Hasil Penelitian

A. Hasil Penelitian

Pengumpulan data penelitian dilakukan mulai tanggal 8 sampai dengan 10 Agustus 2016 terhadap perawat pelaksana di 14 Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 73 responden dengan tehnik pengambilan sampel proportional sampling dan purposive sampling . Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner setelah peneliti menjelaskan tentang maksud dan tujuan penelitian kepada responden yang dituju.

1. Data Demografi

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Data Demografi Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

No

Data Demografi

F (%)

1. a. 17-25 Tahun (Remaja akhir)

b. 26-35 Tahun (Dewasa awal)

c. 36-45 Tahun (Dewasa akhir)

2. Agama

a. Islam

b. Hindu

3. Jenis Kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

4. Pendidikan

a. D-III Keperawatan/Kebidanan

b. D-IV Keperawatan/Kebidanan

c. S-I Keperawatan

d. Ners

No

Data Demografi

F (%)

5. Status Perkawinan

a. Kawin

b. Belum Kawin

6 a. ≤ 5 tahun (Baru)

b. 6-10 tahun (Sedang)

3 4,1 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

c. > 10 tahun (Lama)

Berdasarkan tabel 5.1 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berada pada usia 26-35 tahun (dewasa awal) yaitu 49 orang (67,1%), agama sebagian besar adalah islam yaitu 72 orang (98,6%), jenis kelamin sebagian besar adalah perempuan yaitu 59 orang (80,8%), pendidikan sebagian besar adalah DIII yaitu 50 orang (68,5%), status perkawinan sebagian besar adalah kawin yaitu 51 orang (69,9%), dan lama masa bertugas sebagian besar adalah ≤ 5 tahun yaitu 44 orang (60,3%).

2. Penyajian Hasil Penelitian

a. Manajemen Konflik Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, didapatkan total skor dari seluruh responden untuk masing-masing subvariabel manajemen konflik. Pengkategorian didasarkan pada nilai rata-rata dari total skor setiap responden. Hasil pengolahan data variabel manajemen konflik didapatkan skor total adalah 5186 dari 73 responden sehingga diperoleh nilai rata-rata ( x̅ ) = 71,04. Manajemen konflik “Baik” jika x ≥ 71,04 dan “Kurang baik” jika x < 71,04 (Lampiran 18).

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Manajemen Konflik Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

No

Manajemen Konflik

1. Baik

2. Kurang Baik

73 100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Total

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa untuk manajemen konflik sebagian besar perawat pelaksana diruang rawat inap kelas

III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori baik dengan jumlah 40 perawat (54,8%).

1) Kompromi Berdasarkan hasil pengolahan data subvariabel manajemen konflik menggunakan strategi kompromi didapatkan skor total adalah 1317 dari 73 responden sehingga diperoleh nilai rata-rata ( x̅ ) = 18,04. Strategi kompromi “Baik” jika x ≥ 18,04 dan “Kurang baik” jika x < 18,04. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut:

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Kompromi Pada Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

2. Kurang Baik

73 100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Total

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa manajemen konflik menggunakan strategi kompromi pada sebagian besar perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori baik dengan jumlah 40 perawat (54,8 %).

2) Kompetisi Berdasarkan hasil pengolahan data subvariabel manajemen konflik menggunakan strategi kompetisi didapatkan skor total adalah 544 dari 73 responden sehingga diperoleh nilai rata-rata ( x̅ ) = 7,5. Strategi kompetisi “Baik” jika x ≥ 7,5 dan “Kurang baik” jika x < 7,5. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut:

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Kompetisi Pada Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

2. Kurang Baik

73 100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Total

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa manajemen konflik menggunakan strategi kompetisi pada sebagian besar perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori baik dengan jumlah 37 perawat (50,7 %).

