Kemampuan Analisis Kesiapasiagaan Tenaga Gizi dalam Menghadapi Gizi Darurat pada Bencana di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013

penting untuk keadaan darurat merupakan potensi yang dapat mendukung atau sebaliknya menjadi kendala dalam kesiapsiagaan bencana alam, karena itu mobilisasi sumberdaya menjadi faktor yang krusial.

2.2. Kemampuan

Kemampuan menurut Spencer adalah karakteristik dasar yang terdiri dari keterampilan skill, pengetahuan knowledge serta atribut personal lainnya yang mampu membedakan sesorang yang melakukan dan tidak melakukan. Setiap orang mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam kemampuan yang membuatnya relatif unggul atau menonjol dibandingkan orang lain dalam melakukan tugas atau kegiatan tertentu. Kemampuan ability merujuk kesuatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan Sedarmayanti,2010. Kemampuan merupakan kombinasi dari semua kekuatan dan sumberdaya yang ada dalam masyarakat, kelompok atau organisasi yang bisa mengurangi tingkat resiko atau akibat dari bencana. Kajian kemampuan mengidentfikasi kekuatan dan sumberdaya yang ada di tiap individu, rumah tangga dan masyarakat untuk mengatasi, bertahan, mencegah, menyiapkan, mitigasi atau segera pulih setelah bencana. Mengatasi berarti memanfaatkan sumberdaya dalam keadaan yang tidak menguntungkan BNPB, 2011 Kemampuan merupakan keadaan adanya atau tersedianya upaya atau tindakan yang dapat mengurangi korban jiwa. Kemampuan adalah upaya atau tindakan yang Universitas Sumatera Utara dapat dilakukan seseorang atau masyarakat untuk mengurangi korban jiwa, harta benda atau kerusakan. Secara sederhana, hubungan antara kejadian bencana, ancaman bahaya hazard-H, kerentanan Vulnerable-V, kapasitas atau kemampuan capacity-C dan risiko bencana Risk-R dapat digambarkan sebagai berikut: Bencana dapat terjadi setiap saat dimana saja. Tiap bencana mengandung ancaman bahaya hazard. Tiap orang atau masyarakat menjadi lebih rentan terhadap ancaman bahaya bila keadaan fisik, sosial dan ekonominya rentan serta tinggal di daerah rawan bencana. Ancaman bahaya dapat menimbulkan risiko yang tinggi pada manusia atau masyarakat yang rentan saat terjadi bencana. Oleh karena itu untuk mengurangi dampak risiko maka kapasitas atau kemampuan orang atau masyarakat harus ditingkatkan. Kemampuan ditingkatkan, dibuktikan, dan ditunjukkan dengan upaya untuk mengurangi tingkat kerentanan Disaster Risk Reduction Aceh, 2011. Kemampuan petugas dalam penanganan gizi pada situasi darurat secara cepat dan tepat sehingga dapat mencegah terjadinya penurunan status gizi pengungsi, diantara kemampuan tersebut dapat dijabarkan menjadi tiga yaitu: 1. Kemampuan petugas di lapangan dalam mengenali dan memecahkan masalah gizi terutama pada bayi, baduta, ibu hamil, dan ibu menyusui pada situasi darurat. 2. Kemampuan petugas di lapangan dalam penyelenggaraan makanan kepada pengungsi pada situasi darurat khususnya kelompok rawan. 3. Kemampuan petugas di lapangan dalam mengelola bantuan makanan termasuk susu formula Kemenkes, 2010 Universitas Sumatera Utara Dalam manajemen bencana, resiko bencana adalah interaksi antara tingkat kerentanan daerah dengan ancaman bahaya yang ada, tingkat kerentanan daerah dapat dikurangi sehingga kemampuan dalam menghadapi bencana semakin meningkat dengan kata lain menurunkan tingkat kerentanan dan meningkatkan kemampuan, sehingga resiko jika terjadi bencana akan berkurang Nurjanah, 2012. Menurut Twigg 2007 dalam rangka pengurangan resiko bencana diperlukan masyarakat yang tahan bencana agar jika terjadi bencana maka masyarakat sudah siap sehingga resiko yang mungkin ditimbulkan dapat diminimalkan. Diketahui bahwa pegurangan resiko bencana adalah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, mengkaji, dan mengurang resiko bencana. Ini merupakan upaya pengembangan dan penerapan secara luas dari kebijakan, strategi, kegiatan untuk meminimalkan kerentanan dan resiko bencana di masyarakat dengan tujuan untuk mengurangi kerentanan sosial, ekonomi terhadap bencana dan mengurangi ancaman bahaya lingkungan maupun bahaya lainnya yang menimbulkan kerentanan. Untuk itu masyarakat perlu diberdayakan agar tahan menghadapi bencana, adapun ciri ciri masyarakat yang tahan bencana harus mempunyai: 1. Kemampuan untuk menyerap tekanan yang menghancurkan yang dilakukan melalui perlawanan atau adaptasi. 2. Kemampuan untuk mengelola atau mempertahankan fungsi fungsi dan struktur dasar tertentu selama adanya kejadian yang mendatangkan malapetaka. 3. Kemampuan untuk memulihkan diri setelah kejadian bencana sehingga kehidupan normal dapat pulih kembali seperti semula. Universitas Sumatera Utara

2.3. Makanan dan Gizi pada Saat Darurat