Deskripsi Variabel Penelitian
4.3 Deskripsi Variabel Penelitian
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kompetensi, independensi dan kualitas audit pada akuntan publik di Jawa Tengah, peneliti menggunakan analisis deskriptif prosentase. Adapun hasil perhitungan dari analisis deskriptif prosentase untuk tiap variabel tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kompetensi Auditor
Dalam mengukur tingkat kompentensi auditor, maka dalam penelitian ini digunakan 2 dimensi yaitu pengetahuan dan pengalaman. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai kompetensi auditor, yaitu terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3. Persentase jawaban responden pada setiap pernyataan tentang kompetensi auditor
Dime Indikator Item Jenis Ket Kategori Jawaban Jml nsi
Penge Pengetahu
Fr 0 0 11 25 41 77 tahu
1. Setiap akuntan (+)
an akan publik harus prinsip
memahami dan
an Akuntansi melaksanakan jasa
dan profesionalnya sesuai Standar
dengan Standar
Auditing Akuntan Keuangan % 0,0 0,0 14,3 32,5 53,2 100 (SAK) dan Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP) yang relevan.
Pengetahu
Fr 1 0 12 48 16 77 an tentang audit yang baik, saya jenis
2. Untuk melakukan (+)
perlu memahami
industri jenis industri klien % 1,3 0,0 15,6 62,3 20,8 100 klien
Fr 1 0 13 44 19 77 an tentang audit yang baik, saya kondisi
Pengetahu
3. Untuk melakukan (+)
perlu memahami
perusahaa kondisi perusahaan % 1,3 0,0 16,9 57,1 24,7 100 n klien
klien Pendidika
Fr 0 0 16 50 11 77 n formal audit yang baik, saya yang
4. Untuk melakukan (+)
membutuhkan
sudah pengetahuan yang % 0,0 0,0 20,8 64,9 14,3 100 ditempuh
diperoleh dari tingkat pendidikan formal.
Fr 0 0 8 54 15 77 kursus dan formal, untuk
Pelatihan,
5. Selain pendidikan (+)
keahlian melakukan audit khusus
yang baik, saya juga yang
membutuhkan dimiliki
pengetahuan yang % 0,0 0,0 10,4 70,1 19,5 100 diperoleh dari kursus
dan pelatihan khususnya dibidang audit.
Fr 0 0 3 56 18 77 yang saya miliki dapat mendukung
6. Keahlian khusus (+)
proses audit yang % 0,0 0,0 3,9 72,7 23,4 100 saya lakukan
Tabel 4.3 (Lanjutan)
Dime Indikator Item Jenis Ket Kategori Jawaban Jml nsi
Penga Lama
Fr 0 1 21 45 15 77 laman melakukan jumlah klien yang audit
7. Semakin banyak (+)
saya audit
menjadikan audit % 0,0 1,3 27,3 51,9 19,5 100 yang saya lakukan
semakin lebih baik. 8.Saya telah (+) Fr 0 0 16 48 13 77
memiliki banyak
pengalaman dalam bidang audit dengan berbagai macam klien sehingga audit
% 0,0 0,0 20,8 62,3 16,9 100 yang saya lakukan
menjadi lebih baik. Jumlah
Fr 2 3 32 36 4 77 klien yang sekarang jumlah sudah
10.Walaupun
klien saya banyak,
diaudit audit yang saya % 2,6 3,9 41,6 46,8 5,2 100 lakukan belum tentu
lebih baik dari
sebelumnya. Jenis
9.Saya pernah (-) Fr 5 1 29 38 4 77 Perusahaan mengaudit yang
perusahaan yang go
pernah publik, sehingga diaudit
saya dapat mengaudit
% 6,5 1,3 37,7 49,4 5,2 100 perusahaan yang
belum go publik lebih baik.
Sumber : Data yang diolah
Dari Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa tingkat kompetensi auditor di Jawa Tengah ditinjau dari dimensi pengetahuan dan pengalaman termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat dari dukungan setuju dan sangat setuju pada setiap pernyataan rata-rata berjumlah lebih dari 34 responden atau mencapai prosentase lebih dari 44 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi yang diproksikan dalam pengetahuan dan pengalaman auditor pada keadaan baik, hal ini didukung juga dengan rata-rata jumlah skor mencapai 39,45 dan standar Dari Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa tingkat kompetensi auditor di Jawa Tengah ditinjau dari dimensi pengetahuan dan pengalaman termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat dari dukungan setuju dan sangat setuju pada setiap pernyataan rata-rata berjumlah lebih dari 34 responden atau mencapai prosentase lebih dari 44 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi yang diproksikan dalam pengetahuan dan pengalaman auditor pada keadaan baik, hal ini didukung juga dengan rata-rata jumlah skor mencapai 39,45 dan standar
2. Independensi Auditor
Untuk mengukur independensi auditor di Jawa Tengah, dalam penelitian ini digunakan 4 proksi yaitu lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor dan jasa non audit yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai independensi auditor, yaitu terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.4 Persentase jawaban responden pada setiap pernyataan tentang
independensi auditor
Dimensi Indikator
Pertanyaan
Jenis Ket
Kategori Jawaban Jml
Item
STS TS R S SS
1 10 29 33 4 77 Hubungan mengaudit
Lama Lama
1.Auditor sebaiknya (+)
Fr
memiliki hubungan
Dengan klien
dengan klien yang
Klien
sama paling lama 3
tahun. 2.Saya berupaya tetap (+)
Fr
bersifat independen dalam melakukan
audit walaupun telah lama menjalin
1,3 11,7 15,6 50,6 hubungan dengan 20,8 100 klien. 3.Tidak semua (-) Fr
kesalahan klien yang saya temukan saya
laporkan karena
lamanya hubungan dengan klien tersebut.
