Jenis Life Form HASIL DAN PEMBAHASAN

penurunan jumlah terumbu karang. Pada beberapa titik survei yang sama telah terjadi penurunan tutupan karang hidup hard coral cover rata-rata sebesar 12,58. Hal ini menandakan laju kematian karang setiap tahun 1998 - 2004 mencapai 2,1. Hal ini juga didukung oleh Anwar dan Sundjaya 2008, yang menyebutkan telah terjadi peningkatan tutupan karang mati sebesar 8,38. Peta kelas kesesuaian berdasarkan penutupan substrat perairan dangkal untuk wisata snorkeling dan diving ditampilkan pada Lampiran 8.

4.3 Jenis Life Form

Jumlah jenis life form merupakan parameter kedua dengan nilai bobot 16,66 untuk penentuan kesesuaian zona wisata snorkeling dan diving. Beragam life form dengan bentuk dan ragam warna yang memiliki nilai eksotis tinggi ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat keindahan alam bawah laut. Semakin beranekaragam jenis life form pada suatu lokasi penyelaman maka akan semakin memikat hati para penyelam atau para penikmat keindahan bawah laut untuk melakukan kegiatan snorkeling atau diving di lokasi tersebut. Berdasarkan pengamatan terumbu karang yang dilakukan oleh Rapid Assesment Program dalam Allen dan McKenna 2001, CII 2008 dan Livson 2008, hampir pada semua stasiun pengamatan memiliki jumlah jenis life form lebih dari 12 jenis, diantaranya adalah pada stasiun 1 - 15, 35 - 37, 39, dan 40. Peta jumlah jenis life form ditampilkan pada Lampiran 9. Nilai keanekaragaman karang berbanding lurus dengan jumlah jenis life form dan jumlah jenis life form berbanding lurus dengan jumlah jenis karang. Hal ini mengartikan bahwa jika suatu area memiliki nilai keanekaragaman karang yang tinggi maka area tersebut juga memiliki jumlah jenis life form dan jumlah jenis karang yang tinggi. Jumlah jenis karang yang tinggi akan memungkinkan terdapat jenis-jenis karang endemik. Hasil survei MRAP dalam Allen dan McKenna 2001 menunjukkan bahwa Kepulauan Togean memiliki 262 jenis karang, salah satunya adalah jenis endemik, yaitu Acropora togeanensis. Karang jenis Acropora togeanensis ditemukan di stasiun 2, 11, 14, dan 15. Berdasarkan hasil penelitian Wallace et al. dalam CII 2008, dari total 91 jenis Acropora yang ditemukan di Indonesia yang juga merupakan tertinggi di dunia, 78 diantaranya terdapat di Kepulauan Togean. Daerah dengan substrat dasar terumbu karang hidup dikelaskan sebagai daerah yang sangat sesuai S1 untuk wisata snorkeling dan diving. Daerah dengan substrat dasar terumbu karang mati dikelaskan sebagai daerah yang sesuai S2 karena masih memiliki jumlah jenis life form yang cukup banyak. Daerah dengan substrat dasar pasir dikelaskan sebagai daerah sesuai bersyarat S3. Lamun dikelaskan sebagai daerah yang tidak sesuai N.

4.4 Jenis Ikan Karang