Pengertian Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Masa depan bangsa terletak pada tangan generasi muda. Mutu bangsa di kemudiana hari bergantung pada pendidikan yang di kecap oleh anak-anak sekarang, terutama melalui pendidikan formal yang di terima di sekolah. Apa yang akan dicapai di sekolah, ditentukan oleh kurikulum di sekolah itu.
Pendidikan merupakan bagian dari integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Menurut Oemar Hamalik (2001: 3) mengatakan pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat. Berarti bahwa Pendidikan merupakan bagian dari integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Menurut Oemar Hamalik (2001: 3) mengatakan pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat. Berarti bahwa
Kedudukan sastra di dalam kurikulum sekolah memang tidak berdiri secara otonom. Pengajaran sastra merupakan bagian dari mata pelajaran bahasa Indonesia. Dengan demikian, kedudukan novel dalam bahan pembelajaran sastra agar siswa dapat mengikuti dan memiliki rasa peka terhadap materi yang disajikan yakni novel. Oleh karena itu, guru harus mempunyai pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam tentang proses pembelajaran sastra agar siswa dapat mengikuti dan memiliki rasa peka terhadap materi yang disajikan yakni novel. Oleh karena itu, guru harus mempunyai pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam tentang proses pembelajaran sastra.
Sebuah karya sastra yang bermutu, di dalamnya pasti akan terkandung nilai-nilai pendidikan yang berguna bagi kehidupan manusia. Dalam pengajaran terdapat acuan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, yang disebut kurikulum. Menurut Jhon Dewey (1986) mengatakan, “The traditional curriculum undoubtedly entailed rigid regimentation and a discipline that ignored the capacities and interests of child nature.” ( “Kurikulum tradisional jelas mengusung sebuah pahamyang kaku dan merupakan suatu disiplin keilmuan yang tidak memperdulikan sifat-sifat alami anak seperti kapasitas dan minat mereka.”)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengubah masyarakat dan dengan sendirinya kurikulumpun tak dapat tiada harus di sesuaikan dengan tuntutan zaman. Di samping itu banyak timbul pendapat- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengubah masyarakat dan dengan sendirinya kurikulumpun tak dapat tiada harus di sesuaikan dengan tuntutan zaman. Di samping itu banyak timbul pendapat-
Pendidikan merupakan bagian dari integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri.Paul G. Paris (2003: 234) mengatakan, “An international curriculum that is servicing global needs and demands would not necessarily be sensitive to local needs or demands and would not consider options such as weighing tertiary entrance grades because its focus is on global …. .” (Sebuah kurikulum internasional yang mengampu kebutuhan dan tuntunan global tidak akan mengetengahkan pilihan-pilihan seperti dari tingkatanapakah bobot masukan tersiernya karena hanya terfokus pada kesetaraan secara global….”)
Pengajaran sastra meliputi teori sastra, apresiasi sastra, dan kritik sastra. Pengajaran sastra di Sekolah Menengah Atas biasanya adalah dengan mencari unsure intrinsic yang ada pada karya sastra. Karya sastra yang digunakan dalam pengajaran sastra di SMA adalah berdentuk puisi, cerpen, novel dan roman. Pengajaran sastra di SMA berpedoman pada kurikulum yang berlaku. Kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum 2006 atau lebih dikenal dengan istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Definisi KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap datuan pendidikan yang sudah siap dan mampu mengembangkannya dengan memperhatikan undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sesuai dengan kurikulum yang terdapat dalam silabus SMA kelas XI mata pelajaran bahasa Indonesia, dengan standar kompetensi memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan. Terdapat kompetensi
Indonesia/novel terjemahan. Materi pembelajarannya berupa novel Indonesia dan novel terjemahan yang meliputi unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar dan amanat) dan unsur ekstinsik dalam novel terjemahan (nilai budaya, sosial, moral dan lain-lain).
Berikut adalah silabus kela XI mata pelajaran bahasa Indonesia, dengan standar kompetensi memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan: (Terlampir)