Kemasaman Tanah pH Kandungan Nitrogen, Fosfor dan Kalium N, P, K

2.2 Sifat Kimia Tanah

Sifat kimia tanah merupakan aspek yang sangat penting, umumnya sifat- sifat kimia tanah dijadikan sebagai indikator tingkat kesuburan tanah. Beberapa sifat kimia tanah yang penting antara lain :

2.2.1. Kemasaman Tanah pH

Pemasaman tanah adalah suatu proses alamiah yang disebabkan oleh pembentukan asam-asam anorganik dan organik melalui aktifitas mikroorganisme tanah, serta oleh hilangnya basa-basa di dalam kompleks koloid tanah melalui pertukaran kation dan pencucian Hardjowigeno, 2003. Di beberapa daerah kemasaman tanah merupakan masalah yang serius dalam usaha pertanian, kemasaman tanah ini pada dasarnya dapat diperbaiki dengan usaha pengapuran Sabiham, 1996. Menurut Hardjowigeno 2003 pH tanah umumnya berkisar dari 3,0 - 9,0. Di Indonesia umumnya tanah bereaksi masam dengan pH 4,0 – 5, 5 sehingga tanah dengan pH 6,0 – 6,5 sering dikatakan cukup netral meskipun sebenarnya masih agak masam. Pada umumnya tanah gambut tropis bereaksi masam, dengan pH berkisar 3,0 – 4,5. Gambut dangkal mempunyai pH 4,5 – 5,1 lebih tinggi jika dibandingkan dengan gambut dalam yang mempunyai pH sekitar 3,1 – 3,9. Hasil pengukuran pH di laboratorium biasanya lebih rendah 1-3 unit jika dibandingkan dengan hasil pengukuran lapangan. Hal ini disebabkan karena adanya oksidasi pirit dan terbentuknya asam-asam organik selama proses pemindahan dari lapangan ke laboratorium Anonim, 1978.

2.2.2. Kandungan Nitrogen, Fosfor dan Kalium N, P, K

Nitrogen, fosfor, dan kalium merupakan unsur-unsur makro yang esensial bagi tanaman. Unsur-unsur ini dibutuhkan dalam jumlah yang relatif banyak dibandingkan unsur-unsur lainnya, sehingga ketersediaannya di dalam tanah sangat penting. Unsur nitrogen di dalam tanah dapat berada dalam bentuk gas N 2 , N 2 O, dan NH 3 , ion NO 3 dan NH 4 , bentuk organik Urea CONH 2 2 , protein dan humus. Leiwakabessy 1996 menjelaskan bahwa nitrogen yang tercuci di dalam tanah mempunyai peranan penting dalam bidang pertanian dan lingkungan. Banyaknya N yang tercuci akan sangat tergantung dari iklim terutama curah hujan, tekstur dan tingkat kemiringan tanah serta pengelolaan lahan. Fosfor dalam tanah terbagi atas dua jenis yaitu P-organik dan P-anorganik, bentuk fosfor dalam tanah berada dalam bentuk : P yang terlarut dalam air tanah, P dalam bentuk yang dijerap oleh liat bentuk retensi P, P dalam bentuk terfiksasi dan terimmobilisasi, dan P dalam bentuk bahan organik. Kelarutan P dalam tanah ditentukan oleh pH, saat pH masam Al-P dan Fe-P sangat stabil dan pada pH tinggi Ca-P sangat stabil Leiwakabessy, 1996. Pada tanah gambut, ketiga unsur ini sangat sedikit tersedia untuk tanaman. Kandungan N total termasuk tinggi, namun umumnya tidak tersedia bagi tanaman, oleh karena rasio CN yang tinggi. Ketersediaan sejumlah unsur hara P dan K yang rendah, unsur hara makro fospat berada dalam jumlah yang rendah karena gambut sulit mengikat unsur ini sehingga mudah tercuci Wahyunto et al., 2005. Rachim 1996 menjelaskan pada tanah gambut, N tersedia kurang dari 3 dan selebihnya terdapat dalam bentuk bahan organik yang kompleks. Umumnya kandungan N-total tanah organik lebih tinggi dibandingkan dengan tanah mineral. Sebagian besar N-total tanah ada dalam bentuk senyawa organik dan setelah mengalami proses aminisasi, amonifikasi, atau nitrifikasi, terbentuk senyawa NH 4- N dan NO 3 -N yang tersedia bagi tanaman.

2.2.3. Kandungan Basa-Basa Ca, Mg, Na