Uji Angka Lempeng Total ALT dilakukan untuk menentukan jumlah atau angka bakteri mesofil aerob yang mungkin mencemari suatu produk, baik itu
makanan-minuman, obat tradisional ataupun kosmetika Kusuma, 2009. Pada prinsipnya angka lempeng total ALT yaitu pertumbuhan bakteri
mesofil aerob setelah sampel diinkubasikan dalam perbenihan yang cocok selama 24-48 jam pada suhu 35 ± 1ºC SNI, 1992.
Cara inokulasi yang dipilih adalah cara tuang, dimana hal ini dimaksudkan untuk melihat pertumbuhan bakteri mesofil aerob, yang membutuhkan oksigen
dalam pertumbuhannya, sehingga akan teramati bahwa pertumbuhan bakteri mesofil aerob tersebut akan berada dipermukaan lempeng agar, karena
pertumbuhannya yang mencari oksigen. Oleh karena itu, pada pengamatan angka lempeng total ini, dicari hanya koloni bakteri yang tumbuh di permukaan lempeng
agar. Masa inkubasi dilakukan dengan membalik cawan petri yang berisi biakan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari jatuhnya butir air hasil pengembunan
disebabkan suhu inkubator. Apabila sampai terdapat air yang jatuh maka akan merusak pembacaan angka lempeng total dari sampel yang diuji Kusuma, 2009.
d. Pengukuran dengan Menggunakan Teknik Filtrasi Membran
Pada metode ini sampel dialirkan pada suatu sistem filter membran dengan bantuan vacuum. Bakteri yang terperangkap selanjutnya ditumbuhkan pada media
yang sesuai dan jumlah koloni dihitung. Keuntungan metode ini adalah dapat menghitung sel hidup dan system penghitungannya langsung, sedangkan
kerugiannya adalah tidak ekonomis Pratiwi, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Metode pengukuran pertumbuhan mikroorganisme secara tidak langsung dapat dilakukan dengan sebagai berikut:
a. Pengukuran Kekeruhan Turbidity
Bakteri yang bermultiplikasi pada media cair akan menyebabkan media menjadi keruh. Alat yang digunakan untuk pengukuran adalah spektrofotometer
atau kolorimeter dengan cara membandingkan densitas optik optical density, OD antara media tanpa pertumbuhan bakteri dan media dengan pertumbuhan bakteri
Pratiwi, 2008.
b. Pengukuran Aktivitas Metabolik
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa jumlah produk metabolik tertentu, misalnya asam atau CO
2
, menunjukkan jumlah mikroorganisme yang terdapat di dalam media. Misalnya pengukuran produksi asam untuk menentukan
jumlah vitamin yang dihasilkan mikroorganisme Pratiwi, 2008.
c. Pengukuran Berat Sel Kering BSK
Metode ini umum digunakan untuk mengukur pertumbuhan fungi berfilamen. Miselium fungi dipisahkan dari media dan dihitung sebagai berat
kotor. Miselium selanjutnya dicuci dan dikeringkan dengan alat pengering desikator dan ditimbang beberapa kali hingga mencapai berat konstan yang
dihitung sebagai berat sel kering BSK Pratiwi, 2008.
2.4 Pengaruh Faktor Lingkungan pada Pertumbuhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dapat dibedakan menjadi faktor fisik dan faktor kimia. Faktor fisik meliputi temperatur,
Universitas Sumatera Utara
pH, tekanan osmotik, dan cahaya atau radiasi. Faktor kimia meliputi karbon, oksigen, trace elements, dan faktor-faktor pertumbuhan organik, termasuk nutrisi
yang terdapat dalam media pertumbuhan Pratiwi, 2008.
2.4.1 Pengaruh Faktor Fisik pada Pertumbuhan a. Temperatur
Temperatur menentukan aktivitas enzim yang terlibat dalam aktivitas kimia. Peningkatan temperatur sebesar 10ºC dapat meningkatkan aktivitas enzim
sebesar dua kali lipat. Pada temperatur yang sangat tinggi akan terjadi denaturasi protein yang tidak dapat balik irreversible, sedangkan pada temperatur yang
sangat rendah aktivitas enzim akan berhenti. Pada temperatur optimal akan terjadi kecepatan pertumbuhan optimal dan dihasilkan jumlah sel yang maksimal
Pratiwi, 2008 Tabel 2.
Tabel 2. Pembagian mikroorganisme berdasarkan kisaran temperatur tubuh
Psikrofil Psikrofil Fakultatif
Psikotrof Mesofil
Termofil
1. Tumbuh pada
temperatur maksimal 20ºC,
optimal 0-15ºC
2. Banyak
diisolasi dari habitat Arktik
dan Antartik
3. Contoh:
Pseudomonas, Flavobacterium
1. Tumbuh pada
temperatur maksimal 30ºC,
optimal 20-30ºC, dapat tumbuh
pada 0ºC
2. Faktor penyebab
utama kerusakan makanan
1. Tumbuh pada
temperatur minimal 15-
20ºC, optimal 20-45ºC
2. Hampir semua
mikroorganis- me patogen
pada manusia 1.
Tumbuh pada temperatur
minimal 45ºC, optimal 55-
65ºC maksimal 100ºC
2. Enzim dan
protein sintesis berfungsi pada
temperatur tinggi
b. pH
pH merupakan indikasi konsentrasi ion hidrogen. Peningkatan dan penurunan konsentrasi ion hidrogen dapat menyebabkan ionisasi gugus-gugus
Universitas Sumatera Utara
dalam protein, amino, dan karboksilat. Hal ini dapat menyebabkan denaturasi protein yang mengganggu pertumbuhan sel Pratiwi, 2008.
c. Tekanan Osmosis