Peran Bank Indonesia dalam Kebijakan Moneter
b. Peran Bank Indonesia dalam Kebijakan Moneter
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia berperan
Pojok
sebagai pengambil kebijakan tunggal dalam kebijakan moneter. Stabilitas
Moneter
nilai uang merupakan tujuan kebijakan moneter. Stabilitas nilai uang
• SBI adalah surat
merupakan tujuan kebijakan moneter yang dibuat dan dilaksanakan
berharga yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia. Dalam pelaksanaannya Bank Indonesia mempunyai
Bank Indonesia
peran mengatur jumlah uang beredar yang ada di masyarakat dengan
sebagai pengakuan
cara sebagai berikut : utang berjangka
waktu pendek (1-12
1) Jika Bank Sentral menginginkan adanya penambahan jumlah
bulan) dengan sistem
uang beredar di masyarakat, maka Bank Sentral akan membeli diskonto/bunga.
• SUN adalah surat
surat-surat berharga dari bank-bank umum berupa Ser ifikat Bank
berharga yang berupa
Indonesia (SBI) dan dari Pemerintah (Surat Berharga Negara/SBN
surat pengakuan utang yang dijamin
dan Surat Utang Negara/SUN). Sebaliknya, jika Bank Sentral ingin
pembayaran bunga
mengurangi jumlah uang beredar yang ada di masyarakat, maka
dan pokoknya oleh Negara RI sesuai masa
Bank Sentral akan menjual surat-surat berharga kepada bank
berlakunya.
umum dan masyarakat.
Bab 6 - Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
Pojok
2) Jika Bank Sentral ingin menambah jumlah uang beredar yang ada
Moneter
di masyarakat, Bank Sentral menurunkan ingkat diskonto dan
• Uang Primer /M0
suku bunga pinjaman yang diberikan kepada bank-bank umum,
(uang inti/ base money)
sehingga biaya/bunga yang harus dibayar oleh bank-bank umum
merupakan kewajiban otoritas moneter
menjadi lebih murah. Pada gilirannya bank-bank umum dapat
kepada masyarakat
memberikan pinjaman kepada nasabahnya, dengan suku bunga
dalam bentuk uang kartal (uang kertas
yang rendah. Jika suku bunga kredit perbankan turun, permintaan
dan logam) dan dana
masyarakat terhadap kredit perbankan akan naik, dan ini akan
giro perbankan yang
menyebabkan uang beredar bertambah.
disimpan di bank sentral. Selain itu,
3) Jika Bank Sentral ingin mengurangi jumlah uang beredar, Bank
apabila bank sentral
Sentral akan mewajibkan bank-bank umum untuk menaikkan
menetapkan suatu rasio cadangan wajib
ingkat cadangan minimumnya. Dengan meningkatnya cadangan
sekunder dalam bentuk
minimum ini, akan mengurangi tabungan giral yang dapat diciptakan
surat-surat berharga, maka nilai surat-surat
oleh bank-bank, dan dengan sendirinya akan menurunkan jumlah
berharga tersebut juga
uang beredar dan sebaliknya.
dikategorikan sebagai uang primer.
• M1 (uang beredar
c. Kerangka Kebijakan Moneter
dalam arti sempit/ narrow money) merupakan kewajiban
Pada umumnya kerangka kebijakan moneter terdiri atas instrumen,
otoritas moneter
sasaran operasional, sasaran antara, dan sasaran akhir. Sasaran antara
dan perbankan
diperlukan karena untuk mencapai sasaran akhir yang ditetapkan,
(sistem moneter) kepada masyarakat
terdapat tenggang waktu antara pelaksanaan kebijakan moneter dan
dalam bentuk uang
hasil pencapaian sasaran akhir. Oleh karena itu, diperlukan adanya
primer dan dana giro masyarakat yang
indikator-indikator yang lebih segera dapat dilihat hasilnya untuk
disimpan di perbankan
mengetahui indikasi kebijakan yang biasa disebut sasaran antara.
komersial. • M2 (uang beredar
Sasaran antara yang dipilih harus memiliki kestabilan hubungan dengan
dalam arti luas/broad
sasaran akhir.
money) merupakan kewajiban otoritas
Beberapa pilihan sasaran antara yang dapat digunakan antara
lain besaran moneter seper i M1, M2 atau kredit dan suku bunga.
moneter dan
perbankan (sistem
Selanjutnya untuk mencapai sasaran antara, bank sentral memerlukan
moneter) kepada masyarakat dalam
sasaran-sasaran yang bersifat operasional agar proses transmisi dapat
bentuk M1 dan uang
berjalan sesuai dengan rencana. Sasaran operasional yang dipilih
kuasi (deposito dan tabungan).
harus memiliki kestabilan hubungan dengan sasaran antara dan dapat dikendalikan otoritas moneter, serta informasi tersedia lebih awal daripada sasaran antara.
Pojok
Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada
Moneter
perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB
Suku bunga PUAB
O/N). Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diiku i
merupakan harga yang terbentuk dari
oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku
kesepakatan pihak
bunga kredit perbankan. Beberapa pilihan sasaran operasional yang
yang meminjam dari meminjamkan dana.
dapat digunakan antara lain adalah uang primer (M0) dan suku bunga jangka pendek.
188 Buku Panduan Guru : Ekonomi SMA/MA, Muatan Kebanksentralan
Sementara itu, instrumen moneter adalah instrumen yang dimiliki
Pojok
oleh bank sentral yang dapat digunakan untuk mempengaruhi sasaran-
Moneter
sasaran operasional yang telah ditetapkan. Beberapa pilihan instrumen
Pasar Uang Antar Bank
yang digunakan antara lain adalah operasi pasar terbuka (open market
(PUAB) adalah kegiatan pinjam meminjam dana
opera ion), cadangan wajib minimum (reserve requirement), fasilitas
antara satu bank dengan
diskonto (discount facility), dan himbauan moral (moral suasion).
bank lainnya.
Rangkaian langkah-langkah bank sentral dari penentuan dan prakiraan sasaran akhir, pemantauan variabel-variabel ekonomi-keuangan yang dijadikan dasar perumusan kebijakan moneter, sampai pelaksanaan pengendalian moneter di pasar uang untuk mencapai sasaran akhir disebut kerangka operasional kebijakan moneter. Kerangka operasional kebijakan moneter tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
. Pqfsbtj!Qbtbs!Ufscvlb
. Vboh!Qsjnfs!)N1* . Cftbsbo!Npofufs . Tubcjmjubt!ibshb
. Dbebohbo!Xbkjc!Njojnvn
)N2-!N3-!lsfeju*
. Gbtjmjubt!Ejtlpoup
!. Tvlv!cvohb
Lfsbohlb!Usbotnjtj!Pqfsbtjpobm!efohbo!Qfoeflbubo!Lvboujubt
Wbsjbcfm.wbsjbcfm
Blijs
jogpsnbtj
. Pqfsbtj!Qbtbs!Ufscvlb
. Tvlv!cvohb
. Tubcjmjubt!ibshb
. Dbebohbo!Xbkjc!Njojnvn
)qbtbs!vboh0kl-!qfoefl*
. Gbtjmjubt!Ejtlpoup . Ijncbvbo!Npsbm
Lfsbohlb!Usbotnjtj!Pqfsbtjpobm!efohbo!Qfoeflbubo!Tvlv!Cvohb
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
Bagan 6.3
Kerangka Operasional Kebijakan Moneter
3. Instrumen Kebijakan Moneter Berdasarkan Bagan 6.3 di atas, secara umum instrumen yang biasa
digunakan oleh bank sentral dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter adalah sebagai berikut: