , untuk mencari jumlah mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Mean dan standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:

Tabel III.4

Mean dan Standar Deviasi Variabel Status Sosial Ekonomi Responden

Variabel N Mean Standar Deviasi

Status Sosial Ekonomi 40 11,22 2,315

Sumber: data diolah, 2013

Untuk mengetahui penilaian status sosial ekonomi terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini:


(61)

43

Tabel III.5

Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Status Sosial Ekonomi

Status Sosial Ekonomi Rumus Interval Interval

Rendah X < mean - SD 7 – 9 Sedang Mean - SD < x <

mean + SD

10 – 13 Tinggi Mean + SD < x 14 – 19

Kategori status sosial ekonomi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1) Status sosial ekonomi tinggi

Status sosial ekonomi tinggi dalam penelitian ini berarti anggota-anggota dalam program pemberdayaan ekonomi tersebut memiliki pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan status kepemilikan rumah yang tinggi. Oleh karena itu, anggota yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh positif terhadap keberhasilan program.

2) Status sosial ekonomi sedang

Status sosial ekonomi sedang dalam penelitian ini berarti anggota-anggota dalam program pemberdayaan ekonomi tersebut memiliki pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan status kepemilikan rumah yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Atau dengan kata lain, anggota kelompok ini memiliki status sosial ekonomi yang biasa saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(62)

3) Status sosial ekonomi rendah

Status sosial ekonomi rendah dalam penelitian ini berarti anggota-anggota dalam program pemberdayaan ekonomi tersebut memiliki pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan status kepemilikan rumah yang rendah atau menengah kebawah. Oleh karena itu, anggota kelompok ini cenderung berpengaruh negatif terhadap tingkat keberhasilan program.

b. Partisipasi responden

Partisipasi dalam penelitian ini merupakan proses keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada. Indikator dalam partisipasi sebagai berikut frekuensi anggota mengikuti rapat atau pertemuan, frekuensi anggota dalam memberikan saran atau usulan, frekuensi anggota dalam memanfaatkan fasilitas tabungan dan frekuensi anggota dalam memanfaatkan fasilitas pinjaman.

1) Frekuensi anggota mengikuti rapat atau pertemuan

Tabel III.6

Frekuensi anggota mengikuti rapat atau pertemuan

Pernyataan Skor

Tidak Pernah 1

Pernah 2

Kadang-kadang 3

Sering 4


(63)

45

2) Frekuensi anggota dalam memberikan saran atau usulan

Tabel III.7

Frekuensi anggota dalam memberikan saran atau usulan

Pernyataan Skor

Tidak Pernah 1

Pernah 2

Kadang-kadang 3

Sering 4

Selalu 5

3) Frekuensi anggota dalam memanfaatkan fasilitas tabungan

Tabel III.8

Pengukuran Anggota Dalam Memanfaatkan Fasilitas Tabungan

Peningkatan Pendapatan Skor

Memanfaatkan fasilitas tabungan 1 Tidak memanfaatkan fasilitas tabungan 0

Tabel III.9

Frekuensi Anggota Dalam Memanfaatkan Fasilitas Tabungan

Pernyataan Skor

Tidak Pernah 1

Pernah 2

Kadang-kadang 3

Sering 4

Selalu 5

4) Frekuensi anggota dalam memanfaatkan fasilitas pinjaman

Tabel III.10

Pengukuran Anggota Dalam Memanfaatkan Fasilitas Pinjaman

Peningkatan Pendapatan Skor

Memanfaatkan fasilitas tabungan 1 Tidak memanfaatkan fasilitas tabungan 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(64)

Tabel III.11

Frekuensi Anggota Dalam Memanfaatkan Fasilitas Pinjaman

Pernyataan Skor

Tidak Pernah 1

Pernah 2

Kadang-kadang 3

Sering 4

Selalu 5

Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut:

(Sumber: Sugiyono) Keterangan:

= rata-rata (Mean) = jumlah skor = jumlah responden

Namun dalam penelitian ini , untuk mencari jumlah mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Mean dan standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:

Tabel III.12

Mean dan Standar Deviasi Variabel Partisipasi Responden

Variabel N Mean Standar Deviasi

Partisipasi 40 16,70 3,212


(65)

47

Untuk mengetahui penilaian partisipasi terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini:

Tabel III.13

Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Partisipasi

Partisipasi Rumus Interval Interval

Rendah X < mean – SD 10 – 13 Sedang Mean - SD < x <

mean + SD

14 – 20 Tinggi Mean + SD < x 21 – 22

Kategori status sosial ekonomi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1) Partisipasi tinggi

Partisipasi tinggi dalam penelitian ini berarti anggota-anggota dalam program pemberdayaan ekonomi tersebut mengikuti kegiatan rapat atau pertemuan, aktif memberikan saran atau usulan, memanfaatkan fasilitas tabungan dan pinjaman. Semakin sering responden mengikuti program maka semakin tinggi pula partisipasi. Oleh karena itu, keberhasilan program akan lebih cepat tercapai dengan adanya partisipasi anggota yang tinggi.

2) Partisipasi sedang

Partisipasi sedang dalam penelitian ini berarti anggota-anggota dalam program pemberdayaan ekonomi tersebut tidak selalu mengikuti kegiatan rapat atau pertemuan, aktif memberikan saran atau usulan, memanfaatkan fasilitas tabungan dan pinjaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(66)

namun masih dalam koridor sedang. Oleh karena itu, keberhasilan program akan mengalami hambatan untuk mencapainya.

3) Partisipasi rendah

Partisipasi rendah dalam penelitian ini berarti anggota-anggota dalam program pemberdayaan ekonomi tersebut jarang mengikuti kegiatan rapat atau pertemuan, aktif memberikan saran atau usulan, memanfaatkan fasilitas tabungan dan pinjaman. Oleh karena itu, keberhasilan program akan sulit tercapai.

c. Pemahaman terhadap program pemberdayaan ekonomi responden Pemahaman terhadap program pemberdayaan ekonomi responden merupakan tingkat pengetahuan anggota tentang seluk beluk program baik itu dalam manfaat, tujuan dan fasilitas program yang diberikan. Indikator dari pemahaman masyarakat sebagai berikut pengetahuan anggota tentang manfaat program, pengetahuan anggota tentang tujuan program dan pengetahuan anggota tentang fasilitas program yang diberikan.

Pemahaman anggota terhadap progran pemberdayaan ekonomi dapat diukur menggunakan skala likert. Adapun skala likert yang diterapakan dalam pengukuran tersebut sebagai berikut:

Tabel III.14

Pengukuran Pemahaman Anggota Pernyataan

Positif Negatif

Jawaban Skor Jawaban Skor

Benar 1 Benar 0


(67)

49

Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut:

(Sumber: Sugiyono) Keterangan:

= rata-rata (Mean) = jumlah skor = jumlah responden

Namun dalam penelitian ini , untuk mencari jumlah mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Mean dan standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:

Tabel III.15

Mean dan Standar Deviasi Variabel Pemahaman Responden

Variabel N Mean Standar Deviasi

Pemahaman 40 10,80 1,506

Sumber: data diolah, 2013

Untuk mengetahui penilaian pemahaman terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(68)

Tabel III.16

Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Pemahaman

Pemahaman Rumus Interval Interval

Rendah X < mean - SD 6 – 9 Sedang Mean - SD < x <

mean + SD

10 – 12 Tinggi Mean + SD < x 13 –

Kategori status sosial ekonomi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1) Pemahaman anggota terhadap progran pemberdayaan ekonomi tinggi

Pemahaman anggota tinggi dalam penelitian ini berarti anggota mengetahui tentang seluruh seluk beluk program baik itu manfaat, tujuan dan fasilitas yang diberikan dalam program tersebut. Dalam kelompok ini, anggota dapat memahami program sehingga keberhasilan program pun dapat tercapai.

2) Pemahaman anggota terhadap progran pemberdayaan ekonomi sedang

Pemahaman anggota sedang dalam penelitian ini berarti anggota mengetahui tentang seluk beluk program baik itu manfaat, tujuan dan fasilitas yang diberikan dalam program tersebut. Namun pemahaman dalam kelompok ini masih dibawah kelompok anggota yang memiliki pemahaman tinggi, sehingga keberhasilan program pun akan kurang tercapai.


(1)

1

LAMPIRAN 7

SURAT IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

(3)

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

(5)

viii

ABSTRAK

KONTRIBUSI STATUS SOSIAL EKONOMI, PARTISIPASI DAN PEMAHAMAN ANGGOTA TERHADAP TINGKAT

KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DALAM PROGRAM CSR SARIHUSADA

Penelitian Survei di Rumah Srikandi, Kampung Badran, RW XI, Bumijo, DIY

Yeni Nur Prilanita Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman anggota terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada.

Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di Rumah Srikandi, Kampung Badran, RW XI, Bumijo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan April 2013. Populasi dari penelitian ini adalah anggota Amal Srikandi dalam program CSR Sarihusada yang berjumlah 40 orang. Sampel diambil dengan teknik sampel jenuh. Data dikumpulkan menggunakan wawancara dan kuesioner. Uji instrumen berupa uji validitas dan reliabelitas hanya digunakan pada variabel partisipasi anggota. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) status sosial ekonomi anggota tidak berkontribusi secara signifikan terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada (nilai sig. 0,517 > = 0,05), (2) partisipasi anggota tidak berkontribusi secara signifikan terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada (nilai sig. 0,545 > = 0,05), (3) pemahaman anggota tidak berkontribusi secara signifikan terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada (nilai sig. 0,662 > = 0,05), (4) status sosial ekonomi, partisipasi dan pemahaman anggota secara bersama-sama dapat menjelaskan tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi dalam program CSR Sarihusada sebesar 2,4% (Rsquare = 0,024).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

ix

ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF ECONOMIC SOCIAL STATUS, PARTICIPATION AND COMPREHENSION OF MEMBERS TOWARD

THE SUCCESS RATE OF ECONOMIC EMPOWERMENT IN CSR SARIHUSADA PROGRAM

A Survey in Rumah Srikandi, Kampung Badran, RW XI, Bumijo, DIY

Yeni Nur Prilanita Sanata Dharma University

2013

The purpose of this study is to find out the contribution of economic social status, participation and comprehension of members toward the success rate of economic empowerment in CSR Sarihusada program.

This study is an explanatory study that was conducted in Rumah Srikandi, Kampung Badran, RW XI, Bumijo, Yogyakarta Special Territory in April, 2013. The population of this study are 40 members of Amal, Srikandi in CSR programs. The samples were taken by a saturated sample technique.The data were gathered by interview and questionnaire. Test instruments such as validity and reliability are used only on the variable participation of members. The data analysis technique is the regression linear analysis.

The result of this study indicates that: (1) economic social status of members do not have a significant contribution to the success rate of economic empowerment in CSR Sarihusada program (sign value 0,517 > α= 0,05); (2) participation of members do not have a significant contribution to the success rate of economic empowerment in CSR Sarihusada program (sign value 0,545 > α= 0,05); (3) the comprehension of members do not have a significant contribution to the success rate of economic empowerment in CSR Sarihusada program (sign value 0,662 > α= 0,05); (4) economic social status, participation and comprehension of member simultaneously can explain the success rate of economic empowerment in CSR Sarihusada program (2,4% (Rsquare = 0,024).