Bakteri Fungi Sifat Biologi Tanah

50. Suatu tanah dengan KB 80 akan melepaskan basa-basa yang dapat dipertukarkan lebih mudah daripada tanah yang sama dengan KB 50 Tan, 1991. Tanah gambut memiliki KB rendah. KB yang rendah karena jumlah kation basanya rendah. KB yang rendah menyebabkan pH rendah dan sejumlah pupuk yang diberikan ke dalam tanah sulit diambil oleh tanaman Anonim, 1984.

2.3. Sifat Biologi Tanah

Populasi mikrob tanah terdiri atas lima kelompok utama, yaitu: bakteri, aktinomisetes, fungi, algae, dan protozoa. Jumlah total mikrob yang terdapat dalam tanah dapat digunakan sebagai indeks kesuburan fertility index. Populasi mikrob yang tinggi menggambarkan adanya suplai makanan dan energi yang cukup pada tanah tersebut Rao, 1982. Menurut Killham 1995 faktor-faktor yang mempengaruhi populasi mikrob tanah di alam antara lain kandungan mineral tanah bahan anorganik, kandungan bahan organik tanah, struktur tanah, kandungan air dan water stress, atmosfer tanah, redoks, derajat kemasaman pH, suhu dan cahaya.

2.3.1. Bakteri

Bakteri merupakan mikrob prokariotik tidak memiliki membran inti sel dan mempunyai dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan. Bakteri berkembang biak dengan membelah diri pembelahan biner. Ukuran bakteri berkisar antara 1- 2 µm dengan diameter 0,5-1 µm. Bakteri tanah menempati pori mikro 10 µm hal ini disebabkan kelembaban pada pori mikro lebih terjaga dan memberikan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan bakteri. Selain itu, pada pori mikro bakteri akan lebih terlindungi dari serangan protozoa Killham. 1995. Alexander 1977 menjelaskan faktor lingkungan yang mempengaruhi keanekaragaman bakteri dalam tanah antara lain: kelembaban, aerasi, suhu, bahan organik, derajat kemasaman pH, dan suplai hara. Sebagaian bakteri dapat tetap bertahan hidup pada kondisi ekstrim dengan membentuk endospora. Ali 2007 menyatakan sebagian besar bakteri tanah merupakan khemoheterotropik yang tergantung pada karbon-organik dan bersifat nonfoto-sintetik, berperan besar dalam siklus energi dan hara.

2.3.2. Fungi

Fungi termasuk mikrob eukariotik yang berfilamen. Filamen ini merupakan jalinan dari hifa yang bergabung satu sama lain. Diameter hifa berkisar antara 2-10 µm. Tanah yang subur biasanya mengandung 10-100 meter filamen fungi yang aktif per gram tanah. Secara metabolik, fungi tergolong heterotrof dan mendapatkan energi dari oksidasi senyawa-senyawa organik Killham, 1995. Faktor yang mempengaruhi jumlah fungi dalam tanah antara lain: kadar bahan organik, konsentrasi ion hidrogen pH, pemupukan, regim kelembaban, aerasi, suhu, dan komposisi vegetasi. Fungi mampu berkembang pada kisaran pH yang lebar, dari pH sangat masam pH 3 sampai alkalin pH 9. Keberadaan fungi yang dominan pada tanah-tanah masam disebabkan oleh toleransi fungi yang lebih tinggi terhadap kemasaman dibandingkan bakteri dan aktinomisetes. Oleh karena itu proses dekomposisi material pada tanah-tanah masam lebih didominasi oleh aktifitas fungi. Sebagian besar fungi tergolong mesofilik dengan kisaran suhu optimum 25-35 ºC. Fungi yang umum terdapat dalam tanah antara lain berasal dari genus penicelium, trichoderma, aspergillus, fusarium dan mucor Alexander, 1977.

2.4. Bahan Amelioran