kemampuan siswa. Negara yang demokratis ,partisipasi warga Negara dalam proses politik merupakan syarat utama.
Semua konsep yang berkaitan dengan partisipasi politik ini tentunya perlu dikembangkan di kelas PKn melalui proses pembelajaran yang melibatkan siswa dengan melakukan pelatihan
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.
5. paradigma pendidikan kewarganegaraan
Misi pkn dengan paradigm yang divevitalisasikan adalah mengembangkan pendidikan demokrasi yang mengemban 3 fungsi pokok, yaitu mengembangkan kecerdasan warga Negara,
membina tanggung jawab warga Negara, dan mendorong partisipasi warga Negara. Untuk mengembangkan masyarakat yang demokratis melalui pendidikan
kewarganegaraan diperlukan strategi dan pendekatan pembelajaran khusus yag sesuai dengan paradigm yang baru. Sebelum mengembangkan model ini, terlebih dahulu perlu dikemukakan
tentang konsep warga Negara yang demokratis. Warga Negara demokratis
Demokrasi sering dikatakan system pemerintahan yang cerdas dan rasional. Masyarakat demokratis baru dapat terwujud apabila masyarakatnya berpendidikan, cerdas, memiliki tingkat
penghidupan yang cukup, dan punya keinginan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Secara etimologis, demokrasi berasal dari kata yunani “demos” berarti rakyat dan “kratos” berarti kekuasaan berkuasa. Demokrasi dapat diartikan rakyat yang berkuasa. Secara
singkat demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi tumbuh sejak jaman yunani kuno, ketika munculnya istilah Negara kota
Athena abad ke-6 sampai ke-3 sebelum masehi. Negara kota itupun dikenal sebagai negara demokrasi pertama di dunia.
Di Indonesia sendiri, ahmad sanusi mengidentifikasikan sepuluh pilar demokrasi konstitusionil yang digali dari filsafat bangsa, pancasila dan konstitusi Negara RI, UUD 1945,
yakni demokrasi yang berdasarkan: 1 ketuhanan yang maha Esa, 2 hak asasi manusia, 3 kedaulatan rakyat, 4 kecerdasan rakyat, 5 pemisahan kedaulatan rakyat, 6 otonomi daerah,
7 supremasi hukum, 8 peradilan yang bebas, 9 kesejahteraan rakyat, dan 10 keadilan sosial.
Suryadi dan somardi mengemukakan bahwa untuk mengkonseptualisasikan kembali pendidikan kewarganegaraan dengan paradigmanya yang baru, konsep negara dapat didekati dari
sudut pandang sistem. Komponen-komponen dasar sistem tata kehidupan bernegara ialah sebagai berikut:
1. sistem personal ialah sistem yang menujuk pada orang-orang yang menjadisubyak dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.
2. Sistem kelembagaan, menunjuk kepada lembaga-lembaga negara dan lembaga-lembaga pemerintahan.
3. Sistem normatif, adalah sistem hukum dan perundang-undangan yang mengatur tata hubungan negara dan warganegara.
4. Sistem kewilayahan, menunjuk kepada seluruh wilayah teritorial yang termasuk yurisdiksi NKRI
5. sistem ideologi, merujuk kepada ide-ide dasar penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Pendidikan kewarganegaraan sebagai suatu program interdisipliner, multi-dipliner dan multi-dimensional perlu pendekatan pengorganisasian yang bersifat terpadu.
Pembelajaran PKn untuk warganegara demokratis Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung
jawab dalam kehidupan politik dari warganegara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional indonesia. Dari tujuan pkn tersebut, sebaiknya pembelajaran pkn
dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan inteletual yangmemadai serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi dan efektivitasdalam ber partisipasi
Dua hal yang perlu di perhatikan dalam mempersiapkan pembelajaran pkn di kelasyaitu bekal pengetahuan materi pembelajaran dan metuode atau pendekatan pembelajaran. Hal terakhir
ini merupakan titik yanag masih lemah untukmengantarakan para peserta didik menjadi warga negara yang demokratis. Pembelajaran partisipatif yang berbassis portifolio merupakan alternatif
utama guna mencapai tujauan pkn tersebut. Sebelum embahas model pembelajaran pkn yang berbasis portofolio, perlupulamengenali
materi pembelajarannya. Ada empat isi pokok pendidikan kewarganegaraan yang dikembangkan dalam standart nasional pkn yakni :
1. Kemampuan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagi sasaran pembentukan 2. Standat materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan pembelajaran.
3. Indikator pencapaian sebagai kriteria keberhasilan pencapaian kemampuan 4. Rambu- rambu umum pembelajaran sebagai rujuakan alternatif bagi guru
Portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan, yang tergantung pada mata pelajaran
dan tujuan penilaian portofolio. Portofolio dalam pkn merupakan kumpulaninformasi data yag tersusun denga baik yang
menggambarkan rencana kelas siswa berkenaan dengan suatu isu kebijakan publik yang telah diputuskan untuk dikaji oleh mereka, baik dalam kelompok kecil maupun kelas secara
keseluruhan. Dengan menggunakan model pembelajaran pkn yang berbasis portofolio, diharapkan
dapat menjadi wahana dalam mengantarkan pelaksanaan kehidupan berdemokrasi. Namun untuk penerapan di sekolah dasar, guru perlu melakukanprosess pentederhanaan lagi, disesuaikan
dengan tingkat perkembangan anak usia sekolah dasar.
6. Desain pembelajaran pendidikan kewarganegaraan