Mesin dan Peralatan Bahan Pengemas

dalam rantai dingin, sedangkan es curah digunakan untuk menjaga suhu udang agar tetap 5 C. Garam digunakan sebagai zat antimikroba dan pengenyal alami pada udang. Sodium tripolyphosphate banyak digunakan dalam industri pangan karena memiliki beberapa sifat kimia dan fungsi yang menguntungkan. STPP mampu menambah citarasa, memperbaiki tekstur, mencegah terjadinya rancidity ketengikan, dan meningkatkan kualitas produk akhir dengan mengikat zat nutrisi yang terlarut dalam larutan garam seperti protein, vitamin dan mineral.

4.5.3 Bahan Pengemas

Proses pengemasan udang beku di PT Satu Tiga Enam Delapan dilakukan dua tahap, pertama adalah pengemasan menggunakan kemasan primer dan selanjutnya kemasan sekunder. Bahan pengemas yang digunakan pada kemasan primer adalah plastik dengan jenis yang telah ditentukan oleh buyer. Jenis plastik yang digunakan setiap buyer berbeda tergantung permintaan dari pihak buyer. Sedangkan bahan pengemas untuk kemasan sekunder adalah kardus atau karton. Desain dari kemasan dibuat dan ditentukan oleh pihak buyer.

4.6 Mesin dan Peralatan

Mesin yang digunakan dalam proses produksi udang beku pada PT Satu Tiga Enam Delapan terbagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan jenis proses. Rincian dari mesin dan peralatan yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4.3, sedangkan informasi lebih jelas mengenai mesin dan peralatan dapat dilihat pada lampiran 7. Tabel 4.3. Mesin dan Peralatan Proses Alat dan Mesin yang Digunakan Penerimaan bahan baku a. Timbangan lantai b. Timbangan manual e. Box es f. Tong plastik 19 c. Besi peniris d. keranjang 57x39x30 cm Meja steanlees 120x60x70 cm Tabel 4.3. Mesin dan Peralatan Lanjutan Proses Alat dan Mesin yang Digunakan Sortasi a. Platform truck b. Keranjang 57x39x30 c. Keranjang 28x22x8 cm d. Box es e. Tong plastik f. Meja steanlees 293x130x100cm Final Check a. Platform truck b. Keranjang 57x39x30 cm c. Keranjang 28x22x8 cm d. Timbangan Digital e. Box es f. Tong plastik g. Meja steanlees 293x130x100cm Add value a. Platform truck b. Keranjang 57x39x30 cm c. Keranjang 28x22x8 cm d. Cukit e. Timbangan digital f. Box es g. Tong plastik h. Meja Soaking a. Platform truck b. Mesin soaking c. Timbangan digital Pembekuan a. IQF Individually Quick Freezer b. Conveyor c. Keranjang 57x39x30 cm d. Besi peniris e. Box es f. Tong plastik Glazing a. Timbangan digital b. Keranjang 28x22x8 cm c. Besi peniris d. Box es e. Tong plastik f. Meja steanlees 120x200x100cm Pengemasan a. Mesin strapping b. Metal detector c. Hand sealer d. Corong e. Keranjang 28x22x8 cm f. Meja steanlees 120x200x100cm Penyimpanan a. Palet b. Platform truck Sumber: PT Satu Tiga Enam Delapan 2014 Dari berbagai jenis mesin dan peralatan diatas, PT Satu Tiga Enam Delapan lebih dominan menggunakan mesin semi 20 otomatis. Pada model sistem semi otomatik terdapat mekanisme khusus yang mengolah input atau informasi dari luar sebelum masuk kedalam sistem kerja manusia, demikian pula reaksi yang berasal dari sistem manusia akan dikontrol melewati suatu mekanisme tertentu. Mesin yang sangat berperan penting dalam proses pembekuan udang di PT Satu Tiga Enam Delapan adalah mesin IQF Individually Quick Freezer. Pembekuan dengan mesin ini menggunakan nitrogen cair Cryogenic freezing. Pemilihan mesin ini dikarenakan IQF memiliki kelebihan dalam menghasilkan udang beku dengan kecepatan tinggi. Dalam proses pembekuan udang, terdapat beberapa mesin yang sering digunakan diataranya Hadiwiyoto 1993: a. Contact Plate Freezing CPF, yaitu dengan cara bahan dibekukan dengan alat pelat-pelat pembekuan yang ditempatkan pada bahan. Bahan pembeku yang digunakan pada mesin ini adalah refrigerant freon 22. b. Air Blast Freezing ABF, yaitu dengan cara bahan ditempatkan pada suatu ruang pembekuan dengan udara suhu rendah dihembuskan, pembekuan ini dilakukan untuk udang yang dibekukan dalam bentuk blok. Dalam proses pembekuan, ABF menggunakan sistem hembusan udara dingin dengan refrigerant freon 12. c. Individual Quick Freezer IQF, mesin ini digunakan apabila udang dibekukan secara individu dengan kecepatan tinggi. Mesin IQF memiliki prinsip kerja membekukan udang dengan bantuan cairan pendingin dalam waktu yang singkat dan hasil dari pembekuannya terpisah-pisah. Di dalam mesin terdapat dua conveyor belt yang berisi produk yang nantinya akan diberi hembusan udara dingin. Gas masuk ke dalam blower yang akan diubah menjadi gas pendingin dengan suhu -119 O F. Mesin IQF tidak terus-menerus beroperasi, setiap 8 jam sekali mengalami defrost masa istirahat yaitu mesin dimatikan 21 selama 30 menit untuk mencairkan blok es yang menempel pada bagian depan evaporator. Suhu yang digunakan untuk pembekuan udang adalah -119 O F sampai -121 O F. Proses pembekuan berlangsung sekitar 6-8 menit. Di dalam mesin IQF terdapat blower yang mampu memisah-misahkan udang sehingga udang yang keluar dari mesin IQF tidak menggumpal. Pembekuan terjadi dengan dua tahap, yaitu frozen I dan frozen II. Frozen I berlangsung 1 menit, dan frozen II berlangsung selama 5 – 7 menit Hadiwiyoto 1993.

4.7 Proses Produksi