Desain property Layout Perancangan Komik

kreatif, tak perlu tunduk pada aturan tabu- tabu dalam komik Hikmah Darmawan, Oktober 2004. Desain karakter tokoh menyesuaikan dengan data–data yang terdapat pada tokoh pewayangan yang ada. Seperti bentuk fisik, sifat. Setidak–tidaknya hanya mengalami deformasi bentuk yang cendrung tidak terlalu ekstrim. Dikarenakan keberagaman pemahaman dan pengertian dari karakter wayang dimasyarakat maupun dunia pedalangan. Perubahan fisik akan terlihat ekstrim dari bentuk wayang kulit yang ada, dikarenakan dengan kebebasan berimajinasi, menyesuaikan dengan cerita dan penyesuaiaan dengan trend yang beredar dikalangan pembaca atau peminat komik. Pemberian nama tokoh menggunakan nama yang sudah dikenal dalam pewayangan. Nama yang digunakan adalah nama tokoh yang digunakan pada pagelaran wayang di pulau jawa pada umumnya. Sedangkan untuk penamaan tokoh–tokoh imajinasi tambahan akan menggunakan nama yang yang mudah diingat oleh pembaca. Tokoh protagonis adalah pihak pandawa dan tokoh antagonis adalah pihak kurawa dan tokoh tokoh imajinasi lainnya.

7. Desain property

Desain property atau aksesoris serta latar belakang disesuaikan dengan lingkungan waktu yang terdapat didalam cerita. Diadaka deformasi dan imajinasi setting lingkungan dengan property yang di gunakan oleh tokoh, cendrung kearah fantasi dan futuristik. Dikarenakan setting waktu dan lingkungan tempat terjadiya cerita terjadi pada tahun 2121. Gaya–gaya futuristik lebih menonjol didalamnya. Akan tetapi bukan berarti setting serta property tradisional ditinggalkan dan dihilangkan. Unsur tersebut tetap ada yang nantinya akan disesuaikan dan dikombinasikan dengan gaya–gaya futuristic sesuai dengan imajinasi penulis, sehingga dapat menimbulkan karakteristik yang berbeda dengan komik lain.

8. Layout

a Lay out halaman Alur panel disesuaikan dengan arah baca yang lazim digunakan di Indonesia, yakni dari kiri ke kanan atau dari atas kebawah, dengan catatan apa bila dalam satu halaman hanya berisikan panel yang sedikit, maupun menggambarkan plot waktu yang singkat. Bentuk panel disesuaikan dengan gambar atau ilustrasi dan cerita, agar terlihat menarik dan tidak membosankan pembaca. Panel yang terlihat dalam satu halaman dapat berbentuk satu halaman penuh, setengah halaman, sampai dengan delapan panel. Penomeran halaman isi tidak dituliskan, seperti halnya komik–komik buku yang beredar dipasaran. Ada yag dituliskan, ada yang tidak dituliskan tergantung dengan alasan para kreatornya. Penulis tidak menggunakan penomeran halaman dikarenakan sedikit sekali pembaca yang memperhatikan hal tersebut, selain faktor ketergangguan pembaca melihat nomor halaman yang jelas tertera pada tiap–tiap halaman. Penulis hanya akan memberikan batasan gambar dan teks pada batas plot, atau membagi bagi cerita menjadi beberapa sub cerita, sehingga menghindari kebingungan pembaca dalam memahami komik tersebut. b Lay out panel Penulis membuat panel yang disesuaikan oleh cerita, bukan sebaliknya, panel mengikat cerita. Hal tersebut dapat menimbulkan keterbatasan seseorang komikus atau kreator komik dalam mencurahkan emosi dalam visualisai gambar kedalam tiap–tiap panel. Bentuk bentuk bidang geometris, seperti bujur sangkar, lingkaran, segi tiga maupun bidang tak beraturan akan terlihat dalam bentuk– bentuk panel yang ada di dalam komik tersebut nantinya. Bahkan beberapa adegan bisa divisualisasikan tanpa panel, atau panel lepas. Untuk pembagian panel yang ada didalam setiap halaman akan diatur didalam naskah berdasarkan cerita. Jenis jenis sudut panang yang akan digunakan didalam komik bermacam–macam, seperti : Clous Up, Ekstrem Clous Up, Clous Shot, Medium Shot, Long Shot, Bird’s Aye, dan Ekstrem Long Shot. Ekstem clous up digunakan untuk keadaan yang menunjukan ekspresi wajah, tangan, atau bagian tubuh lain secara detail dari tokoh. Agar ekspresi tokoh terlihat dengan jelas, sehingga menciptakan keadaan yang sesuai dengan cerita dan karakter penokohan. Clous up dan medium shot digunakan untuk adegan percakapan dua orang atau lebih, maupun adegan-adegan lainnya, seperti pertempuran, aktifitas tokoh. Long shot digunakan untuk menggambarkan keadaan atau situsi lingkungan. Sedangkan Bird’s Aye dan Frog’s Aye View, digunakan untuk menggambarkan kesan tokoh atau benda, sehingga dapat mendramatisir keadaan yang sesuai dan menarik.

9. Pesan komik