29 29 13 6 0 77 Dari Klien sanksi dan kehilangan klien,
Tekanan Pemberian
4. Agar tidak (-)
Fr
ancaman
kadang-kadang saya
pergantian harus bertindak tidak
dari klien
Tabel 4.4 (Lanjutan)
Dimensi Indikator
Pertanyaan
Jenis Ket
Kategori Jawaban Jml
Item
STS TS R S SS
5. Jika audit yang (-)
Fr
saya lakukan buruk,
maka saya dapat menerima sanksi dari
klien. 6.Tdk semua (-) Fr
kesalahan klien saya
laporkan krn saya mendapat peringatan
7. Saya tidak berani (-)
kesalahan klien karena klien dapat
mengganti posisi saya dengan auditor lain.
10 21 23 22 1 77 audit yang satu klien merupakan
Besar fee
8. Jika audit fee dari (-)
Fr
diberikan
sebagian besar dari
klien
total pendapatan
suatu kantor akuntan
maka hal ini dapat merusak
independensi akuntan
publik.
21 31 14 10 1 77 dari klien
Fasilitas
9. Fasilitas yang saya (-)
Fr
terima dari klien
menjadikan saya sungkan terhadap
klien sehingga kurang bebas dalam melakukan audit.
Telaah Manfaat
5 36 24 11 1 77 dari rekan telaah dari membutuhkan telaah
10. Saya tidak (-)
Fr
auditor rekan
dari rekan auditor
auditor
untuk menilai prosedur audit saya karena kurang dirasa
manfaatnya.
Tabel 4.4 (Lanjutan)
Dimensi Indikator
Pertanyaan
Jenis Ket
Kategori Jawaban Jml
11. Saya bersikap (-)
Fr
jujur untuk
terhadap
menghindari
audit yang penilaian kurang dari
2,6 2,6 6,5 85,7 2,6 100 buruk
rekan seprofesi (sesama auditor) dalam tim.
Jasa Non Pemberian 12.Selain
Jasa Audit memberikan jasa
dan Non audit, suatu kantor Audit
2,6 16,9 10,4 63,6 6,5 100 pada klien memberikan jasa-jasa yang sama lainnya kepada klien
akuntan dapat pula
yang sama.
13. Jasa non audit (-)
Fr
yang diberikan pada
klien dpt merusak independensi
penampilan akuntan publik tersebut.
0 7 18 45 7 77 jasa non lain selain jasa audit
Pemberian
14. Pemberian jasa (+)
Fr
audit
dapat meningkatkan
dapat
informasi yang
meningkat disajikan dalam
kan 9,1 laporan pemeriksaan % 0,0 9,1 23,4 58,4
100 informasi
akuntan publik.
pada lap. keuangan
Sumber : Data yang diolah Dari Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa independensi auditor di Jawa Tengah ditinjau dari lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor dan jasa non audit termasuk dalam kategori kurang sampai dengan tinggi, hal ini terlihat bahwa dukungan setuju dan sangat setuju dari responden pada items pertanyaan positif berkisar antara 25 sampai 58 responden atau antara 32% sampai 75%. Sedangkan untuk items pertanyaan negatif jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju dan ragu-ragu, rata-rata sebanyak 14 sampai 36 Sumber : Data yang diolah Dari Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa independensi auditor di Jawa Tengah ditinjau dari lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor dan jasa non audit termasuk dalam kategori kurang sampai dengan tinggi, hal ini terlihat bahwa dukungan setuju dan sangat setuju dari responden pada items pertanyaan positif berkisar antara 25 sampai 58 responden atau antara 32% sampai 75%. Sedangkan untuk items pertanyaan negatif jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju dan ragu-ragu, rata-rata sebanyak 14 sampai 36
62 dan terendahnya 26 (Jumlah ideal 14 s.d. 50) (Lihat Tabel 4.6)
3. Kualitas Audit
Kualitas audit diungkap dengan enam butir pernyataan, dan jawaban responden seperti pada tabel berikut. Tabel 4.5. Persentase jawaban responden pada setiap pernyataan tentang kualitas
Kategori Jawaban Jml STS TS R S SS
Kualitas Melaporkan semua 1.Besarnya kompensasi yang (+) Fr 20 34 18 3 2 77 Audit
kesalahan klien
saya terima akan
mempengaruhi saya dalam melaporkan kesalahan klien.
