penjagaan yang sangat ketat, sehingga Palheta memiliki siasat dengan mendekati istri Gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia berhasil
membawa pulang sebuah ember besar yang berisikan bunga-bunga kopi yang diberikan oleh istri Gubernur. Menurut cerita, dari bunga-bunga kopi
yang berasal dari Perancis inilah bangsa Brazil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar dan menjadi negara urutan pertama
dalam mengekspor kopi terbesar di dunia.
2.2 Jenis-jenis Kopi
Tanaman kopi menjadi salah satu hasil perkebunan yang sangat menguntungkan di berbagai negara, khususnya negara penghasil kopi seperti
Brazil, kolombia, dan Indonesia. Dan tanaman kopi yang dihasilkan tidak sama di setiap negara. Kopi akan tumbuh dengan sangat baik, jika letak ketinggian
daerah perkebunannya, dan iklim cuaca di daerah tersebut sesuai. Adapun jenis jenis dari tanaman kopi tersebut adalah sebagai berikut.
A. Kopi Arabika
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik.Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi
jenis ini.Aslinya kopi ini berasal dari Ethiopia dan sekarang mulai di budidayakan di berbagai belahan dunia mulai dari Amerika Latin, Afrika
Tengah, Afrika Timur, India dan Indonesia. Kopi arabika akan tumbuh dengan baik di ketinggian 700-1.500 m diatas permukaan laut. Kopi arabika memiliki
kualitas cita rasa tinggi dan kadar kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi robusta, sehingga harganya lebih mahal.
B. Kopi Robusta
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas dua, karena rasanya lebih pahit,
sedikit asam, dan mengandung kadar kafein yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan pertumbuhan tanaman ini lebih luas daripada kopi arabika yang harus
dibudidayakan pada ketinggian tertentu.Kopi robusta dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih
resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan tanaman ini lebih murah harganya dan tidak sulit untuk didapat.
C. Kopi Liberika
Kopi liberika dikenal kurang ekonomis dan komersial dikarenakan memiliki banyak variasi bentuk dan ukuran biji serta kualitas cita
rasanya.Untuk menyeleksi jenis kopi liberika masih mungkin dilakukan untuk membuktikan nilai ekonomis dan komersialnya agar dikenal masyarakat
luas.Tanaman kopi ini tumbuh sangat subur di daerah kelembaban tinggi dan daerah cuaca panas.
D. Kopi Ekselsa
Kopi ekselsa dapat tumbuh di daerah panas serta agak kering.Kopi ini umumnya ditanam dengan tingkat perawatan yang sederhana dan tanpa
dipangkas.Penanganan yang diperlukan dalam budidaya kopi ini adalah memperbaiki kualitas cita rasa kopi.Caranya dengan seleksi dan persilangan
untuk mendapatkan kopi ekselsa yang memiliki nilai jual tinggi.
E. Kopi luwak
Kopi Luwak adalah salah satu jenis kopi yang sangat digemari oleh maniak kopi.Kopi yang diolah dari kotoran luwak ini menjadi kopi yang sangat
mahal baik ketika belum diolah maupun setelah diolah.Asal muasal kopi luwak adalah disaat masa kolonial Hindia-Belanda di masa era ‘Tanam Paksa’
Cultuurstelsel 1830-1870 terutama di daerah pulau Jawa dan Sumatera. Belanda melarang pekerja perkebunan atau orang pribumi kelas bawah untuk
memetik biji kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk dan pekerja lokal sangat ingin mencicipi rasa dari buah biji kopi tersebut. Pekerja setempat
memiliki cara ketika melihat luwak memakan biji kopi tersebut dan melihatnya mengeluarkan kotoran berupa biji kopi. Dan diambillah biji kopi dari kotoran
luwak, dan diolah dengan cara dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas. Kabar kenikmatan kopi luwak tersebut mulai tercium oleh
Belanda, dan mulai membudidayakan kopi luwak.Dan semenjak itu kopi luwak menjadi kegemaran orang kaya Belanda dan karena prosesnya yang tidak lazim
serta keunikannya, kopi luwak menjadi kopi yang mempunyai nilai jual yang tinggi sejak zaman kolonial.
2.3 Metode Pengolahan Kopi