Hubungan Nilai Anak Dengan Keikutsertaan KB Definisi Keluarga Berencana

2.4 Hubungan Nilai Anak Dengan Keikutsertaan KB

Nilai anak tersebut dapat dipengaruhi oleh nilai kebudayaan dimana PUS itu berada, sehingga kebudayaan satu daerah secara tidak langsung akan mempengaruhi PUS untuk ikut serta didalam mengikuti program KB. Kebudayaan tercipta bukan hanya dari buah pikir dan budi manusia, tetapi juga dikarenakan adanya interaksi antara manusia dengan alam sekitarnya Koentjaraningrat, 1993. Suatu interaksi dapat berjalan apabila ada lebih dari satu orang yang saling berhubungan atau komunikasi. Dari interaksi itulah terjadi sebuah kebudayaan yang akan mempengaruhi PUS untuk mengikuti program KB. Perubahan kebudayaan bisa saja terjadi akibat perubahan sosial dalam masyarakat, begitu pula sebaliknya. Manusia sebagai pencipta kebudayaan dan pengguna kebudayaan, oleh karena itu kebudayaan akan selalu ada jika manusia pun ada. Pada suku Bonai menyimpulkan nilai anak yang tinggi cenderung tidak mendukung responden untuk mengikuti program KB. BKKBN 2000 menyimpulkan semakin tinggi nilai anak yang di anut dalam keluarga maka semakin sulit untuk memberikan motivasi agar berpartisipasi dalam program KB.

2.5 Definisi Keluarga Berencana

Keluarga Berencana menurut WHO World Health Organisation adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk; a Mendapatkan objektif - objektif tertentu, b Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, c Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, d Mengatur interval di antara kelahiran, e Universitas Sumatera Utara Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami isteri, dan f Menentukan jumlah anak dalam keluarga. Menurut UU No.10 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera 1992 keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepeduliaan dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan PUP ,pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Tujuan utama program KB nasional adalah untuk memenuhi perintah masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan tingkat atau angka kematian ibu Ibu dan bayi serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil yang berkualitas. Secara umum tujuan 5 lima tahun kedepan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi program KB dimuka adalah membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB Nasional yang kuat dimasa mendatang,sehingga visi untuk mewujudkan keluarga berkuaitas 2015 dapat tercapai. 2.6 Sejarah Keluarga Berencana 2.6.1 Situasi KB di Indonesia

Dokumen yang terkait

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

1 49 94

Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 62 58

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 15

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 8

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 3

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 12

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

0 0 18

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

0 0 2

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

3 6 9