Signaling hipotesis Motivasi Terkait: Stock Split dan Reverse Stock Split

Berdasarkan penelitian, dampak dari dilaksanakannya stock split seringkali menunjukkan bukti-bukti empiris akan menurunnya likuiditas perdagangan. Penurunan ini berkaitan dengan hubungan antara transaction cost dengan harga. Semakin rendah harga, maka transaction cost dalam persen harga saham akan semakin tinggi berbanding terbalik. Melinda Safitri, 2006. Dilaksanakannya reverse stock split membawa saham kepada harga yang lebih tinggi. Pada rentang ini, saham dapat menunjukkan kualitasnya sehingga dapat terdeteksi dan bisa mendapatkan kepercayaan dari investor. Pada akhirnya, saham akan menjadi lebih likuid. Likuiditas juga dikatakan akan meningkat setelah reverse stock split dengan alasan lain selain diatas. Hipotesis bahwa harga saham berbanding terbalik dengan transaction cost membuat saham yang berada pada harga yang lebih tinggi mengalami penurunan transaction cost dalam persen harga saham sehingga saham lebih banyak diperdagangkan.

3. Signaling hipotesis

Split dikatakan memiliki muatan informasi dimana arus informasi pada pasar tidak selalu simetris. Pihak manajemen dianggap memiliki informasi yang lebih dalam dan menyeluruh atas segala tindakan perusahaan dan investor sebagai pihak luar hanya akan menerima sebagian informasi saja. Dilaksanakannya split, baik stock split maupun reverse stock split, akan membawa sinyal-sinyal yang mempengaruhi persepsi investor dalam mengambil keputusan. Hal ini disebutkan oleh Van Horne 2002 sebagai informational atau signaling effect. Melinda Safitri, 2006. Stock split membawa sinyal bahwa perusahaan akan mengalami future earnings yang signifikan dimasa mendatang. Hal ini seringkali menjadi persepsi investor karena sebagian besar perusahaan yang melakukan stock split adalah perusahaan yang di tahun-tahun sebelumnya mengalami kenaikan earnings secara terus-menerus yang secara relative berada diatas industrinya. Selain itu, apabila perusahaan telah memutuskan untuk melaksanakan stock split yang menurunkan harga saham, berarti perusahaan sendiri memiliki kepercayaan bahwa harga sahamnya akan mengalami kenaikan dimasa mendatang. Endah Lestari, 2006. Investor juga memiliki persepsi bahwa perusahaan akan membagikan cash dividend setelah dilaksanakannya stock split. Persepsi ini terjadi karena pada prakteknya perusahaan kadang melakukan stock split yang diikuti oleh pembagian deviden tunai. Van Horne dan Wachowicz, 2002:510. Disini stock split berlaku sebagai sinyal positif dari prospek masa depan sebuah perusahaan. Sinyal baik ini direspon oleh investor sehingga mempengaruhi saham secara positif sehingga terjadi kenaikan harga saham yang signifikan. Kenaikan harga pasar ini seringkali tidak proporsional dengan proporsi split, sehingga para pemegang saham akan memiliki total value yang lebih tinggi. Emiten yang melakukan stock split, mengharapkan sinyal positif ini tersampaikan kepada investor yang akan bertindak sesuai dengan persepsinya. Sinyal yang ingin ditunjukkan oleh emiten yang melakukan reverse stock split adalah sinyal positif yang menandakan bahwa sahamnya memiliki kualitas yang lebih dari harga yang ditunjukannya. Harga yang rendah dengan mudah diasosiasikan dengan rendahnya kualitas, dengan melakukan reverse stock split , emiten ingin menghindari persepsi tersebut dan menunjukkan kinerja dan prospeknya. Di luar itu, perusahaan kadang menggunakan reverse stock split sebagai alat untuk menarik perhatian pasar. Melinda Safitri, 2006. Namun sinyal yang tersampaikan adalah sinyal negatif berupa persepsi investor akan future earnings dan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan harga sahamnya di masa mendatang. Apabila perusahaan memutuskan untuk melaksanakan reverse stock split, perusahaan dianggap tidak optimis dalam menilai kinerjanya di masa mendatang. Perusahaan dianggap tidak mampu untuk menaikan harga sahamnya dengan cara menunjukan kinerja. Hasil dari persepsi ini diterapkan dalam reaksi investor yang secara empiris telah dibuktikan menyebabkan terjadinya abnormal return yang negatif, terutama disekitar hari pengumuman. Van Horne dan Wachowicz, 2007:296. Reverse stock split membawa sinyal negatif lainnya bagi investor. Reverse stock split seringkali dilaksanakan oleh emiten yang selama tahun-tahun sebelumnya mengalami kinerja earnings yang tidak baik sehingga mendorong harga sahamnya ke bawah. Kinerja finansial yang buruk ini kemudian dihubungkan dengan semua kejadian reverse stock split sehingga emiten yang melakukannya dianggap mengalami kesulitan finansial.

H. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh ROA (Return On Asset), Pertumbuhan Laba, Komponen Arus Kas dan Harga Saham Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 138 91

Pengaruh Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia

3 82 75

Pengaruh Informasi Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

6 60 88

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, LABA PERUSAHAAN DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 1

PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA BERSIH DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 3 41

PENGARUH LABA DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Indonesia).

0 1 7

PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI ARUS KAS, KOMPONEN ARUS KAS, DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).

0 0 9

PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA KOTOR TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

ABSTRAK ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), PERTUMBUHAN LABA KOMPONEN ARUS KAS DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 11

Pengaruh laba akuntansi dan arus kas terhadap harga saham : studi empiris pada Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 82