Jenis Ikan Karang HASIL DAN PEMBAHASAN

terdapat jenis-jenis karang endemik. Hasil survei MRAP dalam Allen dan McKenna 2001 menunjukkan bahwa Kepulauan Togean memiliki 262 jenis karang, salah satunya adalah jenis endemik, yaitu Acropora togeanensis. Karang jenis Acropora togeanensis ditemukan di stasiun 2, 11, 14, dan 15. Berdasarkan hasil penelitian Wallace et al. dalam CII 2008, dari total 91 jenis Acropora yang ditemukan di Indonesia yang juga merupakan tertinggi di dunia, 78 diantaranya terdapat di Kepulauan Togean. Daerah dengan substrat dasar terumbu karang hidup dikelaskan sebagai daerah yang sangat sesuai S1 untuk wisata snorkeling dan diving. Daerah dengan substrat dasar terumbu karang mati dikelaskan sebagai daerah yang sesuai S2 karena masih memiliki jumlah jenis life form yang cukup banyak. Daerah dengan substrat dasar pasir dikelaskan sebagai daerah sesuai bersyarat S3. Lamun dikelaskan sebagai daerah yang tidak sesuai N.

4.4 Jenis Ikan Karang

Selain jenis life form, ikan karang juga merupakan parameter kedua dengan nilai bobot 16,66 untuk penentuan kesesuaian zona wisata snorkeling dan diving. Keunikan tingkah laku ikan yang bergerombol, solitermenyendiri dan bersembunyi di sela-sela terumbu karang serta keindahan warna, elok dan bentuk yang khas dari setiap spesies ikan membuat kesan tersendiri bagi para penyelam. Marine Rapid Assessment Program MRAP berhasil mengidentifikasi sedikitnya 596 jenis ikan, di mana Paracheilinus togeanensis dan Ecsenius sp diduga kuat merupakan jenis baru dan endemik Kepulauan Togean Anwar, 2008. Lokasi yang memiliki jumlah jenis ikan karang lebih dari 50 jenis ikan merupakan lokasi pengamatan dengan kategori sangat sesuai S1 yang berada pada stasiun 1 - 15, 35 - 40, 42, dan 43. Lokasi yang memiliki jumlah jenis ikan karang antara 30 - 50 jenis ikan merupakan lokasi pengamatan dengan kategori sesuai S2, lokasi ini berada pada stasiun 41. Jumlah jenis ikan antara 10 - 30 jenis ikan merupakan lokasi pengamatan dengan kategori sesuai bersyarat S3, sedangkan jumlah jenis ikan kurang dari 10 jenis ikan yang merupakan lokasi pengamatan dengan kategori tidak sesuai N. Lokasi dengan kategori sesuai bersyarat dan tidak sesuai tidak ditemukan pada hasil survei Allen dan McKenna 2001, CII 2008 maupun Livson 2008. Peta jumlah jenis ikan karang ditampilkan pada Lampiran 10. Menurut data hasil survei lapangan yang dilakukan oleh Allen dan McKenna 2001, CII 2008 dan Livson 2008, jumlah jenis ikan karang paling banyak ditemukan di stasiun 6 yang terletak di sebelah utara Pulau Una-una sebanyak 230 spesies ikan karang, sedangkan jumlah jenis ikan karang paling sedikit terdapat pada stasiun 41 Katupat di sebelah utara Pulau Togean yaitu sebanyak 49 spesies ikan karang. Jenis-jenis ikan yang selalu ditemukan pada setiap stasiun pengamatan survei dalam Allen dan McKenna 2001 diantaranya adalah : famili Pseudochromidae Pseudochromis fuscus, famili Lutjanidae Lutjanus decussates, famili Lethrinidae Monotaxis grandoculis, famili Mullidae Parupeneus bifasciatus, Parupeneus multifasciatus, famili Chaetodontidae Chaetodon lunulatus, Chaetodon ornatissimus, Chaetodon vagabundus, famili Haetodontidae Heniochus varius, famili Pomacanthidae Centropyge vroliki, Chromis ternatensis, Chromis rollandi, Plectroglyphidodon lacrymatus, famili Labridae Cirrhilabrus aurantidorsalis, Epibulus insidiator, Hemigymnus melapterus, Labrichthys unilineatus, Thallasoma lunare, famili Scaridae Chlorurus bleekeri, famili Gobiidae Eviota bifasciata, famili Acanthuridae Ctenochaetus striatus, Naso Lituratus, Zebrasoma scopas, famili Balistidae Balistapus undulates, Sufflamen bursa, famili Siganidae Siganus vulpinis, famili Zanclidae Zanclus cornotus. Jenis-jenis ikan yang selalu ditemukan pada setiap stasiun pengamatan CII 2008 dan Livson 2008 diantaranya adalah famili Pomacentridae Chromis analis dan famili Zanclidae Zanclus cornutus. Ikan bersifat selalu berpindah-pindah tempat dari lokasi tertentu ke lokasi yang lain, maka tidak dapat ditetapkan bahwa jumlah spesies ikan pada satu tempat atau satu titik selalu sama. Berdasarkan asumsi tersebut, maka daerah dengan substrat dasar terumbu karang hidup dianggap sebagai daerah yang memiliki jumlah spesies ikan karang yang terbanyak dan dikelaskan kedalam kelas sangat sesuai S1 karena daerah tersebut merupakan daerah yang paling sesuai sebagai tempat hidup ikan karang. Daerah dengan substrat dasar terumbu karang mati dianggap sebagai daerah yang memiliki jumlah spesies ikan karang yang cukup banyak dan dikelaskan ke dalam kelas sesuai S2. Daerah dengan substrat dasar pasir dianggap sebagai daerah yang memiliki jumlah spesies ikan karang yang cukup banyak sehingga berpotensi untuk dijadikan daerah yang sesuai untuk snorkeling dan diving dan dikelaskan ke dalam kelas sesuai bersyarat S3. Daerah dengan substrat dasar lamun dianggap sebagai daerah yang memiliki paling sedikit jumlah spesies ikan karang dan dikelaskan ke dalam kelas tidak sesuai N.

4.5 Kecepatan Arus Kecepatan arus merupakan parameter ketiga dengan nilai bobot 12,50