Visualisasi gambar Teknik gambar

5. Visualisasi gambar

Pembuatan komik nantinya selain mengembangkan imajinasai penulis, akan disesuaikan dengan trend saat ini, tanpa mengurangi karakteristik visual dari penulis. Poses–proses pengerjaan berdasarkan proses pembuatan komik pada umumnya. Alat–alat yang digunakan selain menggunakan alat untuk membantu proses awal visualisasi komik secara manual, juga menggunakan peralatan komputer, untuk mempercepat proses pengerjaaan sekaligus juga memaksimalkan hasil, disamping menyesuaikan dengan proses pengerjaan komik pada saat ini. Peralatan komputer digunakan dalam proses pemberian teks dan pewarnaan komik. Bentuk panel akan terlihat lebih bebas, tetapi akan tetapi dipilah mana yang baik dari faktor keterbacaan dan cerita. Agar dapat mengangkat situasi dan emosi pembaca dan mepunyai nilai beda dari komik–komik yang beredar.

6. Teknik gambar

Teknik gambar memakai teknik blok dan garis. Untuk out line digunakan garis yang dinamis tebal tipis. Begitu pula dengan arsiran, yang berfungsi untuk menambah kesan bentuk, suasana dan perasaan. Penggunaan blok untuk meminimalkan arsiran, juga untuk mengesankan bentuk dan ruang. Selain itu blok digunakan untuk mengangkat suasana gelap yang banyak ditampilkan dalam komik ini nantinya. Gaya gambar yang ditampilkan adalah representasional realis, dan merupakan konsep kreator owned, yang berarti kreator atau komikus mendapat kebebasan kreatif, tak perlu tunduk pada aturan tabu- tabu dalam komik Hikmah Darmawan, Oktober 2004. Desain karakter tokoh menyesuaikan dengan data–data yang terdapat pada tokoh pewayangan yang ada. Seperti bentuk fisik, sifat. Setidak–tidaknya hanya mengalami deformasi bentuk yang cendrung tidak terlalu ekstrim. Dikarenakan keberagaman pemahaman dan pengertian dari karakter wayang dimasyarakat maupun dunia pedalangan. Perubahan fisik akan terlihat ekstrim dari bentuk wayang kulit yang ada, dikarenakan dengan kebebasan berimajinasi, menyesuaikan dengan cerita dan penyesuaiaan dengan trend yang beredar dikalangan pembaca atau peminat komik. Pemberian nama tokoh menggunakan nama yang sudah dikenal dalam pewayangan. Nama yang digunakan adalah nama tokoh yang digunakan pada pagelaran wayang di pulau jawa pada umumnya. Sedangkan untuk penamaan tokoh–tokoh imajinasi tambahan akan menggunakan nama yang yang mudah diingat oleh pembaca. Tokoh protagonis adalah pihak pandawa dan tokoh antagonis adalah pihak kurawa dan tokoh tokoh imajinasi lainnya.

7. Desain property