Tutupan Terumbu Karang HASIL DAN PEMBAHASAN

Batulunioto, sebelah utara Pulau Togean sekitar Pulau Pangempa dan Ds. Tongkabo, sekitar pulau Malenge dan sebelah utara Pulau Kadidi.

4.2 Tutupan Terumbu Karang

Selain kecerahan perairan, nilai tutupan komunitas karang juga merupakan parameter utama dengan nilai bobot 20,84 dalam penentuan zona wisata snorkeling dan diving. Nilai tutupan komunitas karang ini dinyatakan dalam persen yang dilihat dari salah satu komponen penyusun habitat dasar yaitu nilai persen tutupan dari Hard Coral HC yang terdiri dari jenis Acropora dan non Acropora. Menurut data hasil survei lapangan dalam Allen dan McKenna 2001, CII 2008 dan Livson 2008 menunjukkan bahwa nilai tutupan terumbu karang di Kepulauan Togean, khususnya Pulau Una-una, Pulau Batudaka dan Pulau Togean menunjukkan tidak adanya lokasi yang memiliki tutupan karang lebih dari 75, hal ini berarti tidak ada lokasi dengan kategori sangat sesuai S1 untuk kegiatan snorkeling dan diving apabila ditinjau dari nilai tutupan karangnya. Lokasi yang memiliki nilai tutupan karang antara 50 - 75 merupakan lokasi pengamatan dengan kategori sesuai S2 yang berada pada stasiun 1, 5, 7, 8, 10, 12, 36 - 40, 42, dan 43. Lokasi dengan tutupan karang 25 - 50 merupakan lokasi dengan kategori sesuai bersyarat S3 yang berada pada stasiun 2 - 4, 6, 9, 13 - 15, 35, dan 41. Lokasi yang memiliki nilai tutupan karang kurang dari 20, merupakan lokasi dengan kategori tidak sesuai N, namun pada hasil survei Allen dan McKenna 2001, CII 2008 dan Livson 2008 tidak terdapat titik stasiun yang memilliki tutupan karang yang kurang dari 20. Peta tutupan karang tersebut ditampilkan pada Lampiran 7. Hasil survei Marine Rapid Assessment Program MRAP yang dilakukan oleh CII tahun 1998 dalam Allen dan McKenna 2001, menyimpulkan adanya penurunan jumlah terumbu karang. Pada beberapa titik survei yang sama telah terjadi penurunan tutupan karang hidup hard coral cover rata-rata sebesar 12,58. Hal ini menandakan laju kematian karang setiap tahun 1998 - 2004 mencapai 2,1. Hal ini juga didukung oleh Anwar dan Sundjaya 2008, yang menyebutkan telah terjadi peningkatan tutupan karang mati sebesar 8,38. Peta kelas kesesuaian berdasarkan penutupan substrat perairan dangkal untuk wisata snorkeling dan diving ditampilkan pada Lampiran 8.

4.3 Jenis Life Form