3) Akomodasi Berdasarkan hasil pengolahan data subvariabel manajemen konflik menggunakan strategi akomodasi didapatkan skor total adalah 834 dari 73 responden sehingga diperoleh nilai rata-rata ( x̅ ) = 11,42. Strategi akomodasi “Baik” jika x ≥ 11,42 dan “Kurang baik” jika x < 11,42. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut:

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Akomodasi Pada Perawat Pelaksana Di Ruang

Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

2. Kurang Baik

73 100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Total

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa manajemen konflik menggunakan strategi akomodasi pada sebagian besar perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori baik dengan jumlah 55 perawat (75,3 %).

4) Melembutkan Berdasarkan hasil pengolahan data subvariabel manajemen konflik menggunakan strategi melembutkan didapatkan skor total adalah 772 dari 73 responden sehingga diperoleh nilai rata -rata ( x̅ ) = 10,6. Strategi melembutkan “Baik” jika x ≥ 10,6 dan “Kurang baik” jika x < 10,6. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut:

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Melembutkan Pada Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

2. Kurang Baik

73 100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Total

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa manajemen konflik menggunakan strategi melembutkan pada sebagian besar perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori baik dengan jumlah 37 perawat (50,7 %).

5) Menghindar Berdasarkan hasil pengolahan data subvariabel manajemen konflik menggunakan strategi menghindar didapatkan skor total adalah 466 dari 73 responden sehingga diperoleh nilai rata-rata ( x̅ ) = 6,38. Strategi menghindar “Baik” jika x ≥ 6,38 dan “Kurang baik” jika x < 6,38. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut:

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Menghindar Pada Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

2. Kurang Baik

73 100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Total

Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat bahwa manajemen konflik menggunakan strategi menghindar pada sebagian besar perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori kurang baik dengan jumlah 37 perawat (50,7 %).

6) Kolaborasi Berdasarkan hasil pengolahan data subvariabel manajemen konflik menggunakan strategi kolaborasi didapatkan skor total adalah 1253 dari 73 responden sehingga diperoleh nilai rata-rata ( x̅ ) = 17,2. Strategi kolaborasi “Baik” jika x ≥ 17,2 dan “Kurang baik” jika x < 17,2. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut:

Tabel 5.8

Distribusi Frekuensi Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Kolaborasi Pada Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

2. Kurang Baik

73 100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Total

Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat bahwa manajemen konflik menggunakan strategi kolaborasi pada sebagian besar perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori baik dengan jumlah 38 perawat (52,1 %).

b. Kepuasan Kerja Perawat Berdasarkan hasil pengolahan data variabel kepuasan kerja didapatkan skor total adalah 5601 dari 73 responden sehingga diperoleh nilai rata-rata ( x̅ ) = 76,73. Pengkategorian “Puas” jika x ≥ 76,73 dan “Kurang puas” jika x < 76,73. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut:

Tabel 5.9

Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

No

Kepuasan Kerja

1. Puas

2. Kurang puas

73 100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Total

Berdasarkan tabel 5.9 dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja sebagian besar perawat pelaksana di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda berada pada kategori kurang puas dengan jumlah 42 orang (57,5 %).

3. Analisa Bivariat

a. Hubungan Manajemen Konflik dengan Kepuasan Kerja Perawat

Tabel 5.10

Hubungan Manajemen Konflik dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

Kepuasan Kerja

p-value Konflik

Puas

puas

F % Baik

22 55,0 18 45,0 40 100 Kurang Baik

Sumber: Data Primer (diolah, 2016) Berdasarkan tabel 5.10 dapat disimpulkan bahwa secara persentase dari 40 perawat yang menyatakan bahwa manajemen konflik berada pada kategori baik, sebanyak 22 perawat (55,0%) mengaku puas dengan pekerjaannya. Hasil uji statistik menunjukkan

bahwa p-value 0,032. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak, artinya ada hubungan manajemen konflik dengan kepuasan kerja perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

b. Hubungan Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Kompromi dengan Kepuasan Kerja Perawat

