Alat Pembayaran Nontunai
C. Alat Pembayaran Nontunai
Alat pembayaran secara umum dibagi menjadi dua, yakni alat pembayaran tunai dan alat pembayaran nontunai. Alat pembayaran tunai iada lain adalah uang rupiah sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, sedangkan alat pembayaran nontunai secara umum dibagi menjadi dua, yakni: 1. Alat Pembayaran Berbasis Kertas (Paper Based) yaitu cek, bilyet giro, dan nota debet. 2. Alat Pembayaran Berbasis Elektronik (Electronic Based) yaitu Kartu ATM/Debet, kartu kredit dan uang elektronik (e-money). Untuk lebih jelasnya, perha ikan Bagan 3.5 sebagai berikut:
112 Buku Panduan Guru : Ekonomi SMA/MA, Muatan Kebanksentralan
Pojok Sistem Qfncbzbsbo
Bmbu
Pembayaran Nontunai Uvobj
Opo!Uvobj
Cek Atas Nama adalah cek yang mencantumkan nama penerima dana dan
Qbqfs!Cbtfe
Fmfduspojd
bank akan melakukan
Cbtfe
pembayaran kepada nama yang tertera pada
Vboh!Lfsubt BUN0Efcfu cek tersebut. Adapun Cek Vboh!Mphbn Atas Unjuk adalah cek Cjmzfu!Hjsp Lbsuv!Lsfeju
Dfl
Lbsuv
yang tidak mencantumkan
nama penerima dan bank akan melakukan pembayaran kepada siapa saja yang membawa cek Sumber : Diolah dari berbagai sumber
Opub!Efcfu
Vboh!Fmfluspojl
tersebut. Sedangkan Cek Silang adalah Cek Atas
Bagan 3.5
Nama dan/atau Cek Atas
Jenis-jenis Alat Pembayaran Nontunai
Unjuk yang diberikan tanda garis menyilang pada unjuk kiri atas warkat
Cek merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayarkan
atau dapat juga diberi
sejumlah dana. Cek dikenal ada iga macam, yaitu cek atas unjuk, cek
tanda garis menyilang sepanjang cek dari ujung
atas nama, dan cek silang. Sementara itu, Giro Bilyet adalah surat
kiri bawah keujung kanan
perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari
atas.
rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Giro bilyet idak dapat ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya.
Adapun Nota Debet adalah warkat atau surat yang digunakan untuk menagih nasabah bank lain melalui kliring. Nota debet juga digunakan
Pojok Sistem
untuk keperluan transaksi antarkantor, baik nota debet dengan surat
Pembayaran Nontunai
maupun nota debet dengan telegram. Nota debet dengan surat atau
Ketentuan tentang Bilyet
dengan telegram disampaikan melalui kantor pos. Untuk lebih jelasnya
Giro (BG) diatur dalam
dapat dilihat pada ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/35/
Surat Keputusan Bank
DASP tanggal 22 Desember 2006 perihal Warkat Debet dan Dokumen Indonesia Nomor 28/32/
KEP/DIR dan Surat Edaran
Kliring serta Percetakannya pada Perusahaan Percetakan Warkat dan
BI Nomor 28/32/UPG
Dokumen Kliring (PPWDK) dalam Penyelenggaraan Kliring Nasional tanggal 4 Juli 1995 tentang
Bilyet Giro.
Bank Indonesia.
Sumber: Dokumentasi BI
Gambar 3.20. Contoh Cek
Bab 3 - Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran
Sumber: Dokumentasi BI
Pojok Sistem
Gambar 3.21. Contoh Bilyet Giro
Pembayaran Nontunai
Logo yang tertera pada Kartu Debet dan Kartu
Adapun Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) adalah alat
ATM menunjukkan bahwa
pembayaran berupa kartu kredit dan kartu ATM/Debet. Kartu Kredit
kartu tersebut memiliki akses di jaringan yang
adalah APMK yang dapat digunakan untuk berbelanja pada pedagang,
tertera logo yang sama.
yang sumber dananya berasal dari pinjaman (kredit) yang diberikan
Jaringan tersebut adalah: 1. Jaringan lokal: Link,
penerbit serta dikenakan bunga/denda jika membayar setelah jatuh
ALTO, ATM Bersama,
tempo atau angsuran. Kartu kredit dapat diar ikan juga sebagai kartu
PRIMA.
yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga pembiayaan lainnya yang
2. Jaringan internasional: CIRRUS, MAESTRO,
diberikan kepada nasabah untuk digunakan sebagai alat pembayaran.