26,0 44,2 23,4 3,9 2,6 100
Pemahaman
1 1 1 62 12 77 terhadap sistem informasi akuntansi klien
2.Pemahaman terhadap sistem (+)
Fr
informasi akuntansi dapat menjadikan pelaporan
1,3 1,3 1,3 80,5 15,6 100 Komitmen yang kuat 3.Saya mempunyai komitmen (+) Fr
klien
audit saya menjadi lebih baik.
0 0 3 57 17 77 dalam
yang kuat untuk
menyelesaikan audit menyelesaikan audit dalam
0,0 0,0 3,9 74,0 22,1 100 Berpedoman pada 4. Saya menjadikan SPAP (+) Fr
waktu yang tepat.
0 0 6 52 19 77
prinsip auditing dan sebagai pedoman dalam
prinsip akuntansi melaksanakan pekerjaan dalam melakukan laporan. pekerjaan lapangan
0,0 0,0 7,8 67,5 24,7 100 Tidak percaya 5.Saya tidak mudah percaya (+) Fr
0 7 18 44 8 77
begitu saja pada terhadap pernyataan klien
pernyataan klien
selama melakukan audit.
0,0 9,1 23,4 57,1 10,4 100 Sikap hati-hati 6.Saya selalu berusaha (+) Fr
0 1 1 45 30 7
dalam pengambilan berhati-hati dalam
keputusan
pengambilan keputusan
selama melakukan audit.
% 0,0 1,3 1,3 58,4 39,0 100
Sumber : Data yang diolah
Dari Tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa pernyataan mengenai besarnya kompensasi yang diterima akan mempengaruhi dalam melaporkan kesalahan klien , pada pertanyaan negatif ini umumnya responden menjawab sangat tidak disetuju dan tidak setuju adalah 20 dan 34 responden atau 25 % dan 44 % sedangkan pada pernyataan-pernyataan yang berjenis items positif : Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien dapat menjadikan pelaporan audit responden menjadi lebih baik, responden mempunyai komitmen yang kuat untuk menyelesaikan audit dalam waktu yang tepat, responden menjadikan SPAP sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan laporan, responden tidak mudah percaya terhadap pernyataan klien selama melakukan audit, dan selalu berusaha berhati-hati dalam pengambilan keputusan selama melakukan audit, mendapatkan dukungan responden dengan persentase yang setuju dan sangat setuju 44 sampai 62 responden atau 57 % sampai 81 %. Sehingga berdasarkan analisis deskriptif tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas audit pada auditor di Jawa Tengah berada pada kategori lebih dari cukup atau cukup tinggi. Hal tersebut didukung pula dengan hasil rata-rata jumlah skor kualitas audit sebesar 22,60 dan standar deviasinya 2,07, sedangkan jumlah skor tertinggi 30 dan terendah 15 (Skor Ideal terendah=6 dan tertinggi=30) (Lihat Tabel 4.6)
Adapun secara keseluruhan rata-rata jumlah skor setiap variabel/sub variabel dapat dilihat seperti ditunjukkan pada Tabel 4.6 berikut ini
Tabel 4.6. Deskripsi data setiap variabel dan sub variabel
Max Variabel/Sub Variabel
N Butir Min Max Mean
Ideal
Pengetahuan 77 6 18 30 24,66 2,918 30 Pengalaman 77 4 7 20 14,79 1,976 20
Kompetensi (X 1 ) 77 10 25 50 39,45 4,394 50
Lama Hubungan dengan Klien
15 Tekanan dari Klien
30 Telaah dari Rekan Auditor
10 Jasa Non Audit
Independensi (X2)
70 Kualitas Audit (Y)
Sumber : Data yang diolah
Dari Tabel 4.6 di atas nampak bahwa rata-rata jumlah skor kompetensi (X1) sebesar 39,45 sudah mendekati skor maksimum idealnya 50, sementara rata- rata jumlah skor independensi sebesar 40,36 relatif masih jauh dari jumlah maksimum idealnya yaitu 70, sementara itu rata-rata jumlah skor kualitas audit cukup tinggi sebesar 22,60 sudah mendekati jumlah maksimum idealnya yaitu 30. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi auditor sudah cukup baik, begitu juga dengan kualitas audit yang dilaksanakannya, namun untuk independensi masih belum begitu baik, masih perlu ditingkatkan.