Pemeriksaan Keabsahan Data

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Peneliti melakukan validasi data untuk menjamin data yang akan dikumpulkan, Teknik validasi data yang akan digunakan adalah teknik triagulasi. Susan Stainback, menyatakan bahwa tujuan dari trianggulasi bukan untuk mencarai kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Menurut Bogdan, Tujuan penelitian kualitatif memang bukan semata-mata

mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subyek terhadap dunia sekitarnya. Dalam memahami dunia sekitarnya, mungkin apa yang ditemukan informan salah, karena tidak sesuai dengan teori, tidak sesuai dengan hukum.

Menurut Mathinson, mengemukakan bahwa nilai dari teknik pengumpulan data dengan trianggulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh (convergent) meluas, tidak konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu, dengan menggunakan teknik trianggulasi dalam pengumpulan

data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. 83 yang meliputi :

1. Trianggulasi sumber data, yaitu menggali data yang sejenis dari berbagai informasi yang satu dikonfirmasi dengan yang lain, misalnya data dari guru dikonfirmasi dengan data dari tenaga administrasi atau data dari siswa.

2. Triangulasi metode, yaitu dengan menggali data yang sama dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Data yang diperoleh dikonfirmasi atau di kroscek dengan data yang diambil dengan metode lain. Misalnya data yang diperoleh dari metode wawancara atau yang diperoleh dengan metode kuesioner atau dokumentasi.

3. Review informan, yaitu data yang sudah diperoleh mulai disusun walaupun belum utuh dan menyeluruh, kemudian dikomonikasikan

83 Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed MethodS), Bandung: Alfabeta, th. 2014, h.327-329

dengan informan yang lain, misalnya informan dari kepala madrasah dikomonikasikan dengan informasi dari guru atau tenaga administrasi.

4. Penyusunan data base, yaitu pengumpulan data-tada beserta bukti- buktinya dalam bentuk transkipsi atau deskripsi hasil wawancara dan observasi, pencatatan dokumen, gambar, skema, bagan, maupun tabel, kemudian dikelompokan berdasarkan jenis dan sumber data, hal ini dilakukan untuk mempermudah penelusuran kembali proses penelitian apabila di perlukan.

Tingkat kebenaran penelitian ini peneliti rujuk dari J Lexy. Moelong, yang mengungkapkan bahwa tingkat kebenaran proses dan produk penelitian dilihat dari kredibilitas (credibility), transferabilitas (transferability ), dependabilitas (dependability), konfirmabilitas

(confirmability). 84

a. Kredibilitas (credibility)

Yaitu criteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan. Bermacam-macam cara pengujian kredibilitas data ditunjukkan pada gambar 3.6. Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hail penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi,

84 Ibid

diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.

b. Transferabilitas (transferability).

Kriteria ini digunakan untuk memenuhi criteria bahwa hasil penelitian yang dilakukan dalam konteks (setting) tertentu dapat ditransfer ke subyek lain yang memiliki tipologi yang sama. Dengan demikian maka akan lebih jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.

c. Dependabilitas (dependability).

Kriteria ini dapat digunakan untuk menilai apakah proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak, dengan mengecek: apakah si peneliti sudah cukup hati-hati, apakah membuat kesalahan dalam mengkonseptualisasikan rencana penelitiannya, pengumpulan data, dan pengintepretasiannya. Teknik ini menggunakan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktifitas dalam melakukan penelitian. Dalam teknik ini peneliti meminta dosen pembimbing untuk mereview atau mengkritisi hasil penelitian ini, juga kepada dosen-dosen lain. Khusus kepada dosen pembimbing, peneliti selalu melakukan konsultasi, diskusi, dan selalu meminta bimbingan sampai membuat kesimpulan.

d. Konfirmabiliti (confirmability),

Standar konfirmability lebih terfokus pada audit kualitas dan kepastian hasil penelitian. Audit ini dilakukan bersama dengan audit kebergantungan (dependability). Pengujian konfirmabilitas dalam penelitian kualitatif disebut dengan uji obyektifitas penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah

disepakati oleh banyak orang. 85 Teknik ini digunakan untuk mengadakan pengecekan kebenaran data mengenai pembinaan akhlak melalui ibadah dan berbagai aspek yang melengkapinya untuk memastikan tingkat validitas hasil penelitian. Kepastian mengenai tingkat obyektifitas hasil penelitian sangat tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan temuan penelitian. Dalam penelitian ini dibuktikan melalui pembenaran masyarakat melalui surat izin penelitian yang diberikan dari IAIN Palangka Raya kepada Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Kumai serta bukti fisik berupa dokumentasi hasil penelitian.

85 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2011, h.277

110