Letak Geografis dan Wilayah Administratif
1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif
Penelitian ini dilakukan di Propinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu dari 32 propinsi di Indonesia dan berlokasi di Pulau Jawa serta diapit oleh tiga propinsi yaitu Propinsi Jawa Barat, Propinsi Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak astronomis Propinsi Jawa Tengah berada di antara 5°40’ LS-8°30’ LS dan antara 108°30’ BT- 111°30’ BT (termasuk Pulau Karimun). Batas-batas wilayah Propinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara
: Laut Jawa
b. Sebelah Selatan :Daerah Istimewa Yogyakarta dan Samudera
Indonesia
c. Sebelah Timur
: Propinsi Jawa Timur
d. Sebelah Barat
: Propinsi Jawa Barat.
Jarak terjauh dari barat ke timur yaitu 263 km dan dari utara ke selatan yaitu 226 km (tidak termasuk Pulau Karimun). Propinsi Jawa Tengah mempunyai garis pantai sepanjang 791,76 km atau 0,97% dari panjang garis pantai Indonesia. Panjang pantai sebelah Utara dari Kabupaten Brebes sampai dengan Kabupaten Rembang adalah 502,69km. Panjang pantai sebelah selatan dari Kabupaten Cilacap sampai dengan Kabupaten Wonogiri (kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta) adalah 289,07 km.
Luas wilayah Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2010 tercatat sebesar 3,25 juta hektar atau 25,04% dari luas Pulau Jawa atau 1,70% dari luas Indonesia. Propinsi Jawa Tengah secara administratif terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota serta terdiri dari 565 kecamatan, 7804 desa dan 764 kelurahan. Kabupaten terbesar adalah Kabupaten Cilacap
dengan luas 2.124,47 km 2 sedangkan kabupaten yang terkecil adalah Kabupaten Kudus dengan luas 425,15 km 2 . Sementara itu, kota terbesar
commit to user
adalah Kota Magelang dengan luas 16,06 km 2 .
2. Topografi dan Jenis Tanah Topografi Propinsi Jawa Tengah terdiri dari daerah pantai, dataran rendah, perbukitan/pegunungan landai sampai curam hingga dataran tinggi. Berdasarkan klasifikasi kemiringan tanah atau derajat kemiringan tanahnya, Propinsi Jawa Tengah dibedakan menjadi empat kelompok, sebagai berikut :
a. Kelas lereng 1 (0° - 2°) : meliputi 41,39 % dari luas wilayah
b. Kelas lereng 2 (2° - 15°) : meliputi 27,30 % dari luas wilayah
c. Kelas lereng 3 (15° - 40°) : meliputi 21,20 % dari luas wilayah
d. Kelas lereng 4 (> 40°) : meliputi 10,11 % dari luas wilayah. Menurut ketinggian dari permukaan laut, Propinsi Jawa Tengah dibedakan menjadi empat kelas sebagai berikut :
a. Ketinggian 1–100 m dpl : meliputi 53,30 % dari luas wilayah memanjang di sepanjang pantai Utara dan Selatan wilayah Propinsi Jawa Tengah
b. Ketinggian 100–500 m dpl : meliputi 27,40 % dari luas wilayah memanjang pada bagian tengah wilayah Propinsi Jawa Tengah
c. Ketinggian 500–1000m dpl : meliputi 4,60 % dari luas wilayah
d. Ketinggian > 1000 m dpl : meliputi 14,70 % dari luas wilayah. Berdasarkan jenis datarannya, wilayah Propinsi Jawa Tengah dibedakan menjadi tiga bagian/kelompok yaitu Utara, Tengah, dan Selatan. Di bagian Utara merupakan wilayah dataran rendah, bagian Tengah merupakan dataran tinggi, dan di bagian Selatan merupakan dataran agak rendah.
Adapun jenis-jenis tanah yang terdapat di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari :
a. Tanah Aluvial meliputi 29% dari wilayah Propinsi Jawa Tengah, jenis tanah ini terdapat di daerah Pantai Utara dan Pantai Selatan.
commit to user
Tanah ini tersebar di daerah perbukitan dan pergunungan kapur sepanjang Kabupaten Grobogan sampai dengan Wonogiri.
c. Tanah Latosol meliputi 19% dari wilayah Propinsi Jawa Tengah. Jenis tanah ini terdapat di daerah Kabupaten Brebes, Banyumas dan daerah Kedu sampai Lawu.
d. Tanah Andosol meliputi 14% dari wilayah Propinsi Jawa Tengah
e. Tanah Grumosol meliputi 13,5% dari wilayah Propinsi Jawa Tengah, jenis tanah ini terdapat di daerah datar dan bergelombang seperti di daerah sebelah Timur dan Tenggara.
f. Tanah Litosol meliputi 9% dari wilayah Propinsi Jawa Tengah
g. Tanah Mediteran Merah Kuning meliputi 3% dari wilayah Propinsi Jawa Tengah, Penyebarannya membujur dari pegunungan Kedu sampai ke Timur Pegunungan Lawu.
h. Tanah Hidromorf dapat dijumpai di daerah sepanjang Kabupaten Kudus, Rembang hingga Blora.
i. Tanah Podzolik Kuning dapat dijumpai di Purwokerto dan Purworejo. Kondisi alam di Propinsi Jawa Tengah berupa variasi ketinggian dari permukaan laut dan jenis tanah yang terdapat di Propinsi Jawa Tengah sangat beragam seperti tanah latosol, aluvial, dan gromosol menyebabkan hamparan tanah di propinsi ini termasuk tanah yang mempunyai kesuburan yang relatif baik. Kondisi ini membuat sektor pertanian yang meliputi subsektor tanaman bahan makanan, perkebunan, holtikultura dan lain-lain menjadi sektor unggulan di Propinsi Jawa Tengah. Beberapa komoditi unggulan dari sektor pertanian dan perkebunan di Propinsi Jawa Tengah diantaranya padi, karet alam, kopi, teh, kelapa, tebu, dan kakao.
Potensi lahan perkebunan karet tidak terlepas dari kriteria kesesuaian topografi, tanah dan iklim yang baik bagi tanaman karet. Pada dasarnya tanaman karet tumbuh optimal pada daratan rendah dengan ketinggian 200-600m dpl, ketinggian yang melebihi dari 600 m dpl
commit to user
dapat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet baik tanah vulkanis muda dan tua, bahkan pada tanah gambut < 2 m, grumosol ataupun jenis- jenis tanah yang mempunyai kapasitas menahan air dan nutrisi (Wijaya, 2008:34-44). Dataran Propinsi Jawa Tengah memiliki ketinggian yang juga bervariasi yaitu berkisar antara 1-1000m dpl dan memiliki jenis tanah yang bervariasi didominasi oleh jenis tanah aluvial dan grumosol. Kondisi ini menunjukkan bahwa Propinsi Jawa Tengah merupakan wilayah atau tempat yang cukup baik untuk mengembangkan tanaman karet.