Pengembangan IKN, PKn, dan PPKn

dalam setiap kegiatan yang menjunjung demokratisasi, penegakan HAM dan perwujudan Civil Society.

2. Pengembangan IKN, PKn, dan PPKn

IKN Ilmu kewarganegaraan IKN sebagai unsur sub-disiplin ilmu, khususnya disiplin ilmu politik dan ditandai oleh sifat disiplin ilmu di universitas, dengan tanda-tanda sebagai berikut: a IKN merupakan pengetahuan ilmiah yang diorganisasikan secar ilmiah dan sistamatis dalam konteks hubungan manusia, terutama hubungan warga negara dengan negara, b pengetahuan IKN harus bias dipercaya dan dikaji tingkat kebenarannya, c pengetahuan ilmiah IKN harus dikembangkan melalui proses bertanya, berhipotesis, mengumpulkan data observasi dan eksperimen, menganalisis data yang menghasilkan kesimpulan dan bentuk generalisasi atau kalau mungkin dalam bentuk “hukum”. Ide fundamental IKN antara lain: a. Status hukum dan derajat sosial dari tiga golongan zaman penjajahan b. Hak merdeka dan kewajiban warga negara Indonesia c. Memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan d. Keseimbangan hak dan kewajiban warga negara e. Kewajiban negara pemerintah aparat negara f. Peran serta warga negara lewat ketrampilan berfikir aktif PKN Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Pada jenjang pendidikan tinggi, pendidikan bela negara diselenggarakan antara lain melalui pendidikan kewiraan. Untuk mengembangkan PKN secara Integrative, perhatikan unsur-unsur dibawah ini: a. Hubungan pengetahuan intraseptif intraceptive knowledge dengan pengetahuan ekstraseptif ekstraseptif knowledge b. Kebudayaan Indonesia dan tujuan pendidikan nasional c. Disiplin ilmu pendidikan d. Disiplin ilmu-ilmu sosial, khususnya “Ide fundamental” Ikn e. Dokumen negara, khususnya pancasila PPKN PPKN sebagai usaha sadar yang dilakukan secara ilmiah dan psikologis untuk memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik agar terjadi internalisasi moral pancasila dan pengetahuan kewarganegaraan untuk melandasi tujuan pendidikan nasional, yang diwujudkan dalam integritas pribadi dan perilaku sehari-hari. PPKN merupakan usaha membekali pesrta didik dengan pengetahuan dasar dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan warga negara dengan negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Walaupun substansi PPKN hanya terdiri atas moral pancasila dan pengetahuan kewarganegaraan, kedua substansi ini berhubungan erat dengan pendidikan politik, hukum dan nilai, karena pada dasarnya unsur-unsur dan jenis pendidikan tersebut merupakan suatu rumpun pendidikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. PPKN sebagai mata kuliah atau sebagai primary structure memang harus diperkaya dengan konsep-konsep pendidikan politik, pendidikan hukum, dan pendidikan nilai lewat pendekatan cross-disipliner dalam bentuk bahan kajian “generalisasi”, tetapi tetap dengan landasan moral pancasila sebagai sentralnya. Contoh pendekatan cross-disipliner dengan PPKN adalah sebagai berikut: a konsep moral pancasila: tidak berbuat semena-mena power tend to corrupt; b konsep pengetahuan kewarganegaraan: hak warga negara; c konsep pendidika politik: aparat negara organisasi kekuasaan; dan d pendidikan hukum: rule of law.

3. materidan pembelajaran sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan semangat kebangsaan