Pola tanam padi sehat yang dilakukan petani tidak diselingi dengan tanaman lain pada saat musim kemarau sehingga hama dan penyakit tanaman
mudah datang. Hal ini memicu perkembangan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kerugian bagi petani. Penyakit yang sering menyebabkan kerugian
bagi petani adalah tungro dan kresek.. Hama yang kerap menyerang padi di Desa Ciburuy adalah kupu-kupu putih, walang sangit, dan keong mas.
Indikasi produksi dan pendapatan usahatani, yang kemudian menyebabkan perlunya suatu manajemen dalam menghadapi kerugian yang akan ditimbulkan.
Diperlukan suatu usaha-usaha dalam mewujudkan sistem pertanian alternatif yang ramah lingkungan ini, maka hal ini menunjukkan adanya perhatian yang cukup
besar terhadap perkembangan sistem pertanian tersebut. Mengacu pada perumusan masalah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang
dapat diteliti adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana langkah-langkah sistem usahatani padi sehat yang diterapkan oleh para petani Desa Ciburuy ?
2. Bagaimana tingkat pendapatan petani padi sehat di Desa Ciburuy jika
dibandingkan dengan pendapatan petani padi konvensional setempat ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk menganalisis dan mempelajari langkah-langkah usahatani padi sehat. 2.
Untuk menganalisis tingkat pendapatan petani yang menerapkan usahatani padi sehat yang dibandingkan dengan pendapatan petani padi anorganik atau
konvensional.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1.
Sebagai masukan bagi petani agar lebih teliti dalam melakukan usahatani sehingga yang menjadi tujuan dapat tercapai.
2. Sebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan agar dapat menuangkan
kebijakan yang tepat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. 3.
Sebagai bahan referensi dan literatur bagi penelitian selanjutnya.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pertanian Berkelanjutan
Sustainable Agriculture
Sistem pertanian ini mementingkan keberlanjutan berlangsungnya pola usahatani pada masa yang akan datang. Pertanian berkelanjutan sebagai
pengelolaan sumberdaya pertanian untuk memenuhi perubahan kebutuhan manusia sambil mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan
melestarikan sumberdaya alam. Dengan memperhatikan input-input pertanian yang ramah lingkungan menurut Reijntjes, et al 2004.
Konsep model dari pertanian berkelanjutan terus berkembang saat ini. Menurut Fahmi, dkk 2004 penerapan konsep tersebut agar berkembang dan
berbagai variasi sebutan seperti pertanian selaras alam, pertanian ramah lingkungan, pertanian pengendalian hama dan penyakit terpadu, pertanian organik
dan berbagai sebutan lainnya. Gagasan pertanian berkelanjutan sendiri dikembangkan dalam rangka membangun kembali sistem pertanian yang mampu
menjaga, memelihara dan melindungi keberlanjutan alam serta dalam rangka menegakkan kembali kedaulatan petani yang telah dihancurkan oleh pertanian
modern revolusi hijau. Reijntjes, et al 2004 menambahkan ada dua kekeliruan penilaian yang telah dilakukan sebelum pengenalan revolusi hijau sebagai berikut:
1. Tidak terduganya peningkatan harga pupuk kimia dan bahan baku minyak serta penurunan harga-harga di pasar dunia internasional sebagai akibat produksi
biji-bijian yang berlebihan. Perubahan ini mengakibatkan harga yang lebih tinggi ditingkat konsumen, sementara harga ditingkat produsen lebih rendah.
Sehingga yang diuntungkan adalah ditingkat supplier pupuk buatan dan bahan bakar minyak.
2. Tidak terduganya ketergantungan yang semakin meningkat terhadap pestisida dan pupuk buatan. Input tersebut telah mencemari sungai dan air tanah dalam
tingkat yang membahayakan. Sistem pertanian semakin berkembang dan modern dari waktu ke waktu,
perubahan ini menandakan sesuatu yang mengarah pada teknologi biologis dalam mempertahankan alam sebagai ekosistem yang harus selalu dijaga. Teknologi
memerlukan suatu input baik dari luar maupun dari dalam suatu sistem itu sendiri.
Dengan input tersebut suatu sistem teknologi dapat bergerak untuk mendorong dan meningkatkan kesejahteraan manusia sebagai penggerak sekaligus manager
dalam siklus konsep sistem. Manajemen dalam input harus dikelola dengan baik sehingga apa yang menjadi masukan dapat mengeluarkan hasil yang optimal dan
maksimal. Ada dua pengelolaan input yang menandakan sistem pertanian tersebut:
1. High External Input Agriculture HEIA HEIA merupakan sistem pertanian modern yang menggunakan input
anorganik dengan jumlah atau sistem pertanian konvensional. Sistem ini mengkonsumsi sumber-sumber yang tidak dapat diperbaharui, seperti minyak
bumi dan posfat dalam tingkat yang membahayakan. Sistem pertanian ini berorientasi pada pasar dan membutuhkan modal besar Rejntjes, et al, 2004
2. Low External Input Sustainable Agriculture LEISA Sistem pertanian LEISA adalah pertanian yang telah memperhatikan
lingkungan dalam penggunaan input. Meskipun demikian, sistem pertanian ini tetap memanfaatkan teknologi modern, termasuk menggunakan benih hibrida
berlabel, melaksanakan konservasi tanah dan air, serta pengolahan tanah yang berasaskan konservasi Sutanto, 2006. Sebagian besar input usahatani yang
dimanfaatkan berasal dari lahan, desa, wilayah atau negara sendiri dan diupayakan tindakan yang tepat untuk menjamin dan menjaga keberlanjutan. Penerapan
pertanian LEISA di beberapa daerah telah dilakukan pemerintah dengan cara mengurangi penggunaan input anorganik seperti urea, TSP dan KCL serta
menambahkan bahan organik ke areal usahatani. Hasil produksi yang diperoleh dapat melebihi produksi pertanian modern. Pertanian padi ramah lingkungan
metode budidaya padi sehat yang menjadi objek penelitian termasuk dalam konsep pertanian LEISA.
2.2. Pertanian Organik