Tekstur Warna Derajat Keasaman Mutu Organoleptik

9 Mutu tempe yang kurang baik sering disebabkan oleh faktor pertumbuhan kapang pada tempe, seperti oksigen, suhu, jenis laru, dan nilai pH derajat keasaman. Oksigen memang diperlukan untuk pertumbuhan kapang, tetapi oksigen berlebih dapat menyebabkan metabolisme berlebihan dan peningkatan suhu sehingga kapang menjadi mati. Kapang tempe bersifat mesofilik tumbuh pada suhu 25- 30˚C. Kondisi yang kurang asam juga menyebabkan pembuatan tempe mengalami kegagalan Syarief et al., 1999.

1. Tekstur

Tekstur merupakan salah satu atribut mutu pangan yang cukup penting. Tekstur dapat didefinisikan sebagai kelompok karakteristik fisik yang disebabkan oleh struktur bahan pangan, muncul melalui sentuhan, berkaitan dengan deformasi, disintegrasi, dan aliran bahan pangan oleh suatu gaya, dan diukur secara objektif sebagai fungsi dari massa, waktu, dan jarak Vu et. al., 2004.

2. Warna

Warna merupakan salah satu mutu produk pangan yang paling mudah dideteksi oleh konsumen melalui penampakan visual. Ukuran objektif warna umumnya dinyatakan dengan tiga koordinat. Sistem L, a, dan b merupakan sistem warna yang umumnya dipakai dalam produk pangan. L menyatakan nilai kecerahan, a menunjukkan perubahan warna pada kisaran hijau menjadi merah, dan b menunjukkan perubahan warna biru menjadi kuning Avila dan Silva, 1999.

3. Derajat Keasaman

Asam adalah zat yang dalam pengionannya menghasilkan ion H + atau H 3 O + . Sifat-sifat khusus dari asam adalah mempunyai rasa asam, memerahkan kertas lakmus biru, dan dapat bereaksi dengan logam membentuk H 2 . Konsep asam yang lebih luas dikemukakan oleh Bronsted- Lowry sebagai zat yang dapat memberikan proton pendonor proton. Keasaman larutan ditentukan oleh besarnya konsentrasi ion H + dalam 10 larutan tersebut. Konsentrasi tersebut dapat bernilai cukup besar maupun cukup kecil sehingga biasanya dinyatakan dengan nilai pH, yang merupakan bilangan negatif dari logaritma konsentrasi ion H + .

4. Mutu Organoleptik

Sifat sensori merupakan hal yang sangat penting karena menyangkut penilaian oleh indera manusia sebagai konsumen. Hal ini terkait dengan fakta bahwa konsumen akhir dari suatu produk pangan adalah manusia. Bagaimanapun tingginya mutu gizi, sifat fungsional, kualitas mikrobiologis dan kimia suatu produk pangan, mutu organoleptik merupakan mutu yang juga harus dipertimbangkan.

5. Slicing Quality