12
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
BAB 3 BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2013 di Pusat Penelitian Lingkungan dan Kependudukan, Universitas Sumatera Utara.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah termometer Hg, pH meter, gelas ukur 1 L, buret dan statif, spektrofotometer, jangka sorong, timbangan
digital ketelitian 0,01 g, kamera digital, akuarium ukuran 50cm x 40cm x 40cm, aerator dan tanggok kecil. Bahan yang digunakan yaitu benih ikan bawal air
tawar, pelet F999, Tubifex sp. dan phenoxyetanol 3 ppm.
3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Pola rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL. Rancangan Acak Lengkap
RAL tersebut terdiri dari 3 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan pakan berupa: pakan alami Tubifex sp., pakan buatan pelet dan kombinasi
Tubifex sp. dan pelet.
3.3.2. Persiapan Akuarium
Disediakan akuarium yang berukuran 50cm x 40cm x 40 cm sebanyak 9 buah, diisi akuarium dengan menggunakan air sumur dengan volume air 25 L.
Setiap akuarium dipasang aerator sebagai sirkulasi air dalam akuarium.
3.3.3. Persiapan Ikan Bawal Air Tawar
Ikan bawal air tawar yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 ekor. Ikan dibagi menjadi 3 perlakuan dengan 3 ulangan dan masing-masing
Universitas Sumatra Utara
13
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
perlakuan terdiri dari 5 ekor ikan bawal air tawar Colossoma macropomum yang dianggap sebagai satu populasi. Sebelum dilakukan perlakuan, ikan diaklimatisasi
selama 1 minggu.
3.3.4. Perlakuan terhadap Ikan Bawal Air Tawar
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pakan berupa: pakan alami Tubifex sp.,
pakan buatan pelet dan kombinasi Tubifex sp. dan pelet. Pakan diberikan sebanyak 10 dari bobot ikan bawal air tawar dan diberikan 2 kali sehari pagi
dan sore hari. Pengukuran bobot ikan, panjang total ikan dan faktor fisik air akuarium diukur setiap 2 minggu sekali selama 12 minggu. Sebelum dilakukan
pengukuran, ikan terlebih dahulu dibius dengan phenoxyetanol 3 ppm untuk menghindari stres dari ikan.
3.3.5. Parameter yang Diukur 1. Panjang
Panjang total ikan diukur dengan menggunakan jangka sorong mulai dari ujung moncong sampai dengan ujung ekor ikan. Hasilnya dicatat setiap 2 minggu
sekali selama 12 minggu.
2. Bobot
Bobot ikan ditimbang menggunakan timbangan digital dengan ketelitian
0,01 g setiap 2 minggu sekali selama 12 minggu, kemudian dicatat hasilnya.
3. Suhu media
Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan alat termometer Hg dengan skala 0-100°C, kemudian dimasukkan termometer ke dalamnya, dibiarkan
beberapa saat lalu dibaca skala dari termometer tersebut dan dicatat hasil yang tertera pada skala termometer.
Universitas Sumatra Utara
14
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
4. pH media
Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter. Sebelumnya dikalibrasi dulu pH dengan pH 7, lalu dimasukkan pH meter ke
dalam sampel air, lalu dibaca nilainya dan dicatat hasil yang tetera ada skala pH meter.
5. Kadar Oksigen terlarut
Oksigen terlarut DO diukur dengan menggunakan metode winkler. Sampel air diambil dan dimasukkan ke dalam botol winkler kemudian dilakukan
pengukuran oksigen terlarut.
6. Kadar Amonia
Pengukuran kadar amonia NH
3
dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri pada kisaran kadar 0,01 mgL sampai dengan 1,00 mgL. Dicatat
hasil yang diperoleh.
3.3.6. Analisis Data
Data hubungan panjang dan bobot ikan bawal air tawar yang diperoleh dianalisis dengan regresi linier menggunakan program komputerisasi statistika
SPSS Versi 16,00. Parameter yang diukur adalah:
a. Kelangsungan hidup Sintasan Nt
SR =
___
x 100 No
Keterangan: SR = Kelangsungan hidup
No = Jumlah ikan pada saat awal ekor Nt = Jumlah ikan pada saat akhir ekor
Effendie, 2002
Universitas Sumatra Utara
15
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
b. Pertambahan Panjang L= Lt-Lo
Keterangan: L = pertumbuhan panjang cm
Lt = panjang ikan pada waktu akhir cm
Lo = panjang ikan pada waktu awal cm
Arifin Rupawan, 1997
c. Pertumbuhan mutlak H= Wt-Wo
Keterangan: H = pertumbuhan mutlak g
Wt = bobot total ikan uji pada akhir percobaan g
Wo = bobot total ikan uji pada awal percobaan g
Effendie, 2002
d. Laju pertumbuhan bobot total
GR = Wt-Wo t
Keterangan: GR = laju pertumbuhan bobot total
Wt = bobot rata-rata ikan pada hari ke-t
Wo = bobot rata-rata ikan pada hari ke-0
t = lama pemeliharaan bulan
e. Laju pertumbuhan bobot bulanan
α= [√����
�
-1] x 100
Keterangan: α
= Laju pertumbuhan bobot bulanan t
= waktu pemeliharaan bulan Wt
= Bobot pada hari ke-t Wo
= Bobot pada hari ke-0 Effendie, 2002
Universitas Sumatra Utara
16
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
f. Hubungan Panjang – Berat
Hubungan Panjang – Berat ikan dapat dilakukan untuk melihat pola pertumbuhan
ikan di alam, yang ditentukan dengan rumus sebagai berikut: W =
��
�
Dimana: W
: Berat tubuh ikan g L
: Panjang total ikan cm a
: Konstanta b
: Koefisien pertumbuhan Effendie, 1997
Universitas Sumatra Utara
17
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pertumbuhan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bobot rata-rata dan panjang rata-rata ikan bawal air tawar selama pemeliharaan 12 minggu dapat
dilihat pada Gambar 4.1.1. dan 4.1.2.
Gambar 4.1.1. Pertumbuhan Bobot Rata-Rata g Ikan Bawal Air Tawar selama 12 Minggu
Gambar 4.1.2. Pertumbuhan Panjang Rata-rata cm Ikan Bawal Air Tawar Selama 12 Minggu
5 10
15 20
25 30
35 40
45
1 2
3 4
5 6
B o
b o
t g
Pengamatan ke-
Tubifex Pelet
Kombinasi
2 4
6 8
10 12
14
1 2
3 4
5 6
P a
n ja
n g
c m
Pengamatan ke-
Tubifex Pelet
Kombinasi
Universitas Sumatra Utara