Tabel 5.11

Hubungan Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Kompromi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

Kepuasan Kerja

Total Kompromi

F % Baik

40 100 Kurang Baik

Sumber: Data Primer (diolah, 2016) Berdasarkan tabel 5.11 dapat disimpulkan bahwa secara persentase dari 40 perawat yang menyatakan bahwa strategi kompromi dilakukan dengan baik, sebanyak 25 perawat (62,5%) mengaku puas dengan pekerjaannya. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya ada hubungan strategi kompromi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

c. Hubungan Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Kompetisi dengan Kepuasan Kerja Perawat

Tabel 5.12

Hubungan Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Kompetisi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

Kepuasan Kerja

Total Kompetisi

F % Baik

16 43,2 21 56,8 37 100 Kurang Baik 15 41,7 21 58,3 36 100

31 42,5 42 57,5 73 100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Berdasarkan tabel 5.12 dapat disimpulkan bahwa secara persentase dari 37 perawat yang menyatakan bahwa strategi kompetisi dilakukan dengan baik, sebanyak 21 perawat (56,8%) mengaku kurang puas dengan pekerjaannya. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value 1,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, artinya tidak ada hubungan strategi kompetisi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

d. Hubungan Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Akomodasi dengan Kepuasan Kerja Perawat

Tabel 5.13

Hubungan Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Akomodasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

Kepuasan Kerja

Total Akomodasi

F % Baik

24 43,6 31 56,4 55 100 Kurang Baik 7 38,9 11 61,1 18 100

31 42,5 42 57,5 73 100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Berdasarkan tabel 5.13 dapat disimpulkan bahwa secara persentase dari 55 perawat yang menyatakan bahwa strategi akomodasi dilakukan dengan baik, sebanyak 31 perawat (56,4%) mengaku kurang puas dengan pekerjaannya. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value 0,937. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, artinya tidak ada hubungan strategi akomodasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

e. Hubungan Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Melembutkan dengan Kepuasan Kerja Perawat

Tabel 5.14

Hubungan Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Melembutkan dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

Kepuasan Kerja

Total Melembutkan

F % Baik

22 59,5 15 40,5 37 100 Kurang Baik

31 42,5 42 57,5 73 100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Berdasarkan tabel 5.14 dapat disimpulkan bahwa secara persentase dari 37 perawat yang menyatakan bahwa strategi melembutkan dilakukan dengan baik, sebanyak 22 perawat (59,5%) mengaku puas dengan pekerjaannya. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value 0,006. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya ada hubungan strategi melembutkan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

f. Hubungan Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Menghindar dengan Kepuasan Kerja Perawat

Tabel 5.15

Hubungan Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Menghindar dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

Kepuasan Kerja

Total Menghindar

F % Baik

Kurang Baik 18 48,6 19 51,4 37

100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Berdasarkan tabel 5.15 dapat disimpulkan bahwa secara persentase dari 37 perawat yang menyatakan bahwa strategi menghindar berada pada kategori kurang baik, sebanyak 19 perawat (51,4%) mengaku kurang puas dengan pekerjaannya. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value 0,397. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, artinya tidak ada hubungan strategi menghindar dengan kepuasan kerja perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

g. Hubungan Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Kolaborasi dengan Kepuasan Kerja Perawat

Tabel 5.16

Hubungan Manajemen Konflik Menggunakan Strategi Kolaborasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 (n=73)

Kepuasan Kerja

Total Kolaborasi

F % Baik

38 100 Kurang Baik

73 100 Sumber: Data Primer (diolah, 2016)

Berdasarkan tabel 5.16 dapat disimpulkan bahwa secara persentase dari 38 perawat yang menyatakan bahwa strategi kolaborasi dilakukan dengan baik, sebanyak 25 perawat (65,8%) mengaku puas dengan pekerjaannya. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya ada hubungan strategi kolaborasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.