3. materidan pembelajaran sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan semangat kebangsaan
a. Materi sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan semangat kebangsaan
Ada 2 konsep kunci dalam membahas sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan semangat kebangsaan ini, yaitu perjuangan bangsa dan kebangsaan.Istilah tersebut sudah banyak
diterapkan dalam berbagai konteks atau aktifitas. Sedikitnya ada 3 pengartian perjuangan: 1 perjuangan identic dengan perkelahian untuk merebut sesuatu atau peperangan untuk mencapai
dan mempertahankan kemerdekaan, 2 perjuangan berarti usaha yang penuh dengan kesulitan dan bahaya, 3 dalam poitik, perjuangan berarati wujud interaksi social, termasuk persaingan,
pelanggaran dan konflik. Sedangkan kebangsaan menunjukkan ciri-ciri yang menandai golongan bangsa atau kesadaran diri sebagai warga diri suatu negara.
Perjuangan bangsa dilakukan karena sekelompok masyarakat mempunyai cita-cita dan tujuan yang sama untuk kehidupan dimasa depan dan persamaan nasib dimasa lampau, yakni
sebagai orang-orang yang terjajah oleh bangsa barat. Hampir semua orang di nusantara merasakan penderitaan selama penjajahan. Misalnya, penderitaan selama tanam paksa culture
stelsal oleh van den bosh tahun 1828, seorang jendral dalam pemerintahan Hindia Belanda. Munculnya kesadaran berbangsa dan bernegara bagi rakyat adalah sejak pemerintahan
Hindia Belanda menjalankan politik balas budi, dengan mendirikan sekolah-sekolah, rumahsakit, serta irigasi. Mereka yang mengenyam pendidikan dan sadar akan nasib bangsanya inilah yang
selanjutnya menjadi tokoh-tokoh pergerakan dan kebagkitan nasional. Pergerakanpadamasapenjajahanbelandadibagimenurutkurunwaktusebagaiberikut:
I. Masa 1908-1920. Ada 3 pergerakanpolitik:
a Organisasi-organisasi Indonesia yang terdiri dari budiutomo, s erikat Indonesia, dan perkumpulan
kedaerahan b
Perkumpulan campuran, yakni bangsa Indonesia dan bukan bangsa Indonesia
c Perkumpulan campuran yang bertujuan Indonesia tetap dalam ikatan Negara belanda
II. Masa 1920-1930
Berdirinya organisasi yang cukup besar pengaruhnya, ialah partai nasional Indonesia PNI, semula bernama peserikatan nasional Indonesia 1927. Yang berasaskan menolong diri
sendiri dan mempunyai tujuan di bidang politik, bidang ekonomi dan bidangsosial III.
Masa 1930-1940 Banyak organisasi berdiri yang bergerak di bidang politik, diantaranya pendidikan
nasional Indonesia PNI Baru, partai Indonesia partindo, gerakan rakyat Indonesia gerindo, partai persatuan Indonesia parpindo, dan masih banyak yang lainnya.
Perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan terealisasikan pada tanggal 17 agustus 1945. Sebagai pelopor perjuangan bangsa dan sekaligus sebagai proklamator adalah
soekarno dan hatta yang telah bertahun-tahun berjuang melepaskan diri dari penjajahan. b.
Pembelajaransejarahperjuanganbangsa Indonesia dansemangatkebangsaan Pembelajaran sejarah pada siswa pada hakekatnya adalah membantu siswa meningkatkan
ketrampilan berfikir melalui kajian peristiwa masa lampau. Ketika mereka menghadapi sejarah, siswa hendaknya dibelajarkan bagaimana cara mendekati sejarah seperti seseorang mendekati
suatu misteri. Mereka perlu belajar memikirkan tentang pandangan penulis pengarang dan diberi kesempatan mengembangkan kemampuan berfikir kritis.
Siswa hendaknya belajar bagaimana memikirkan lagi argument yang dikemukakan oleh para sejarahwan, mempertanyakan interpretasi sejarahwan terhadap suatu fakta dan peristiwa.
Dengan kata lain, materi sejarah dalam PKn harus aktif melibatkan siswa dalam proses penelitian sejarah agar mereka dapat mengambil makna sejarah tersebut.
Belajar sejarah perlu keakraban dengan konsep waktu, seperti detik, menit, jam, bulan, tahun, decade dan abad.. waktu adalah konsep yang abstrak dalam hal ini, guru perlu
menyampaikan penjelasan tentang konsep waktu bila dikaitkan dengan perkembangan budaya
suatu bangsa yang tidak dapat terjadi secara tiba-tiba melainkan perlu waktu yang cukup panjang. Demikian pula yang berkaitan dengan pengalaman mereka siswa.
Untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas hasil kajian terhadap suatu peristiwa sejarah, para siswa dianjurkan memahami dan mengena lbagaimana para sejarahwan
mempertimbangkan kebenaran dari suatu peristiwa sejarah. Ketika sejarahwan menilai kebenaran atau validitas suatu dokumen sejarah, maka 2 hal yang perlu dipertimbangkan, yakni
validitas eksternal, yaitu harus menggunakan isu yang autentik, dan validitas internal, yaitu berusaha menentukan akurasi informasi yang ada dalam catatan sejarah. Sehingga para siswa
akan belajar berlatih berfikir kritis terhadap suatu peristiwa sejarah. Perlu ditegaskan kepada para siswa suatu prinsip yang harus dijadikan pegangan bahwa
sejarah bukan sekedar mengumpulkan dan menulis informasi tentang validitas dan reliabilitas kata.
4. materi dan pembelajaran demokrasi, HAM dan partisipasi politik