Jaringan Epitel
1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi seluruh permukaan tubuh. Jaringan epitel membatasi antara organ-organ tubuh dengan rongga tubuh. Sel-sel penyusun jaringan epitel sangat erat satu sama lainnya. Struktur yang sangat erat ini berhubungan dengan fungsi jaringan epitel sebagai alat pertahanan dari benturan atau luka, mikroorganisme, dan hilangnya cairan. Contoh jaringan epitel yaitu pada kulit, saluran pernapasan, pembuluh darah, dan rongga perut.
Terdapat dua pengelompokan jaringan epitel, yaitu berdasarkan jumlah lapisan selnya dan berdasarkan bentuk selnya. Berdasarkan jumlah lapisan selnya, jaringan epitel dibagi menjadi jaringan epitel selapis (sederhana) dan jaringan epitel berlapis. Adapun berdasarkan bentuk
Kata Kunci
selnya, jaringan epitel dibedakan menjadi epitel pipih, epitel kubus, dan
epitel silindris. Perhatikan Gambar 2.18. Jaringan Epitel
Epitel silindris semu bersilia
Epitel pipih
berlapis
Epitel kubus
Epitel pipih
Gambar 2.18
Epitel silindris
Jaringan epitel pada beberapa berlapis
Epitel silindris
Sumber: Biology, 1998
organ tubuh hewan
a. Epitel Pipih Selapis
Sesuai dengan namanya, jaringan epitel pipih tersusun atas sel-sel dengan bentuk pipih dan hanya satu lapis. Jaringan ini terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, dan alveoli (paru-paru). Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses difusi oksigen dan karbon dioksida serta filtrasi darah pada ginjal.
Organisasi Tingkat Jaringan
Aktivitas Biologi 2.2
Struktur Jaringan Hewan Tujuan
Mengamati struktur jaringan hewan
Alat dan Bahan
1. Kaca objek 2. Kaca penutup 3. Mikroskop 4. Tusuk gigi 5. Spatula 6. Larutan metilen biru
Langkah Kerja
1. Gosok bagian dalam pipi perlahan-lahan menggunakan tusuk gigi atau spatula. 2. Buat apusan cairan putih hasil gosokan bagian dalam pipi yang telah Anda
peroleh di atas kaca objek sehingga membentuk suatu lapisan tipis. Biarkanlah sampai kering.
3. Teteskan sedikit metilen biru di atasnya dan biarkan pewarna ini bereaksi selama tiga atau empat menit. Amati preparat tersebut.
4. Kemudian, larutkan dengan air mengalir. Selanjutnya, tutuplah dengan kaca penutup dan tempatkan di atas meja objek pada mikroskop. Apa yang Anda lihat?
5. Gambarlah hasil pengamatan Anda, kemudian berilah keterangan pada setiap bagiannya.
Pertanyaan
1. Bagaimanakah bentuk sel yang Anda amati? 2. Sel apakah yang Anda amati tersebut?
b. Epitel Pipih Berlapis
Epitel pipih berlapis tersusun atas beberapa lapis sel-sel pipih. Sel-sel epitel pipih memiliki sitoplasma yang jernih dan inti sel berbentuk bulat. Jaringan ini di antaranya terdapat pada rongga mulut, rongga hidung, dan kerongkongan. Sesuai dengan jumlah lapisannya yang banyak, jaringan ini berperan sebagai pelindung, misalnya terhadap gesekan.
c. Epitel Kubus Selapis
Jaringan ini tersusun atas selapis sel-sel berbentuk kubus. Epitel kubus selapis di antaranya terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal. Struktur jaringan ini sangat sesuai untuk proses absorpsi dan sekresi.
(a) Epitel pipih selapis, (b) epitel pipih berlapis, dan (c) epitel kubus selapis
Sumber: Biological Science, 1986
30 Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI 30 Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI
Jaringan ini tersusun atas beberapa lapis sel-sel berbentuk kubus. Epitel kubus berlapis terdapat pada mulut, kerongkongan, dan kelenjar keringat pada kulit. Sesuai dengan strukturnya, jaringan ini berperan sebagai pelindung dari gesekan.
e. Epitel Silindris Selapis
Epitel silindris selapis tersusun atas sel-sel berbentuk silinder. Pada jaringan ini, biasanya terdapat sel-sel goblet. Sel goblet berfungsi dalam menghasilkan lendir ( mucus) yang berperan dalam mempermudah penyerapan makanan (absorpsi). Biasanya, jaringan ini terdapat pada usus halus dan saluran pencernaan lainnya.
f. Epitel Silindris Berlapis
Epitel silindris berlapis tersusun atas lebih dari satu lapis sel-sel
Sumber: Biological Science, 1986
berbentuk silinder. Epitel silindris berlapis terdapat pada saluran kelenjar Gambar 2.20
ludah, kelenjar susu, uretra, dan laring. Jaringan ini berperan dalam proses Epitel silindris berlapis semu sekresi. Biasanya, jaringan ini berada pada lapisan paling luar.
bersilia pada trakea manusia
g. Epitel Silindris Berlapis Semu Bersilia
Epitel silindris berlapis semu bersilia tersusun atas sel-sel yang memiliki inti sel tidak sejajar sehingga seolah-olah epitel tersebut terdiri atas banyak lapisan. Pada jaringan ini terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel yang berada di atasnya. Misalnya, kotoran atau debu tidak akan masuk ke dalam paru-paru karena digerakkan oleh silia pada sel-sel saluran pernapasan perhatikan Gambar 2.20. Jaringan ini terdapat pada saluran pernapasan, rongga hidung, dan saluran telur (tuba Fallopi).
h. Epitel Transisi
Epitel transisi terdiri atas berlapis-lapis sel. Akan tetapi, sel-sel penyusun jaringan ini selalu berubah bentuknya. Pada keadaan tegang, sel-sel tersebut berbentuk lebih pipih dan panjang. Adapun pada keadaan normal (relaksasi), sel-selnya berbentuk bulat dan besar. Jaringan ini banyak terdapat di kandung kemih, saluran ureter (Gambar 2.21), dan ginjal.
Epitel transisi
Gambar 2.21
Jaringan epitel transisi pada ureter
Sumber: Atlas Histologi, 2003