Organ-Organ Pernapasan Manusia
1. Organ-Organ Pernapasan Manusia
Sistem pernapasan manusia memiliki organ-organ pernapasan yang menunjang proses pernapasan. Organ-organ pernapasan tersebut memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Organ-organ pernapasan manusia terdiri atas hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan alveous. Bagaimanakah struktur dan fungsi dari masing-masing organ pernapasan tersebut? Perhatikan penjelasan berikut.
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI
Kata Kunci
Hidung merupakan alat pernapasan pertama yang dilalui oleh udara.
Ujung hidung ditunjang oleh tulang rawan dan pangkal hidung ditunjang Faring
Hidung
oleh tulang nasalis. Kedua tulang hidung menghubungkan rongga hidung
Laring
dengan atmosfer untuk mengambil udara. Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis pipih dengan rambut-rambut kasar. Rambut-rambut kasar tersebut berfungsi menyaring debu-debu kasar. Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis semu bersilia yang memiliki sel goblet. Sel goblet merupakan sel penghasil lendir yang berfungsi menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, dan mengatur suhu udara pernapasan. Sebagai indra pembau, pada atap
Fakta Biologi
atau rongga hidung terdapat lobus olfaktorius yang mengandung sel-sel pembau. Perhatikan Gambar 6.2.
Panjang dan tegangan pita suara menentukan tinggi rendahnya suara. Pada saat pita suara pendek dan berkontraksi, akan didapat
suara dengan nada tinggi. Adapun Faring
jika pita suara panjang dan Epiglotis
Rongga hidung
berelaksasi, akan didapat suara
dengan nada rendah. Trakea
Laring
Sumber: Heath Biology, 1985
Paru-paru kiri
Paru-paru kanan
Struktur organ pernapasan pada
Sumber: Biology: Discovering Life, 1991
manusia
b. Faring
Udara setelah melewati rongga hidung akan masuk ke faring. Faring merupakan saluran penghubung antara rongga hidung dan tenggorokan dengan panjang kurang lebih 12,5–13 cm. Faring terdiri atas tiga bagian, yakni nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Faring merupakan pertemuan antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Oleh karena itu, ketika menelan makanan, suatu katup (epiglotis) akan me- nutup saluran pernapasan (glotis) sehingga makanan akan masuk ke saluran pencernaan. Perhatikan Gambar 6.3.
Udara
Epiglotis Faring Laring
Gambar 6.3
Pada faring terdapat epiglotis Sumber: Human Body, 2002
Trakea
c. Laring
Setelah melewati faring, udara akan menuju laring. Laring sering disebut sebagai kotak suara karena di dalamnya terdapat pita suara. Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh sembilan tulang
Sistem Pernapasan
Epiglotis
apa yang disebut dengan jakun.
d. Trakea
Jakun
Setelah dari laring, udara akan masuk ke dalam trakea. Trakea
Tulang rawan
disebut juga “pipa angin” atau saluran udara. Trakea memiliki panjang
tiroid
kurang lebih 11,5 cm dengan diameter 2,4 cm. Trakea tersusun atas empat
Pita suara
lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan tulang rawan, dan lapisan adventitia.
Tulang rawan
Lapisan mukosa terdiri atas sel-sel epitel berlapis semu bersilia yang
trakea
mengandung sel goblet penghasil lendir (mucus). Silia dan lendir berfungsi menyaring debu atau kotoran yang masuk. Lapisan submukosa terdiri
Sumber: Human Body, 2002
atas jaringan ikat. Lapisan tulang rawan terdiri atas kurang lebih 18 tulang
Gambar 6.4
rawan berbentuk huruf C. Lapisan adventitia terdiri atas jaringan ikat.
Struktur laring
e. Bronkus
Logika Trakea bercabang menjadi dua bronkus yang masing-masing menuju Biologi
paru-paru. Di dalam paru-paru, bronkus bercabang-cabang lagi menjadi
Ketika makanan masuk ke dalam
bronkiolus. Pada ujung-ujung bronkiolus, terdapat sekumpulan kantung
saluran pernapasan, apakah yang
udara yang disebut alveolus (jamak: alveoli). Dinding alveoli hanya dilapisi
akan terjadi?
oleh satu lapis epitel pipih yang berfungsi sebagai permukaan respirasi. Di sekitar alveolus terdapat kapiler-kapiler pembuluh darah. Dinding kapiler pembuluh darah tersebut sangat berdekatan dengan alveolus sehingga membentuk membran respirasi yang sangat tipis. Membran yang tipis ini memungkinkan terjadinya difusi antara udara alveolus dan darah pada kapiler-kapiler pembuluh darah. Bronkus, bronkious, dan alveolus membentuk satu struktur yang disebut paru-paru.
Trakea
Kata Kunci
• Bronkiolus Pembuluh •
Bronkus kapiler •
Paru-paru kiri
Gambar 6.5
Alveolus
(a) Bronkus akan bercabang-cabang menjadi bronkiolus. (b) Ujung-ujung bronkiolus membentuk alveolus.
Sumber: Biology for You, 2002; Human Body, 2002