BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain pertambahan tinggi, pertambahan diameter, berat basah akar BBA, berat basah pucuk BBP,
berat kering akar BKA, berat kering pucuk BKP, berat kering total BKT, nisbah pucuk akar NPA, jumlah daun JD, dan jumlah bintil akar JBA. Untuk
mengetahui respon pengaruh perlakuan pemberian ekstrak rebung terhadap parameter tanaman maka dilakukan sidik ragam. Untuk mengetahui perbedaan
antar perlakuan maka dilakukan Uji Berganda Duncan. Hasil ringkasan sidik ragam disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Rekapitulasi hasil sidik ragam pengaruh dosis ekstrak rebung bambu betung terhadap pertumbuhan semai sengon umur 4 bulan
Parameter Uji F
Pertambahan Tinggi Pertambahan Diameter
Berat Basah Akar Ns
Berat Basah Pucuk Berat Kering Akar
Ns Berat Kering Pucuk
Ns Berat Kering Total
Ns Nisbah Pucuk Akar
Ns Jumlah Daun
Ns Jumlah Bintil Akar
Ns
Keterangan : ns = tidak berbeda nyata, = berbeda nyata pada selang kepercayaan 95
4.1.1 Pengamatan perkecambahan
Dalam penelitian ini bak kecambah diletakan di rumah kaca dengan harapan memiliki kondisi lingkungan yang sama. Gambar 2 memberikan
informasi tahapan perkecambahan sengon untuk penelitian mulai dari persiapan benih hingga penyapihan. Benih mulai berkecambah pada hari ketiga pengamatan.
Munculnya kotiledon pada hari kelima pengamatan diikuti oleh bakal daun. Pada umur 1 minggu setelah perkecambahan, terjadi serangan jamur pada bak
kecambah sehingga dilakukan penyemprotan dengan Dithane M-45 dengan konsentrasi 10 10gram100ml air bersih. Empat belas hari setelah
perkecambahan kemudian benih disapih ke dalam media sapih dalam polybag.
Media sapih yang digunakan adalah tanah latosol sub soil. Pengukuran diameter dan tinggi awal semai sengon dilakukan satu minggu setelah penyapihan atau
bersamaan waktunya dengan awal perlakuan air rebung Gambar 3.
Keterangan : A Hari pertama benih siap ditabur ; B Hari ketiga benih mulai berkecambah ; C Hari kelima munculnya kotiledon ; D
Hari ketujuh terkena serangan jamur anak panah ; E Hari keempat belas saat akan melakukan penyapihan
A B
C D
E Gambar 2 Tahapan perkecambahan sengon di rumah kaca
4.1.2 Pertumbuhan tinggi semai
Pengukuran tinggi semai dilakukan setiap satu minggu sekali. Pertambahan tinggi semai dari setiap perlakuan terus mengalami peningkatan
sejak awal perlakuan penyiraman ekstrak rebung bambu hingga minggu ke dua belas. Besarnya rata – rata pertambahan tinggi berbeda – beda untuk setiap
perlakuan. Gambar 4 menunjukkan bahwa pertambahan tinggi setiap perlakuan pada
awal penelitian tidak jauh berbeda sampai dengan minggu ke delapan. Perbedaan tinggi antar perlakuan mulai terlihat pada minggu kesembilan terutama perlakuan
A2 20 mlbibit dan A5 50 mlbibit. Pada minggu terakhir dapat dilihat bahwa perlakuan A5 dengan dosis ekstrak rebung 50 mlbibit menghasilkan pertumbuhan
semai tertinggi, sedangkan perlakuan A0 yang merupakan kontrol menghasilkan pertumbuhan terendah.
Gambar 3 Tata letak percobaan di rumah kaca
Tabel 5 Sidik ragam pengaruh dosis ekstrak rebung bambu betung terhadap pertambahan tinggi semai sengon umur 3 bulan di rumah kaca
Sumber Keragaman
Db Jumlah
Kuadrat Kuadrat
Tengah F-hitung
Pr F
Dosis Ekstrak Rebung 5
311.2 62.2
4.19 0.020
Galat 12
178.4 14.9
Total 17
489.6
Keterangan : = Berbeda nyata pada selang kepercayaan 95
Hasil sidik ragam Tabel 5 menunjukkan bahwa pemberian ekstrak rebung bambu betung berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi semai
sengon umur tiga bulan. Tabel 6 Uji Duncan pengaruh dosis ekstrak rebung bambu betung terhadap
pertambahan tinggi semai sengon umur 3 bulan di rumah kaca
Perlakuan Pertambahan tinggi cm
Persentase peningkatan
A0 kontrol 9.33a
- A1 10 ml
15.71ab 68.38
A2 20 ml 20.31b
117.68 A3 30 ml
20.18b 116.29
A4 40 ml 16.29ab
74.59
A5 50 ml 21.71b
132.69
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 menurut uji Duncan
Uji Duncan pada Tabel 6 menunjukkan bahwa dosis ekstrak rebung 50 mlbibit A5 mampu menghasilkan tinggi semai yang paling baik yaitu sebesar
5 10
15 20
25
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12
Minggu ke - P
e rt
a m
b a
h a
n t
in g
g i
c m
A0 Kontrol A1 10ml
A2 20ml A3 30ml
A4 40ml A5 50ml
Gambar 4 Grafik rata – rata pertambahan tinggi semai Sengon selama 12 minggu setelah tanam
21.71 cm atau meningkat 132.69 dibandingkan dengan kontrol A0 yang hanya mencapai 9.33 cm. Keragaan pertumbuhan semai sengon yang tertinggi dan
terendah dapat dilihat pada Gambar 5, sedang pertumbuhan tinggi untuk seluruh perlakuan dapat dilihat pada Gambar 6 dan 7.
Gambar 5 Keragaan semai sengon pada perlakuan A0U3 terendah dan A5U1 tertinggi.
Gambar 6 Keragaan semai sengon umur 3 bulan pada berbagai perlakuan dosis ekstrak rebung bambu betung.
Gambar 7 Keragaan semai sengon umur 3 bulan yang telah diberi perlakuan ekstrak rebung bambu betung.
4.1.3 Diameter semai