Mastercard Electronic,
Sementara itu, Kartu ATM adalah APMK yang dapat digunakan
VISA Plus, VISA Electron.
untuk melakukan tarik tunai, cek saldo, transfer dana antar dan intra bank. Sumber dana berasal dari simpanan dan saldo simpanan akan berkurang secara langsung pada saat transaksi. Layanan ATM di Indonesia mulai diperkenalkan pada awal tahun 1990-an.
Sedangkan Kartu Debet adalah APMK yang dapat digunakan untuk
Pojok Sistem Pembayaran Nontunai
berbelanja pada pedagang dan debet tunai. Sumber dana berasal dari simpanan dan saldo simpanan akan berkurang secara langsung
Jasa electronic banking melalui internet dan
pada saat transaksi. Kartu debet dapat diar ikan juga sebagai alat
telepon telah disediakan
pembayaran berbasis kartu yang pembayarannya dilakukan dengan
oleh sejumlah bank besar sejak pertengahan 1999.
pendebetan langsung ke rekening nasabah pada bank penerbit kartu.
Penggunaan instrumen
Beberapa bank penerbit kartu telah mengombinasikan kartu debet
berbasis internet untuk melakukan transaksi
dan kartu ATM dalam satu kartu (kartu debet ATM).
memerlukan verifikasi
Pada saat kartu debet digunakan untuk bertransaksi, maka
pengaman seperti PIN,
secara otoma
is akan langsung mengurangi dana yang tersedia pada
password, dan komputer/
laptop/HP yang dapat
rekening. Jika kartu debet digunakan untuk bertransaksi di mesin
dilakukan tanpa atau
ATM, maka kartu tersebut dikenal sebagai kartu ATM. Namun, apabila
dengan proprietary software yang disediakan
digunakan untuk transaksi pembayaran dan pembelanjaan nontunai
oleh bank kepada
dengan menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture), maka
nasabah.
kartu tersebut dikenal sebagai kartu debet.
114 Buku Panduan Guru : Ekonomi SMA/MA, Muatan Kebanksentralan
Sumber: Dokumentasi BI
Gambar 3.22. Contoh Mesin EDC (Electronic Data Capture)
Se iap pemegang kartu diberikan nomor pribadi (Personal Iden ificaion Number - PIN) yang bersifat rahasia untuk keamanan dan kewenangan melakukan transaksi. Untuk kartu debet, selain otorisasi dengan PIN, dimungkinkan pula otorisasi dengan tanda tangan seper i halnya kartu kredit. Batas (limit) transaksi kartu kredit dan kartu ATM bergantung dari jenis kartunya. Umumnya, limit transaksi melipu i penarikan tunai, belanja dan transfer.
Pojok Sistem Pembayaran Nontunai
Saat ini, pembayaran nontunai semakin berkembang menjadi
Sumber: Dokumentasi BI
pembayaran secara virtual, seperti phone banking,
Gambar 3.23. Contoh Kartu ATM & Kartu Kredit
mobile banking, internet banking, dan sms banking.
yang ada di Indonesia saat ini
Selain bank, perusahaan telekomunikasi ikut menciptakan instrumen
Selain kartu kredit dan kartu ATM/debet, terdapat pula apa yang
pembayaran nontunai
disebut dengan uang elektronik. Tahukah Anda apa itu uang elektronik?
