24 suhunya menjadi 300
o
C selama 2 jam dan terakhir 500
o
C selama 2 jam. Cawan yang berisi abu didinginkan dan ditimbang beratnya. Kadar abu
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Bobot abu g
Kadar abu bb = x 100 Berat akhir sampel g
4. Kadar vitamin C Jacobs, 1958
Sampel ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan dalam labu takar. Kemudian ditambahkan akuades sampai volume 100 ml dan diaduk hingga
merata. Campuran lalu disaring dengan kertas saring. Filtrat diambil sebanyak 10 ml dengan pipet dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu ditambahkan
2-3 tetes larutan pati 1 dan dititrasi segera dengan larutan Iodin 0,01 N. Titrasi dianggap selesai bila timbul warna biru stabil.
ml Iodin 0,01 N x 0,88 x FP x 100 Kadar vitamin C mg100 g bahan =
Berat sampel g
5. Total padatan terlarut Muchtadi dan Sugiyono, 1989
Sampel ditimbang sebanyak 2 g dan ditambah akuades sebanyak 18 g volume total 20 g. Handrefractometer terlebih dahulu distandarisasi dengan
menggunakan akuades. Sari yang sudah diencerkan dengan pipet tetes dan diteteskan pada prisma handrefractometer. Pembacaan skala diamati dan
dicatat nilainya. Kadar total padatan terlarut adalah nilai yang diperoleh dikalikan dengan 10 faktor pengenceran dan dinyatakan dalam
o
Brix.
25
6. Penentuan daya larut SNI, 7612 : 2011
Ditimbang bahan sebanyak 2 g sampel lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, ditambahkan air sampai tanda tera. Dikocok selama 1
menit dan didiamkan selama 30 menit. Setelah itu disaring dengan menggunakan kertas saring, kemudian diambil 10 ml filtrat sampel dan
dituang ke dalam cawan porselin yang sudah dtimbang beratnya. Kemudian dimasukkan ke dalam oven dengan suhu pertama 80
o
C untuk satu jam
pertama, lalu dinaikkan suhunya menjadi 90
o
C untuk satu jam, kemudian dinaikkan lagi menjadi 100
o
C untuk satu jam ketiga, kemudian dikeluarkan dari oven dan ditimbang. Sampel tersebut dimasukkan lagi ke dalam oven
selama 30 menit, lalu diangkat dan ditimbang. Perlakuan ini diulangi sampai diperoleh berat yang konstan.
10 A-B Daya larut = x 100
C Keterangan :
A = Berat akhir B = Berat cawan porselin
C = Berat sampel
7. Uji kecepatan terdispersi Yuwono dan Suasanto, 1998
Ditimbang sampel bahan 7 g ditambahkan air sebagai pelarut sebesar 150 ml. Diaduk dengan magnetic stirer pada kecepatan skala 10 rpm.
Dihitung lamanya bahan terdispersi dalam pelarut air dengan menggunakan stopwatch. Lamanya bahan terdispersi dalam pelarut air dinyatakan dalam
satuan detik.
26 Berat sampel gram
Kecepatan larut = x 100 Waktu larut detik
8. Uji organoleptik warna Numerik Soekarto, 1985