dengan mengeluarkan
Uang Elektronik adalah APMK yang diterbitkan atas dasar nilai uang produk yang dapat
digunakan untuk
yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit uang elektronik. Nilai
transaksi retail dengan
Uang disimpan secara elektronik dalam suatu media server atau
nominal kecil, yaitu uang elektronik.
chip. Uang elektronik dapat digunakan sebagai alat pembayaran
Bab 3 - Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran
Pojok Sistem Pembayaran Nontunai
Uang Elektronik atau electronic money sesuai PBI Nomor 11/12/PBI/2009 diartikan sebagai alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor Sumber: Dokumentasi BI terlebih dahulu oleh
Gambar 3.24. Contoh Uang Elektronik yang ada di Indonesia saat ini
pemegang kepada penerbit.
2. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam
Uang elektronik di Indonesia mulai berkembang sejak April
suatu media seperti
tahun 2007. Alat pembayaran nontunai yang prak is, ekonomis, dan
server atau chip. 3. Digunakan sebagai alat
menunjang gaya hidup menjadi pemicu semakin berkembangnya
pembayaran kepada
uang elektronik. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari tumbuhnya
pedagang yang bukan merupakan penerbit
penyelenggara uang elektronik yang bukan bank, seper i PT.
uang elektronik
Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), PT. Telekomunikasi Selular
tersebut.
(Telkomsel), PT. Indosat, Tbk (Indosat), PT. XL Axiata, Tbk (XL).
4. Nilai uang elektronik yang disetor oleh
Penggunaan uang elektronik masih terbatas karena antar penerbit
pemegang dan dikelola
uang elektronik harus menjalin kerjasama dengan unit usaha/pedagang/
oleh penerbit bukan merupakan simpanan
merchant yang mau menerima pembayaran transaksi di tempat
sebagaimana dimaksud
usahanya dengan uang elektronik. Biasanya penerbit uang elektronik
dalam undang-undang yang mengatur
bekerjasama dengan mini-market, mal, kafe, atau tempat anak muda
mengenai perbankan.
berkumpul. Penggunaan uang elektronik ini masih terkonsentrasi di kota-kota besar seper i Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
116 Buku Panduan Guru : Ekonomi SMA/MA, Muatan Kebanksentralan
SIMPULAN (Summary)
• Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup pengaturan, kontrak/perjanjian, fasilitas operasional dan mekanisme teknis yang digunakan untuk penyampaian, pengesahan dan penerimaan instruksi pembayaran, serta pemenuhan kewajiban pembayaran melalui pertukaran “nilai” antarperorangan, bank, dan lembaga lainnya baik lembaga domes ik maupun cross border (antarnegara).
• Penyelenggaraan transaksi nontunai oleh BI dilakukan dengan dua cara yakni; Pertama, transaksi yang bernilai besar (high value) yang diselesaikan dengan menggunakan perangkat Bank Indonesia Real Time Gross Se tlement (BI-RTGS), Kedua, transaksi yang bernilai kecil (retail value) yang diselesaikan dengan menggunakan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
• Uang didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar- menukar atau perdagangan.
• Secara umum, uang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu uang kartal dan uang giral yang memiliki fungsi asli dan fungsi turunan. • Undang-Undang Nomor 7 tentang Mata Uang Tahun 2011 Bab
IV Pasal 11 tentang Pengelolaan Rupiah bahwa pengelolaan rupiah melipu i tahap Perencanaan; Pencetakan; Pengeluaran; Pengedaran; Pencabutan dan Penarikan; dan Pemusnahan.
• Keaslian uang rupiah dapat dikenali melalui hal-hal sebagai berikut: bahan yang digunakan, disain, ukuran, dan teknik cetak. • Alat pembayaran terdiri atas alat pembayaran tunai dalam bentuk uang kertas dan uang logam, serta alat pembayaran nontunai dalam bentuk paper based, contohnya cek, bilyet giro, dan nota debet, serta elecronic based contohnya kartu ATM, kartu debet, kartu kredit, dan uang elektronik.